Minggu, 27 Oktober 2019

Motivasi: Ledaer TP Rachmat vs Nadiem Makarim

Sense Of Miission 

Siapa yang tidak kenal dengan Theodore Permadi Rachmat. Konglomerat kelahiran Majalengka tersebut memang sudah tidak diragukan lagi kelihaiannya dalam berbisnis. Bahkan Majalah Forbes kembali mencatatkan namanya sebagai salah satu dari 1.645 pemilik kekayaan di atas US$1 miliar  untuk tahun 2014. Rachmat berada di peringkat 973 dalam daftar tahunan Forbes dengan capaian nilai harta sebesar US$ 1,85 miliar.

Namun di balik segala kesuksesannya ternyata, ada rasa minder yang menghingapi pemilik Grup Triputra ini ketika membandingkan dirinya dengan Nadiem Makarim, Co-founder Go-jek. Dalam sebuah kesempatan acara Manajer Leader Summit yang digelar Intipesan di Djakarta Theater, mantan Presiden Direktur (Presdir) PT Astra International Tbk berbagi pemikrannya tentang membangun bisnis dan juga kekagumannya atas sosok Nadiem.

Berikut penuturan TP Rachmat yang disajikan dalam format bertutur

"Saya punya slide presentasi mungkin tidak secanggih pembicara lain, umur saya 73 tahun. Saya telah 48 tahun kerja, saya mulai 48 tahun lalu sebagai pegawai nomor 15 di Astra dan pegawai nomor satu di United Tractor. Sebagai orang yang paling tua, orang selalu tanya ke saya, 'Pak, kalau saya bisa tanya satu nasihat, apa sih nasihatnya itu?' Sebelum saya menjawab, saya ingin menerangkan beberapa hal. Selama saya mengamati hidup saya,  banyak melihat perusahaan jatuh bangun. Tiba-tiba naik besoknya turun atau sebaliknya. Lalu saya mencoba mengobservasi apa sih sebenarnya yang bisa membuat sebuah organisasi bisa terus eksis dalam rentang waktu jang panjang.

Lalu saya lihat ada tiga organisasi yang telah berabad-abad sustainable. Lihat Agama Budha, mereka mulai didirikan oleh Sidharta Gautama sejak kurang lebih 2.600 tahun lalu, Kristen didirikan 2000 tahun lalu, Islam 1.500 tahun lalu. Kenapa mereka sampai sekarang sustainable? Pernah tidak ada yang memikirkan itu? Rasanya masih jarang. Lalu apa yang mereka punya sebagai kesamaan? Menurut saya ada satu yaitu Belive dan Mission. Satu-satunya yang menyebabkan organisasi ini langgeng sampai sekarang berabad-abad, sebenarnya hanya sense of mission.

Menurut saya perusahaan juga sama, kalau kita bisa punya sense of mission, dari atas sampai ke bawah maka akan sustainable. Lalu apa lagi kesamaannya? Baik Budha, Kristen, Islam sama-sama religious leader sebagai panutan. Istilahnya jika guru kencing berdiri murid kencing berlari. Dalam perusahaan juga sama, harus punya pemimpin-pemimpin yang memberikan contoh yang baik. Dan terakhir, perusahaan juga harus punya ritual untuk mempertahankan eksistensinya. Selama perusahaan itu ada believe, ada leader yang kasih contoh baik, dan punya ritual yang menguatkan kepercayaan maka akan langgeng.

Masuk di Astra sebagai pegawai 15, sekitar 15 tahun lalu saya membuat beberapa perusahaan sendiri, Triputra dan Adaro. Nah, yang saya lakukan di perusahaan saya sama. Di sana ada misision leader dan ritual. Misi di Triputra sangat sederhana, a bigger purpose, prosper with the nation. Saya sendiri menyumbang banyak, saya kasih beasiswa 1.500 orang, saya memberikan yatim piatu sejumlah uang, saya bangun klinik kesehatan. Saya pikir saya telah melakukan banyak hal.

Sampai kemudian saya lihat Go-jek.  Go-jek dalam waktu 5 tahun bisa memberi pekerjaan pada 200.000 orang, tentunya saya bandingkan dengan apa yang saya lakukan dengan Nadiem lakukan. Seluruh pegawai saya berkisar 70.000 orang. Nadiem dalam waktu singkat 200.000 orang, akhirnya saya pikir siapa yang memberikan kontribusi paling besar dia atau saya. Nadiem memberikan kontribusi lebih besar dalam jangka waktu 5 tahun, dibanding saya yang 15 tahun.

Jadi saya bilang ke anak-anak saya,  apa kontribusi terbesar yang akan kalian berikan ke bangsa. Bangun world class company, nah itu aja. Penglaman di Astra mengajarkan bahwa bila perusahan tidak punya value system maka tidak akan kemana-mana. Value system itu tidak boleh hanya di mulut, harus di hati, apa yang diomongkan harus sama seperti yang dilakukan.

Jadi kalau ada orang menanyakan ke saya apa paling penting dalam hidup? Apa itu perusahaan, apa itu negara, selalu saya katakan have a mission bigger than yourself. Kalian yang harus mencari mission kalian,"

Sumber:
http://swa.co.id/swa/trends/kala-tp-rachmat-minder-dengan-nadiem-makarim



Jumat, 25 Oktober 2019

Motivasi: Tantangan kepemimpinan


"Tantangan dari kepemimpinan adalah menjadi kuat, bukan menjadi kasar, menjadi baik, bukan menjadi lemah, menjadi berani, bukan menjadi penggertak, menjadi berpikir, tapi bukan malas, menjadi rendah hati, tapi bukan takut, menjadi bangga, tapi bukan sombong, mempunyai humor, tapi tanpa kebodohan" (Jim Rohn)

Tol laut (2)

Penasaran dengan interior Tol Laut?...
Saya bersyukur bisa masuk ke dalam salah satu Tol Laut yg baru tiba dr galangan kapal di Batam..di Kupang, NTT.

Kalo saya lihat, cukup modern. Fasilitas di dalam ruang nahkoda..ada layar radar..beberapa alat komunikasi..yg menurut saya, sbg penumpang nggak usah ragu dgn keselamatan.

Juga, kapal sekoci..yg cukup untuk para penumpang.
So..ayo kita naik kapal..


Image
Image

Kamis, 24 Oktober 2019

Mahalnya ILMU

Cerita Montir Paling Mahal

Suatu hari, ada seorang bapak, kita sebut saja namanya Pak Bambang.

Pak Bambang sedang bingung. Motor Pak Bambang sudah rusak berhari-hari. Sudah coba dia perbaiki sendiri, tapi belum berhasil. Bensin full. Aki bagus. Semua rasanya sudah benar. Akhirnya, Ia memutuskan untuk ke bengkel.

Bukan hanya 1 bengkel, melainkan sampai tig bengkel Ia datangi demi memperbaiki motor kesayangannya. Mengapa?

Bengkel pertama didatangi Pak Bambang, bongkar sana, bongkar sini. Tetap tidak bisa menyala. Montirnya kebingungan. Padahal Pak Bambang sudah mendorong motor jauh sekali, dan sudah bayar lumayan mahal.

Belum menyerah, Pak Bambang datang ke bengkel kedua. Disana, motornya di bongkar pasang lagi. Diganti onderdil ini dan itu. Tapi hasilnya nihil. Motornya tetap tidak bisa nyala.

Sudah mulai kesal, Pak Bambang masih mencari bengkel lain. Ini sudah bengkel ketiga. Kalau sampai tidak bisa lagi, Dia mau jual saja motornya. Pusing, katanya.

Benar. Di bengkel ketiga ini, montirnya masih tidak bisa menyalakan motor Pak Bambang.

Lelah hati, lelah pikiran, capek pula badan beliau. Baru mau dia jual motornya,  tiba tiba salah saru temannya datang. "Ada montir hebat," katanya. "Sudah berpengalaman 30 TAHUN."

Awalnya Pak Bambang ragu, namun penasaran juga. 30 tahun pengalaman, kata temannya.

Sampai lah ia di rumah sang montir, Pak Bambang yang skeptis ini menyerahkan motornya dan menjelaskan masalahnya.

Si montir melihat-lihat motor Pak Bambang beberapa saat. Kemudian masuk ke dalam rumah.

Ia keluar membawa palu kecil. Dia ketok satu bagian di motor Pak Bambang. "PLETHOK!"

"Sudah. Coba nyalakan." kata sI montir.
"Hah? Gitu doang?" Pak Bambang makin skeptis.

"Oke lah," pikir pak bambang. "Biar gila sekalian. Habis ini motor saya jual aja"
Buru-buru menyalakan mesin motornya.
.
.
Dan...... GiLA! MOTOR NYALA!

Pak Bambang kaget. Bagaimana bisa?!
Dia matikan lagi motornya. Nyalakan lagi. BISA LAGI!

Gila. "Diketok sekali doang," pikir Pak Bambang.

"Berapa?" Kata Pak Bambang bersiap mengeluarkan dompetnya, sumringah.

"1 JUTA Pak." kata si montir.

Jeder! Pak Bambang melotot.
"Lah, digetok sekali doang minta sejuta."
Merasa tidak pantas bayar segitu, pak Bambang minta nota. MANA RINCIANNYA.

Sang montir kemudian memberikan detail di nota, Dengan muka datar.

Nota:
Biaya ketok: Rp 10 ribu
Tau dimana harus ketok: Rp 990.000
Total : Rp 1.000.000

Sempat melotot lihat bon nya, Pak Bambang pasrah. Ikhlas. Mau bilang gimana lagi.

Cerita ini memberi pelajaran bahwa PENGALAMAN ITU MAHAL harganya. Karena orang  yang pengalaman, tahu KUNCI-KUNCI nya.

Orang lain pusing menduga-duga bahwa opsi ini paling baik, atau opsi ini lebih baik, namun sejatinya, coba lagi, gagal lagi, rugi lagi. Semua yang berdasarkan pengalaman lah yang paling akurat.

Tidak perlu lagi menebak-nebak. Tidak perlu lagi salah ini dan salah itu. Rugi sini rugi sana. Boncos. Stress. Bangkrut. Ilmu sudah lengkap, sudah terbukti berhasil berkali kali. Terbukti naik ke atas, dan tidak turun turun lagi.

Mungkin karena itulah ketika bicara bisnis dan kemakmuran, ada yang bilang, kaya yang bagus itu bukan kaya yang cepat. Tapi kaya yang TAHAN LAMA.


Senin, 21 Oktober 2019

Bersama Indonesia maju dengan birokrasi yang melayani rakyat

Banyaknya keluhan bahwa proses birokrasi di Indonesia lama...berbelit - belit...tidak jelas.  
Sehingga untuk urus surat2...baik KTP,Surat Ijin Usaha, NPWP ,dll perlu kesabaran , harus segera di hilangkan .
Benar, bila kita bandingkan dgn beberapa wajtu sebelumnya sudah banyak berubah. Tapi, budaya agar birokrasi memperhatikan kepuasan rakyat perku terus ditingkatkan.

Kenapa? ya, ini untuk menghindari praktek pungli, korupsi...salah satubya dgn teknologi. 
On-line proses..shg besarnya biaya dan juga perkiraan selesai bisa diketahui.

Image

Bersama Indonesia maju melalui inovasi

Untuk mencapai perubahan yg cepat maka perlu INOVASI.
artinya, kita harus segera melakukan perubahan policy, undang_ undang, dsb. agar proses TRANSFORMASI berjalan cepat.

Proses birokrasi harus diperpendek...stream line..shg PRIDUKTIVITAS akan meningkat.
Image

Bersama Indonesia Maju melalui Visi jangka panjang

Salah satu Tugas Pemimpin adalah menentukan visi Janaka panjang. Dan pak Jokowi sudah mencanangkan, bahwa ditahun 2045 bangsa Indonesia harus telah Keluar dari jebakan pendapatan Kelas menengah.

Image
salah

Bersama Indonesia maju yg berorientasi pada hasil

Nah, untuk menjadi bangsa yg besar dan maju...harus melalui perubahan RADIKAL.
Tudak bisa dgn cara yg biasa..harus dgn cara LAIN yg LUAR BIASA dan BERBEDA.

