Selain pintar, keberuntungan sangat berpihak pada Robert K. Kraft. Ia menikahi anak konglomerat asal Massachusetts, Jacob Hiaat dan mengembangkan usaha pengemasan milik keluarga. Kraft yang bergelar MBA ini pun berhasil membawa perusahaan keluarga itu menjadi salah satu perusahaan kertas dan pengemasan terbesar di Amerika Serikat (AS). Ia pun memiliki klub football ternama di AS. Kini, dengan kekayaan US$ 1,5 miliar, Kraft menjadi orang terkaya ke-833 di dunia. Robert K. Kraft adalah salah satu pebisnis handal di Amerika Serikat (AS).
Ia dikenal sebagai pendiri The Kraft Group. Selain sebagai pemilik, pria yang lahir di Brookline, Massachusett ini juga masih aktif di jajaran manajemen sebagai Chief Executive Officer The Kraft Group. The Kraft Group merupakan induk dari berbagai usaha keluarga yang dibangun Kraft. Induk perusahaan ini membawahi beberapa perusahaan seperti perusahaan yang bergerak di bidang industri kertas dan pengemasan, olahraga, hiburan, real estat hingga investasi. Namun, dari semuanya itu, Kraft justru sangat terkenal sebagai pemilik klub football pada liga football nasional, yakni New England Patriots.
Dalam liga ini, tim Bob, panggilan akrab Robert K. Kraft, merupakan tim terbaik ketiga dalam liga football nasional. Selain tim football, Bob juga memiliki klub sepakbola New England Revolution yang berlaga di liga sepakbola utama. Bob memang menyukai bidang olah raga. Tak heran, saat masih duduk di bangku kuliah, Bob merupakan salah satu pemain dalam tim football di sekolahnya, Colombia University. Waktu itu, ia merupakan salah satu penggemar tim New York Giants, tim football yang bermarkas di East Rutherford, New Jersey. Bob cukup beruntung. Setelah tamat dari Brookline High School pada tahun 1959, ia dapat segera melanjutkan pendidikannya di Colombia University. Selepas kuliah, tahun 1963, Bob juga mendapatkan beasiswa di Harvard Bussiness School. Ia mendapatkan gelar MBA pada tahun 1965. Sebelum merampungkan pendidikan masternya, Bob terlebih dulu menikah dengan Myra Kraft, putri seorang konglomerat asal Worcester, Massachusetts, Jacob Hiaat. Berbekal gelar MBA, Bob pun langsung duduk di kursi pimpinan Worcester. Dia bisa menduduki posisi tinggi ini lantaran perusahaan yang memproduksi berbagai kemasan ini dimiliki oleh mertuanya sendiri. Pada tahun 1972, Bob membangun International Forest Produk (IFP), perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan kertas. Kombinasi dari dua perusahaan itu, Worcester dan IFP, menghasilkan perusahaan kertas dan pengemasan terbesar di negeri Paman Sam. IFP juga terus bertahan di kelompok 100 eksportir dan importir terbesar di Amerika. Pada tahun 2005, Journal of Commerce menempatkan IFP pada urutan ke 45 dalam daftar perusahaan eksportir dan importir terbesar di Amerika. Ia pun memperluas bisnisnya di dunia hiburan dengan membeli beberapa stasiun radio di Boston. Bob pun juga mendanai pembuatan film atau teater. Tak ketinggalan, ia juga terjun memproduseri program televisi Scott Sanders Production. Selain berkiprah dalam perusahaannya sendiri, bapak empat anak ini juga menjadi anggota dewan direksi sebuah perusahaan media besar, Video & Audio Communications (Viacom). Sebagai catatan, Viacom ini merupakan konglomerat media di AS. Pada tahun 2010, Viacom menduduki peringkat keempat perusahaan media, setelah The Walt Disney Company, Time Warner dan News Corporation. Tak berhenti di situ. Bob juga didapuk menjadi anggota Dewan Direksi Federal Reserve Bank di Boston. Pria 69 tahun ini menjadi salah satu pengawas Boston College dan almamaternya, Columbia University. Pada tahun 2011 ini, Majalah Forbes pun menobatkannya sebagai orang terkaya dunia pada peringkat 833. Hingga bulan Maret ini, Forbes mencatat pria asal Massachusett ini mempunyai kekayaan hingga US$ 1,5 miliar.
