Selasa, 23 September 2014

Peran orang dibalik kesuksesan Bill Gates


Bill Gates

Siapa tak kenal dengan Bill Gates, miliarder terkaya duniayang juga populer sebagai pendiri Microsoft. Tapi tahukah Anda siapa orang yang paling berjasa membantu Bill Gates hingga menjadi super kaya seperti sekarang?.

Anda pasti belum pernah mendengar nama Michael Larson, pria yang selama puluhan tahun menjadi orang paling berjasa bagi Gates dalam mengumpulkan seluruh hartanya.

Gates merekrut Larson 20 tahun lalu saat jumlah kekayaannya masih berjumlah US$ 5 miliar saja. Kini, Bill Gates memiliki total harta yang melimpah luar biasa hingga mencapai US$ 81,6 miliar dan terus meningkat setiap tahunnya.

Larson menjalankan perusahaan investasi swasta milik Gates bernama Cascade Investment LLC yang seutuhnya didirikan pendiri Microsoft tersebut.

Pada saat mendirikan Cascade, sumber kekayaan Gates hanya berasal dari Microsoft. Tapi beberapa tahun kemudian, dia menjual sebagian besar sahamnya di Microsoft.

Meskipun Gates membuat investasinya sendiri di bidang teknologi, tapi Larson melalui Cascade merupakan pria yang mengelola seluruh harta Gates dan mendiversifikasikannya.

Gates kini memiliki sejumlah investasi yang tersebar di bidang properti hingga beberapa perusahaan non-teknologi seperti Canadian National Railway Co., AutoNation Inc., dan Republic Services Inc.

Seluruh investasi tersebut yang kemudian membantu Gates menemukan dana untuk aksi amalnya. Berkat Larson, Gates kini berhasil menjadi lebih kaya dalam waktu yang leih cepat bahkan dengan berbagai donasi yang digelontorkan sebesar US$ 38 miliar.

Hartanya meningkat hampir US$ 6 miliar hanya dalam waktu enam bulan sejak Maret 2014. Pada Februari tahun ini, Gates bahkan merayakan hubungan kerjasamanya dengan Larson yang telah berusia 20 tahun.

Dalam pesta tersebut, Gates memberitahu para tamu bahwa dirinya sangat mempercayai Larson. Artinya, pria tersebut menginvestasikan uang Gates, membeli dan menjual saham dengan kuasa penuh.

Saking besarnya jasa Larson pada Gates soal investasi, dia diberi gelar sebagai `Gateskeeper`. Larson dikenal memiliki sejumlah trik hebat untuk menjaga nama Bill Gates dan Cascade dalam sejumlah investasinya.

Dia juga memiliki trik bisnis hebat hingga banyak orang tak mengetahui bahwa Gates, melalui Cascade, memiliki saham di hotel mewah Four Seasons. Meski memiliki otoritas besar atas keuangan Gates, tapi dia tidak pernah boros dalam mengeluarkan harta bosnya.

Para pegawai Cascade yang diketahui sekitar 100 orang tidak diizinkan untuk menginap di Four Seasons dalam perjalanan bisnis. Bahkan jika bisnisnya mengenai Four Seasons, hal tersebut tetap tidak diperbolehkan.

Para pegawai tetap harus memilih penginapan yang harganya lebih murah. Begitulah, berkat bantuan Larson, Bill Gates akhirnya dapat menjadi miliarder terkaya dunia. 


Jack Ma `Alibaba`, Ditolak Kerja Takdirnya Malah Jadi Miliarder

From Zero to Hero. Ungkapan tersebut tampak jelas berada pada sosok CEO Alibaba Group Jack Ma yang kini telah menjadi orang terkaya di China dan berada di posisi ke-23 jajaran miliarder dunia. Sebelum sukses seperti sekarang, pria yang baru berulangtahun ke-50 ini ternyata pernah puluhan kali ditolak kerja.
Lucunya, dia pernah melamar kerja di KFC, dari total 24 pelamar, hanya Jack yang tidak diterima. Sementara 23 pelamar lainnya mendapatkan pekerjaan di perusahaan cepat saji tersebut.
Sebagai pria muda, dia pernah melamar pekerjaan di 30 perusahaan dan selalu ditolak. Dia tak pernah mendapatkan pekerjaan apapun dari 30 perusahaan yang dilamarnya.
Akhirnya, dia memutuskan menjadi guru bahasa Inggris di Hangzhou Electronics Technology College. Meski merupakan penduduk China, Jack justru menemukan mimpi besarnya di AS.
Mimpi tersebut juga diwujudkan di AS dan menjadikannya sebagai miliarder terkaya di China. Prestasi lain masih terus dicetaknya, pekan lalu, IPO Alibaba bahkan menghasilkan transaksi penjualan terbesar sepanjang sejarah dunia.

Kusimpan Suratnya Selama 14 Tahun dan Kini Ia Jadi Istri

Kusimpan Suratnya Selama 14 Tahun dan Kini Ia Jadi Istriku
Surat-surat dari Piper rupanya masih disimpan rapi oleh Gabriel selama 14 tahun. 

Pertemuan dengan jodoh bisa terjadi dengan cara yang misterius dan tak terduga. Bisa jadi jodoh kita adalah orang yang benar-benar asing. Bisa juga orang terdekat. Atau mungkin orang dari masa lalu kita sendiri. Kita tak pernah menyangka bahwa seseorang itu jodoh kita sampai kita benar-benar bertatap muka dengannya langsung. Seperti yang dialami oleh Piper Goodeve (35) dan Gabriel Vaughan (36).

Berawal dari Saling Berbalas Surat

Dilansir dari dailymail.co.uk, perkenalan Piper dan Gabriel pertama kali terjadi pada tahun 1994. Saat itu Piper yang berusia 14 tahun tinggal di New Hampshire sementara Gabriel yang berusia 15 tahun tinggal di Massachusetts, keduanya adalah sahabat pena. Dari kegiatan saling berbalas surat tersebut, mereka pernah bertatap muka satu kali dan rupanya mereka sama-sama memiliki ambisi di dunia akting yang sama.

Ketika masih remaja, Piper dan Gabriel sama-sama menyukai Shakespeare dan punya mimpi menjadi aktor. Sampai teman-teman mereka mengenalkan mereka melalui pena dan kertas--ya, karena dulu akses internet tak semudah sekarang. Dan itulah awal mula mereka menjadi sahabat pena.

Empat tahun menjadi sahabat pena, Piper dan Gabriel hilang kontak. Selama 14 tahun mereka sibuk dengan aktivitas masing-masing. Tapi rupanya mereka sama-sama belajar akting di London dan tinggal terpisah hanya tiga blok saja di Brooklyn, New York.

Surat yang Masih Disimpan Selama 14 Tahun

Setelah 14 tahun berlalu, Piper dan Gabriel sama-sama tidak tahu kalau ternyata mereka tinggal berdekatan. Hingga pada tahun 2011, keduanya bergabung di OkCupid. Lalu Gabriel menemukan profil Piper dan menemukan kecocokan sebesar 94 persen. Hanya saja saat itu Gabriel tidak menyadari bahwa Piper adalah gadis yang dulu merupakan sahabat penanya karena Piper menggunakan nama samaran untuk profilnya.

Surat-surat dari Piper rupanya masih disimpan rapi oleh Gabriel selama 14 tahun.

Gabriel langsung menyapa Piper di OkCupid, "Hei, maukah kau pergi berkencan denganku?" kenang Gabriel. Dan tak lama kemudian Piper membalasnya, "Gabe! Ini Piper! Sahabat penamu!" Piper langsung tahu bahwa orang yang menyapanya itu adalah Gabriel karena Gabriel menggunakan nama aslinya.

Sejak itu, mereka kembali bertemu. Dan ketika mereka pergi ke apartemen Gabriel dan Gabriel mengeluarkan binder berwarna ungu dari lemarinya dengan tulisan 'Piper G', barulah tahu kalau ternyata Gabriel menyimpan semua surat yang ia terima dari Piper. Tak lama kemudian, mereka jatuh cinta dan Gabriel melamar Piper pada bulan Oktober 2013.

Kini Piper dan Gabriel sudah menjadi pasangan suami istri dan tinggal di Brooklyn. Benar apa kata pepatah, jika sudah jodoh ya tak akan ke mana. Meskipun Piper dan Gabriel sempat putus kontak selama 14 tahun dan sama-sama tidak tahu kalau ternyata mereka tinggal berdekatan, jika sudah memang ditakdirkan untuk berjodoh, mereka pun bisa kembali berjumpa. Ladies, kalau menurut Anda sendiri, apa sih jodoh itu?

Sabtu, 13 September 2014

5 Kebiasaan yang Ubah Petani Ini Jadi Miliarder Dunia


Harry Stine

Harry Stine, namanya mungkin tidak setenar aktor Hollywood, tapi pria yang satu ini sangat terkenal di dunia pertanian. Bagaimana tidak, berawal dari kehidupan sederhana sebagai petani, Stine kini mampu mencatatkan namanya sebagai salah satu miliarder terkaya di dunia.

Mengutip laman Money Fool, dari lahan pertaniannya, Stine mampu menjadi pria terkaya di Iowa, Amerika Serikat. Meski hanya seorang petani, tapi Stine bekerja dengan prinsip hidup dan kebiasaan-kebiasaan yang tak pernah dia langgar dalam mengembangkan bisnis di sektor pertanian.

Stine kini telah memiliki perusahaan pribadi bernama Stine Seeds yang bergerak dalam pengembangan bibit-bibit unggul. Bibit unggul hasil penelitiannya bahkan dapat menghasilkan kedelai dan jagung terbaik di dunia.

Miliarder dengan harta US$ 3 miliar ini memiliki nama yang sangat kuat di bidang pengetahuan dan pertanian. Apa rahasia Stine hingga bisa menjadi salah satu orang terkaya di dunia?

Berikut lima kebiasaan sederhana yang secara aktif dilakukan Stine hingga mampu mengubahnya dari petani menjadi miliarder:

1. Belajar

Menambah pengetahuan merupakan hal yang rutin dilakukan Stine. Selain pakar di bidang pertanian, dia juga aktif mengikuti kelas bisnis dan hukum di tempatnya.

Dengan begitu, miliarder asal Iowa ini mampu memahami kontrak kerja dan hak paten atas sejumlah produknya.

Penggunaan hak cipta juga membuat para petani tak bisa menggunakan bibit andalan Stine. Pada 1994, Stine Seed menjadi perusahaan AS pertama yang menerima hak cipta atas varietas kedelainya.

2. Bangun pagi

Bangun pagi dan tidur larut malam dapat membuat Anda kaya, sehat dan bijak. Itu yang diyakini Stine dan telah lama menjadi kebiasaannya.

Kebiasaan bangun pagi memang dapat membantu Anda menjadi lebih disiplin. Kebiasaan itu memang dilakukan Stine yang sejak masih muda telah bekerja 12 jam per hari.

3. Tak malu bertanya

Saat ditanya tentang sosok Harry Stine, Direktur Marketing Stine Seed mengatakan pria lansia itu sebagai sosok yang penuh rasa ingin tahu.

Karena itu, dia tak pernah malu bertanya. Kebiasaan ini juga yang membantunya berhasil mendirikan Stine Seed.

4. Tak malu meminta bantuan

Sayangnya, rasa ingi tahu saja tak cukup untuk membuat pekerjaan selesai. Langkah berikutnya adalah dengan mencari jawaban. Tak heran, Stine tak pernah malu meminta orang membantunya mencari solusi atau memberikan pengetahuan baru padanya.

Dia bahkan pernah meminta bantuan sejumlah ahli di Iowa University guna membantunya mengembangkan bibit unggulan.

5. Menggunakan modal secara efektif

Saat ditanya apa yang dapat membuat bisnisnya sukses, Stine mengatakan, penggunaan modal secara efektif. Dia juga tak pernah lupa memberikan bonus pada karyawan karena dapat membuat para pekerja gembira dan lebih semangat bekerja.

Pria berusia lanjut ini juga tak pernah lupa menabung uang serta fokus pada investasi berlaba tinggi.(Sis/Gdn)


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melaluisimulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

Credits: Arthur Gideon


Jumat, 05 September 2014

Motivasi: Dale Carnegie

Bangunlah kesuksesan dari sebuah kegagalan. Keputusasaan dan kegagalan adalah dua batu loncatan menuju kesuksesan - Dale Carnegie

Selasa, 02 September 2014

Pilot Termuda Ini Keliling Dunia Seorang Diri : Matt Guthmiller


Di usia 17 tahun sudah punya lisensi pilot.

Di saat kebanyakan remaja di dunia belajar menyetir mobil, remaja berusia 19 tahun bernama Matt Guthmiller memilih untuk belajar menerbangkan pesawat.

Ya, ia belum lama ini baru saja dinobatkan menjadi pilot termuda yang pernah mengeliling dunia dan melakukan seorang diri menurut laporan CBS News.

Remaja asal South Dakota itu terbang sejauh 30 ribu mil dan sempat berhenti sebanyak 23 kali di 15 negara. Ia kemudian dianggap layaknya bintang rock karena telah memecahkan rekor penerbangan.

"Banyak yang mengatakan itu terlalu berisiko atau menyebut saya anak ingusan kaya raya yang melakukan hal ini untuk bersenang-senang," ujar Guthmiller.

Ia juga mengatakan tidak begitu mempedulikan apa kata orang mengenai keputusannya untuk keliling dunia seorang diri dengan menerbangkan pesawat di usia yang terbilang sangat muda.

"Tentu saja itu sangat menyenangkan dan saya telah mendapatkan pengalaman yang seru, namun itu juga membutuhkan kerja keras. Saya harap apa yang saya lakukan mampu menginspirasi orang lain untuk pergi keluar dan melakukan hal-hal besar," ucap dia.

Pertama kali Guthmiller ingin menjadi pilot adalah saat sedang bersantap bersama kedua orangtuanya di bandara. Ia kemudian memaksa ayah ibunya untuk ikut kelas penerbangan.

"Mereka setuju untuk melakukan 20 menit penerbangan intro dengan biaya US20. Saya rasa saat itu mereka mengira saya akan mengakhirinya," ujarnya.

Tentu saja itu bukan akhir dari pelajaran penerbangannya. Guthmiller kemudian berhasil melakukan kesepakatan dengan pihak bandara untuk menghabiskan waktu lebih banyak di kokpit pesawat.

Di usia 17 tahun ia pun telah mendapatkan lisensi pilot dan dua tahun kemudian menyewa pesawat Beechcraft mesin tunggal untuk melakukan penerbangan solo keliling dunia. Hebatnya lagi, mahasiswa MIT itu melakukan perbaikan pesawat dan mengatur kalkulasi penggunaan bahan bakar sendiri.

Untuk ke depannya, Guthmiller mengatakan akan terus melakukan hal-hal luar biasa untuk menginspirasi banyak orang.


Dari Kawasan Kumuh, Pria Ini Sukses Berwirausaha

Baru-baru ini, Mark Pearson, menjual MyVoucherCodes.com, situs yang menjual berbagai tiket perjalanan dengan harga murah, dengan harga US$100 juta.

Dengan menjual bisnisnya itu, seharusnya Pearson bisa bersenang-senang menikmati uang penjualannya itu. Tapi, itu sama sekali tak dilakukan. Menurutnya, dia bukan orang yang bisa dengan mudah melakukan pemborosan.

Dilansir Forbes, Senin 1 September 2014, Pearson bersedia menceritakan kisah suksesnya menjadi entrepreneuryang benar-benar ia lakukan dari nol. Dengan menjadi wirausaha, dia berhasil keluar dari kemiskinan yang menjeratnya. 

Melalui ceritanya ini, Pearson berharap menjadi semangat generasi muda yang ingin memulai bisnisnya. 

Saat berusia 10 tahun, Pearson hidup bersama ibu, adik dan ayah tiri yang sangat galak. Puncaknya, saat Natal di rumahnya, di kawasan kumuh yang terletak di Liverpool. Pertengkaran ayah dan ibunya, yang ia sendiri tak tahu sebabnya, ayah tirinya itu melakukan kekerasan ke ibu, dia, dan adiknya.

Polisi berhasil menyelamatkannya. Sejak itu, ia, adik, dan ibunya lebih memilih hidup di tempat penampungan perempuan. Melihat itu semua, timbul semangat dalam dirinya untuk bekerja keras dan membahagiakan ibu dan adiknya.

Saat berusia 16 tahun, Pearson berhasil menjadi juara pertama pada kompetisi memasak nasional. Saat berusia 18 tahun, dia ditawari pekerjaan di Claridge, hotel dan restoran bergengsi di London. Dia pun pindah dari Liverpool.

Berapa lama kerja di restoran hotel itu, Pearson kemudian ingin mendirikan restoran sendiri. Bermodal pinjaman, ia pun membuka kedai makanan. Usahanya makanannya pun laris. 

Saat berusia 23 tahun, dia ingin memiliki penghasilan yang lebih besar lagi. Iapun memutuskan untuk keluar di bisnis makanan dan beralih ke bisnis digital, bisnis yang benar-benar baru baginya.

"Saya sama sekali tidak memiliki pemahaman mengenai Internet," ungkapnya.

Dia kemudian memutuskan untuk menjual mawar segar dengan harga murah secara online. Usahanya berhasil, ia, adik dan ibunya harus bekerja siang dan malam untuk memenuhi permintaan mawar yang terus bertambah.

Melihat perkembangan itu, ia pun ingin berpindah ke bisnis e-commerce. Ia lalu membuat MyVoucherCodes.com yang menawarkan berbagai tiket perjalanan dengan harga murah, yang belum lama ini dijual. 

Pada 2006, dia juga membentuk MarkCoMedia dan dan memiliki beberapa investasi di lain. Pearson membeli situs Last Minute Tickets, perusahaan jasa tiket, seharga 1 juta euro dan membeli saingannya VouChaCha seharga 6 juta euro.

Pada Juni tahun ini, MarkCoMedia telah menyediakan layanan yang bekerja sama dengan 350 bank dan berbagai layanan perusahaan, serta pelanggan seluler seperti Telefonica, Samsung, PCCW Mobile, TurkCell, dan BlackBerry.

Perusahaan itu tumbuh dengan pesat, dari sebelumnya hanya memiliki 20 karyawan, saat ini menjadi 85 orang.

Satu hal yang ingin dia bagi adalah saat Anda memilih memulai bisnis untuk pertama kalinya, Anda harus fokus, dan tidak berkonsentrasi pada hal lain.   

Saat ini Pearson lebih memilih untuk menggeluti situs pemasaran serta menghabiskan banyak waktunya dengan istri dan anak kembarnya yang baru berusia dua tahun.