Setiap aktifitas harus diukur dgn dampak ke HASIL.. tentu, perlu cara untuk mengetahui aktual lapangan yaitu dgn GENBA atau LIHAT dan CEK KONDISI AKTUAL DI LAPANGAN.

Image

Bersama Indonesia maju melalui pembangunan SDM

Yg menarik dari pidato pertama pak Jokowi setelah pelantikan adalah mengenai pentingnya pembangunan SDM.

Nah ini adalah pekerjaan yg berat krn tidaklah mudah untuk merubah pola kerja yg sudah bertahun-tahun.
Perlu dukungan dari Top Level...agar proses perubahan bisa berlangsung baik.

Yes, we can!
Image
 I

Kamis, 10 Oktober 2019

Live is wonderfull


Tanggal 24 September yll di sebuah platform  subway di LA, seorang polisi secara diam" merekam video seorang wanita homeless yang sedang menyenandungkan pantulan soprano operatik dalam bahasa Itali.

Jalur station kebetulan sedang sepi, wanita ini seorang diri menggunakan kesempatan untuk menyenandungkan lagu yang memantul pada dinding subway.
Polisi ini berhasil merekam video yang berdurasi 1 menit,  kemudian menyebarkan lewat media sosial.

Seketika video ini menjadi viral. Setelah ditemui wanita (52th) ini adalah seorang imigrant Rusia yang hijrah ke USA pada usia 24th.
Sebelum menjadi homeless, dia mengajar les piano dan biola. Tetapi karena dia punya problem kesehatan, dia terpaksa menjadi gelandangan yang memainkan biola di sepanjang jalan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Walaupun hidupnya jatuh, tapi dia sering memberi makan burung" dara yang kelaparan.

Suatu saat, seseorang mencuri biola, satu"nya instrument yang membantu untuk hidup (biola ini berharga sekitar 10.000$), pencuri bisa dibekuk, tapi melemparkan biola itu hingga hancur.

Wanita ini (Emily), disamping tidak punya rumah juga kehilangan sumber mata pencahariannya.

Disaat itulah, ketika dia sedang melantunkan suara soprano nya, seorang polisi berhasil merekam dan menyebarkannya, hal itu merubah nasibnya hanya dalam hitungan jam.
Segera, banyak netizen berkomentar agar polisi itu mencarinya kembali, karena banyak yang menggalang dana untuk membantunya.

Baru 2 hari kemudian, Emily bisa ditemukan, dan dia sangat terkejut, karena dia tidak tahu sama sekali bahwa performance solonya beredar viral di media (dia tidak punya internet).

Saking terharunya, dia ragu untuk menerima undangan dari seorang councilman, yang segera mengatur untuk mendapatkan rumah untuknya, dan netizen berhasil menggalang dana mencapai 65.000 $.

Pesan moral dari kisah ini.
Dalam hidup ini, setiap kejadian membawa makna dan alasan.
Hukum alam tetap berlaku dan tidak akan salah alamat, bagi siapapun yang percaya atau tidak, yang menghilang dimanapun  berada.
Dengan berserah diri terhadap sesuatu yang tidak bisa kita rubah, pasti selalu ada invisible hands yang bisa melakukan sesuatu yang tidak pernah kita harapkan.

*Berbuat baik sekecil apapun (seperti yang dia lakukan pada burung" dara) tetaplah sebagai tindakan yang terpuji, walaupun dia tidak mengharapkan imbalan apa", tapi pasti selalu ada invisible hands yang mengatur untuk menolongnya.*
*Maka itu, kita jangan lelah berbuat baik. Bukan kuntitasnya, tetapi kualitas keikhlasannya. Dan jika kita tidak bisa membantu orang yang sedang kesusahan/ kesulitan, setidaknya kita jangan menyakitinya.*
*Hidup ini penuh dengan keajaiban yang tidak bisa kita prediksi.*
*Sebaiknya kita selalu mengasihi sesama, jauhi sifat iri, dengki, penuh kebencian, menghakimi, frustasi, putus asa, merasa hina dan tak berguna. Karena dalam pikiran bawah sadar ( subconscious mind) terdapat infinite potential, itulah mengapa subconscious mind disebut subjective mind dan irrational mind.*