Rabu, 10 Februari 2010

Kisah VALENTINE : Pengorbanan si Pendeta Baik Hati

Di berbagai belahan dunia, orang beramai-ramai mengamini bahwa tanggal 14 Februari adalah hari Velentine. Di Indonesia pun, para warganya turut menyambut gembira datangnya hari kasih sayang ini, meskipun sebenarnya mereka tak tahu pasti mengapa harus ikut merayakan hari tersebut.

Bukankah untuk menunjukkan rasa sayang kita terhadap teman, kekasih ataupun keluarga kita tak perlu menunggu datangnya tanggal 14 februari, kita bisa menunjukkannya setiap hari. Kita juga tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk membeli coklat, bunga dan pernak-pernik lainnya untuk menunjukkan rasa sayang kita, cukup dengan perhatian yang tulus.


Terlepas dari itu semua, marilah kita kupas secara detail keistimewaan hari Valentine yang kedatangannya selalu membuat dunia menjadi serba merah muda. Beberapa para ahli mengatakan bahwa asal mula Valentine itu berkaitan dengan St. Valentine. Ia adalah seorang pria Roma yang menolak melepaskan agama Kristen yang diyakininya.

Ia meninggal pada 14 Februari 269 Masehi, bertepatan dengan hari yang dipilih sebagai pelaksaan 'undian cinta'. Legenda juga mengatakan bahwa St. Valentine sempat meninggalkan ucapan selamat tinggal kepada putri seorang narapidana yang bersahabat dengannya. Di akhir pesan itu, ia menuliskan : "Dari Valentinemu".

Sementara itu sebuah cerita lain mengatakan bahwa Saint Valentine adalah seorang pria yang membaktikan hidupnya untuk melayani Tuhan di sebuah kuil pada masa pemerintahan Kaisar Claudius. Ia dipenjarakan atas kelancangannya membantah titah sang kaisar. Baru pada tahun 496 Masehi, pendeta Gelasius menetapkan 14 Februari sebagai hari penghormatan bagi Valentine.


Akhirnya secara bertahap 14 Februari menjadi hari khusus untuk bertukar surat cinta dan St. Valentine menjadi idola para pecinta. Datangnya tanggal itu ditandai dengan pengiriman puisi cinta dan hadiah sederhana, semisal bunga. Sering juga untuk merayakan hari kasih sayang ini dilakukan acara pertemuan besar atau bahkan permainan bola.

Di AS, Miss Esther Howland tercatat sebagai orang pertama yang mengirimkan kartu valentine pertama. Acara Valentine mulai dirayakan besar-besaran semenjak tahun 1800 dan pada perkembangannya, kini acara ini menjadi sebuah ajang bisnis yang menguntungkan.

Perlahan semarak hari kasih sayang ini merebak keluar dan menular pada masyarakat di seluruh dunia dibumbui dengan versi sentimentak tentang makna valentine itu sendiri. Bahkan anak-anak kecil pun tertular dengan wabah ini, mereka saling berkirim kartu dengan teman-temannya di sekolah untuk menunjukkan rasa sayang mereka.

Sejarah Hari Valentine
Asal mula hari Valentine tercipta pada jaman kerajaan Romawi. Menurut adat Romawi, 14 Februari adalah hari untuk menghormati Juno. Ia adalah ratu para dewa dewi Romawi. Rakyat Romawi juga menyebutnya sebagai dewi pernikahan. Di hari berikutnya, 15 Februari dimulailah perayaan 'Feast of Lupercalia.'

Pada masa itu, kehidupan belum seperti sekarang ini, para gadis dilarang berhubungan dengan para pria. Pada malam menjelang festival Lupercalia berlangsung, nama-nama para gadis ditulis di selembar kertas dan kemudian dimasukkan ke dalam gelas kaca. Nantinya para pria harus mengambil satu kertas yang berisikan nama seorang gadis yang akan menjadi teman kencannya di festival itu.

Tak jarang pasangan ini akhirnya saling jatuh cinta satu sama lain, berpacaran selama beberapa tahun sebelum akhirnya menikah. Dibawah pemerintahan Kaisar Claudius II, Romawi terlibat dalam peperangan. Claudius yang dijuluki si kaisar kejam kesulitan merekrut pemuda untuk memperkuat armada perangnya.

Ia yakin bahwa para pria Romawi enggan masuk tentara karena berat meninggalkan keluarga dan kekasihnya. Akhirnya ia memerintahkan untuk membatalkan semua pernikahan dan pertunangan di Romawi. Saint Valentine yang saat itu menjadi pendeta terkenal di Romawi menolak perintah ini.

Ia bersama Saint Marius secara sembunyi-sembunyi menikahkan para pasangan yang sedang jatuh cinta. Namun aksi mereka diketahui sang kaisar yang segera memerintahkan pengawalnya untuk menyeret dan memenggal pendeta baik hati tersebut.

Ia meninggal tepat pada hari keempat belas di bulan Februari pada tahun 270 Masehi. Saat itu rakyat Romawi telah mengenal Februari sebagai festival Lupercalia, tradisi untuk memuja para dewa. Dalam tradisi ini para pria diperbolehkan memilih gadis untuk pasangan sehari.

Dan karena Lupercalia mulai pada pertengahan bulan Februari, para pastor memilih nama Hari Santo Valentinus untuk menggantikan nama perayaan itu. Sejak itu mulailah para pria memilih gadis yang diinginkannya bertepatan pada hari Valentine.

Kisah St. Valentine

Valentine adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ketiga. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut, dan ia bukan satu-satunya. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.

Namun sayangnya keinginan ini bertepuk sebelah tangan. Para pria enggan terlibat dalam perang. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasihnya. Hal ini membuat Claudius sangat marah, ia pun segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.

Ia berfikir bahwa jika pria tak menikah, mereka akan dengan sennag hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Para pasangan muda menganggap keputusan ini sangat tidak manusiawi. Karena menganggap ini adalah ide aneh, St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.

Ia tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini diketahui kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tak bergeming dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin, tanpa bunga, tanpa kidung pernikahan.

Hingga suatu malam, ia tertangkap basah memberkati sebuah pasangan. Pasangan itu berhasil melarikan diri, namun malang ia tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis mati. Bukannya dihina, ia malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara.

Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta itu adalah putri penjaga penjara. Sang ayah mengijinkannya untuk mengunjungi St. Valentine di penjara. Tak jarang mereka berbicara selama berjam-jam. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta itu. Ia setuju bahwa St. Valentine telah melakukan hal yang benar.

Di hari saat ia dipenggal,14 Februari, ia menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis itu atas semua perhatian, dukungan dan bantuannya selama ia dipenjara. Diakhir pesan itu, ia menuliskan : "Dengan Cinta dari Valentinemu."

Pesan itulah yang kemudian merubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.

Tradisi Valentine
-- Selama beberapa tahun di Inggris, banyak anak kecil di dandani layaknya anak dewasa pada hari Valentine. Mereka berkeliling dari rumah ke rumah sambil bernyanyi.


-- Di Wales, para pemuda akan menghadiahkan sendok kayu pada kekasihnya pada hari kasih sayang itu. Bentuk hati dan kunci adalah hiasan paling favorit untuk diukir di atas sendok kayu tersebut.


-- Pada jaman Romawi kuno, para gadis menuliskan namanya di kertas dan memasukkan ke dalam botol. lalu para pria akan mengambil sah satu kertas tersebut untuk melihat siapakan yang akan menjadi pasangan mereka dalam festifal tersebut.


-- Di Negara yang sama, para gadis akan menerima hadiah berupa busana dari para pria. Jika ia menerima hadiah tersebut, ini pertanda ia bersedia dinikahi pria tersebut.


-- Beberapa orang meyakini bahwa jika mereka melihat robin melayang di udara saat hari Valentine, ini berarti ia akan menikah dengan seorang pelaut. Sementara jika seorang wanita melihat burung pipit, maka mereka akan menikah dengan seorang pria miskin. Namun mereka akan hidup bahagia. Sementara jika mereka melihat burung gereja maka mereka akan menikah dengan jutawan.


-- Sebuah kursi cinta adalah kursi yang lebar. Awalnya kursi ini dibuat untuk tempat duduk seorang wanita (jaman dahulu wanita mengenakan busana yang sangat lebar). Belakangan kursi cinta dibuat untuk tempat duduk dua orang. dengan cara ini sepasang kekasih bisa duduk berdampingan.


-- Pikirkan lima atau enam nama pria (jika anda wanita) atau lima atau enam nama wanita (jika anda pria) yang ingin anda nikahi. Lalu putralah setangkai apel sambil menyebut nama tersebut satu persatu. Anda akan menikah dengan nama yang anda sebut saat tangkai tersebut lepas dari buahnya.


-- Petiklah sekuntum bungan dandelion yang tengah mengembang. Tiuplah putik-putik pada bunga tersebut, lalu hitunglah putik yang tersisa. Itu adalah jumlah anak yang akan anda miliki setelah menikah.


-- Jika anda memotong sebuah apel pada tengahnya dan menghitung jumlah biji di dalamnya, ini juga bisa menunjukkan jumlah anak yang akan anda miliki setelah menikah

Kebahagiaan SEJATI

Dari jam mahal ditangannya sudah menunjukkan pukul 07.30 pagi, sementara sudah hampir 10 menit mobil sama sekali tidak bergerak dan di depannya antrean mobil sedemikian panjang. Dari mobil mewah seri terbarunya Pak Hartawan,, seorang yang sangat kaya nampak gelisah. Sesekali badannya ditegakkan dan melongok ke depan.
Sopir pribadinya pun mengamati dari spion tengah tentang kegelisahan sang Majikan. Dari sudut kanan depan tiba-tiba datang seorang wanita dengan pakaian sangat kumal.. Wanita itu tidak memiliki tangan, sementara di pundaknya digantungkan sebuah tas untuk tempat recehan sedekah dari pengendara mobil.
'Jangan dikasih Man!, nanti kebiasaan", perintah Pak Hartawan kepada Pardiman sopirnya.
Sopirnyapun pura-pura cuek dan sibuk mengetuk-ngetuk setir, sambil sesekali melirik dari sudut matanya. 3 Menit berlalu namun pengemis wanita itu tetap berdiri disamping mobil seakan-akan memang sangat berhasrat untuk mendapatkan sedekah.

"Ah dasar pemalas !, ya udah Man kasih aja recehan, biar cepet pergi!" sekali lagi Pak Hartawan memberikan perintah sambil memainkan gadget terbarunya.
"Nggak ada recehan Pak", jawab Pardiman.
"Ya sudah, kasih aja uang pecahan yang paling kecil", jawab Pak Hartawan.

Akhirnya Pardiman mengambil satu lembar lima puluh ribuan yang merupakan pecahan terkecil di kotak uang dibawah tombol AC. Mendapatkan sedekah lima puluh ribu rupiah, pengemis wanita ini kegirangan, bukan main bahagianya, bahkan saking senangnya sampai lupa
berterima kasih.
"Lihat tuh Man, dasar orang tak tahu diri sudah dikasih malah nggak bilang terima kasih. Bagaimana bisa menjadi orang bahagia kalau nggak pernah menghargai pemberian orang lain".
Jalanan masih saja macet dan sudah lebih dari satu jam. Di samping kanan badan jalan, Pak Hartawan melihat pengemis wanita tadi sedang makan dengan lahap bersama 4 orang anak kecil. Wajahnya menampakkan gurat kebahagiaan yang tiada tara , sesekali dia melempar senyum senang sambil menatapi mobil yang sedang macet. Pak Hartawan melihat dengan mata
nanar.

"Betapa bahagianya pengemis itu, hanya dengan lima puluh ribu rupiah dia bisa makan dan mungkin mentraktir 4 orang anaknya sambil tertawa dengan bahagia.". Pak Hartawan melihat wajahnya sendiri di kaca spion tengah mobilnya.

"Apa kurangnya aku ini, aku berada dalam mobil mewah, tidak kepanasan. Di dompetku ada uang, ada ATM dengan saldo milyaran. Aku punya harta yang berlimpah ruah. Tapi sudah satu jam ini aku gelisah luar biasa, tidak ada satu hal kebahagiaanpun yang aku nikmati".

Dilihatnya Pardiman yang sudah mulai terkantuk-kantuk namun tetap bersiul-siul kecil menyenandungkan lagu dangdut kesukaannya.
"Betapa mudah mereka untuk bahagia".
Dari sudut di ruang hatinya terdengar bisikan "Ternyata bahagia tidak ada kaitannya dengan kepemilikan. Mungkin bahagia adalah bagaimana kita memandang sesuatu dan belajar mensyukuri terhadap apa yang kita dapatkan dan menikmatinya"

Pak Hartawan tersenyum seakan menemukan sebuah kebahagiaan yang sederhana. Dibukanya pintu kaca mobil dan berteriak memanggil si pengemis wanita. Setelah pengemis itu dekat dengan pintu mobil, Pak Hartawan mengambil dompet dan mengambil 5 lembar ratusan ribu, dia ingin melihat kebahagiaan yang lebih besar. Diulurkan uang 5 lembar kepada sang
pengemis.

Pengemis itu justru mundur satu langkah dan berkata,
"Maaf Pak, kami sudah kenyang!".
Selesai berujar pengemis itu pergi dan tidak menerima pemberian Pak Hartawan, dan dia melanjutkan kembali bercanda di seberang jalan dengan 4 orang anaknya. Membiarkan Pak Hartawan terbengong-bengong menyaksikan kesederhanaan sebuah kebahagiaan.

Apakah saya mencintai orang yang TEPAT?


Dalam sebuah seminar rumah tangga, seseorang audience tiba-tiba melontarkan pertanyaan yang sangat lumrah, "bagaimana saya tahu kalo saya menikah dengan orang yang tepat?"

Saya melihat ada seorang lelaki bertubuh besar duduk di sebelahnya, jadi saya menjawab "Ya.. tergantung. Apakah pria disebelah anda itu suami anda?"
Dengan sangat serius dia balik bertanya "Bagaimana anda tahu?!"
"Biarkan saya jawab pertanyaan yang sangat membebani ini."

Inilah jawabanya!
SETIAP ikatan memiliki siklus.
Pada saat-saat awal sebuah hubungan, anda merasakan jatuh cinta dengan pasangan anda.

Telpon darinya selalu ditunggu-tunggu, begitu merindukan belaian sayangnya, dan begitu menyukai perubahan sikap-sikapnya yang bersemangat, begitu menyenangkan.

Jatuh cinta kepada pasangan bukanlah hal yang sulit.
Jatuh cinta merupakan hal yang sangat alami dan pengalaman yang begitu spontan. Ngga perlu berbuat apapun. Makanya dikatakan "jatuh" cinta!

Orang yang sedang kasmaran kadang mengatakan "aku mabuk cinta"
Bayangkan eksprisi tersebut!
Seakan-akan anda sedang berdiri tanpa melakukan apapun lalu tiba-tiba sesuatu datang dan terjadi begitu saja pada anda.

Jatuh cinta itu mudah. Sesuatu yang pasif dan spontan. Tapi?
Setelah beberapa tahun perkawinan, gempita cinta itu pun akan pudar.. perubahan ini merupakan siklus alamiah dan terjadi pada SEMUA ikatan.

Perlahan tapi pasti.. telpon darinya menjadi hal yang merepotkan, belaiannya ngga selalu diharapkan dan sikap-sikapnya yang besemangat bukannya jadi hal yang manis, tapi malah nambahin penat yang ada..

Gejala-gejala pada tahapan ini bervariasi pada masing-masing individu, namun bila anda memikirkan tentang rumah tangga anda, anda akan mendapati perbedaaan yang dramatis antara tahap awal ikatan, pada saat anda jatuh cinta, dengan kepenatan-kepenatan bahkan kemarahan pada tahapan-tahapan selanjutnya.

Dan pada situasi inilah pertanyaan "Did I marry the right person?" mulai muncul, baik dari anda atau dari pasangan anda, atau dari keduanya.. Nah Lho!

Dan ketika anda maupun pasangan anda mencoba merefleksikan eforia cinta yang pernah terjadi.. anda mungkin mulai berhasrat menyelami eforia-eforia cinta itu dengan orang lain.

Dan ketika pernikahan itu akhirnya kandas?
Masing-masing sibuk menyalahkan pasangannya atas ketidakbahagiaan itu dan mencari pelampiasan diluar. Berbagai macam cara, bentuk dan ukuran untuk pelampiasan ini. Mengingkari kesetiaan merupakan hal yang paling jelas.

Sebagian orang memilih untuk menyibukan diri dengan pekerjaannya, hobinya, pertemanannya, nonton TV sampe TVnya bosen ditonton, ataupun hal-hal yang menyolok lainnya.

Tapi tau ngga?!
Bahwa jawaban atas dilema ini ngga ada diluar, justru jawaban ini hanya ada di dalam pernikahan itu sendiri.

Selingkuh?? Ya mungkin itu jawabannya. Saya ngga mengatakan kalo anda ngga boleh ataupun ngga bisa selingkuh, Anda bisa!

Bisa saja ataupun boleh saja anda selingkuh, dan pada saat itu anda akan merasa lebih baik.
Tapi itu bersifat temporer, dan setelah beberapa tahun anda akan mengalami kondisi yang sama (seperti sebelumnya pada perkawinan anda).
Perselingkuhan yang dilakukan sama dengan proses berpacaran yang pernah anda lakukan dengan pasangan anda, penuh gairah.
Tetapi, seandainya proses itu dilanjutkan, maka anda akan mendapati keadaan yang sama dengan pernikahan anda sekarang.
Itu adalah siklus...

Karena.. (pahamilah dengan seksama hal ini)
KUNCI SUKSES PERNIKAHAN BUKANLAH MENEMUKAN ORANG YANG TEPAT, NAMUN KUNCINYA ADALAH BAGAIMANA BELAJAR MENCINTAI ORANG YANG ANDA TEMUKAN DAN TERUS MENERUS..!

Cinta bukanlah hal yang PASIF ataupun pengalaman yang spontan
Cinta NGGA AKAN PERNAH begitu saja terjadi!
Kita ngga akan bisa MENEMUKAN cinta yang selamanya
Kita harus MENGUSAHAKANNYA dari hari ke hari.

Benar juga ungkapan "diperbudak cinta"
Karena cinta itu BUTUH waktu, usaha, dan energi.
Dan yang paling penting, cinta itu butuh sikap BIJAK
Kita harus tahu benar APA YANG HARUS DILAKUKAN agar rumah tangga
berjalan dengan baik .

Jangan membuat kesalahan untuk hal yang satu ini.
Cinta bukanlah MISTERI

Ada beberapa hal spesifik yang bisa dilakukan (dengan ataupun tanpa pasangan anda) agar rumah tangga berjalan lancar.
Sama halnya dengan hukum alam pada ilmu fisika (seperti gaya Grafitasi), dalam suatu ikatan rumah tangga juga ada hukumnya.
Sama halnya dengan diet yang tepat dan olahraga yang benar dapat membuat tubuh kita lebih kuat, beberapa kebiasaan dalam hubungan rumah tangga juga DAPAT membuat rumah tangga itu lebih kuat.
Ini merupakan reaksi sebab akibat.

Jika kita tahu dan mau menerapkan hukum-hukum tersebut, tentulah kita bisa "MEMBUAT" cinta bukan "JATUH".

Karena cinta dalam pernikahan sesungguhnya merupakan sebuah DECISION, dan bukan cuma PERASAAN..!

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak mendengar...
namun senantiasa bergetar....

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak buta..
namun senantiasa melihat dan merasa..

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak menyiksa..
namun senantiasa menguji..

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak memaksa..
namun senantiasa berusaha..

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak cantik..
namun senantiasa menarik..

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak datang dengan kata-kata..
namun senantiasa menghampiri dengan hati..

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak terucap dengan kata..
namun senantiasa hadir dengan sinar mata..

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak hanya berjanji..
namun senantiasa mencoba memenangi..

jika ia sebuah cinta.....
ia mungkin tidak suci..
namun senantiasa tulus..

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak hadir karena permintaan..
namun hadir karena ketentuan...

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak hadir dengan kekayaan dan kebendaan...
namun hadir karena pengorbanan dan kesetiaan..

Cintailah pasangan anda, seperti anda ingin dicintai olehnya
Setialah pada pasangan anda, seperti anda ingin mendapatkan kesetiannya

Kami di gerbang PERCERAIAN


Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan yang hangat yang muncul ketika saya bersender di bahunya yang bidang. Tiga tahun dalam masa kenalan dan bercumbu, sampai sekarang, dua tahun dalam masa pernikahan, harus saya akui, saya mulai merasa lelah dengan semua itu.

Alasan saya mencintainya pada waktu dulu, telah berubah menjadi sesuatu yang melelahkan. Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak
kecil yang menginginkan permen. Dan suami saya bertolak belakang dari saya, rasa sensitifnya kurang, dan ketidakmampuannya untuk menciptakan suasana yang romantis di dalam pernikahan kami telah mematahkan harapan saya
tentang cinta.

Suatu hari, akhirnya saya memutuskan untuk mengatakan keputusan saya kepadanya. Saya menginginkan perceraian.

"Mengapa?" dia bertanya dengan terkejut.

"Saya lelah. Terlalu banyak alasan yang ada di dunia ini," jawab saya.

Dia terdiam dan termenung sepanjang malam dengan rokok yang tidak putus-putusnya. Kekecewaan saya semakin bertambah. Seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang saya bisa harapkan darinya? Dan akhirnya dia bertanya, "Apa yang dapat saya lakukan untuk mengubah pikiranmu?"

Seseorang berkata, mengubah kepribadian orang lain sangatlah sulit, dan itu benar. Saya pikir, saya mulai kehilangan kepercayaan bahwa saya bisa mengubah pribadinya. Saya menatap dalam-dalam matanya dan menjawab dengan pelan, "Saya punya pertanyaan untukmu. Jika kamu dapat menemukan jawabannya yang ada di dalam hati saya, mungkin saya akan mengubah pikiran.
Seandainya, katakanlah saya menyukai setangkai bunga yang ada di tebing gunung, dan kita berdua tahu, jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?"

Dia berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok."

Hati saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya melihat selembar kertas dengan coret-coretan tangannya, di bawah sebuah gelas yang berisi susu hangat, yang bertuliskan:

"Sayang, Saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu. Tetapi izinkan saya untuk menjelaskan alasannya."

Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya mencoba untuk kuat melanjutkan membacanya kembali...

"Kamu hanya bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor. Lalu saya harus memberikan jari-jari saya untuk memperbaiki programnya.

"Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa masuk mendobrak rumah, membukakan pintu untukmu.

"Kamu suka jalan-jalan ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi: saya harus memberikan mata untuk mengarahkanmu.

"Kamu selalu pegal-pegal pada waktu 'tamu' kamu datang setiap bulannya: saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal.

"Kamu senang diam di dalam rumah, dan saya kuatir kamu akan jadi 'aneh'. Lalu saya harus memberikan mulut saya untuk menceritakan lelucon dan cerita-cerita untuk menyembuhkan kebosananmu.

"Kamu selalu menatap komputer dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu. Saya harus menjaga mata saya sehingga ketika nanti kita tua, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu. Saya akan memegang tanganmu, menelusuri pantai, menikmati sinar matahari dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga kepadamu yang bersinar seperti wajah cantikmu....

"Juga sayangku, saya begitu yakin ada banyak orang yang mencintaimu lebih dari cara saya mencintaimu. Tapi saya tidak akan mengambil bunga itu lalu mati...."

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur dan saya membaca kembali...

"Dan sekarang sayangku, kamu telah selesai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri di sana dengan susu segar dan roti kesukaanmu...."

Saya segera membuka pintu dan melihat wajahnya yang dulu sangat saya cintai. Dia begitu penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti. Saya tidak kuat lagi dan langsung memeluknya dan rebah di bahunya yang bidang sambil menangis....

Berani MENCOBA


Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. "Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?" "Ha?," kata jam terperanjat, "Mana sanggup saya?"

"Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?"

"Delapan puluh ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?" jawab jam penuh keraguan.

"Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?"

"Dalam satu jam harus berdetak 3,600 kali? Banyak sekali itu" tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya

Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam, "Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?"

"Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!" kata jam dengan penuh antusias.

Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik.

Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti.

Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali


Renungan :

Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya, kita teryata mampu. Bahkan yang semula kita anggap impossible untuk dilakukan sekalipun. Jangan berkata "tidak" sebelum Anda pernah mencobanya


Kata Bijak :

Ada yang mengukur hidup mereka dari hari dan tahun, yang lain dengan denyut jantung, gairah, dan air mata. Tetapi ukuran sejati di bawah mentari adalah apa yang telah engkau lakukan dalam hidup ini untuk orang lain

Rabu, 03 Februari 2010

Kisah 2 wartawan perang


Dua wartawan perang, ditangkap oleh sekelompok gerilyawan. Lantas, mereka dibawa oleh kawanan gerilyawan itu bersembunyi dan masuk ke dalam hutan rimba belantara. Selama ditawan, mereka sebenarnya diperlakukan dengan baik. Para kawanan gerilyawan pun tidak punya niat untuk mencelakakan mereka. Para tawanan ini hanya akan dipakai untuk menekan pihak pemerinta yang tidak mau berunding. Tidak ada niat sedikit pun mencelakakan mereka.



Namun, setelah dikepung berhari-hari oleh tentara pemerintah, akhirnya pihak kawanan gerilyawan pun memutuskan untuk menyerah. Mereka ditangkap, dan begitu pula kedua wartawan inipun diselamatkan oleh tentara pemerintah dan dibawa pulang.

Akhirnya, kedua wartawan ini pun kemudian dipulang ke negara mereka masing-masing.



Lalu, di negara asalnya, wartawan yang satu, mengungkapkan kesannya yang penuh dengan celaan serta kejengkelan selama ia ditawan. Menurutnya, "Kami harus masuk ke jalan-jalan di hutan yang buruk! Nyamuknya banyak! Hidup dari buah-buah dan berburu binatang di hutan! Tidur dengan sangat tidak nyenyak." Pokoknya, isinya hanya penuh keluh kesah.



Sementara itu, wartawan yang lainnya mengungkapkan catatan hariannya yang isinya sama sekali berbeda. Menurutnya catatannya, "Betul-betul perjalanan yang menantang. Hidup terasa lebih hidup. Saya merasa seperti menjalani kehidupan seperti jaman dahulu. Berburu binatang di hutan untuk hidup. Tidur di alam terbuka. Belajar bertahan hidup dengan apa yang tersedia di hutan. Sungguh pengalaman yang mendebarkan!"



Ketika tulisan pengalaman kedua wartawan ini akhirnya dimuat di koran mereka masing-masing, tampaklah betapa berbedanya kedua wartawan ini melihat pengalaman mereka, dengan kaca mata mereka masing-masing. Pertanyaannya, kalau begitu, siapa diantara kedua wartawan ini yang benar?



Pesan Moral:

Ketika kamu mulai mencela, kamu kehilangan kesempatan untuk melihat sesuatu yang indah (Anthony Dio Martin)