Senin, 14 Juni 2010

Memilah kata, memberi dorongan

Pernikahan seperti tim olahraga, dan kita semua sekali-sekali perlu tepukan di punggung dari anggota tim kita. Dikatakan bahwa 'kata-kata lembut seperti apel emas di piring perak'. Kalimat ini mengingatkan kita bahwa kata-kata yg kita ucapkan dapat dan seharusnya merupakan pemberian yang indah bagi orang yg kita sayangi. Sedikit pujian kadang berarti sangat besar. "Kamu pintar, Nak", yang diucapkan pada anak yang membawa pulang hasil ulangan yang bagus. "Kamu memang suami yang baik", saat dia membantu membersihkan rumah. "Terima kasih atas makan malamnya", saat istri memasak untuk makan malam.



Kita semua memiliki kekuatan untuk memperkaya kehidupan orang-orang yg kita sayangi. Kadang ketika kita merasa senang dan aman, kita merasa mudah untuk memberi semangat dan harapan. Kala lain, ketika kita sedih dan lelah, sulit bagi diri kita sendiri untuk memiliki energi untuk mengangkat diri kita sendiri, apalagi menolong orang lain. Tapi kita dituntut untuk selalu memperhatikan kata-kata kita agar kita menggunakannya untuk membantu orang lain dan memuliakan Tuhan. Sebaliknya kita juga hendaknya bisa menahan diri dari mengucapkan kritik atau celaan. Teguran dapat disampaikan dengan kata-kata yang tidak menyakitkan.



Tuhan ingin kita berbicara lemah lembut, bijaksana, dan menyatakan kebenaran, apapun keadaan dan emosi kita. Ketika kita melakukan ini, kita membagi harta yang sangat berharga kepada orang yang kita sayangi.

Kadang segelintir kata dapat membuat perbedaan besar. Fanny Crosby mengamati, 'Satu kata, yang diucapkan dengan nada persahabatan, bisa cukup untuk membalikkan seseorang dari kesalahan yang berbahaya".



~ Saat berbicara pada orang lain, tanyakan pada diri sendiri pertanyaan ini : seberapa banyak saya bisa membantu ?





Tidak ada komentar: