Rabu, 30 Juni 2010

Koin Peninggalan Kakek


Kugenggam koin itu di telapak tanganku. Dengan erat. Takkan kulepaskan barang sedetik pun. Terus dan terus kugenggam, sampai terkadang terasa menyakitkan. Ketika kuku-kuku jariku menancapkan dirinya ke telapak tanganku sendiri. Berbekas, bertanda, dan sakit. Itu karena aku takut koin itu terlepas begitu saja.





Koin itu begitu berharga. Koin itu memang sebetulnya sebuah koin langka yang amat kusukai. Koin itu peninggalan dari kakekku, seorang kolektor koin. Di antara banyak koin yang dimilikinya hanya ini yang kusukai. Mungkin karena tahun di koin ini sama dengan tahun lahir kakek. Tahun 1930. Kakek yang meninggal tahun lalu memang juga merupakan kesayanganku, sama seperti aku adalah kesayangannya.





Tuk…Aduhhh…



Tak hati-hati aku tersandung sebuah kerikil yang agak besar ketika aku berjalan pulang ke rumahku. Koin itu-sekeras apa pun genggamanku-terlepas begitu saja dari tanganku. Gerak reflek ketika aku tersandung, terantuk, untungnya tak sampai tersungkur ke tanah. Koin itu hilang, raib entah ke mana. Duhhh, tak tahukah koin itu begitu berharga? Aku menangis mencarinya. Tetapi agaknya usahaku malam itu sia-sia. Bulan pun seolah kurang berkompromi dan tak mau kerja sama dengan berlindung di balik awan. Bintang pun tak bersinar malam ini… Dan koin itu menggelinding di balik semak, tertutup lumpur dan becek yang menggenangi sebagian daerah tempat tinggalku karena hujan deras beberapa jam sebelumnya.





Aku menangis.



Ketika harus merelakan sesuatu yang kugenggam amat erat, itu adalah sesuatu yang berat. Jujurnya, aku belum rela. Aku lepaskan genggaman tanganku karena terpaksa. Herannya, tak kurasakan lagi kesakitan yang ada di tanganku seperti hari-hari sebelumnya. Ketika segalanya kugenggam erat. Ya, ada rasa yang hilang-ada kesedihan yang luar biasa ketika kehilangan koin kakek. Namun, di sisi yang berseberangan: aku koq merasakan kelegaan yang luar biasa karena tak lagi merasa tersiksa? Kuku-kuku itu tak lagi menyakitiku…





Dari kejadian itu aku belajar bahwa: banyak kali aku menggenggam sesuatu terlalu erat. Mungkin itu pacarku, suami/istriku, anakku, keinginanku yang harus terjadi, masa depanku, dan segala hal yang ingin kujadikan yang terbaik dengan caraku dan hanya dengan caraku. Namun, ada kalanya aku keliru Menganggap dengan mengontrol segalanya, menempatkan semuanya dalam genggaman tanganku dan memegangnya erat-erat akan menghasilkan rasa aman dan nyaman. Aku keliru. Aku salah besar! Ternyata aku malah mengalami hari-hari yang mencekam: hidup dalam ketakutan, hidup dalam kecemasan, kuatir jangan-jangan mereka akan pergi meninggalkanku. Jangan-jangan apa yang kuinginkan tidak terjadi lalu bagaimana aku harus melanjutkan hidupku?





Ketika aku menggengamnya dengan lembut, dengan kekuatan yang cukup tetapi tidak memaksa, malahan kurasakan kenyamanan di tanganku sendiri. Mungkin ketika berelasi dengan orang-orang yang terkasih, orang-orang yang dekat di hati, inilah yang seharusnya kulakukan. Bukan dengan tangan besi, tetapi dengan menjadi pendengar yang baik yang bisa curhat dari hati ke hati.





Ketika aku menginginkan sesuatu yang sudah lama kugenggam dengan erat, ternyata kenyataannya tidak sesuai dengan keinginanku.



Aku marah. Aku kecewa.



Tetapi di balik itu pula, ketika keinginan itu terlepas dari tanganku, malah aku merasa lega. Ya, aku akan menangis, meraung, kecewa dan marah. Tetapi, setelah semua proses itu berlalu…Aku malah jadi bahagia. Suka cita meliputiku.





Segala sesuatu yang digenggam terlalu erat dalam hidup ini, akan berwujud kecewa. Sehingga ada baiknya sadar bahwa apa yang dimiliki adalah sifatnya sementara. Hanya titipan yang kuasa sampai saat Dia memintanya kembali dari kita.





Koin itu masih hilang, perasaanku juga masih belum pulih seratus persen. Namun, aku percaya akan kutemukan koin yang baru… Dan kakek, semoga kau mengerti bahwa justru aku bersyukur untuk pelajaran kehidupan dari koin yang kugenggam terlalu erat ini… Kakek, aku tetap sayang Kakek… Dengan ataupun tanpa koin peninggalanmu itu …





Kuhapus air mataku, kulanjutkan menuliskan surat cintaku buat Kakek. Mulai hari ini, akan kutuliskan banyak kebaikan kakek…Termasuk inspirasi koin yang kudapatkan dan pembelajaran di dalamnya. Aku tak lagi hendak menggenggam segala sesuatu terlalu erat, karena itu semua bukanlah milikku. Itu milik-Nya yang dipercayakannya padaku. Sulit memang untuk menerima ini semua. Tetapi ketika aku belajar untuk mempercayakan genggaman tangan yang lain, genggaman tangan-Nya yang berpadu dalam telapak tanganku, tiba-tiba saja kurasakan kekuatan baru. Ya, menjejakkan langkah dengan tenteram dalam hidup ini bersama-Nya. Mempercayakan setiap koin yang dia taruh di genggamanku dan mempersembahkan kepada-Nya.





Jangan lepaskan genggaman tangan-Mu dari diriku, Tuhan.



Aku…Ya, aku mau terus ikut dengan-Mu. Saat ini dan selamanya.
















Selasa, 29 Juni 2010

Ingin Perempuan Unjuk Gigi di Lapangan Hijau

Tuesday, 29 June 2010

Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah FIFA, seorang anggota medis perempuan, Celeste Geertsema,diterjunkan sepanjang gelaran Piala Dunia 2010.


SUDAH 80 tahun Federasi Internasional Asosiasi Sepak Bola atau FIFA menggelar Piala Dunia pertama. Selama itu pula belum pernah terdengar satu pun anggota medis perempuan yang bersiaga di pinggir lapangan hijau.

Namun, tahun ini berbeda.Di antara kelompok medis berseragam khusus,berdiri seorang perempuan berambut pirang sebahu. Dialah Celeste Geertsema, anggota tim medis asal New Zealand. Bukan rahasia bahwa kehadiran Geertsema menjadi salah satu daya tarik sepanjang Piala Dunia 2010. Dia disebut-sebut sebagai perempuan pertama yang bergabung dengan tim medis resmi Piala Dunia 2010.Kehadiran Geertsema telah dilafalkan sebagai prestasi yang mengesankan, setara dengan permainan impresif yang ditunjukkan tim nasional negara itu,All Whites. Nama Geertsema sendiri bagi "keluarga besar"AllWhites sudah tidak asing. Dokter berusia 41 tahun ini sudah mendampingi All Whites sejak 2003.

Dia mengikuti hampir semua latihan serta laga kesebelasan Selandia Baru.Secara rutin,Geertsema mengecek kesehatan para pemainsertatimmanajerial. Perempuaninidikenalsebagaidokteryangsabar. Dia punya pendekatan khusus, sehingga pemain yang cedera punya semangat untuk sembuh. Penyerang All Whites,Rory Fallon, termasuk pemain yang dekat dengan Geertsema.Fallon beberapa kali melakukan kunjungan kemanusiaan bersama Geertsema. Pada kunjungan terakhir, Fallon, manajer tim dan Geertsema, mengunjungi Kota Tembisa, dekat Johannesburg, Afrika Selatan.Mereka datang untuk melihat kondisi sekaligus memberikan bantuan kepada masyarakat miskin di Tembisa.

Fallon yang berjalan di samping Geertsema tampak sedikit emosional dan Geertsema menenangkan Fallon dengan cara-cara keibuan. "Kalah dalam pertandingan selalu menyedihkan.Namun,melihat kondisi mereka (kaum papa) ternyata lebih menyedihkan," papar Fallon seperti disampaikan Greetsema kepada media. Sebagai anggota tim medis perempuan, kehadiran Geertsema kerap dipandang sebelah mata. Perempuan yang menghabiskan masa kecil di Afrika Selatan ini pernah ditolak dalam satu laga yang mempertemukan Selandia Baru dan Iran, bahkan dia dilarang masuk stadion. Saat itu dia juga harus susah payah mengurus izin khusus ke beberapa pejabat Iran.

Kendati terdengar sulit,namun Geertsema tidak mau menyerah.Demi mendampingi AllWhites,dia rela direpotkan dengan proses perizinan"Ini masalah yang serius,"tegasnya. Menurut Geertsema, mestinya surat izin bisa didapat lewat proses yang lebih mudah. Bagaimanapun, Geertsema perlu masuk stadion.Dia harus berada dalam stadion untuk mengobati serta memberikan dukungan psikologis bagi All Whites. Ketika akhirnya mendapat surat izin, rasa heran Geertsema semakin bertambah.Dalam stadion,dia hanya melihat satu perempuan lain. "Kalau tidak salah, dia (perempuan dalam stadion) adalah petinggi media massa," katanya mengingat.

Mendengar cerita Geertsema, banyak orang lantas mendeskripsikan pekerjaan ini sebagai sesuatu yang sulit. Setujukah Geertsema? Jawabannya bisa dipastikan "Tidak".Namun, Geertsema juga tidak mau menolak pemikiran ini. "Ya, pekerjaan saya dekat dengan luka di bagian kepala dan mata atau beberapa tulang yang patah. Memang terdengar cukup mengerikan," imbuhnya. Geertsema,sekali lagi,ingin mengingatkan, apa yang menjadi pekerjaannya bukan sesuatu yang main-main.Pekerjaan ini membutuhkan nyali dan keseriusan tingkat tinggi. Secara khusus, Geertsema menaruh perhatian terhadap para perempuan, khususnya mereka yang bekerja dalam industri kesehatan. Dia ingin perempuanperempuan ini mau berlaga di lapangan hijau.

Tentu bukan untuk bertanding sepak bola, tetapi mengupayakan sesuatu yang lain. "Pengobatan dalam dunia olahraga merupakan lapangan yang baik untuk perempuan," tandasnya. Dia berharap akan ada banyak perempuan lain yang mengikuti jejaknya di masa mendatang. Geertsema banyak menghabiskan waktu di Afrika Selatan.Walau meninggalkan Afsel 15 tahun lalu, dia mengaku tetap mencintai tanah kelahirannya."Afsel tetap terlihat cantik. Negeri ini mengalami banyak perkembangan setelah saya pindah ke Selandia Baru,"paparnya.

Senin, 28 Juni 2010

Berjuang Membangun Ekonomi dan Mempersatukan Faksi di Palestina








Meski dilanda konflik yang tak kunjung usai, Palestina ternyata memiliki miliarder yang masyhur namanya.Ia adalah Munib al-Masri. Bagaimana kiprahnya?



PRIA berusia 76 tahun ini bukan sekadar pengusaha yang mencari keuntungan semata, tapi juga dikenal sebagai mediator yang berjuang keras mempersatukan faksifaksi bertikai di Palestina, yakni Hamas dan Fatah.

Beberapa hari yang lalu, Al- Masri ditunjuk langsung oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas sebagai delegasi yang ditugasi menggelar rekonsiliasi dengan gerakan Hamas.Ditunjuknya Al-Masri sebagai mediator bukanlah asalasalan karena dia memang dikenal sebagai pengusaha yang netral dan independen. Delegasi yang dipimpin Al-Masri adalah Koalisi Nasional Palestina (PNC) yang beranggotakan orang-orang netral. "Saya telah menghubungi beberapa pejabat senior, termasuk anggota gerakan Fatah dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).Rekonsiliasi antarkubu yang berseteru agar tercapai. Luka lama harus dihapuskan dan rakyat Palestina harus bersatu,"ujar Al-Masri kepada kantor berita Ma'an.

Walau koalisi yang dipimpin Al- Masri telah bertemu dengan petinggi Hamas, termasuk Perdana Menteri Ismail Haniyeh, belum lama ini, rekonsiliasi Palestina belum kunjung tercapai. Masih ada beberapa perbedaan antara kedua kubu baik Hamas maupun Fatah yang sulit tercapai. Luka lama, egoisme, dan persaingan di antara faksi tersebut masih sulit dihilangkan. Namun, Al-Masri mengungkapkan akan terus berjuang demi tercapainya satu Palestina. Siapa sebenarnya Al-Masri? Pria yang gagal tiga kali dalam pemilihan Perdana Menteri Palestina itu merupakan orang terkaya di Palestina. Dia mendapatkan pundipundi kekayaan dari bisnis minyak dan gas.Pria yang lahir di Nablus itu merupakan lulusan Universitas Nasional Najah di Nablus dan kemudian melanjutkannya di Universitas Texas di Austin,Amerika Serikat.

Pria kelahiran 1934 itu pun dikenal sebagai pengusaha yang mempekerjakan ribuan tenaga kerja di Palestina.Bisnis-bisnis yang dikelolanya tersebar di berbagai sektor mulai dari telekomunikasi,pertanian, pariwisata,bank,dan bahan bakar minyak. Bisnis Al-Masri pun mengakar pada kehidupan seharihari warga Palestina. Ynet News melaporkan,Perusahaan Investasi Pembangunan Palestina (Padico) yang mempresentasikan 35% perekonomian Palestina mampu mempekerjakan 35.000 dan Perusahaan Telekomunikasi Palestina (Paltel) mempunyai pekerja hingga mencapai 12.000 orang.

"Jika Tuhan memberi saya kekuatan,semoga saya dapat membantu perekonomian Palestina untuk mencari sebuah solusi atas permasalahan meningkatnya pengangguran. Saya bercita-cita pada suatu hari nanti semua warga Palestina dapat bekerja. Setiap kesuksesan bekerja dengan warga Palestina, saya selalu puas dan senang," ungkap Al-Masri. Walau usaha sudah sedemikian sukses,Al-Masri masih mempunyai satu mimpi yang belum terwujud, yakni berdirinya negara Palestina di Timur Barat,Gaza,dan Yerusalem Timur.

Kerja kerasnya untuk mendorong rekonsiliasi faksi-faksi bertikai di Palestina adalah satu upaya mewujudkan mimpi itu. Al-Masri juga mendirikan Forum Palestina. Gerakan itu berdiri pada 16 November 2007."Kepedulian saya adalah mengenai nasib rakyat Palestina. Situasi yang sangat sulit diperlukan kepedulian nasional agar masyarakat tidak frustrasi,"tuturnya. Al-Masri juga mengampanyekan gerakan mandiri agar Palestina tidak terlalu bergantung dengan bantuan asing.Meski banyaknya bantuan mengalir, menurut dia, rakyat Palestina tetap hidup sengsara. Data menyebutkan angka pengangguran di negeri itu mencapai sekitar 30% dan lebih dari separuh penduduk Palestina hidup di bawah garis kemiskinan.

Dalam pandangan Al-Masri,kondisi itu terjadi karena warga Palestina saling bertikai di dalamnya sendiri dan tidak bersatu. Selain nasionalismenya, jiwa sosial dan amal Al-Masri sungguh patut dipuji. Dia membangun sebuah istana megah di Pegunungan Gerizim bergaya bangunan Romawi. Istana dengan gaya Villa Capra Rotunda di Venice, Italia. Istana yang dikenal sebagai "Rumah Rakyat Palestina" itu di bangun di Nablus, Tepi Barat, Palestina. Sesuai dengan julukannya, istana itu dapat menampung dan membantu warga Palestina. "Sebenarnya, saya dapat membangun istana untuk rakyat Palestina lebih luas lagi.Tapi, para kolonialis (Israel) telah mencaplok tanah kita untuk dibangun pemukiman mereka," papar mantan anggota menteri kabinet Pemerintah Yordania itu.

Salah satu simbolnya adalah dengan patung Hercules yang menyimbolkan stamina dan keinginan agar menjadi inspirasi bagi warga Palestina. Belum cukup sampai di situ, Al-Masri juga peduli dengan pengembangan sumber daya manusia warga Palestina. Dia juga membantu pendirian Universitas Al-Quds di Palestina. Dulu,Al-Masri dikenal sebagai sahabat pemimpin Palestina Yasser Arafat. Dia juga membantah bahwa kekayaan yang diperolehnya karena kolusi dengan Arafat.

Jumat, 25 Juni 2010

Mario Teguh

KITA HANYA BISA SEKAYA PIKIRAN KITA,
SEBIJAK HATI KITA, dan SEBESAR TINDAKAN KITA.

Maka, ijinkanlah saya bertanya:

Berkualitaskah yang Anda pikirkan, bijakkah pilihan-pilihan hati Anda, dan besarkah manfaat dari tindakan Anda bagi kebaikan hidup sesama?

Jika belum, mungkin itu jawaban bagi pertanyaan sebagian orang:

"Mengapakah aku yang baik ini, hidupnya belum baik?"

Mario Teguh – Loving you all as always.

Jago Loloskan Kebijakan dan Belokkan Serangan Politik


Julia Gillard menorehkan sejarah baru sebagai Perdana Menteri (PM) Australia wanita pertama.Dia menggantikan PM Kevin Rudd melalui voting Partai Buruh di parlemen kemarin.

PEREMPUAN berambut cokelat kemerahan itu akan membawa warna baru dalam pemerintahan Australia dengan kepemimpinan gaya lamanya. Berbeda dengan Rudd yang terkesan modern, Gillard mengingatkan publik pada para PM dari Partai Buruh di era 1980-an dan 1990-an. Gillard memiliki gaya kepemimpinan dan pemikiran seperti PM sebelumnya dari Partai Buruh semisal Bob Hawke dan Paul Keating.

Kemunculan Gillard menjadi orang nomor satu di Australia memang mengejutkan bagi sebagian pihak.Apalagi dia menggantikan Rudd yang memenangi pemilihan umum (pemilu) pada 2007, menggeser pemimpin konservatif John Howard yang pamornya anjlok. Namun, karena Rudd dianggap menjalankan kebijakan yang tidak sesuai, dia mulai kehilangan kepercayaan pemilih.

Situasi itu pun menjadi momen menguntungkan bagi Gillard hingga dia terpilih melalui voting di parlemen. Gillard sendiri merupakan politikus yang mengukir karier sebagai kelas pekerja."Saya percaya terhadap pemerintahan yang memberi imbalan pada siapa yang bekerja sepanjang hari,bekerja di pabrik-pabrik kita atau peternakanpeternakan kita, di tambangtambang kita,atau di penggilinganpenggilingan, di ruang kelas-ruang kelas kita, di rumah sakit-rumah sakit kita, mendapat reward atas kerja keras, kesopanan, dan usahanya,"ungkap Gillard.

Gillard tiba di Australia dalam usia empat tahun pada 1960-an dari South Wales, tempat kelahiran gerakan Buruh di Inggris.Ayahnya harus bekerja sebelum sekolahnya selesai karena keluarganya terlalu miskin untuk membiayainya meraih pendidikan tinggi.Wanita yang suka berterus terang itu awalnya tinggal di sebuah asrama migran di kota perdesaan Adelaide,Australia, sebelum ayahnya sanggup membeli sebuah rumah. Gillard mengambil studi di fakultas hukum dan terlibat dalam politik.

Dia lantas menjadi mitra di sebuah perusahaan pengacara sebelum bekerja sebagai seorang penasihat politik. Perempuan ini terpilih sebagai anggota parlemen pada 1998 dan kariernya melejit hingga menjadi pemimpin sayap kiri Buruh. Selanjutnya dia menjadi tangan kanan Kementerian Kesehatan pada 2003 dan mendukung Rudd untuk merebut jabatan pemimpin Buruh. Sebagai imbalannya, Gillard ditunjuk sebagai Deputi Ketua Partai Buruh.

Kecemerlangan karier politik Gillard di parlemen tidak diragukan lagi. Dia terkenal dengan kemampuannya meloloskan kebijakan dan membelokkan serangan-serangan politik. Gillard terus mem-back-up Rudd hingga tahun ini saat jajak pendapat menunjukkan merosotnya popularitas PM Rudd.Melihat situasi yang menguntungkan itu,Gillard melakukan manuver di parlemen untuk mendepak Rudd, beberapa bulan sebelum pemilihan umum (pemilu).

Gillard berjanji untuk menggunakan konsensus dalam setiap pembuatan kebijakan pemerintah.Cara ini sangat berbeda dengan Rudd yang cenderung bergaya otokratik. Selain itu, Gillard diperkirakan mampu menarik suara pemilih,baik pria maupun wanita, pada pemilu mendatang. Keberhasilan Gillard mendapatkan dukungan parlemen ini sama seperti yang pernah dilakukan Bob Hawke untuk mendapatkan kursi PM Australia pada malam menjelang pemilu pada 1980-an.

Gillard pun memandang model kepemimpinannya seperti di era Hawke saat kabinet membentuk kebijakan melalui konsensus. Banyak politikus yang memuji kemampuan Gillard. "Kemampuan berundingnya sangat fantastis.Dia memang bagus," ujar salah satu tokoh industri di Australia. Industri pertambangan global tampaknya menyambut terpilihnya Gillard.Apalagi saat ini para investor pertambangan dunia mengancam menarik lebih dari USD20 miliar investasi mereka hingga Pemerintah Australia mengkaji usulan pajak pendapatan tambang 40%.

Gillard menolak menurunkan pajak itu sehingga dia harus menegosiasikan solusinya secara cepat.Meskipun Gillard memiliki kemampuan negosiasi seperti Hawke dan kecerdikan Keating, dia juga menghadapi tantangan untuk mendobrak tradisi lama karena belum pernah tercatat dalam sejarah Australia, ada seorang wanita yang berkuasa. Gillard telah lama menjadi perhatian media massa terkait gaya rambutnya yang ditata ulang.Rambutnya dicat dengan warna cokelat kemerahan, tidak seperti aslinya yang berwarna kekuningan.

Pilihan gaya hidup Gillard juga tergolong unik. Dia memilih tidak menikah dan hanya menjalin hubungan tidak resmi dengan seorang penata rambut. Gillard pun memutuskan tidak memiliki anak sepanjang hidupnya. Seorang anggota parlemen dari kubu konservatif pernah mengkritik Gillard karena berstatus tidak menikah. Anggota parlemen itu lantas meminta maaf atas komentarnya, tapi di kalangan masyarakat konservatif di kelas menengah Australia, status tidak menikah itu bisa menjadi isu panas.

Dagadu


DAGADU adalah sebuah merek dagang berupa suatu rancangan grafis yang dibuat pada cinderamata, terutama baju atau kaos, gantungan kunci, gambar tempel (stiker) dan lain-lain.

Sejarah
Pilihan nama Dagadu bermula dari salah seorang di antara mereka yang mengumpat dalam bahasa slang Djokdja : dagadu! (baca: matamu). Umpatan itulah yang memberi inspirasi nama merk dagang produk cinderamata mereka sesaat sebelum mereka berjualan.
Akhirnya, Dagadu resmi menjadi merk produk cinderamata alternatif yang dijual di Malioboro Mall ini. Untuk menunjukkan lokalitas dari mana cinderamata itu berasal, ditambahilah kata Djokdja setelah Dagadu. Sementara itu pemakaian ejaan lama pada kata Djokdja dimaksudkan untuk memberi muatan nilai historis kota Jogjakarta. Sejak awal kelahirannya, Dagadu Djokdja sudah memposisikan diri sebagai produk cinderamata alternatif dari Djokdja. Sebuah cinderamata, tentu saja akan mengeksplorasi semangat dan khasanah budaya lokal. Selain praktis dan ringan sebagai syarat fungsionalnya, cinderamata juga harus menjadi benda kenangan. Dengan kata lain, selalu ada cerita dibaliknya, ada keunikan yang dibawanya.
Djokdja selalu menjadi tema sentral produk Dagadu Djokdja. Everything about Djokdja. Ya tentang artefaknya, bahasanya, kultur kehidupannya, maupun peristiwa keseharian yang terjadi di dalamnya.

Pemenang: TIDAK PUTUS ASA

Pada suatu ketika, iblis mengiklankan bahwa ia akan mengobral perkakas
kerjanya.

Pada hari H, seluruh perkakasnya dipajang utk dilihat oleh para calon pembeli, lengkap dengan harga jualnya. Barang yang dijual antara lain : dengki, iri, dendam, tidak jujur, malas, tdk menghargai org lain, tdk tahu berterima kasih, dll.

Disuatu pojok display ada suatu perkakas yg bentuknya sederhana bahkan sdh agak aus, tapi harganya paling tinggi diantara yg lain.

Salah seorg pembeli bertanya"alat ini apa namanya?" Iblis menjawab, "Oh..Itu namanya Putus Asa". "Kenapa harganya mahal sekali, kan sdh aus..?". "Ya karena perkakas ini sangat mudah dipakai dan berdaya guna tinggi.

Saya biasa dgn mudah masuk ke dlm hati manusia dgn alat ini dibandingkan dgn perkakas yg lain. Begitu saya berhasil masuk, dgn mudah saya dpt melakukan apa saja yg saya inginkan thd manusia

Tahukan anda kenapa barang ini mjd aus? Karena saya sering menggunakan kpd hampir semua org. Kebanyakan manusia tidak tahu kalau PUTUS ASA itu sebenarnya milik saya".

Jadi jika saat ini anda sedang ber PUTUS ASA, maka ingatlah itu bukan
berasal dari TUHAN! Segala sesuatu yg melemahkan iman berasal dr iblis..

Waspadalah, jgn menjadikan diri kita bulan-bulanan iblis. Hari ini, Bangkit dan katakan pd iblis, "TUHAN adh KEKUATAN dan PERISAIKU, bersamaNYA aku tdk akan goyah". Lalu melangkahlah dgn IMAN..

Keadaan hidup kita mungkin sesekali memukul kita sampai jatuh, tapi kita tdk boleh tetap tinggal dibawah..berdiri teguh..milikilah sikap dan mentalitas PEMENANG!!!



Kamis, 24 Juni 2010

Ajak Para Pensiunan untuk Tetap Berkarya


Berpikir di luar konteks pemikiran orang pada umumnya merupakan prinsip untuk maju yang diterapkan Art Koff.Ketika umumnya perusahaan mencari pekerja berpengalaman dengan usia di bawah 40 tahun,dia justru merekrut pensiunan.

MELALUI Retired Brains.com, dia menyediakan info lowongan pekerjaan bagi para pensiunan yang notabene telah berusia lanjut serta sudah menyandang predikat nenek dan kakek dengan usia minimal 50 tahun.Pilihan untuk fokus kepada orang berusia dilakukan Koff sejak pensiun setelah 40 tahun bekerja di bidang bisnis rekrutmen lowongan pekerjaan.

Koff memiliki inspirasi mendirikan situs penyedia informasi lowongan para nenek dan kakek berawal dari keinginan bisa tetap berkarya di masa pensiun. Dalam pandangannya, tidak semua orang yang telah pensiun hanya ingin duduk di rumah dan bermain dengan cucu semata. "Saya tidak dapat berimajinasi apa yang akan terjadi jika saya tidak dapat pergi ke suatu tempat dan melakukan sesuatu di masa pensiunan,"ungkapnya.

Berawal dari inspirasi tersebut, dia merilis RetiredBrains.com ke publik pada 2003.Hingga saat ini dia hanya mempekerjakan tujuh orang. Meski demikian, situs tersebut dikunjungi ribuan orang setiap hari. Apalagi,masih jarang pesaing situs khusus yang menyediakan lowongan pekerjaan bagi para pensiunan. Kakek yang berusia 74 tahun itu berpendapat, banyak pensiunan yang membutuhkan dana lebih dan tak bisa ditutupi dari gaji pensiun.

Koff mengakui, walau sudah pensiun, pundi-pundi kekayaannya justru semakin bertambah dari pemasukan iklan-iklan.Dia menjadi jutawan justru di usia pensiunan. "Minimaldiusiapensiunansaya takmenjadi beban keluarga,"paparnya. Dia pun ingin mengajak para pensiunan agar dapat mandiri dan tidak menjadi tanggungan keluarga dengan memiliki pekerjaan yang matang. Dia juga menantang para pensiunan untuk tetap berkreasi serta berinovasi dan berani bersaing dengan anak-anak muda.

"Kebanyakan orang yang berbisnis di dunia teknologi informasi lebih muda 20 hingga 40 tahun dibandingkan saya.Tapi,menurut Koff, mereka (para pengusaha muda) tidak mampu berpikir dengan sudut pandang yang dilakukan pensiunan," ungkap Koff seperti dikutip dari Wall Street Journal. RetiredBrains.com menawarkan ribuan kesempatan pekerjaan bagi para mantan eksekutif, pensiunan, dan pegawai senior.

Berbagai bidang pekerjaan pun tersedia ditambah dengan pilihan lokasi yang beragam. Pekerjaan musiman juga lengkap tersedia. Namun, sebagian besar pensiunan yang bergabung tidak memilih bekerja menjadi pegawai tetap, tapi pekerja lepas karena bisa mengatur waktu istirahat dan keluarga dengan lebih mudah Pensiunan yang membutuhkan jasa RetiredBrains.com bukan hanya orang biasa

Para mantan eksekutif perusahaan-perusahaan besar yang telah kehilangan pekerjaan juga banyak yang bergabung. Kepada mereka, Koff berpesan agar tidak berbohong.Dengan alasan senioritas kadang orang tua berbohong dengan mengatakan berbagai pengalaman yang kadang tak dimilikinya dalam biodata lamaran pekerjaan. "Bohong tetap saja salah," ujar Koff.

"Dan jika Anda terpilih, kemudian perusahaan tahu kalau Anda berbohong, pemberi kerja tak akan lagi percaya. Besar kemungkinan Anda bakal segera dipecat,"imbuhnya. Keberhasilan yang dinikmati Koff saat ini tentu merupakan buah kerja kerasnya.Pada awal mendirikan RetiredBrains.com di Chicago, Amerika Serikat, dia kesulitan untuk mendapatkan pinjaman bank sebab bank jarang sekali memberikan kredit bagi para manula.Terpaksa dia lebih banyak mengandalkan tabungannya sendiri.

"Bank memiliki aturan tidak memperbolehkan pinjaman kepada orang yang berusia 70 tahun ke atas. Mereka berpikir mereka itu terlalu berisiko,"ujarnya.Namun,dia lebih banyak mengandalkan tabungannya sendiri untuk berinvestasi. Koff mengajak para pensiunan bisa berbuat hal yang sama,berani berinvestasi dengan modal tabungan pensiunan.

"Awali bisnis Anda dengan sesuatu yang menantang. Rencana kesuksesan merupakan salah satu cara terbaik untuk menjamin keuntungan yang Anda bakal dapatkan," papar Koff kepada para manula setiap kali seminar bisnis. Tidak lupa, tambah dia, lakukan penelitian dan kajian mendalam sebelum berbisnis Dia juga menyarankan orang yang telah berusia lanjut untuk memilih bisnis yang aman seperti waralaba atau penjualan langsung produk-produk yang telah memiliki nama.

Kekuranganmu itu adalah kelebihanmu


Seorang pembawa air memiliki 2 buah bejana besar yang setiap hari menggantung di ujung-ujung pikulan yang dibawanya di atas bahunya. Salah satu bejana itu memiliki retakan, sedangkan satunya lagi sempurna dan selalu berhasil membawa penuh air dan sepanjang
perjalanan dari sungai ke rumah tuan si pembawa air.

Selama 2 tahun hal itu terus terjadi, si pembawa air setiap hari selalu hanya berhasil membawa satu setengah bejana air. Tentu saja bejana yang sempurna itu bangga dengan hasil yang dicapainya, sesuai dan sempurna sebagaimana selayaknya ia diciptakan.

Tetapi bejana yang retak malu dengan ketidaksempurnaan yang ada pada dirinya dan merasa sedih karena ia hanya mampu membawa setengah dari jumlah seharusnya ia diciptakan.

Setelah waktu 2 tahun berlalu dengan merasakan pahitnya kegagalan, suatu hari di tepi sungai si bejana retak berkata kepada si pembawa air. "Aku malu terhadap diriku dan aku ingin minta maaf kepadamu."

"Kenapa? Apa yg membuatmu merasa malu?" tanya si pembawa air. Selama 2 tahun ini aku hanya mampu membawa setengah dari yang seharusnya bisa aku bawa.

Semua ini karena retakan di tubuhku yang mengkibatkan air keluar lagi selama perjalananmu kembali dari sungai ke rumah tuanmu. Karena cacatku ini, kamu tidak mendapatkan nilai yang setimpal dengan tenaga yang kamu keluarkan." kata si bejana retak.

Si pembawa air merasa iba kepada si bejana tua yang retak itu dan dengan penuh kasih ia berkata, "Saat nanti kita berjalan kembali menuju ke rumah tuanku, aku mau kamu memperhatikan bunga-bunga indah di jalan setapak sepanjang perjalanan pulang."

Memang, ketika mereka mulai menaiki bukit, si bejana tua melihat sinar mentari menyinari bunga-bunga liar yang tumbuh indah di sisi jalan setapak. Hal itu membuat dia sedikit terhibur. Di akhir perjalanan, ia masih merasa bersalah karena setengah dari bawaannya telah mengucur keluar, ia kembali minta maaf.

Si pembawa air berkata kepada bejana itu, "Apakah kamu menyadari bahwa bunga-bunga di sepanjang jalan setapak itu hanya ada pada sisi di mana engkau ada tapi tidak ada di sisi bejana satu lagi? Itu karena aku selalu tahu mengenai cacatmu dan aku 'mengambil keuntungan' darinya.
Aku menanam benih-benih bunga di sepanjang sisi jalan dimana kamu
ada dan setiap hari ketika kita kembali dari sungai, kamu menyirami mereka. Selama 2 tahun aku bisa memetik bunga-bunga indah itu untuk menghiasi meja
tuanku. Kalau kamu tidak menjadi sebagaimana kamu ada, tuanku tidak akan pernah menikmati keindahan bunga-bunga itu yang turut menyemarakan rumahnya."
Setiap dari kita memiliki 'kecacatan yang unik'.
Kita semua adalah bejana yang retak. Tetapi bila kita mau menerima kekurangan kita dan mencari sisi lainnya untuk perbuatan baik, kita bisa 'menebar atau menanan benih di sepanjang jalan kehidupan kita, sehingga kita tidak hanya bisa menikmati keindahan diri sendiri, tetapi juga orang lain.

Jalani hidup ini dengan berani kita tahu bahwa Allah punya rencana, meskipun di dalam kelemahan kita, Dia sanggup mengubahnya menjadi kekuatan baru.

Sebagaimana yang Dia janjikan bagi tiap-tiap orang yang bersandar kepada-Nya. Amin.

Selasa, 22 Juni 2010

Pengusaha yang Mengutamakan Konsep Kerja Humanis




Bagi Brunello Cucinelli,2010 merupakan tahun keberuntungan.Selain bisnisnya selamat dari terjangan badai krisis keuangan global,dia pun berulang kali mendapatkan penghargaan bergengsi dalam bidang bisnis.

CUCINELLI ditahbiskan sebagai peraih The Forum Prize 2010 oleh majalah Textilwirtschaft di Heidelberg, Jerman, Mei lalu. Sebelumnya, pada Januari lalu, dia mendapatkan penghargaan prestisius Leonardo Prize yang diberikan langsung oleh Presiden Italia.Pria berusia 56 tahun itu pun pernah dinobatkan sebagai Entrepreneur of The Year Italia pada 2009.

"Penghargaan itu juga berasal dari kemauan dan semangat tim kerja. Saya mengembangkan model kerja yang humanis terhadap semua pekerja dibandingkan motif ekonomi semata,"ujar Cucinelli kepada Fashion Wire Daily.Dia menamakan bisnisnya dengan nama kelompok bisnis Cucinelli. Cucinelli mengungkapkan, konsep bisnis yang mengutamakan perlakuan psikologis yang baikdan kualitas hidup yang sehat di tempat kerja juga menjadi faktor utama yang menyebabkan dirinya meraih berbagai penghargaan.

Dia juga mengembangkan sikap sosial dengan merenovasi dan merestorasi gedung-gedung bersejarah serta memberikan bantuan dalam bidang pendidikan dan budaya. Bisnis Cucinelli mampu bertahan di kala krisis keuangan global. Padahal, produk pakaian yang diproduksinya tergolong barangbarang mewah, misalnya harga sepotong pakaian berbahan kain kashmir bisa mencapai USD2.000 (Rp18 juta).

Meski demikian, bisnisnya terus berkembang Pada September lalu, dia membuka butik mewahnya di kawasan Via Borgognona Roma,Italia. Pada tahun ini, dia merencanakan membuka 10 butik baru.Pendapatan perusahaan pada 2009 mencapai 154 juta euro atau meningkat 7% dibandingkan tahun lalu. Produk pakaian Cucinelli pun telah dijual di puluhan butik ternama yang tersebar di New York, Paris, Beverly Hills,London,Saint Tropez, dan pusat belanja kelas jet setseperti Saks Fifth Avenue, Neiman Marcus, dan Bergdorf Goodman.

Apa yang diperoleh Cucinelli saat ini tak pernah terbayangkan di masa kecil dulu. Maklum, dia berasal dari keluarga biasa. Jatuh bangun mengelola bisnis tak membuatnya patah semangat. Dia memulai bisnis kain halus kashmir pada 1978 dari sebuah toko kecil dan mengirim kreasinya ke Jerman dan Amerika Serikat (AS).Kini perusahaannya mempekerjakan 500 karyawan dan 1.000 pekerja kontrak.

Jiwa sosial Cucinelli sangat tinggi. Pada 1985 Cucinelli membeli kastil yang dibangun pada abad ke- 14 di bukit Kota Umbrian di Solomeo. Kota Umbrian berubah 180 derajat dibandingkan dua dekade silam. Dia kemudian menjadikan kastil itu sebagai markas besar perusahaannya setelah renovasi selesai pada 1987. Itu semua tak lepas dari prinsip yang dipegang Cucinelli yang bercita-cita menjadi pengusaha yang juga filosof.

Selain misi sosial, Cucinelli juga dikenal sebagai pengusaha yang bijaksana meski dia mengakui sendiri bahwa dirinya adalah seorang kapitalis sejati."Ketika orang menemukan kondisi yang cocok dalam hidup, dia akan lebih kreatif. Jika kita ingin membuat barang berkualitas bagus, kita membutuhkan sumber daya manusia. Untuk meyakinkan manusia melakukan pekerjaannya dengan baik,kita perlu membuat pekerjaan itu bermartabat," paparnya kepada Reuters.

Cucinelli berpegang teguh pada prinsip ini karena termotivasi oleh pengalaman masa lalunya. Ketika berusia 15 tahun, dia melihat ayahnya pulang ke rumah dengan berlinang air mata.Ayahnya adalah seorang petani yang terpaksa bekerja sebagai buruh di pabrik semen. "Ayah saya datang ke rumah dari pabrik dengan air mata menetes.

Sejak saat itu saya berketetapan hati,apa pun yang saya lakukan dalam hidup,saya akan menciptakan pekerjaan yang lebih manusiawi," cita-citanya kala itu. Prinsip tersebut benar-benar dipegang saat ini. Cucinelli dijuluki sebagai pengusaha yang unik.Dia memberlakukan aturan kerja yang tak seperti biasanya pada perusahaan umum.

Tidak ada kartu absen bagi pekerja. Kemudian makan siang dengan harga murah, dan aturan yang ada hanya tempelan stiker di dinding mengutip kata-kata bijak para filsuf dan penulis. Setiap pukul 13.00 WIB, tidak ada bel tanda istirahat.Para pekerja diberi waktu longgar ke restoran untuk makan siang selama 90 menit.

Tidak ada seorang pun di Solomeo yang mengawasi apakah pekerja tidak datang kembali tepat waktu setelah makan siang.Pekerja yang makan siang di kantor hanya membayar 2,8 euro atau Rp40.000 untuk tiga kali makan yang dimasak oleh perempuan lokal dengan bahan lokal. Bukan cuma itu saja, Cucinelli membangun fasilitas-fasilitas bagi para pekerjanya seperti gereja, teater, bioskop,maupun kompleks olah raga. Semuanya dapat dinikmati oleh karyawannya.

Senin, 21 Juni 2010

Komedian yang Setia Mendampingi Pengungsi


Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi atau UNHCR butuh sosok yang setia mendampingi pengungsi sedunia.Rasanya tepat kala lembaga dunia itu menunjuk Adel Imam sebagai salah satu Utusan Khusus UNHCR.


JABATAN istimewa yang dipegang Imam sejak 2000 silam membuatnya kerap bepergian lintas benua. Sepekan lalu dia berada di kamp pengungsi di Timur Tengah, sepekan kemudian sudah menginjakkan kaki di Afrika Utara serta Amerika Selatan.

Selama satu dasawarsa, Imam giat berkampanye atas nama pengungsi sedunia, khususnya beberapa pekan terakhir,menjelang Hari Pengungsi Sedunia yang jatuh pada Minggu (20/6).Bersama rekan sesama Duta Khusus UNHCR,Angelina Jolie,Imam meminta penduduk dunia untuk menghargai keberadaan pengungsi. "Mereka (pengungsi) sama seperti kita, sama-sama manusia. Yang berbeda hanya daerah asalnya saja," papar komedian tersebut. Imam sudah tidak kenal lagi yang namanya jetlag. Sepuluh tahun mengurusi pengungsi di Timur Tengah dan Afrika Utara serta masih ditambah dengan kampanye di benua lain membuat Imam terbiasa beraktivitas dalam pesawat.

Dia melintasi laut dan benua demi menguatkan hati para pengungsi sedunia. Tangannya selalu terulur bagi kelompok pengungsi yang hidup di bawah ancaman konflik.Penerima gelar sarjana Jurusan Pertanian, Cairo University ini ingin pengungsi tidak sekadar tabah, tetapi juga mengusahakan sesuatu." Mereka harus bertahan hidup lewat cara sendiri.Yakinlah,usaha ini didukung sepenuhnya oleh UNHCR,"katanya. Bukan rahasia jika lelaki berusia 70 tahun ini tidak bisa lepas dari telepon genggamnya.Namun, jangan harap Anda bakal mendengar obrolan tentang bisnis.Imam membutuhkan telepon genggam supaya bisa terus memantau perkembangan di kamp pengungsian. Dia menghubungi staf serta relawan UNHCR untuk menanyakan kondisi pengungsi. "Bagaimana kondisi di sana hari ini?

Apakah bahan pangan terpenuhi? Adakah yang sakit?"itu sebagian pertanyaan Imam kepada relawan UNHCR yang bertugas di zona konflik. Semua dilakukan Imam dengan sungguh-sungguh. Baginya, setiap detik penting bagi kehidupan pengungsi,pencari suaka,anakanak jalanan, serta kaum lanjut usia yang tidak terurus.Lelaki asal Mesir ini berharap,kelompok yang dinaungi UNHCR tersebut menjalani hidup penuh semangat."Saya tahu,banyak masalah yang sekian kali memupuskan harapan pengungsi atas kehidupan yang layak," papar ayah tiga putra ini. Ada beberapa larangan yang membatasi gerak pengungsi. Para pencari suaka kerap ditentang, bahkan tidak diakui pemerintah setempat.

Pengungsi perempuan masuk-keluar hutan sambil menggendong bayi,sementara yang lelaki memikul bundel berisi pakaian." Saya kagum kepada mereka (para pengungsi). Demi tempat tinggal yang baik,mereka melatih badannya supaya kuat menghadapi berbagai cuaca,"puji Imam. Namun, pujian ini berubah menjadi keprihatinan setiap kali Imam teringat pengungsi anak-anak. Hunian sementara yang jauh dari kata "layak", tingkat kebersihan, serta ketersediaan bahan pangan yang minim memudahkan virus dan bakteri menyerang anakanak. Beberapa kali Imam mengunjungi sebuah kamp pengungsian di Afrika. Dia tidak bisa tidak menangis. "Saya menangis saat melihat kondisi mereka. Penyakit kulit, diare, dan demam mengancam keseharian pengungsi," paparnya.

Di balik segala keprihatinan serta kesedihan, lelaki yang lahir 17 Mei 1940 ini bersyukur bisa bergabung dengan UNHCR. "Di sinilah (UNHCR) saya mendapat ruang untuk sedikit meringankan kepedihan pengungsi,"sahutnya. Bagi Imam,UNHCR adalah pintu bagi pengungsi sedunia. Pengungsi butuh tempat berlindung dan UNHCR mengusahakan apa yang mereka butuhkan.Dalam pandangannya, UNHCRadalahpeluangyang baik untuk mewujudkan harapan yang positif karena semua aktivitas UNHCR berlandaskan rasa kemanusiaan." Tidakadakeuntunganmaterial. Kami hanya ingin membantu orang-orang yang merasa putus asa atas kehidupan,"imbuhnya. Pada 2005 lalu,Imam mengadakan pameran lukisan di Kairo,Mesir.

Semua lukisan yang dipamerkan di Galeri Townhouse merupakan hasil karya beberapa pengungsi anak-anak dari Afrika Utara.Bagi Imam,pameran adalah satu usaha untuk memajukan pendidikan pengungsi anak-anak."Pendidikan tidak selalu dilaksanakan di sekolah. Kegiatan melukis juga memuat hal-hal terkait pendidikan," terangnya.Keseluruhan hasil penjualan lukisan lantas dikirim ke beberapa organisasi nirlaba yang mengurusi pendidikan pengungsi anak-anak. Imam adalah aktor komedi kawakan sekaligus pelaku kemanusiaan yang tulus.

Sabtu, 19 Juni 2010

Sikap

Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar akan pengaruh sikap dalam kehidupan.

Sikap lebih penting daripada ilmu, daripada uang, daripada kesempatan, daripada kegagalan, daripada keberhasilan, daripada apapun yang mungkin dikatakan atau dilakukan seseorang.

Sikap lebih penting daripada penampilan, karunia, atau keahlian.

Hal yang paling menakjubkan adalah Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan sikap yang kita miliki pada hari itu.

Kita tidak dapat mengubah masa lalu
Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang
Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi


Satu hal yang dapat kita ubah adalah satu hal yang dapat kita kontrol, dan itu adalah SIKAP kita.
Saya semakin yakin bahwa hidup adalah 10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita, dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.

Jumat, 18 Juni 2010

Bangun Sumur di Uganda pada Usia Enam Tahun



Kisah ibu guru Prest tentang kondisi masyarakat Afrika telah menggugah hati Ryan Hreljac.Siswa kelas 1 sekolah dasar (SD) ini lantas menghimpun dana untuk membantu penyediaan air bersih di Afrika.

USIA tidak menjadi halangan bagi siapa pun untuk membantu sesama. Buktinya, Ryan yang saat itu masih berumur 6 tahun bisa mengupayakan sesuatu yang sederhana demi perbaikan hidup orang banyak.

Ryan berhasil mengumpulkan uang USD75 (sekarang Rp687.000).Awalnya,dia menyangka barisan angka uang yang kecil sanggup meringankan beban masyarakat Afrika.Ternyata perkiraannya agak meleset. "Beberapa orang mungkin hanya membutuhkan angka yang kecil.Namun,warga Afrika butuh lebih banyak angka dari yang pernah kita bayangkan," ujarnya. Rencananya, uang itu digunakan untuk membangun sumur di beberapa wilayah perdesaan Afrika. Mengapa sumur, bukan pemberian bahan makanan? Ryan yang kini telah tumbuh sebagai pemuda berusia 19 tahun beralasan bahwa persoalan air bersih di Afrika sangat memprihatinkan. "Sumur berisi air bersih adalah salah satu sumber kebutuhan manusia," katanya.

Air yang dikonsumsi masyarakat di sana kebanyakan mengandung lumpur dan itu jelas bukan mineral yang baik untuk kesehatan. Ryan turut mencermati kehidupan anak-anak Afrika.Ketika kondisi tubuh tidak sehat, mereka bakal sulit belajar.Dengan dibantu beberapa keluarga, dia kemudian berkoordinasi dengan organisasi nirlaba di Kanada,WaterCan Betapa terkejutnya Ryan kala Water- Can memastikan dananya tidak mencukupi untuk membangun sumur di Afrika.Menurut WaterCan, Ryan paling tidak harus menyediakan dana sebesar USD2.000 (sekarang Rp18,3 juta). Pemuda yang kini berusia 19 tahun ini terperangah saat mendengar angka yang disebutkan WaterCan. Dia menangis karena merasa rencananya gagal.

Orang tua Ryan mencoba menenangkan dan meyakinkan bahwa selalu ada jalan keluar di balik niat baik. Di luar dugaan,Ryan justru bertanya sesuatu yang membuat orang tuanya terharu."Apakah niat saya ini baik, Ibu?" kata Ryan kecil seperti dituturkan ibunya. Beberapa hari kemudian,orang tua Ryan mengajak wali murid untuk berpartisipasi dalam proyek putranya. Usaha mereka ternyata mendapat respons positif.Kurang dari sepekan, orang tua Ryan berhasil mengumpulkan dana lebih dari USD2.000.Ryan bersemangat lagi. Lulusan Sekolah Menengah Umum (SMU) St Michael's CHS di Kemptville, Ontario ini langsung menghubungi WaterCan. "Kami berhasil mengumpulkan USD2.000. Bisakah kita mulai proyek pembuatan sumur di Afrika?" kata Ryan.Januari 1999,pembangunan sumur di 16 negara akhirnya dimulai.

Proyek ini tidak cuma dilaksanakan di Afrika,tetapi juga di beberapa negara Asia. Proyek pembangunan sumur berada di bawah kontrol The Canadian Physicians for Aid and Relief (CPAR). Ryan sempat beberapa kali menengok proses pembuatan sumur.Dia melihat satu sumur yang dibangun di kawasan SD Angolo di utara Uganda. "Senang rasanya melihat orang-orang bekerja sama untuk membantu sesama,"kenang Ryan tentang proyeknya. Saat mengawasi proyeknya, Ryan tidak berlaku seperti seorang bos. Dia ikut menyusun batu bata yang akan dijadikan dinding sumur. Mahasiswa University of King's College di Halifax, Nova Scotia ini juga sempat berkenalan dengan anak-anak Uganda.Dibantu penerjemah,Ryan mendengarkan kisah anak-anak Uganda.Usianya sebaya dengan Ryan."Mereka juga suka bermain sepak bola seperti saya," kenangnya tentang anak-anak SD Angolo.

Tiba-tiba seorang anak membisikkan sesuatu kepada penerjemah. Ryan yang penasaran langsung bertanya."Ada apa? Adakah kesalahan yang saya buat?" tanya Ryan kepada penerjemah. Jawaban penerjemah ternyata cukup mengejutkan. Kepada penerjemah, anak-anak SD Angolo mengaku ingin bisa melakukan apa yang tengah diusahakan Ryan.Namun, itu hanya angan-angan karena mereka tidak punya dana yang memadai. Sejujurnya, bukan paparan ini saja yang membuat Ryan sedih.Beberapa saat sebelum bercakap-cakap dengan siswa SD Angolo, penerjemah sempat mengisahkan sesuatu. Diceritakannya, beberapa siswa SD Angolo tidak langsung pulang begitu kegiatan sekolah selesai. Mereka mengunjungi panti jompo dan tempat perawatan penderita HIV/AIDS.

Siswa yang usianya sebaya dengan Ryan ini menjadi relawan di dua lembaga sosial tersebut. "Salah jika mereka menyangka saya telah melakukan hal yang besar. Justru merekalah yang patut disebut pahlawan,"katanya. Bagi Ryan, anak-anak Uganda adalah pelipur lara. Mereka merawat orang lanjut usia dan penderita HIV/AIDS dengan senyum. Padahal, hidup mereka pun tidak mudah. Kini, Ryan punya banyak pahlawan setelah ibu guru Prest. "Mereka,yang melakukan sesuatu yang menyenangkan untuk sesama, adalah pahlawan saya," tandas pemuda asal Kanada tersebut.

Kamis, 17 Juni 2010

Batu dan Bisikan

Suatu ketika, tersebutlah seorang pengusaha muda dan kaya. Ia baru saja membeli
mobil mewah, sebuah Jaguar yang mengkilap. Kini, sang pengusaha, sedang
menikmati perjalanannya dengan mobil baru itu. Dengan kecepatan penuh, dipacunya
kendaraan itu mengelilingi jalanan tetangga sekitar.

Di pinggir jalan, tampak beberapa anak yang sedang bermain sambil melempar
sesuatu. Namun, karena berjalan terlalu kencang, tak terlalu diperhatikannya
anak-anak itu. Tiba-tiba, dia melihat sesuatu yang melintas dari arah
mobil-mobil yang di parkir di jalan. Tapi, bukan anak-anak itu yang tampak
melintas. Aah…, ternyata, ada sebuah batu yang menimpa Jaguar itu. Sisi pintu
mobil itupun koyak, tergores batu yang dilontarkan seseorang.

Cittt….ditekannya rem mobil kuat-kuat. Dengan geram, di mundurkannya mobil itu
menuju tempat arah batu itu di lemparkan. Jaguar yang tergores, bukanlah perkara
sepele. Apalagi, kecelakaan itu dilakukan oleh orang lain, begitu pikir sang
pengusaha dalam hati. Amarahnya memuncak. Dia pun keluar mobil dengan
tergesa-gesa. Di tariknya seorang anak yang paling dekat, dan di pojokkannya
anak itu pada sebuah mobil yang diparkir.

"Apa yang telah kau lakukan!!! Lihat perbuatanmu pada mobil kesayanganku!!"
Lihat goresan itu", teriaknya sambil menunjuk goresan di sisi pintu. "Kamu tentu
paham, mobil baru semacam itu akan butuh banyak ongkos di bengkel kalau sampai
tergores." Ujarnya lagi dengan geram, tampak ingin memukul anak itu.

Sang anak tampak ketakutan, dan berusaha meminta maaf. "Maaf Pak, Maaf. Saya
benar-benar minta maaf. Sebab, saya tidak tahu lagi harus melakukan apa." Air
mukanya tampak ngeri, dan tangannya bermohon ampun. "Maaf Pak, aku melemparkan
batu itu, karena tak ada seorang pun yang mau berhenti…."

Dengan air mata yang mulai berjatuhan di pipi dan leher, anak tadi menunjuk ke
suatu arah, di dekat mobil-mobil parkir tadi. "Itu disana ada kakakku. Dia
tergelincir, dan terjatuh dari kursi roda. Aku tak kuat mengangkatnya, dia
terlalu berat. Badannya tak mampu kupapah, dan sekarang dia sedang kesakitan.."

Kini, ia mulai terisak. Dipandanginya pengusaha tadi. Matanya berharap pada
wajah yang mulai tercenung itu. "Maukah Bapak membantuku mengangkatnya ke kursi
roda? Tolonglah, kakakku terluka, tapi dia terlalu berat untukku."

Tak mampu berkata-kata lagi, pengusaha muda itu terdiam. Kerongkongannya
tercekat. Ia hanya mampu menelan ludah. Segera, di angkatnya anak yang cacat
itu menuju kursi rodanya. Kemudian, diambilnya sapu tangan mahal miliknya, untuk
mengusap luka di lutut anak itu. Memar dan tergores, sama seperti sisi pintu
Jaguar kesayangannya.

Setelah beberapa saat, kedua anak itu pun berterima kasih, dan mengatakan bahwa
mereka akan baik-baik saja. "Terima kasih, dan semoga Tuhan akan membalas
perbuatanmu." Keduanya berjalan beriringan, meninggalkan pengusaha yang masih
nanar menatap kepergian mereka. Matanya terus mengikuti langkah sang anak yang
mendorong kursi roda itu, melintasi sisi jalan menuju rumah mereka.

Berbalik arah, pengusaha tadi berjalan sangat perlahan menuju Jaguar miliknya.
Disusurinya jalan itu dengan lambat, sambil merenungkan kejadian yang baru saja
di lewatinya. Kerusakan yang dialaminya bisa jadi bukanlah hal sepele. Namun, ia
memilih untuk tak menghapus goresan itu. Ia memilih untuk membiarkan goresan
itu, agar tetap mengingatkannya pada hikmah ini. Ia menginginkan agar pesan itu
tetap nyata terlihat

"Janganlah melaju dalam hidupmu terlalu cepat, karena, seseorang akan
melemparkan batu untuk menarik perhatianmu."

Rabu, 16 Juni 2010

Perceraian


Hampir setiap hari, kita disuguhi berita-berita mengenai perceraian para artis. Entah mereka yang baru menikah beberapa bulan, hingga mereka yang sudah menikah menahun. Apakah perceraian memang satu-satunya jalan buat keluarga mereka? Bagaimana dengan anak2 mereka yg menjadi korban perceraian itu? Bagaimana dengan SUMPAH mereka di hadapan Allah pada hari pernikahan?





ALASAN PERCERAIAN

Apa alasan perceraian mereka?



"Sudah tidak ada lagi kecocokan antara kami."



Sebuah alasan klasik yang telah digunakan oleh ratusan orang di muka bumi ini selama puluhan tahun belakangan ini.



Bagi saya, itu sungguh sebuah alasan "kekanak-kanakan" yang menunjukkan banyak orang yg ternyata masih sangat picik dalam memandang makna sebuah pernikahan. Dengan menjawab demikian, tampaknya mereka menganggap sebuah pernikahan adalah ajang main2 atau ajang "pengesah" untuk pelampiasan nafsu seksual (kalo belum menikah dan melakukan hubungan suami-istri kan "zinah"....). Kalo sudah bosan, ya tinggal cerai saja dan cari yang lain.





APAKAH MENIKAH = MENCARI KECOCOKAN?

Apa benar kalo tujuan menikah adalah mencari kecocokan? Kecocokan seperti apa yang Anda cari? Apakah jika Anda tidak cocok dengan pasangan, itu artinya kalian tidak bisa menikah? Dan jika pada awalnya cocok, setelah menikah tidak cocok, apakah tidak ada cara untuk membuatnya cocok lagi?



Bagi saya, menikah tidak berarti mencari yang cocok. Menikah berarti mempersatukan hati kita dengan orang yang kita cintai, dan bersama-sama dengannya menjalankan hidup berkeluarga dengan menyerahkan fondasi rumah tangga pada Tuhan. Ketika Allah Bapa telah menjadi fondasi rumah tangga kita, tidak ada alasan bagi kita untuk menghancurkannya dengan bercerai.



Saat menikah, kita BERSUMPAH (saya tekankan sekali lagi : BERSUMPAH) di hadapan Allah Bapa untuk "setia sehidup-semati hingga maut memisahkan". Ini adalah SUMPAH yang kita ucapkan di hadapan Allah Bapa, Pendeta, dan para jemaat di gereja. SUMPAH berarti JANJI YG KITA UCAPKAN DENGAN JAMINAN HIDUP / NYAWA KITA SENDIRI. Bukankah dengan bercerai, itu artinya Anda tidak menghargai janji yg Anda ucapkan waktu itu? Jika Sumpah saja tidak berarti bagi kita, berarti nyawa Anda yg menjadi jaminan pun juga tidak ada artinya dong...??? Rasanya cukup pantas jika orang yg bercerai mendapat ganjaran hukum rajam sampai mati....!!



Dalam hubungan rumah tangga, tidak ada masalah yg tidak bisa diselesaikan. Setiap masalah membutuhkan keputusan yg bulat (yg dibuat oleh pasangan itu) Dan keputusan itu kadang kala membutuhkan "korban" dari salah satu pasangan itu. Di sinilah cinta mereka sebenarnya diuji : Beranikah berkorban demi pasangan? Di sinilah cinta kalian diuji.



Kalau mau dibilang pernikahan adalah "mencari kecocokan", mungkin Anda perlu melihat keluarga saya. Saya berasal dari Palembang, hidup dengan budaya Tionghua yang masih totok dan temperamental. Saya hidup dengan sangat easy-going, memandang segala-galanya sebagai hal yang sederhana, dan tidak terlalu banyak ambil pusing.



Sementara istri saya berasal dari Solo, hidup dengan budaya orang Jawa Tengah yang halus, tenang, dan sangat menghormati kesopanan. Dia adalah seorang perfeksionis yang memandang segala hal dengan sangat cermat dan punya perhitungan yg sangat jauh ke depan.



Kami memulai perkenalan sebagai "musuh" dan melewati hari2 dengan benturan2 yg terjadi beruntun setiap kami bertemu. Satu-satunya "link" yg menyatukan kami adalah pelayanan. Kami berdua sama2 giat melayani di gereja yg sama saat masih kuliah dulu. Dia melayani bagian hubungan masyarakat, dan saya melayani di bidang jurnalistik. Pelayanan inilah yang menyatukan kami dan memuluskan hubungan kami hingga bahtera pernikahan.



Ketika menikah tahun 2000 lalu, benturan2 yg kami alami saat belum menikah masih tetap ada bahkan semakin menghebat. Dua tahun pertama pertengkaran hampir menjadi santapan harian kami. Kalau mengikuti kata hati, memang perceraian adalah jalan satu-satunya agar kami bisa hidup "lebih damai". Tapi setiap kali ide itu terungkap, Tuhan mengetuk hati kami dan meminta kami untuk selalu berdoa. Dari doa itulah, semua masalah kami perlahan2 diselesaikan oleh Bapa. Kini sudah hampir 9 tahun kami mengarungi bahtera rumah tangga. Saat ini kami sedang menantikan anak kedua yg akan lahir akhir Januari 2009 nanti.



Tidak berarti setelah lewat 9 tahun pertengkaran tidak ada lagi. Masih ada, walau tidak sedasyat dulu. Kami berdua terus diingatkan Tuhan untuk selalu menjaga komitmen dan mempertahankan rumah tangga yg telah dilandasi oleh Kasih Setia Allah Bapa. Kami ingat SUMPAH kami pada Bapa di altar pernikahan. Dan itu yg kami pegang terus hingga hari ini.



Dari sini, saya ingin menunjukkan kepada Anda bahwa ketika ada konflik dalam rumah tangga, perceraian TIDAK PERNAH MENJADI SATU-SATUNYA JALAN untuk menyelesaikan masalah/ konflik. Perceraian hanya membuat MASALAH BARU yg membuat hidup Anda menjadi semakin runyam dan tidak ada kedamaian.



Ketika ada konflik yg cukup dasyat menghantam rumah tangga, ingatlah kata kuncinya dulu : SUMPAH ANDA PADA ALLAH BAPA DI HARI PERNIKAHAN. Ketika Anda ingat itu - dan memang takut pada Allah Bapa - maka kata "bercerai" sudah tidak berlaku lagi dalam kamus kehidupan Anda. Sebaliknya, Anda akan berusaha keras untuk mempertahankan keluarga Anda dan berusaha menjadi solusi terbaik bagi rumah Anda Kalau memang dibutuhkan korban, jadilah korban demi keutuhan rumah tangga Itulah bukti nyata cinta dan kasih sayang Anda. Kalo berkorban saja tidak berani, omong kosonglah semua ucapan "I love you" yg Anda ucapkan setiap hari pada istri dan anak2.



"Ketidakcocokan" bukanlah alasan Anda untuk bercerai. Jika Anda merasa Anda sudah tidak ada kecocokan dengan pasangan Anda dan merasa "wajar" untuk bercerai, tengoklah keluarga saya. Sejak awal kami sudah tidak cocok satu sama lain dalam berbagai hal (cara pandang, cara pikir, kultur-budaya, gaya hidup, dll), tapi masih bisa menikah dan memiliki keluarga yg diberkati Tuhan hingga hari ini. Jika kami yang tidak punya "kecocokan" satu dengan yg lain saja bisa, mengapa Anda tidak?








Petualang Sejati yang Sukses : Mengembangkan Bisnis Lelang Online


Weronika Cybulska awalnya tidak memiliki hasrat untuk berbisnis karena dia merasa telah mapan dengan bekerja di perusahaan besar.Namun krisis 2008 mengubah segalanya.

SEJAK krisis keuangan global menghantam Amerika Serikat (AS) pada 2008, Cybulska harus merasakan pahitnya kehidupan. Dia kehilangan pekerjaan di sebuah perusahaan yang memproduksi perhiasan di New York.

Perempuan pemberani itu pun melirik peluang menjadi seorang entrepreneur.Dia memilih mengembangkan sebuah situs internet yang khusus menyediakan jasa pelelangan. Inspirasinya datang ketika dia melihat bisnis lelang di negara asalnya, Polandia, berkembang sangat pesat.Dia dengan mudah mewujudkan situs lelang karena suaminya, Krystian, seorang pakar komputer, dan dia sendiri adalah ahli di bidang pelayanan keuangan dan manajemen strategi. Cybulska menamai situs lelang BidRodeo yang mulai beroperasi tahun lalu.Umumnya,barang-barang yang dilelang adalah iPad,permainan elektronik,perlengkapan rumah tangga, perhiasan, hingga barangbarang bernilai tinggi.

Dalam hitungan bulan, BidRodeo menjadi salah satu situs lelang yang memiliki banyak pelanggan."Saya pikir orang Amerika merupakan orang yang suka menawar," tutur perempuan yang berusia 28 tahun itu."Dengan demikian, saya memutuskan untuk fokus dalam bisnis tawarmenawar," papar Cybulska yang menjalankan bisnisnya dari apartemen di New Jersey,AS. Awalnya, BidRodeo dikembangkan di Eropa pada 6 Juni 2009 dan menjadi inovator pertama di benua itu.Kemudian berkembang pesat di AS hanya beberapa bulan setelah diluncurkan.Menurut Cybulska, situs itu dikembangkan dan dibuat selama tujuh bulan mulai dari riset dan komitmen.

Dana yang harus dikeluarkan Cybulska mencapai USD100.000 atau Rp925 juta. Modal awal itu diambil dari tabungan pribadinya. Dalam usia satu tahun, BidRodeo telah menunjukkan perkembangan yang pesat. Setiap hari minimal ada 10 hingga 12 lelang barang. Jumlah itu tiga kali lipat dibandingkan pada pertama kali peluncuran. Jumlah pelanggan aktif yang terdaftar mencapai 25.000, dengan minimum lelang per orang mencapai USD10 atau Rp92.500. Beberapa pelanggan ada yang membayar paket sebesar USD340 atau Rp3.145.000. Dia optimistis pendapatan BidRodeo bakal mencapai USD1 juta pada 2010. "Dengan ritel online dan tawar-menawar online,saya pikir kedua hal tersebut akan tumbuh pesat," papar Cybulska kepada Reuters.

Dengan perkembangan seperti itu, BidRodeo bakal disejajarkan dengan situs lelang yang khusus menjual barang-barang murah yang sudah eksis sebelumnya seperti Swoopo dan BidBoogie. Berbeda dengan e-Bay yang lebih banyak menawarkan barang-barang mewah, BidRodeo mencari ceruk pasar yang memberikan kesempatan untuk memberikan alternatif kepada pembeli dengan produk berkualitas dan harga yang kompetitif."Kita memiliki ciri khas yakni paket lelang.Kita mendapatkan uang dengan paket tersebut,"ungkapnya. Dalam pandangan Mark Griffiths, seorang profesor kajian spekulasi di Universitas Nottingham Trent di Inggris,situs lelang adalah bisnis bagi mereka yang suka berspekulasi, baik pendirinya maupun penggunanya.Teori spekulasi dan motivasi memang benar-benar diterapkan Cybulska. Salah satu caranya adalah menyediakan waktu untuk bertransaksi dengan para pelelang di situsnya. Selain itu, dia juga selalu menjawab pertanyaanpertanyaan bahkan kritik.Semua itu tentu dilakukan Cybulska untuk melancarkan semua lelang dan Bid- Rodeo menyediakan semua barangbarang yang diinginkan pelanggan.

"Para peserta lelang harus cerdas ketika lelang dan melihat waktu yang tepat.Jangan lupa melihat cara berpikir dari para kompetitor lainnya,"papar Cybulska seperti dikutip dari www.BidRodeo.com. Namun, Cybulska pernah dibuat frustrasi setelah ada pelelang yang pertama kali ikut lelang,tetapi menang.Padahal,pelelang yang menang umumnya telah ikut lelang beberapa kali. Selain itu, hal yang selalu dipikirkan Cybulska adalah inovasi ke depannya. Dia berniat akan memasukan kategori baru yakni barang mewah untuk menggaet pasar kalangan atas. Perempuan kelahiran Polandia itu merupakan lulusan Sekolah Ekonomi Warsawa pada 2007 dengan gelar master administrasi bisnis.

Karier pertama kalinya spesialis pengembang produk di industri perhiasan di New York,AS.Cybulska dikenal sebagai seorang petualang sejati. Dia pernah mengendarai unta berhari-hari di India. Dia juga menjelajah gurun-gurun pasir di Mongolia.Tanpa kenal takut,dia pernah melintasi Eropa dan Asia menggunakan bus dan kereta. Semua itu dilakukannya karena dia memang suka belajar budaya lokal.


Selasa, 15 Juni 2010

3 Cara menghadapi kegagalan


Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan,yaitu di saat apa yang kita dapatkan tidak sesuai dengan apa yang kita rencanakan. Kita perlu belajar bagaimana menyiasati kegagalan tersebut,karena semua guru sukses mengatakan bahwa gagal dan berhasil itu sudah dikemas dalam satu paket. Hanya sering kita tidak sabar dalam proses untuk mendapatkan keberhasilan, dan cepat mengeluh, menyalahkan orang lain dan mencari-cari alasan untuk berhenti bertindak apabila menemukan kegagalan.



Ada beberapa type orang dalam merespon kegagalan :



1. Mencari kambing hitam, menyangkal dan mencari pembenaran. Kebanyakan orang akan melakukan hal ini, ketika menemui kegagalan. Merasa frustasi dan akhirnya berhenti bertindak dan menyerah. Mereka akan berkata kepada orang lain :

"wah, saya nggak berbakat",

"pemerintah itu tidak adil ",

"karyawan saya kurang ajar"

"benar kan kata saya, bisnis itu susah "



2. Mengulang tindakan yang sama tanpa merubah strategi.

Orang type seperti ini, masih lebih bagus, karena mereka yakin dan masih mencoba tetap bertindak untuk mencapai tujuannya. Akan tetapi mereka lupa bahwa tindakan yang mereka ambil masih sama dengan yang pernah mereka lakukan. Jadi mereka menggunakan pendekatan, cara-cara yang sama dan terus mengulang-ulang tanpa pernah merubah strategi yang di gunakan.



3. Belajar dari kesalahan, merubah strategi dan terus bertindak.

Pola seperti ini yang orang-orang sukses gunakan, mereka tidak pernah merasa gagal, mengeluh, menyalahkan orang lain. Mereka terus belajar , merubah strategi dan melakukan apapun yang di perlukan sampai mendapatkan tujuan. Untuk mendapatkan hasil yang berbeda, tindakan anda juga harus berbeda. Hidup adalah pilihan, dan kita bertanggung jawab penuh atas kehidupan kita sendiri, bukan orang lain, bukan atasan kita dan juga bukan pula pemerintah.


Berharap Untuk Kecewa

Pagi-pagi buta saya sudah dibangunkan oleh anak saya. Kalau bukan karena menginjak ponsel saya, mungkin saya tidak tahu kalau pukul tiga pagi ada sms masuk dari saudara kandung saya.



Ia mengirimkan pesan dengan lirik lagu,



"Ingat Mi, lagu lama



Satu hal yang kutahu

Bila percaya Tuhan

Allahmu akan memenuhi semua

Saat Dia menolongmu dalam kegelapan



Tiada hal yang mustahil,

Bila percaya Tuhan

Allahmu akan memenuhi semua

Saat Dia menolongmu dalam hidup ini



Kupercaya… percaya saja,

S'rahkan hidupmu, s'rahkan k'uatirmu

Kupercaya… Dia pliharaku

Bersyukur pada-Nya, kuagungkan Engkau, Tuhan"



Saya yang masih mengantuk kala itu langsung menangis.

Saya sangat suka lagu itu, dengan liriknya yang sederhana, tidak puitis, tetapi sangat sarat makna. Lagu yang sudah terlupakan dan diingatkan kembali oleh adik saya.

Lagu itu sangat menyentuh saya yang memang sedang terus berharap, terus bergumul dengan berbagai masalah penting yang saya rasakan membuat saya mandek dan tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu… berharap… tidak khawatir… mengemis belas kasihan orang… dan terus bekerja walaupun hasilnya tetap belum nampak.



Sejenak saya masih menangis serta terdiam. Barulah saya coba membalas pesan singkatnya yang dapat memuat lagu dahsyat itu,



"Terima kasih ya… Aku percaya kok…

Satu hal dalam tangis selalu aku bertanya pada Dia

Apa yang salah pada diriku sehingga aku harus menghadapi hal begini terus.

Jawaban-Nya,

'Tidak ada yang salah dari semuanya, yang salah hanyalah satu,

bila kamu berhenti berharap'

Walaupun hasil berharap itu adalah kekecewaan,

Tetapi ternyata dalam kecewa itu aku lebih belajar berharap"



Beberapa hari yang lalu, saya sepertinya diberi kesempatan untuk nonton film lama, judulnya 'Front of the Class'. Film ini diambil dari kisah nyata seorang guru yang bernama Brad Cohen yang berjuang untuk cita-citanya menjadi guru. Cita-cita itu mungkin akan mudah ia raih seandainya ia bukanlah penderita sindrom Tourette yaitu penyakit syaraf yang menyerangnya tatkala ia sedang emosi (emosi bisa senang, sedih, marah). Dengan menyandang sebagai penderita sindrom tourette, ia seringkali membuat suara-suara aneh yang keluar dari mulutnya tatkala berbicara sehingga bayangkan saja saat ia sekolah, ia dianggap mengganggu konsentrasi teman-temannya yang belajar. Terkadang kakinya refleks menendang-nendang sesuatu. Segala sesuatu yang tidak dapat dikendalikannya kecuali jika ia tenang. Namun sebagai penyandang cacat, mana bisa hidupnya tenang. Latar belakang orang tua yang bercerai yang menyebabkan timbulnya sindrom ini pada dirinya.



Singkat cerita, ia sudah pernah mengalami segala bentuk pelecehan. Dari yang dianggap kerasukan, mabuk, dilihat sebagai orang aneh di tempat umum akibat suara yang dibuatnya, dan kini harus berjuang untuk pekerjaannya. Sebagai lulusan dengan predikat cum laude, Brad yang cerdas ini seharusnya memang mudah mendapat pekerjaan, tetapi sekali lagi dengan susah payah ia harus mengirimkan lamaran sampai 25 sekolahan di wilayah tempat tinggalnya.



Brad seperti orang gila yang ditolak di mana-mana, interview yang melecehkannya membuat ia patah semangat. Tetapi di setiap panggilan yang ia terima ia SELALU BERHARAP. Saya ingat satu kalimatnya saat ia menerima panggilan interview yang paling dianggap berkualitas dibandingkan interview sebelumnya, dalam ruang tunggu Brad mengatakan pada dirinya, "Entahlah… walaupun harus merasa kecewa beratus-ratus kali, tetapi tidak ada yang bisa membuat kita berhenti berharap… sepertinya itu memang sudah seharusnya". Saat melihat dia menyatakan kalimat itu, saya menangis tergugah.



Brad akhirnya dapat belajar dari arti kata kecewa terhadap penyakitnya. Dibantu murid-muridnya yang sudah belajar hidup dengannya membantunya mendefinisikan apa yang ia telah pelajari dari sakitnya,

"Engkau belajar tidak putus berharap!"

"Engkau belajar untuk menjelaskan kepada orang entah mereka mau mengerti atau tidak"

"Engkau membuat dirimu hidup berkualitas walaupun kau sakit"

Dan satu kalimat yang membuat orang banyak terdiam kala satu anak kecil (muridnya) mengatakan,

"Kau belajar untuk tetap bertahan hidup!"

Begitu banyak pelajaran yang didapat dari kekecewaan hidupnya. Kalimat tadi disampaikan tatkala Brad Cohen menerima penghargaan sebagai guru baru terbaik di wilayah negara bagiannya di Amerika. Dan menyusul berbagai penghargaan lainnya karena dedikasinya sebagai guru yang diteladani murid-muridnya, semua siswa mencintainya walaupun dengan kondisi demikian.



Dari pelajaran film tersebut saya menarik kesimpulan, ternyata banyak pelajaran dari kata 'BERHARAP'. Dalam kitab suci juga ada kalimat, "Kuatlah di dalam pengharapan…" Ternyata memang harapan itu menguras seluruh sendi dan kekuatan mental seorang manusia. Banyak yang menjadi menyerah karenanya. Karena harapan seringkali memang menghasilkan kekecewaan.



Saya ingat ada beberapa orang yang selalu mengatakan,

"Apakah sebaiknya kita tidak terlalu berharap, jadi kalau hasilnya memang tidak sesuai harapan, kita tidak akan kecewa"

Ada yang akhirnya mengatakan,

"Saya tidak pernah bikin target apa-apa, takut tidak kesampaian, malah kecewa"



Jika saat ini anda termasuk yang mengklaim bahwa berharap berbuah kecewa sehingga urung terus berharap di dalam beberapa hal, saya ingin berbagi sedikit saja tentang arti kekecewaan. Sadarkah bahwa sebenarnya kita saat ini dapat hidup bernafas, tegak berdiri, bekerja, berkeluarga, berbisnis, itu adalah buah manis dari kekecewaan masa lampau??



Mungkin dulu ada yang kecewa karena selalu tidak menjadi orang pandai di sekolah, tetapi coba Anda lihat hasilnya sekarang pada dirimu! Sebenarnya sudah Anda kelola kecewamu menjadi ketegaran dan semangat juang lebih dibandingkan teman-temanmu yang Anda rasa lebih pandai.

Mungkin dulu ada yang pernah merasa patah hati, namun jika saat ini Anda sudah menikah… Bukankah kau mencoba mengobati kekecewaan masa lampaumu menjadi hubungan yang lebih solid.



Mungkin dulu ada yang kecewa tidak dapat memilih profesi atau cita-cita yang diinginkannya, tetapi ternyata Anda mendapat bidang yang ternyata Anda rasa sangat cocok dan nyaman saat ini.



Mungkin Anda benci dengan penampilan Anda, tetapi akhirnya Anda terampil membuat orang lain tidak melihat penampilan Anda, tetapi karya Anda sehingga orang pun tak pernah mempersoalkan tinggi pendeknya Anda, kurus gemuknya Anda, atau segala macam kekurangan yang ada.



Semua itu dapat terlalui karena adanya kekecewaan. Tidak ada satu manusiapun yang tidak terbentuk dari ujian yang meruntuhkan kepercayaan diri, waktu yang serasa lambat yang menggusarkan, serta pelbagai macam sakit hati. Namun tanpa kekecewaan, orang tidak akan pernah belajar, tanpa kecewa orang akan terus berharap pada manusia yang cenderung menyakitinya, tanpa kecewa orang tidak tahu mana salah dan mana yang benar, tanpa kekecewaan orang tidak pernah tahu jika pilihan yang dulu sudah dimentahkan adalah satu pilihan yang tepat.



Jadi apa yang salah dari kekecewaan sehingga kita takut menghadapinya?? Tidak ada! Betul apa suara dari-Nya pagi tadi yang mengatakan kepada saya,



"Yang salah hanya satu, anak-Ku… jika kamu berhenti berharap. Jangan takut akan kekecewaan sebagai hasilnya, karena jika kau takut kecewa, berarti kau takut berharap. Jika kau tidak berharap… maka dirimu tidak akan terbentuk sempurna"



Seperti Brad Cohen, seperti orang-orang yang sudah terus dikecewakan namun tak bisa berhenti berharap, saya pun memilih terus berharap, walaupun hasilnya untuk suatu kekecewaan. Kita tak pernah tahu maksud Allah, tetapi yang aku tahu saat aku berharap dan menjadi kecewa… berarti Tuhan membuatku sepuluh atau seratus langkah maju untuk mencapai nilai yang lebih baik dalam hidupku di mata-Nya.






Manfaatkan Festival Musik untuk Kampanyekan Lingkungan


Profesi apa pun tidak menghalangi seseorang agar bisa berperan aktif menyelamatkan lingkungan dari kerusakan. Itu pula yang dilakukan Jack Johnson,seorang penyanyi pop,di sela aktivitasnya sebagai musisi.

JOHNSON memprakarsai Kokua Festival di Hawai,Amerika Serikat (AS), untuk menyampaikan pesan penyelamatan lingkungan hidup. Bahkan berbagai pesan peduli lingkungan dipasang sebelum para pengunjung tiba di pintu gerbang menuju pergelaran festival pekan lalu.

Pesan itu antara lain "kendarai sepeda,hemat listrik"yang ditempatkan di parkir sepeda yang terletak di luar Waikiki Shell, auditorium terbuka di dekat Honolulu,Hawai. Sebuah mobil van yang digambari logo dan bendera-bendera styrophobic. com,berisi peralatan makan yang dapat didaur ulang, ditempatkan selama festival tahunan tersebut.Dia juga sengaja menghiasi ruangan festival dengan posterposter imbauan penyelamatan lingkungan. Misalnya sebuah poster ditempel di atas pintu gerbang auditorium yang mengambil tema utama "penghijauan." Johnson dan istrinya menciptakan festival itu pada 2004. Sejak saat itu tiap tahun selalu digelar festival serupa yang ditonton puluhan ribu penggemar.

Semua penggemar Johnson juga didorong untuk membeli kredit pengganti karbon dengan tiket yang mereka beli.Dalam festival itu berbagai band tampil. Tentu saja Johnson dan bandnya menjadi daya tarik utama 20.000 orang yang menonton dua malam festival tersebut. Menurut Johnson, seluruh pendapatan festival digunakan untuk mendanai kegiatan Kokua Hawaii Foundation (KHF) yang didirikannya. Kokua merupakan organisasi non-profit yang mendukung pendidikan lingkungan di sekolah-sekolah dan komunitas-komunitas di Hawai.Melalui organisasi itu Johnson dapat memberikan pengetahuan baru bagi para pelajar dan masyarakat di sana.

Proram yang digarap antara lain melarang botol minum dari plastik, kampanye penggunaan biodiesel,dorongan meraih nol sampah, dan mengumpulkan dana untuk organisasi nonprofit. Khusus untuk penyebaran kesadaran peduli lingkungan di sekolahsekolah, Johnsonmendirikan Ainain Schools.Aina berarti tanah di Hawai, dan akronim bagi Integrasi Nutrisi dan Pertanian secara Aktif.Melalui Aina, Johnson mengajari muridmurid tentang bagaimana menanam makanan sendiri serta mendorong para petani terus melaksanakan aktivitas di wilayahnya,yang dinilainya sangat penting."Sebanyak 85% makanan di kepulauan ini diimpor. Itu gila,"papar Johnson saat memaparkan data statistik.

Untuk menjalankan programnya dia melibatkan sejumlah elemen dan organisasi,antara lain Hawaii Farmers' Union,Surfrider Foundation, dan Liquid Aloha Brewery. Bahkan, salah satu program terbaru yang muncul ialah bir tenaga surya. Bagaimana bentuknya? Seperti bir lain, cuma dalam proses pengolahan seluruhnya menggunakan bantuan energi surya. Kepekaan Johnson, 35, terhadap isu lingkungan sudah tumbuh sejak kecil.Dia dan dua kakak kandung laki-lakinya tumbuh besar di wilayah pedesaan dan hutan Hawai. Karena itu sejak kecil dia sudah terbiasa dengan berbagai perjalanan dengan perahu, mendaki gunung, kemping, ekspedisi alam, dan bertahan hidup bersama alam.

Johnson pun tidak asing lagi dengan tradisi lokal seperti menombak ikan, membuat perahu rakit dari pohon hao yang banyak terdapat di Hawaii."Ini tentang mencoba memberikan pengalaman anakanak yang sama dengan yang saya peroleh. Mencoba memberi mereka sikap hormat kepada alam," tutur Johnson yang tangannya tak pernah lepas dari dawai gitar. Sebagai penggemar selancar dia memulai kehidupan profesionalnya sebagai pembuat film selancar. Johnson pun kian menunjukkan kepeduliannya terhadap bahaya polusi. "Pulau utama Hawai di bagian timur,Oahu,merupakan penyaring Samudera Pasifik dan di sana terdapat plastik yang di tercecer sepanjang pantai.

Ini sangat membuat hati saya miris karena saya sering berselancar di sana," ungkap penyanyi yang lagu-lagunya sering mengisi beberapa film Hollywood. Sebagai musisi, Johnson tetap produktif. Kini Johnson mengeluarkan album terbaru, yang keenam, To the Sea. Album itu direkam di studio rumahnya di Oahu, North Shore, dengan memanfaatkan listrik yang diperoleh dari panel-panel surya yang dipasang di atas atap rumahnya. Bahkan, listrik tenaga surya itu tidak hanya dinikmati keluarga Johnson.Para tetangganya turut menggunakan kelebihan listrik yang dihasilkan panel-panel surya miliknya. Johnson juga aktif melakukan tur ke berbagai wilayah.Hebatnya, seluruh pendapatan selama tur akan disumbangkan ke berbagai proyek amal di setiap kota yang disinggahinya.

Bagi Johnson, uang yang dia hasilkan dari penjualan CD miliknya sudah lebih dari cukup untuk menghidupi dia dan keluarganya. "Hal terpenting ialah memastikan Yayasan Kokua tidak seperti festival lain yang hanya untuk bersenang-senang," kata Johnson saat ditemui Telegraph di kebun belakang studionya setelah festival. Johnson mengaku, banyak komentar miring dari pengamat yang mengatakan, upaya hijaunya ini terlalu bagus untuk terwujud menjadi kenyataan.Tapi apa pun pendapat miring yang muncul, Johnson dengan gayanya yang keren,gitar akustik, lagu-lagu yang bersahabat, atau komitmennya pada gaya hidup Hawai yang terisolasi, tetap tulus dalam segala hal yang dilakukannya.

Meski konsernya telah menjangkau berbagai negara di dunia,dia tetap setia dengan gaya hidup sederhana.Tidak tampak kemewahan yang ditunjukkan dari jutaan dolar penghasilan yang dia peroleh sejak merilis debut albumnya pada 2001.

Senin, 14 Juni 2010

Menelusuri Misteri Alam Semesta dari Antartika

Monday, 14 June 2010

Saat kebanyakan orang mencari pekerjaan di kota besar,Merieme Chadid justru menetap di kawasan yang jauh dari ingar-bingar.Hampir delapan tahun, Chadid mengobservasi bintang dari daratan Antartika.


LAPISAN es tebal menyelimuti hampir 98% daratan Antartika. Barisan pegunungan menjulang serta danau es dikelilingi lautan luas.Permukaan Antartika tampak memutih. Sekilas seperti daratan tak berpenghuni. Kenyataannya ada sekelompok manusia yang menetap di Antartika.Salah satunya Chadid.

Astronom ini sudah terbiasa dengan suhu dingin Antartika.Dia tidak takut lagi saat harus melintasi danau es. Ketika sebagian orang menyebut daratan di Kutub Selatan ini kawasan terisolasi, Chadid justru menganggap Antartika sebagai daratan yang unik.Dia memandang danau es dengan takjub. "Anda tidak bakal menemukan danau seperti ini di kota besar," katanya. Tingkat interaksi manusia di Antartika sangat minim.Komunikasi hanya berlaku bagi peneliti dan beberapa petualang. Benua terluas kelima ini memiliki populasi yang jauh lebih kecil dibanding benua lain.

Delapan tahun lamanya berada di Antartika membuat Chadid terbiasa dengan kondisi seperti ini. Menjadi hal yang natural ketika Chadid merindukan rumah."Keinginan untuk berbagi cerita dengan keluarga itu selalu ada,"papar mantan peneliti di Pusat Penelitian Nasional di Montpellier, Prancis ini.Namun,Chadid mesti mengesampingkan pera-saan itu demi pekerjaan. "Ini bukan sekadar pekerjaan. Apa yang saya kerjakan adalah kekayaan hidup,"katanya lagi.Profesinya sebagai astronom telah memberi banyak peluang bagi Chadid untuk menikmati keindahan alam. Apalagi dia berada di Antartika, benua yang sarat dengan fenomena alam menakjubkan.Di kawasan ini Chadid bukan hanya "mencari" bintang, tetapi juga menemukan keajaiban alam yang sulit didapat di kota besar.

"Sungguh, Antartika adalah tempat yang ajaib Dinginnya ekstrem dan letaknya terisolasi,"ujar astronom asal Maroko ini. Chadid semakin betah di Antartika karena dia kerap "bertemu" dengan malam. Ya, malam hari di Antartika berlangsung selama setengah tahun." Bisa Anda bayangkan indahnya malam hari di Antartika," sahut Chadid yang tampak antusias. Chadid kerap menanti datangnya cahaya kutub selatan,Aurora Australis. Dituturkan Chadid, fenomena alam di Antartika sepatutnya dinikmati, selagi bisa. "Nanti, ketika sudah pensiun, saya tidak bisa melihat keajaiban-keajaiban seperti ini," kata peraih gelar sarjana S-2 jurusan fisika dari University of Casablanca,Maroko ini. Menjadi astronom adalah citacita Chadid sejak kecil. Perempuan yang lahir di Maroko, 41 tahun lalu ini menyukai pengetahuan perbintangan sejak membaca teori Johanes Kepler.

Diakui Chadid, apa yang disampaikan Kepler sempat membuatnya berpikir. "Hebat sekali orang ini (Kepler) sampai bisa menciptakan hukum semesta," terangnya. Chadid yang sangat terkesan dengan teori Kepler lekas mencari tahu selukbeluk astronomi.Dia mengunjungi toko buku dan perpustakaan terdekat demi mencari buku astronomi. Seorang kerabat yang menyadari ketertarikannya terhadap astronomi lantas menganjurkan Chadid untuk mendengar satu program siaran radio. Chadid melaksanakan anjuran kerabatnya.Dia duduk di depan radio untuk mendengarkan program yang dibawakan seorang pencinta astronomi, Albert Pilot. Ketertarikan Chadid terhadap astronomi kian menguat setiap kali mendengar siaran Pilot.Tidak tanggungtanggung, dia menghubungi Pilot secara personal.

Chadid ingat,saat itu dia masih duduk di bangku Sekolah Menengah umum (SMU).Kepada Pilot, Chadid mengungkap ketertarikan dan segenap rasa penasaran terhadap pengetahuan perbintangan. Chadid senang, karena Pilot memberi respons positif. "Berbicara dengan Pilot itu seperti mimpi.Saya seperti memiliki seseorang untuk berbagi rasa penasaran atas pengetahuan,"kata mantan peneliti di observatorium de Haute-Provence tersebut. Tekad Chadid hanya satu,yaitu memperdalam astronomi. Itulah sebabnya dia mengambil kuliah jurusan fisika. Kenapa bukan astronomi? "Saya ingin mempelajari dasar-dasar astronomi. Dasar-dasar itu saat mengambil jurusan fisika," katanya kemudian. Chadid meraih gelar Phd setelah sukses mempertahankan disertasi berjudul "Getaran Bintang dan Evolusi".

Lewat disertasinya, Chadid jelas ingin mengajak pencinta astronomi untuk mengeksplorasi misteri getaran bintang. "Banyak hal tentang alam semesta yang hingga kini masih misterius," papar Chadid tentang ide awal disertasinya. Menurut Chadid, manusia punya dua pilihan. "Kita bisa membiarkan misteri itu tetap menjadi misteri atau menguaknya," kata istri dari ilmuwan astrofisika Jean Vernin tersebut. Chadid memilih untuk menelusuri misteri alam semesta demi perkembangan pengetahuan.

Cicak Yang Berani

Ini adalah cerita nyata yang terjadi di jepang. Suatu hari, seorang anak dan ayah tengah membongkar dinding rumahnya yang terbuat dari bahan triplek. ya, gaya rumah keluarga ini agak berbeda dengan keluarga lainnya. Mereka masihmenitikberatkan nilai ekstrinsik rumah Jepang kuno yang masih bernahan tripleks. Ketika ayah tengah membongkar satu persatu dari bagian dindingnya. Tiba-tiba anaknya yang masih berusia 8 tahun ini menemukan seekor cicak yang masih dalam keadaan hidup tertancap pada paku dinding rumah tersebut. Ya kaki cicak ini terpaku sejak hari pembangunan rumah tersebut. "Pa, bagaimana bisa cicak ini bertahan hidup selama 10 tahun didalam ruang hampa seperti ini?" tanya si anak pada sang Ayah. Tidak lama kemudian, datanglah seekor cicak lainnya dari celah-celah dinding yang lain membawakan makanan untuk cicak yang terpaku ini. Lalu sang Ayah berkata "lihatlah, kurasa kamu telah menemukan jawaban atas pertanyaanmu itu."



Ya, sebuah fenomena yang luar biasa. Mungkin kita sebagai manusiapun terkadang tidak bisa bertahan seperti cicak ini. Bertahan dengan kondisi yang tidak memungkinkanya untuk bergerak, bertahan atas rasa sakitnya, dan bertahan di kegelapan ruang antar dinding. Tapi justru inilah yang patut kita pelajari. Mungkin ketika kaki cicak ini tertancap pada batang paku tersebut, dia tidak pernah membayangkan bahwa ia akan bertahan hidup hingga sekarang. Namun karena semangatnya untuk tetap ingin melihat hari esok yang lebih cerah, maka cicak ini telah menggugah hari langit dan bumi. Sehingga dikirimlah sekor cicak lainnya untuk mendampingnya melewati hari-hari yang penuh kegelapan, bahkan mengutus seseorang untuk membongkar lapisan dinding tersebut.



Kini cicak ini telah terbebas dari kungkungannya selama bertahun-tahun. Mungkin lubang di kakinya tidak akan pernah sembuh kembali. Namun sebuah kehidupan yang penuh harapan menantinya didepan. Ayah dan anak ini memutuskan untuk merawat cicak ini hingga ia mampu kembali berinteraksi dengan alam. dan dalam waktu yang singkat, kini cicak itu telah mampu beraktivitas normal selayak cicak-cicak lainnya. Walaupun kakinya tidak sesempurna dulu, namun kini, ia telah melihat sebuah kehidupan baru setelah 10 tahun terperangkap dalam kungkungan dinding rumah tersebut. Teman-temannyapun menyambutnya dengan penuh kehangatan. dan kini, putra si pemilik rumah tersebut telah memiliki sebuah keluarga kecil. yakni keluarga cicak lengkap dengan anak-anaknya....





The Right Time, The Right Place


Pernahkah kau bertanya:

" Mengapa aku berada di Jakarta (atau tempat di mana kamu tinggal sekarang) dan bukan di Amerika Serikat misalnya?"



Mengapa aku lahir di tahun 1970-an dan bukan lahir di tahun 1980 atau 1938 misalnya?



Mengapa? Oh … Mengapa?



Ketika Jakarta banjir atau macet atau polusi tingkat tinggi akibat asap kendaraan, mungkin engkau bertanya:

" Mengapa aku harus tinggal di kota seperti ini, ya Tuhan? Mengapa temanku itu berkesempatan menikmati indahnya dunia dan tinggal di lain kota?" (Sebetulnya ini lebih kepada melihat rumput tetangga yang lebih subur, karena bukan berarti tinggal di negara lain tidak punya masalah.Masalah yang dihadapi tentunya berbeda. Polusi-macet-banjir, tidak ditemukan di Singapura, tetapi bukan berarti tinggal di Singapura bebas dari masalah, 'kan?).



Anyway, pernahkah kita meyakini bahwa:

' This is the right time, this is the right place.'



Inilah saat yang paling tepat bagi kita untuk hidup di dunia, karena ini sudah menjadi waktu yang dipilihkan-Nya. Inilah tempat yang paling tepat menurut Dia untuk kita tinggali saat ini dan bukan tempat lainnya. Inilah rumah yang memang menjadi jatah kita saat ini. Mungkin bukan rumah gedongan bak sinetron yang punya kolam renang dan halaman luas, tetapi inilah yang diberikan-Nya kepada kita lewat usaha dan kerja keras kita. Dan bila kita perluas: inilah pasangan hidup yang tepat yang Tuhan berikan kepada kita. Kita bisa saja memilih orang lain dan punya pengalaman hidup yang berbeda, namun kita memutuskan untuk berpetualang bersamanya dan menghabiskan sisa usia bersama.



Inilah anak-anak yang dipercayakan Tuhan yang lahir dari perkawinan ini. Inilah orang tua yang terbaik yang dipercayakan-Nya bagi kita. Inilah mertua, menantu, cucu, saudara, kakak-adik, sepupu, teman sekantor, teman akrab, bahkan pembantu yang dikirimkan-Nya kepada kita. Tentunya dengan ketidaksempurnaan mereka sebagai manusia. Dengan keterbatasan mereka, karena kalau kita sadari: kita sendiri pun tidak sempurna. Adalah hal yang membuat frustrasi ketika kita mintakan standar yang begitu tinggi dari orang lain, sementara kita sendiri tak mampu mencapainya. Bukankah kesempurnaan itu hanya milik Tuhan?



Adalah mereka dan bukan orang lain. Adalah tempat ini dan bukan tempat lain. Adalah saat ini, bukan saat yang lain. Ketika kita berpikir bahwa inilah saat yang tepat, inilah waktu yang tepat, dan inilah orang-orang yang tepat yang dipercayakan-Nya kepada kita, maka kita akan dipenuhi cinta-Nya. Dengan menyadari bahwa kita dikelilingi berkat, dikelilingi berkah yang tak terhingga dari-Nya, kita akan mampu menapaki hidup dengan syukur.



Ah, terlalu sering kita mengeluh. Kalau saja…'What ifs…'

'What if we learn to be more thankful today. By realizing that: this is the right time, this is the right place to experience His blessings as well as to be a blessing to others?'



Tuhan berkati. Selamat beraktivitas:)

Luka

Cinta harusnya tak membuat luka. Itu keyakinanku ketika aku menemukan dirinya. Pendamping hidupku.

Cintanya -yang kutahu- selalu mampu berikanku semangat baru. Selalu beri secercah sinar ketika diriku dilanda kegelapan. Dia selalu ada bagiku, dia selalu memberikan yang terbaik dari dirinya dan itu amat kusuka. Karena aku merasa amatlah cocok dengannya.

Namun, setelah menikah...

Ternyata, aku harus menggigit jariku, menelan pil pahitku sendiri, karena ternyata perubahan itu terasa juga. Bahkan teramat drastis.

Dia tak lagi sama seperti dulu. Tak sesabar dulu. Dan dia sering marah ketika aku salah bicara sedikit saja. Aku ingin punya ketenangan, aku ingin merasa disayang, sama seperti dulu ketika kami masih berpacaran.

Cinta ternyata memiliki sisi luka sebagai paketnya. Luka dan cinta, tak pernah terpisah. Cinta yang terlalu besar memiliki harapan yang besar pula untuk tidak dikecewakan. Nyatanya, cinta yang besar itu membuatku lupa bahwa aku juga bisa kecewa bahkan teramat parah ketika apa yang kuharapkan dari sebentuk cinta yang merekatkan kami, tak lagi mampu kuraih.

Awalnya kecewa itu timbul ketika banyak keputusan sepihak yang dilakukannya tanpa konsultasi lagi denganku. Aku merasa tak lagi diperhitungkan, aku tak lagi merasa dipentingkan. Seolah dia adalah pilot bagi pesawat pernikahan kami dan aku tidak ada di sana sebagai co-pilotnya. Aku duduk di kursi penumpang, sementara semua keputusannya dia lakukan sendiri, tanpa diskusi. Mulai dari hal kecil, sampai hal besar. Mulai dari masalah membeli baterai, sampai membeli mobil. Tak pernah lagi dia berdiskusi.

Rumah kami yang dulu ceria, seolah mati rasa. Seolah dihinggapi kebekuan yang teramat dalam. Kami butuh hangatnya sinar cinta lama kami. Apakah mungkin 'kan kembali?

Anak yang tadinya mempersatukan, menjadi masalah juga. Ketika apa yang kulakukan bagi anakku, tak lagi mendapat apresiasi darinya. Dia hanya bisa 'complain', mengeluh seolah diriku tak becus melakukan segala sesuatu. Padahal, aku pun butuh apresiasi. Kuakui mungkin yang kulakukan tidaklah sempurna. Tetapi, aku ini juga manusia. Aku ingin juga dihormati sebagai mana layaknya seorang suami terhadap seorang istri. Sering kali gara-gara anak terjatuh, jatuh sakit, atau mengalami kesulitan di pelajaran: lagi-lagi aku yang kena. Tak becus ujarnya, padahal sudah tak bekerja. Justru kalau kautahu, Sayangku. Pilihan menjadi Ibu Rumah Tangga ini tak pernah mudah. Aku tinggalkan semua gemerlap panggung wanita karier yang menjanjikan uang, bonus, namun ada harga yang harus kubayar: tidak memiliki waktu buat keluarga secara utuh. Dulu kau hanya mengangguk setuju ketika aku memilih peranan yang kaukatakan mulia ini. Sekarang, ini mulai jadi masalah. Ketika kaurasa aku tak lagi mampu mengimbangi dirimu yang semakin maju dalam kariermu. Kau merasa malu, seolah aku tak lagi merupakan sosok yang membanggakan untuk dibawa ke pertemuan-pertemuan bersama klienmu.

Ahhh, sejuta sesal di dada pun percuma.

Ketika harapku bukanlah harapmu. Ketika harap kita berselisih jalan. Berada di rel yang tak lagi sama. Ketika kecewa itu sudah naik ke tingkat tertinggi dalam peringkat hubungan kita.

Apa lagi yang harus kita perbuat buat memperbaikinya?

Komunikasi?



Putus-sambung, hilang tenggelam.

Kau bicara A, aku bicara Z. Aku sibuk dengan urusan rumah, kau pusingkan urusan kantor. Aku mau kaudengarkan, kau tak lagi peduli. Kauingin kudengarkan, aku juga sibuk sendiri dengan keluh-kesahku, dengan permasalahanku. Sebetulnya aku butuh tempat berbagi, sayangnya kau tak lagi bisa kuajak berbagi seperti dulu.

Anak?

Hanya jadi saksi bungkam kita, pertengkaran kita, air mataku, dan teriakanmu

Dia juga yang jadikan hubungan kita semakin banyak masalah di satu sisi. Karena dia, membuat kita semakin renggang. Walaupun tanpanya, hidup kita juga pastinya berbeda dan kurang ceria, tetapi mengapa dia yang dulu kita harapkan dan kita nantikan malah menjadi korban dari semuanya ini?

Doa?

Sudah kupanjatkan ribuan kali. Berharap kauberubah. Berharap kau bisa kembali seperti dulu kala.

Harap tinggal harap… Entah kapan akan terjadi…

Tuhan yang menyatukan kita?

Aku sudah hampir tak tahu lagi, apakah ada Dia di sini. Di perkawinan kita lagi.

Terlanjur sudah aku mengikat janji denganmu, yang kuyakini akan membawa kebahagiaan bagiku. Malah cinta membawaku terluka. Bahkan amat parah.

Dalam diam, kucari wajah-Nya.

Adakah Dia dengar doa-doaku?

Dalam diam, kudengar suara-Nya.



"Jangan selalu berharap dia berubah terlebih dulu, tetapi ubahlah hatimu. Lembutkanlah hatimu. Maafkan dia dan anakmu, jadikan hidupmu baru dengan pengampunan dalam hatimu. Lalu, bukalah suatu lembaran baru. Di mana kalian bisa mendapatkan suatu kesejukan cinta yang pernah kaudambakan dalam setiap mimpi di tidurmu."

Ah, apa mungkin Tuhan? Apa mungkin ini semua akan kembali seperti sedia kala? Terlalu sering kami ribut, cekcok, bertengkar tanpa ada kejelasan sebetulnya apa yang menjadi akar pertengkaran kami. Seolah rumah yang harusnya dipenuhi cinta dan kedamaian berubah jadi medan pertempuran setiap amarah dan emosi kami. Apakah ada kesempatan bagi kami untuk mengulang semuanya kembali?



"Tak ada kata terlambat," Ujar-Nya.

"Tak pernah terlambat untuk memulai lagi di dalam Aku. Di dalam Aku pula, tak ada dendam yang tak terampuni, tak ada kesalahan yang tak termaafkan. Di dalam Aku, semua itu dimungkinkan. Namun, aku butuh kerja sama dari kalian semua untuk menjadikan rumah tangga ini menjadi rumah tangga yang dipimpin oleh-Ku. Bukan melulu oleh egoisme kalian. Maukah kamu ikut ambil bagian membenahi hatimu dan rumah tanggamu untuk kembali Kudiami? Maukah kamu mengundang DIRIKU sekali lagi untuk bertakhta atas rumah tangga kalian?"

" Ya, aku mau, Tuhan! Tentunya aku amat mau! Tetapi memang ada kalanya dalam semua sumpek yang terasa, aku jadi melupakan-Mu atau meragukan-Mu. Apa mungkin ini semua kembali seperti dulu?" Tanyaku.


" Perubahan demi perubahan membawa kalian semakin dewasa. Dan tentunya takkan lagi sama seperti dulu. Namun, ketika kalian mintakan damai-Ku, ketika kalian saling bahu-membahu dalam keluarga ini, kalian akan dapatkan cinta yang dulu pernah membara. Dengan bentuk yang berbeda, tetapi tidak kurang besarnya. Dan bagi setiap luka, maukah kau basuh dengan cinta-Ku, balut dengan pengampunan-Ku, dan songsong hari depan baru bersama-Ku dengan memusatkan kehidupanmu di dalam doa?"

" Ya, aku mau!" Itu jawabku.

Tak lagi kurasakan keputusasaan, walaupun mungkin belum ada perubahan berarti. Tak lagi kurasakan siksaan batin karena harapan yang kelewat tinggi namun kenyataan yang jauh dari itu. Masih dengan sisa air mata di pipi, kubuka pintu kamar yang sedari tadi kukunci, kupanggil suamiku,


" Budi, maukah kita mengulang kembali semuanya dari awal? Maukah kita saling mengisi lagi hari-hari kita dengan kepenuhan cinta yang dulu milik kita? Bukan lagi mengisinya melulu dengan bom kemarahan dan granat kegeraman…Namun, marilah kita coba mengisi hari-hari kita ke depan dengan cinta yang baru Cinta yang diperbaharui karena berasal dari-Nya."

Budi, suamiku, hanya memandangiku. Kemudian menghampiriku dan memelukku. Kurasakan bahuku basah, dia menangis juga ternyata. Dan Wira, anak kami, turut bergabung dalam pelukan kami.

Semoga Engkau sertai kami, Tuhan dalam setiap langkah kami nanti. Kami tidak 'problem proof'. Jaket kami tidak anti-masalah. Tetapi kami punya ENGKAU yang bisa menyelesaikan segala masalah dengan cara-Mu. Ajarkan kami lebih rendah hati dalam kehidupan ini, agar tidak melulu menganggap diri kami hebat. Kami bukan apa-apa tanpa-Mu, perkawinan ini takkan berjalan sempurna tanpa campur tangan-Mu. Mari, datanglah Tuhan, kami undang Kau sekali lagi untuk duduk dan bertakhta di sini…

Lembaran baru sudah terkuak bagi kami untuk kami mulai lagi… Semoga kasih-Nya mampu balutkan luka dan gantikan semua gundah di hati kami dengan damai-Nya:)


* buat semua pasangan yang pernah atau tengah merasa kacau dan kehilangan makna dalam menjalani perkawinan. Mintakan rahmat dan campur tangan-Nya, biarlah Tuhan yang bertakhta dan meraja dalam setiap segi hidup kita, termasuk perkawinan kita. 'With Him, anything is possible!' Amin.