Ia dikenal sebagai pendiri The Kraft Group. Selain sebagai pemilik, pria yang lahir di Brookline, Massachusett ini juga masih aktif di jajaran manajemen sebagai Chief Executive Officer The Kraft Group. The Kraft Group merupakan induk dari berbagai usaha keluarga yang dibangun Kraft. Induk perusahaan ini membawahi beberapa perusahaan seperti perusahaan yang bergerak di bidang industri kertas dan pengemasan, olahraga, hiburan, real estat hingga investasi. Namun, dari semuanya itu, Kraft justru sangat terkenal sebagai pemilik klub football pada liga football nasional, yakni New England Patriots.
Dalam liga ini, tim Bob, panggilan akrab Robert K. Kraft, merupakan tim terbaik ketiga dalam liga football nasional. Selain tim football, Bob juga memiliki klub sepakbola New England Revolution yang berlaga di liga sepakbola utama. Bob memang menyukai bidang olah raga. Tak heran, saat masih duduk di bangku kuliah, Bob merupakan salah satu pemain dalam tim football di sekolahnya, Colombia University. Waktu itu, ia merupakan salah satu penggemar tim New York Giants, tim football yang bermarkas di East Rutherford, New Jersey. Bob cukup beruntung. Setelah tamat dari Brookline High School pada tahun 1959, ia dapat segera melanjutkan pendidikannya di Colombia University. Selepas kuliah, tahun 1963, Bob juga mendapatkan beasiswa di Harvard Bussiness School. Ia mendapatkan gelar MBA pada tahun 1965. Sebelum merampungkan pendidikan masternya, Bob terlebih dulu menikah dengan Myra Kraft, putri seorang konglomerat asal Worcester, Massachusetts, Jacob Hiaat. Berbekal gelar MBA, Bob pun langsung duduk di kursi pimpinan Worcester. Dia bisa menduduki posisi tinggi ini lantaran perusahaan yang memproduksi berbagai kemasan ini dimiliki oleh mertuanya sendiri. Pada tahun 1972, Bob membangun International Forest Produk (IFP), perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan kertas. Kombinasi dari dua perusahaan itu, Worcester dan IFP, menghasilkan perusahaan kertas dan pengemasan terbesar di negeri Paman Sam. IFP juga terus bertahan di kelompok 100 eksportir dan importir terbesar di Amerika. Pada tahun 2005, Journal of Commerce menempatkan IFP pada urutan ke 45 dalam daftar perusahaan eksportir dan importir terbesar di Amerika. Ia pun memperluas bisnisnya di dunia hiburan dengan membeli beberapa stasiun radio di Boston. Bob pun juga mendanai pembuatan film atau teater. Tak ketinggalan, ia juga terjun memproduseri program televisi Scott Sanders Production. Selain berkiprah dalam perusahaannya sendiri, bapak empat anak ini juga menjadi anggota dewan direksi sebuah perusahaan media besar, Video & Audio Communications (Viacom). Sebagai catatan, Viacom ini merupakan konglomerat media di AS. Pada tahun 2010, Viacom menduduki peringkat keempat perusahaan media, setelah The Walt Disney Company, Time Warner dan News Corporation. Tak berhenti di situ. Bob juga didapuk menjadi anggota Dewan Direksi Federal Reserve Bank di Boston. Pria 69 tahun ini menjadi salah satu pengawas Boston College dan almamaternya, Columbia University. Pada tahun 2011 ini, Majalah Forbes pun menobatkannya sebagai orang terkaya dunia pada peringkat 833. Hingga bulan Maret ini, Forbes mencatat pria asal Massachusett ini mempunyai kekayaan hingga US$ 1,5 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar