Sabtu, 30 April 2011
Selasa, 19 April 2011
Hukum KARMA
Dua orang Perempuan masing2 sedang membuat Kue..
Perempuan pertama memiliki bahan2 yang memprihatinkan :
Terigu tua yang lumutan, sehingga gumpalan2 hijaunya harus ditampi terlebih dahulu..
Mentega yang diperkaya Kolesterol yang sudah agak masam..
Dia harus menyisihkan bongkahan2 cokelat dari gula pasirnya (karena seseorang telah menyendok dengan sendok basah bekas mengaduk kopi)
Satu2nya Buah yang dipunyainya adalah Kismis purba, sekeras Uranium..
& Dapurnya bergaya 'Pra Perang Dunia' entah Perang Dunia yang mana..
Perempuan Kedua memiliki bahan2 terbaik :
Tepung terigu murni hasil cocok tanam Organik, dijamin bukan hasil rekayasa genetik..
Dia punya mentega bebas kolesterol, gula pasir & Buah2 an segar, langsung dari Kebun sendiri..
& Dapurnya adalah Dapur Mutakhir, dengan segala peralatan Modern..
Perempuan mana yang membuat Kue yang lebih enak?
Acap kali, bukan orang yang memiliki bahan2 terbaiklah yang dapat membuat Kue terbaik..
Ada yang lebih dari sekedar bahan baku..
Kadang2 orang dengan bahan2 yang mengenaskan mengerahkan segenap daya, Perhatian & Cintanya untuk memanggang kuenya,
Sehingga menghasilkan Kue yang terlezat..
Apa yang kita lakukan dengan bahan2 lah yang membuat Kue jadi berbeda..
Saya punya beberapa teman yang memiliki bahan2 yang menyedihkan dalam hidupnya :
Mereka lahir dalam kemiskinan,
Korban kekerasan terhadap anak,
Tidak pintar di sekolah,
Mungkin cacat & tidak mahir berolahraga..
Namun segelintir Kualitas yang mereka miliki diracik dengan begitu Baik,
Sehingga menghasilkan KUE yang begitu mengagumkan..
Saya betul2 mengagumi mereka..
Kenalkah Anda dengan orang2 seperti ini?
Saya juga punya beberapa teman yang memiliki bahan-bahan terbaik untuk menjalani hidup mereka..
Keluarga mereka berkecukupan & penuh Kasih Sayang..
Mereka cerdas di sekolah,
Berbakat dalam Olahraga,
Berpenampilan menarik & terkenal,
Namun mereka menyia-nyiakan masa mudanya dengan obat-obatan terlarang atau alkohol..
Kenalkah Anda dengan orang2 seperti ini?
Setengah dari KARMA adalah bahan-bahan yang kita miliki..
Setengah sisanya,
Bagian yang paling menentukan adalah :
Apa yang kita lakukan dengan bahan-bahan tersebut dalam hidup ini..
(AJAHN BRAHM)
Perempuan pertama memiliki bahan2 yang memprihatinkan :
Terigu tua yang lumutan, sehingga gumpalan2 hijaunya harus ditampi terlebih dahulu..
Mentega yang diperkaya Kolesterol yang sudah agak masam..
Dia harus menyisihkan bongkahan2 cokelat dari gula pasirnya (karena seseorang telah menyendok dengan sendok basah bekas mengaduk kopi)
Satu2nya Buah yang dipunyainya adalah Kismis purba, sekeras Uranium..
& Dapurnya bergaya 'Pra Perang Dunia' entah Perang Dunia yang mana..
Perempuan Kedua memiliki bahan2 terbaik :
Tepung terigu murni hasil cocok tanam Organik, dijamin bukan hasil rekayasa genetik..
Dia punya mentega bebas kolesterol, gula pasir & Buah2 an segar, langsung dari Kebun sendiri..
& Dapurnya adalah Dapur Mutakhir, dengan segala peralatan Modern..
Perempuan mana yang membuat Kue yang lebih enak?
Acap kali, bukan orang yang memiliki bahan2 terbaiklah yang dapat membuat Kue terbaik..
Ada yang lebih dari sekedar bahan baku..
Kadang2 orang dengan bahan2 yang mengenaskan mengerahkan segenap daya, Perhatian & Cintanya untuk memanggang kuenya,
Sehingga menghasilkan Kue yang terlezat..
Apa yang kita lakukan dengan bahan2 lah yang membuat Kue jadi berbeda..
Saya punya beberapa teman yang memiliki bahan2 yang menyedihkan dalam hidupnya :
Mereka lahir dalam kemiskinan,
Korban kekerasan terhadap anak,
Tidak pintar di sekolah,
Mungkin cacat & tidak mahir berolahraga..
Namun segelintir Kualitas yang mereka miliki diracik dengan begitu Baik,
Sehingga menghasilkan KUE yang begitu mengagumkan..
Saya betul2 mengagumi mereka..
Kenalkah Anda dengan orang2 seperti ini?
Saya juga punya beberapa teman yang memiliki bahan-bahan terbaik untuk menjalani hidup mereka..
Keluarga mereka berkecukupan & penuh Kasih Sayang..
Mereka cerdas di sekolah,
Berbakat dalam Olahraga,
Berpenampilan menarik & terkenal,
Namun mereka menyia-nyiakan masa mudanya dengan obat-obatan terlarang atau alkohol..
Kenalkah Anda dengan orang2 seperti ini?
Setengah dari KARMA adalah bahan-bahan yang kita miliki..
Setengah sisanya,
Bagian yang paling menentukan adalah :
Apa yang kita lakukan dengan bahan-bahan tersebut dalam hidup ini..
(AJAHN BRAHM)
Senin, 18 April 2011
Food 4 Thought
If you are right then there is no need to get angry
And if you are wrong then you don't have any right to get angry.
Patience with family is love,
Patience with others is respect,
Patience with self is confidence
and
Patience with GOD is faith.
Never Think Hard about PAST,
It brings Tears...
Don't Think more about FUTURE,
It brings Fears...
Live this Moment with a Smile,
It brings Cheers.!!!!
Every test in our life makes us bitter or better,
Every problem comes to make us or break us,
Choice is ours whether we become victim or victorious !!!
Search a beautiful heart not a beautiful face.
Beautiful things are not always good but good things are always beautiful.
Do you know, why God created gaps between fingers?
So that someone who is special to you, comes and fills those gaps by holding your hands forever.
Sent from my HinoBerry®
powered by HINO GENUINE PART
And if you are wrong then you don't have any right to get angry.
Patience with family is love,
Patience with others is respect,
Patience with self is confidence
and
Patience with GOD is faith.
Never Think Hard about PAST,
It brings Tears...
Don't Think more about FUTURE,
It brings Fears...
Live this Moment with a Smile,
It brings Cheers.!!!!
Every test in our life makes us bitter or better,
Every problem comes to make us or break us,
Choice is ours whether we become victim or victorious !!!
Search a beautiful heart not a beautiful face.
Beautiful things are not always good but good things are always beautiful.
Do you know, why God created gaps between fingers?
So that someone who is special to you, comes and fills those gaps by holding your hands forever.
Sent from my HinoBerry®
powered by HINO GENUINE PART
Jumat, 15 April 2011
12 kata "Jangan" yg perlu dihindari :
1. Jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tapi tersenyumlah, maka kamu kian bahagia.
2. Jangan menunggu kaya baru bersedekah, tapi bersedekahlah, maka kamu semakin kaya.
3. Jangan menunggu termotivasi baru bergerak, tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi.
4. Jangan menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli, tapi pedulilah dengan orang lain! Maka kamu akan dipedulikan...
5. Jangan menunggu orang memahami kamu baru kamu memahami dia, †âÞi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu.
6. Jangan menunggu terinspirasi baru menulis. tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu.
7. Jangan menunggu proyek baru bekerja, tapi bekerjalah, maka proyek akan menunggumu.
8. Jangan menunggu dicintai baru mencintai, tapi belajarlah mencintai,maka kamu akan dicintai.
9. Jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang, tapi hiduplah dengan tenang. Percayalah,. bukan sekadar uang yang datang tapi juga rejeki yang lainnya.
10. Jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti, tapi bergeraklah,maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti.
11. Jangan menunggu sukses baru bersyukur. tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu.
12. Jangan menunggu bisa baru melakukan, tapi lakukanlah! Kamu pasti bisa!
Sent from my HinoBerry®
powered by HINO GENUINE PART
2. Jangan menunggu kaya baru bersedekah, tapi bersedekahlah, maka kamu semakin kaya.
3. Jangan menunggu termotivasi baru bergerak, tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi.
4. Jangan menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli, tapi pedulilah dengan orang lain! Maka kamu akan dipedulikan...
5. Jangan menunggu orang memahami kamu baru kamu memahami dia, †âÞi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu.
6. Jangan menunggu terinspirasi baru menulis. tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu.
7. Jangan menunggu proyek baru bekerja, tapi bekerjalah, maka proyek akan menunggumu.
8. Jangan menunggu dicintai baru mencintai, tapi belajarlah mencintai,maka kamu akan dicintai.
9. Jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang, tapi hiduplah dengan tenang. Percayalah,. bukan sekadar uang yang datang tapi juga rejeki yang lainnya.
10. Jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti, tapi bergeraklah,maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti.
11. Jangan menunggu sukses baru bersyukur. tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu.
12. Jangan menunggu bisa baru melakukan, tapi lakukanlah! Kamu pasti bisa!
Sent from my HinoBerry®
powered by HINO GENUINE PART
LEON COOPERMAN: Anak tukang ledeng yang kuasai pasar investasi AS
Terlahir dari keluarga yang bekerja sebagai tukang ledeng di Amerika Serikat, Leon Cooperman berhasil menjadi miliarder dengan kekayaan mencapai US$ 1,5 miliar. Setelah lepas dari bangku kuliah, ia bekerja di perusahaan pengelola aset, Goldman Sachs selama 25 tahun. Dia pernah menduduki posisi puncak di perusahaan tersebut sebelum kemudian memutuskan keluar dan mendirikan Omega Advisors dengan dana kelolaan mencapai US$ 2,5 miliar.
Leon Cooperman adalah pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Omega Advisors Inc. Walau terlahir sebagai anak seorang tukang ledeng di Bronx Selatan, New York, Amerika Serikat (AS), Cooperman mampu menjadi salah satu orang terkaya dunia. Tahun lalu, Majalah Forbes menempatkan pria berusia 67 tahun ini sebagai orang ke-655 paling kaya di muka bumi dengan total kekayaan mencapai US$ 1,5 miliar.
Perjalanan karier Cooperman cukup panjang. Setelah lulus kuliah pada tahun 1965, ia bekerja sebagai salah satu tenaga kontrol kualitas Xerox. Di masa itu, dia juga berhasil menyelesaikan studi S2-nya dan memperoleh gelar MBA dari Columbia Business School. Dengan gelar tersebut, sehari setelah lulus Cooperman bergabung dengan perusahaan manajemen aset, Goldman Sachs. Ia langsung menduduki jabatan kepala peneliti investasi.
Di Goldman Sachs, Cooperman menghabiskan 25 tahun hidupnya sebagai pekerja. Di perusahaan ini, kariernya terus menanjak. Setelah menghabiskan waktu selama 22 tahun di Departemen Riset Investasi Goldman Sachs, dia ditujuk sebagai Wakil Ketua Komite Kebijakan Investasi dan Ketua Panitia Seleksi Efek. Ia juga pernah menduduki posisi sebagai chief investment officer bagian produk ekuitas.
Pelbagai jabatan strategis lain pun pernah dia sandang saat bekerja di Goldman Sachs. Ia terpilih sebagai orang nomor satu dalam hal strategi pemilihan portofolio di seluruh Negeri Paman Sam. Cooperman juga pernah menjabat sebagai Ketua Komite Audit, Anggota Komite Eksekutif, serta Anggota Komite Nominasi dan Tata Kelola Perusahaan. Dia juga pernah duduk di kursi Presiden New York Society of Security Analysts.
Di organisasi sosial kemasyarakatan, Cooperman pernah menjabat sebagai Ketua Pembangunan Rumahsakit Yayasan Saint Barnabas. Cooperman juga menjadi anggota Dewan Direksi Dana Penelitian Kanker di Yayasan Damon Winchell Wunyon-Walter. Tak hanya itu, ia juga Anggota Dewan Pengawas di Columbia University Graduate School of Business dan anggota Komite Investasi di Museum of Modern Art di New York.
Posisi puncak Cooperman sebagai Chairman dan CEO Goldman Sachs Asset Management dicapai pada tahun 1989. Namun, setelah berhasil menduduki posisi puncak, pada akhir 1991 ia memutuskan keluar dari Goldman Sachs dan mendirikan Omega Advisors. Dari perusahaannya inilah Cooperman berhasil mengembangkan kekayaan yang didapatkan sewaktu bekerja di Goldman Sachs selama 25 tahun.
Dengan latar belakang pekerjaan dan pengalamannya di Goldman Sachs, termasuk pendidikan jurusan Master of Business Administration Universitas Columbia‚ Cooperman berhasil menjadi pengusaha yang sukses. Perusahaannya dipercaya oleh investor sehingga Omega Advisors berhasil mengelola dana investasi hingga US$ 2,5 miliar.
Cooperman berharap Omega menjadi perusahaan investasi besar di Wall Street. Ia juga berharap perusahaannya mampu bertahan di tengah kondisi pasar yang sedang krisis.
Dengan kekayaan yang mencapai US$ 1,5 miliar itu, Cooperman saat ini ingin lebih berguna untuk masyarakat dunia. Ia mengatakan, dirinya ingin sekali menyumbangkan sebagian kekayaannya untuk mereka yang kurang beruntung. "Mereka harus mengalami impian Amerika," katanya.
Untuk itu, Cooperman mengikuti jejak pengusaha AS lain Warren Buffett dan Bill Gates sebagai filantropi. Dengan keinginannya itu, dia menyatakan, akan menyumbangkan setengah kekayaannya untuk Yayasan Gates.
Kamis, 14 April 2011
Tips Rahasia Hidup beruntung
Professor Richard Wiseman dari University of Hertfordshire Inggris, mencoba meneliti hal-hal yang membedakan orang2 beruntung dengan yang sial. Wiseman merekrut sekelompok orang yang merasa hidupnya selalu untung, dan sekelompok lain yang hidupnya selalu sial-bermasalah. Memang Ternyata memang orang yang beruntung bertindak berbeda dengan mereka yang sial.
Berdasarkan hasil penelitian yang diklaimnya "scientific" ini, Wiseman menemukan 4 faktor yang membedakan mereka yang beruntung dari yang sial. Keempat faktor tersebut adalah:
1) Sikap terhadap peluang
Orang beruntung ternyata memang lebih terbuka terhadap peluang. Mereka lebih peka terhadap adanya peluang, pandai menciptakan peluang, dan bertindak ketika peluang datang. Bagaimana hal ini dimungkinkan? Ternyata orang-orang yg beruntung memiliki sikap yang lebih rileks dan terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru. Mereka lebih terbuka terhadap interaksi dengan orang-orang yang baru dikenal, dan menciptakan jaringan-jaringan sosial baru. Sebaliknya, kelompok Orang yang sial memiliki perasaan dan sikap yang lebih tegang sehingga tertutup terhadap kemungkinan- kemungkinan baru. Menggunakan intuisi dalam membuat keputusan.
2) Orang yang beruntung ternyata lebih mengandalkan intuisi daripada logika
Keputusan-keputusan penting yang dilakukan oleh orang beruntung ternyata sebagian besar dilakukan atas dasar bisikan "hati nurani" (intuisi) daripada hasil otak-atik angka yang canggih. Angka-angka akan sangat membantu, tapi final decision umumnya dari "good feeling". Yang barangkali sulit bagi orang yang sial adalah, bisikan hati nurani tadi akan sulit kita dengar jika otak kita pusing dengan penalaran yang tak berkesudahan. Makanya orang beruntung umumnya memiliki metoda untuk mempertajam intuisi mereka, misalnya melalui meditasi yang teratur. Pada kondisi mental yang tenang, dan pikiran yang jernih, intuisi akan lebih mudah diakses. Dan makin sering digunakan, intuisi kita juga akan semakin tajam.
3) Selalu berharap kebaikan akan datang
Orang yang beruntung ternyata selalu bersikap positif terhadap kehidupan. Berprasangka dengan optimis bahwa kebaikan akan datang kepadanya. Dengan sikap mental yang demikian, mereka lebih tahan terhadap ujian yang menimpa mereka, dan akan lebih positif dalam berinteraksi dengan orang lain.
4) Mengubah hal yang buruk menjadi baik
Orang-orang beruntung sangat pandai menghadapi situasi buruk dan merubahnya menjadi kebaikan. Bagi mereka setiap situasi selalu ada sisi baiknya. Dalam salah satu tes nya Prof Wiseman meminta peserta untuk membayangkan sedang pergi ke bank dan tiba-tiba bank tersebut diserbu kawanan perampok bersenjata. Dan peserta diminta mengutarakan reaksi mereka. Reaksi orang dari kelompok sial umunya adalah: "wah sial bener ada di tengah2 perampokan begitu". Sementara reaksi orang beruntung, misalnya adalah: "untung saya ada disana, saya bisa menuliskan pengalaman saya untuk media dan dapet duit". Apapun situasinya orang yg beruntung pokoknya untung terus. Mereka dengan cepat mampu beradaptasi dengan situasi buruk dan merubahnya menjadi keberuntungan.
Jadi, menurut Profesor Richard Wiseman => rahasia orang yang berUntung adalah cukup sederhana. Dikatakannya, hampir semua orang normal juga bisa beruntung. Termasuk Anda. Apakah sudah Siap mulai menjadi si Untung?
First, Open your Mind, and Enjoy your life……
"Disini Jual Ikan Segar"
Seseorang mulai berjualan ikan segar di pasar. Ia memasang papan pengumuman
bertuliskan" Disini Jual Ikan Segar". Tidak lama kemudian datanglah seorang
pengunjung yang menanyakan tentang tulisannya.
"Mengapa kau tuliskan kata: DISINI? Bukankah semua orang sudah tahu kalau
kau berjualan DISINI, bukan DISANA?"
"Benar juga!" pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata "DISINI" dan
tinggallah tulisan "JUAL IKAN SEGAR".
Tidak lama kemudian datang pengunjung kedua yang juga menanyakan
tulisannya.
"Mengapa kau pakai kata SEGAR? Bukankah semua orang sudah tahu kalau yang
kau jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?
"Benar juga" pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata "SEGAR" dan
tinggallah tulisan "JUAL IKAN".
Sesaat kemudian datanglah pengunjung ke tiga yang juga menanyakan
tulisannya: "Mengapa kau tulis kata JUAL? Bukankah semua orang sudah tahu
kalau ikan ini untuk dijual, bukan dipamerkan?
Benar juga pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata JUAL dan tinggallah
tulisan "IKAN".
Selang beberapa waktu kemudian, datang pengunjung ke 4, yang juga
menanyakan tulisannya: "Mengapa kau tulis kata IKAN? Bukankah semua orang
sudah tahu kalau ini Ikan bukan Daging?
"Benar juga" pikir si penjual ikan, lalu diturunkannya papan pengumuman itu.
Renungan:
Bila kita ingin memuaskan semua orang, kita tidak akan mendapatkan
apa-apa. Be yourself!
bertuliskan" Disini Jual Ikan Segar". Tidak lama kemudian datanglah seorang
pengunjung yang menanyakan tentang tulisannya.
"Mengapa kau tuliskan kata: DISINI? Bukankah semua orang sudah tahu kalau
kau berjualan DISINI, bukan DISANA?"
"Benar juga!" pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata "DISINI" dan
tinggallah tulisan "JUAL IKAN SEGAR".
Tidak lama kemudian datang pengunjung kedua yang juga menanyakan
tulisannya.
"Mengapa kau pakai kata SEGAR? Bukankah semua orang sudah tahu kalau yang
kau jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?
"Benar juga" pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata "SEGAR" dan
tinggallah tulisan "JUAL IKAN".
Sesaat kemudian datanglah pengunjung ke tiga yang juga menanyakan
tulisannya: "Mengapa kau tulis kata JUAL? Bukankah semua orang sudah tahu
kalau ikan ini untuk dijual, bukan dipamerkan?
Benar juga pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata JUAL dan tinggallah
tulisan "IKAN".
Selang beberapa waktu kemudian, datang pengunjung ke 4, yang juga
menanyakan tulisannya: "Mengapa kau tulis kata IKAN? Bukankah semua orang
sudah tahu kalau ini Ikan bukan Daging?
"Benar juga" pikir si penjual ikan, lalu diturunkannya papan pengumuman itu.
Renungan:
Bila kita ingin memuaskan semua orang, kita tidak akan mendapatkan
apa-apa. Be yourself!
Minggu, 03 April 2011
Terjemahan bebas dari cerita "Date with a Woman"
Setelah 21 tahun Perkawinan kami, Istri saya ingin saya untuk membawa perempuan lain untuk pergi makan malam dan menonton sebuah film.
Dia mengatakan, "Aku mencintaimu, tapi aku tahu Perempuan lain ini mengasihimu dan dengan penuh cinta menghabiskan banyak waktunya untukmu".
Perempuan lain yang Istri sebutkan untuk saya kunjungi adalah IBU saya sendiri, yang telah menjadi janda selama 19 tahun, tetapi karena tuntutan kerja saya dan tiga Anak-anak telah membuat saya hanya mungkin untuk mengunjunginya sesekali saja.
Malam itu aku menelepon untuk mengajak Ibu pergi keluar untuk makan malam dan menonton sebuah film.
"Apa ada yang salah, apa kau baik-baik saja", dia bertanya ?
Ibu saya adalah tipe Wanita yang akan curiga bila pada sebuah panggilan di tengah malam ataupun ajakan yang tiba-tiba, adalah sebuah pertanda adanya berita yang tidak baik.
"Saya berpikir bahwa akan menyenangkan bila kita bisa pergi keluar makan-malam bersama-sama", jawab saya.
"Hanya kita berdua".
Dia memikirkan hal itu sejenak, dan kemudian berkata, "Aku akan sangat senang sekali".
Hari Jumat itu sepulang kerja, saat aku berkendaraan untuk menjemputnya Saya sedikit Gugup.
Ketika saya tiba di rumah, aku menyadari bahwa dia juga tampaknya Gugup . Dia menunggu di depan Pintu . Dia telah menata rambutnya dan memakai pakaian yang juga telah dipakainya untuk merayakan ulang-tahun pernikahannya yang terakhir kali. Dia tersenyum dengan wajah bersinar-sinar seakan-akan seperti wajah dari seorang malaikat.
"Saya mengatakan kepada teman-teman bahwa aku akan pergi dengan anak-ku, dan mereka semua terkesan", Dia mengatakan itu, saat ia masuk ke Mobil.
"Mereka tidak sabar untuk mendengar cerita tentang pertemuan kita".
Kami pergi ke sebuah restoran yang, meskipun tidak mewah, sangat bagus dan nyaman.
Ibu saya mengandeng lengan saya dan berjalan seolah-olah Dia adalah seorang 'First Lady'.
Setelah kami duduk, aku memilih Menu yang terdapat pada sebuah papan menu dengan tulisan-tulisan yang besar yang terdapat di dekat pintu masuk, aku mengangkat mataku dan melihat Ibu duduk di sana menatapku. Sambil tersenyum mengenang nostaligia kejadian dulu.
"Dulu, aku yang harus memilihkan Menu ketika kamu masih kecil", Katanya.
'Kalau begitu, sekarang waktunya anda boleh bersantai dan membiarkan aku untuk memilihkan menunya untukmu", Aku menjawab.
Selama makan malam, kami melakukan percakapan yang menyenangkan, tidak ada yang Luar Biasa, hanya membicarakan kejadian yang dialami baru-baru ini satu sama lain dalam hidup kami. Kami berbicara begitu banyak sehingga kami ketinggalan untuk menonton film. Ketika kami tiba di rumahnya, Dia berkata, "Aku ingin pergi berjalan-jalan bersamamu lagi, tetapi hanya jika kamu membiarkan saya yang mengajakmu". Aku setuju.
'Bagaimana dengan acara makan malamnya ?", tanya istriku begitu aku sampai di rumah.
"Sangat menyenangkan. Jauh lebih menyenangkan dari yang aku bisa bayangkan", jawabku.
Beberapa hari kemudian, Ibu saya meninggal karena serangan jantung mendadak. Itu terjadi begitu tiba-tiba, sehingga aku tidak punya Waktu untuk melakukan apa pun untuknya.
Beberapa waktu kemudian, saya menerima surat dengan bukti pemesanan di sebuah restoran, dari restoran, tempat yang sama Ibu dan aku makan.
Sebuah Catatan Terlampir:
"Saya membayar pemesanan ini didepan.
Saya tidak yakin bahwa saya bisa berada di sana;
Namun demikian, saya dibayar untuk Dua porsi --
Satu untukmu dan yang satunya lagi untuk istrimu.
Kamu tidak akan pernah tahu betapa berartinya Malam itu bagiku.
Aku mencintamu Anakku."
Pada saat itu, aku memahami betapa Pentingnya mengatakan padanya : "I LOVE YOU!"
dan untuk memberikan cinta kita kepada mereka dan mengatakan bahwa mereka yang pantas menerimanya. Tidak ada hal lain dalam Hidup ini yang lebih penting daripada Tuhan dan keluarga Anda.
Memberi mereka waktu anda, selagi ada, karena ada beberapa hal yang tidak dapat kita katakan 'Masih ada banyak waktu lain."
Teruskanlah ini Untuk Semua Orang,
Untuk Anak,
Untuk Pasangan,
Untuk Sahabat,
Dan paling penting,
Untuk seseorang yang anda Cintai.
Dia mengatakan, "Aku mencintaimu, tapi aku tahu Perempuan lain ini mengasihimu dan dengan penuh cinta menghabiskan banyak waktunya untukmu".
Perempuan lain yang Istri sebutkan untuk saya kunjungi adalah IBU saya sendiri, yang telah menjadi janda selama 19 tahun, tetapi karena tuntutan kerja saya dan tiga Anak-anak telah membuat saya hanya mungkin untuk mengunjunginya sesekali saja.
Malam itu aku menelepon untuk mengajak Ibu pergi keluar untuk makan malam dan menonton sebuah film.
"Apa ada yang salah, apa kau baik-baik saja", dia bertanya ?
Ibu saya adalah tipe Wanita yang akan curiga bila pada sebuah panggilan di tengah malam ataupun ajakan yang tiba-tiba, adalah sebuah pertanda adanya berita yang tidak baik.
"Saya berpikir bahwa akan menyenangkan bila kita bisa pergi keluar makan-malam bersama-sama", jawab saya.
"Hanya kita berdua".
Dia memikirkan hal itu sejenak, dan kemudian berkata, "Aku akan sangat senang sekali".
Hari Jumat itu sepulang kerja, saat aku berkendaraan untuk menjemputnya Saya sedikit Gugup.
Ketika saya tiba di rumah, aku menyadari bahwa dia juga tampaknya Gugup . Dia menunggu di depan Pintu . Dia telah menata rambutnya dan memakai pakaian yang juga telah dipakainya untuk merayakan ulang-tahun pernikahannya yang terakhir kali. Dia tersenyum dengan wajah bersinar-sinar seakan-akan seperti wajah dari seorang malaikat.
"Saya mengatakan kepada teman-teman bahwa aku akan pergi dengan anak-ku, dan mereka semua terkesan", Dia mengatakan itu, saat ia masuk ke Mobil.
"Mereka tidak sabar untuk mendengar cerita tentang pertemuan kita".
Kami pergi ke sebuah restoran yang, meskipun tidak mewah, sangat bagus dan nyaman.
Ibu saya mengandeng lengan saya dan berjalan seolah-olah Dia adalah seorang 'First Lady'.
Setelah kami duduk, aku memilih Menu yang terdapat pada sebuah papan menu dengan tulisan-tulisan yang besar yang terdapat di dekat pintu masuk, aku mengangkat mataku dan melihat Ibu duduk di sana menatapku. Sambil tersenyum mengenang nostaligia kejadian dulu.
"Dulu, aku yang harus memilihkan Menu ketika kamu masih kecil", Katanya.
'Kalau begitu, sekarang waktunya anda boleh bersantai dan membiarkan aku untuk memilihkan menunya untukmu", Aku menjawab.
Selama makan malam, kami melakukan percakapan yang menyenangkan, tidak ada yang Luar Biasa, hanya membicarakan kejadian yang dialami baru-baru ini satu sama lain dalam hidup kami. Kami berbicara begitu banyak sehingga kami ketinggalan untuk menonton film. Ketika kami tiba di rumahnya, Dia berkata, "Aku ingin pergi berjalan-jalan bersamamu lagi, tetapi hanya jika kamu membiarkan saya yang mengajakmu". Aku setuju.
'Bagaimana dengan acara makan malamnya ?", tanya istriku begitu aku sampai di rumah.
"Sangat menyenangkan. Jauh lebih menyenangkan dari yang aku bisa bayangkan", jawabku.
Beberapa hari kemudian, Ibu saya meninggal karena serangan jantung mendadak. Itu terjadi begitu tiba-tiba, sehingga aku tidak punya Waktu untuk melakukan apa pun untuknya.
Beberapa waktu kemudian, saya menerima surat dengan bukti pemesanan di sebuah restoran, dari restoran, tempat yang sama Ibu dan aku makan.
Sebuah Catatan Terlampir:
"Saya membayar pemesanan ini didepan.
Saya tidak yakin bahwa saya bisa berada di sana;
Namun demikian, saya dibayar untuk Dua porsi --
Satu untukmu dan yang satunya lagi untuk istrimu.
Kamu tidak akan pernah tahu betapa berartinya Malam itu bagiku.
Aku mencintamu Anakku."
Pada saat itu, aku memahami betapa Pentingnya mengatakan padanya : "I LOVE YOU!"
dan untuk memberikan cinta kita kepada mereka dan mengatakan bahwa mereka yang pantas menerimanya. Tidak ada hal lain dalam Hidup ini yang lebih penting daripada Tuhan dan keluarga Anda.
Memberi mereka waktu anda, selagi ada, karena ada beberapa hal yang tidak dapat kita katakan 'Masih ada banyak waktu lain."
Teruskanlah ini Untuk Semua Orang,
Untuk Anak,
Untuk Pasangan,
Untuk Sahabat,
Dan paling penting,
Untuk seseorang yang anda Cintai.
Langganan:
Postingan (Atom)