Memiliki ayah seorang pebisnis sukses dalam bidang jasa pengangkutan barang domestik dan internasional di Kroasia membawa berkah tersendiri bagi Ivica Todoric saat terjun ke dunia bisnis. Permodalan, relasi bisnis, dan izin mendirikan usaha tentu bukanlah soal bagi Todoric dalam memulai bisnis. Alhasil, usaha yang dirintis pun dapat berjalan mulus sesuai rencana. Namun, semuanya hancur begitu saja ketika ia dituduh merampok uang untuk membeli senjata.
Ivica Todoric menjalani masa tahanan selama empat setengah tahun di Stara Gradiska, Kroasia. Hidup di dalam penjara pun membuat ia bangkrut.
Kalau saja Todoric tidak dijebloskan ke bui, mungkin ia tak akan menjadi orang paling kaya di Kroasia dengan total kekayaan mencapai € 620 juta. Todoric menjelma menjadi jutawan Kroasia selepas keluar dari penjara dengan bergabung bersama sang ayah yang memproduksi bunga.
Ia memanfaatkan tanah warisan sang kakek dan membangun rumah di atas lahan itu lalu menjualnya. Uangnya digunakan sebagai modal dengan tambahan pinjaman dari kawannya. Berbekal modal itu, mulailah Todoric menanam dan menjual bunga.
Tak butuh waktu lama, berkat bantuan sang ayah, Todoric berhasil menjadi produsen dan penjual bunga terbesar di Kroasia. Tak puas hanya dengan usaha bunga, ia pun merambah pertanian dengan menanam buah dan sayur. Pertanian memang bukan hal baru bagi Todoric yang masa kecilnya banyak dihabiskan di lahan pertanian di Bozjakovina.
Selain itu, lulus sebagai sarjana ekonomi tentu membuat Todoric dengan mudah beradaptasi dengan dunia bisnis. Ia lalu membangun Agrokor, perusahaan yang menjual jagung dan gandum. Tak hanya di Kroasia, dia juga menjual hasil panennya ke luar negeri.
Pada 1989, Todoric mendaftarkan Agrokor di Bursa Kroasia. Pada tahun yang sama pula, ia berhasil membeli 77% saham Sojara Sadar, perusahaan kacang kedelai sekaligus penghasil minyak sayur dan biji-bijian di Kroasia.
Todoric yang haus berbisnis ini kemudian juga mengakuisisi Jamnica, perusahaan botol air mineral. Berkat tangan dinginnya, Jamnica menjadi produsen air kemasan terbesar di Kroasia. Pendapatan Jamnica di 2005 pun mencapai US$ 130 juta.
Selain itu, Todoric juga memiliki pabrik es krim bernama Berpah Capljina dan pabrik es Frikom Belgrade. Tak heran, lantaran memiliki pelbagai macam industri makanan, ia pun mendapat julukan raja industri makanan Kroasia.
Meski sempat menyandang status mantan narapidana, Todoric tak terpengaruh dengan label tersebut. Ia sengaja menarik perhatian media dengan melakukan akuisisi bermacam perusahaan untuk dapat menghapus kisah masa lalunya yang pahit.
Usaha Todoric ini terbilang sukses. Media pun tak lagi mengaitkan masa lalunya. Media Kroasia makin ramah kepada Todoric, bahkan raja makanan ini dinilai sebagai seorang analis bisnis dan keuangan yang hebat di Kroasia.
Todoric juga dikenal sebagai pebisnis yang dinamis. Ia tak takut membeli perusahaan di luar negeri, meskipun hanya perusahaan kecil. Keyakinannya memenangkan pasar dengan mengambil alih perusahaan kecil di pelbagai negara menjadi akses dia di pasar internasional.
Todoric juga mengikuti tren bisnis global. Makanya, ia juga menjalin kerjasama dengan pengusaha lokal di suatu negara untuk menjadi perusahaan terbesar.
Kini, Todoric tengah bersiap bertempur di pasar Eropa. Ia yang telah berhasil menguasai perusahaan es krim, makanan beku, minyak, margarin, air mineral, dan pasar lainnya siap bersaing dengan masuk ke pasar Eropa yang menjadi pasar baru baginya.
Kunci sukses keberhasilannya mengembangkan Agrokor: manajemen yang baik. Ia selalu melibatkan anak-anak muda yang menjadi pegawainya tiap mengambil keputusan penting bagi perusahaannya. Mengapresiasi karyawannya yang berhasil memenuhi target serta memperlakukan mereka seperti anak sendiri. Alhasil, stabilitas kerja perusahaan selalu terjaga dengan motivasi tinggi sang pimpinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar