Selasa, 03 Juni 2014

Toyota Ways; Budaya Organisasi

Tentang sejarah perusahaan Toyota yaitu Toyota didirikan pada tahun 1937 sebagai hasil spin off dari Toyoda Automatic Loom Works, salah satu manufaktur terkemuka di dunia untuk industri mesin rajut. Toyoda Automatic Loom Works dikepalai oleh Sakichi Toyoda raja investor Jepang. Hak patent untuk mesin ini kemudian dijual kepada Platt Brothers (UK) dan anggaran disediakan untuk pengembangan dan pengetesan bangunan pertama automobile Toyota.

Sejarah Pembentukan Budaya Organisasi
Terbentuknya budaya organisasi tidak bisa terpisah dari peran pendiri organisasi (dalam kasus Toyota peran pendiri oleh Sakichi Toyoda)
Pendiri organisasi bertindak sebagai peletak dasar ideologi organisasi
Disamping memiliki cita-cita, pada saat yang sama para pendiri juga meletakan landasan filosofi sebagai pedoman moral dan pedoman bertindak dalam menjalankan semua aktivitas dalam rangka meraih cita-cita.
Sejarah pembentukan budaya organisasi pada perusahaan Toyota dimulai pada tahun 1950. Pada tahun tersebut perusahaan mengalami pemogokan karyawan yang akhirnya menciptakan komitmen terhadap prinsip percaya satu sama lain dan ketergantungan dan lahirnya filosofi perusahaan The Toyota Way
the-toyota-way

Dasar Budaya Perusahaan Toyota
Dalam Bahasa Jepang tsukuri (berarti membuat atau bertumbuh) juga mendeskripsikan bagaimana Toyota mendukung karyawan untuk menjadikan ide dan mentransformasikannya di dalam perusahaan guna menghadapi perubahan di dalam lingkungan bisnis.Penekanan dalam mengubah pengetahuan tacit perorangan menjadi milik perusahaan senantiasa menekankan kepada hubungan antar manusia.

Budaya perusahaan Toyota atau lebih dikenal sebagai Toyota Way diciptakan berdasar pada basis SDM dimana perusahaan mempercayai bahwa Toyota terdiri dari orang (Hito dalam bahasa Jepang), dan membangun kemampuan manusia/ SDM (Hito-tsukuri) melalui pelatihan,coaching dan mentoring sebagai tanggung jawab utama di dalam perusahaan.

Toyota Way dibentuk oleh dua pilar utama dan pilar tersebut menciptakan lima nilai yang dapat menumbuhkan budaya perusahaan (corporate culture) yaitu:

Pilar Pertama yaitu peningkatan berkelanjutan (continuous improvement) yaitu memiliki keinginan untuk terus meningkatkan bisnis melalui penciptaan ide-ide dan upaya yang terbaik untuk menghasilkangood products and services quality.yang direpresentasikan dalamtiga nilai yaituchallenge(tantangan) artinya membuat suatu keputusan manajemen dalam berbisnis berdasarkan filosofi jangka panjang,kaizen yaitu pembelajaran organisasi secara terus menerus dengan melihat masa depan, dangenchi genbutsu.yaitu melihat realita yang ada di depan mata agar lebih memahami situasi dengan benar.

Pilar kedua, adalah respect for people (rasa hormat terhadap orang lain) yang menekankan bahwa memilikirespect kepada sesama merupakan hal penting dalam bisnis karena kesuksesan dari sebuah bisnis diciptakan dari usaha individu danteamwork yang baik.Respect for people menumbuhkandua nilaiyaiturespect danteamwork. Dalam pemaparan tentang Toyota Way beliau pun menjelaskan 4P model Toyota Way yang menjadi dasar dariToyota Production System(TPS) yang dipraktikkan di pabrik-pabrik Toyota di seluruh dunia, yaituPhilosopy,Process, People/PartnersdanProblem Solving.

Tidak ada komentar: