Kamis, 24 Oktober 2019

Mahalnya ILMU

Cerita Montir Paling Mahal

Suatu hari, ada seorang bapak, kita sebut saja namanya Pak Bambang.

Pak Bambang sedang bingung. Motor Pak Bambang sudah rusak berhari-hari. Sudah coba dia perbaiki sendiri, tapi belum berhasil. Bensin full. Aki bagus. Semua rasanya sudah benar. Akhirnya, Ia memutuskan untuk ke bengkel.

Bukan hanya 1 bengkel, melainkan sampai tig bengkel Ia datangi demi memperbaiki motor kesayangannya. Mengapa?

Bengkel pertama didatangi Pak Bambang, bongkar sana, bongkar sini. Tetap tidak bisa menyala. Montirnya kebingungan. Padahal Pak Bambang sudah mendorong motor jauh sekali, dan sudah bayar lumayan mahal.

Belum menyerah, Pak Bambang datang ke bengkel kedua. Disana, motornya di bongkar pasang lagi. Diganti onderdil ini dan itu. Tapi hasilnya nihil. Motornya tetap tidak bisa nyala.

Sudah mulai kesal, Pak Bambang masih mencari bengkel lain. Ini sudah bengkel ketiga. Kalau sampai tidak bisa lagi, Dia mau jual saja motornya. Pusing, katanya.

Benar. Di bengkel ketiga ini, montirnya masih tidak bisa menyalakan motor Pak Bambang.

Lelah hati, lelah pikiran, capek pula badan beliau. Baru mau dia jual motornya,  tiba tiba salah saru temannya datang. "Ada montir hebat," katanya. "Sudah berpengalaman 30 TAHUN."

Awalnya Pak Bambang ragu, namun penasaran juga. 30 tahun pengalaman, kata temannya.

Sampai lah ia di rumah sang montir, Pak Bambang yang skeptis ini menyerahkan motornya dan menjelaskan masalahnya.

Si montir melihat-lihat motor Pak Bambang beberapa saat. Kemudian masuk ke dalam rumah.

Ia keluar membawa palu kecil. Dia ketok satu bagian di motor Pak Bambang. "PLETHOK!"

"Sudah. Coba nyalakan." kata sI montir.
"Hah? Gitu doang?" Pak Bambang makin skeptis.

"Oke lah," pikir pak bambang. "Biar gila sekalian. Habis ini motor saya jual aja"
Buru-buru menyalakan mesin motornya.
.
.
Dan...... GiLA! MOTOR NYALA!

Pak Bambang kaget. Bagaimana bisa?!
Dia matikan lagi motornya. Nyalakan lagi. BISA LAGI!

Gila. "Diketok sekali doang," pikir Pak Bambang.

"Berapa?" Kata Pak Bambang bersiap mengeluarkan dompetnya, sumringah.

"1 JUTA Pak." kata si montir.

Jeder! Pak Bambang melotot.
"Lah, digetok sekali doang minta sejuta."
Merasa tidak pantas bayar segitu, pak Bambang minta nota. MANA RINCIANNYA.

Sang montir kemudian memberikan detail di nota, Dengan muka datar.

Nota:
Biaya ketok: Rp 10 ribu
Tau dimana harus ketok: Rp 990.000
Total : Rp 1.000.000

Sempat melotot lihat bon nya, Pak Bambang pasrah. Ikhlas. Mau bilang gimana lagi.

Cerita ini memberi pelajaran bahwa PENGALAMAN ITU MAHAL harganya. Karena orang  yang pengalaman, tahu KUNCI-KUNCI nya.

Orang lain pusing menduga-duga bahwa opsi ini paling baik, atau opsi ini lebih baik, namun sejatinya, coba lagi, gagal lagi, rugi lagi. Semua yang berdasarkan pengalaman lah yang paling akurat.

Tidak perlu lagi menebak-nebak. Tidak perlu lagi salah ini dan salah itu. Rugi sini rugi sana. Boncos. Stress. Bangkrut. Ilmu sudah lengkap, sudah terbukti berhasil berkali kali. Terbukti naik ke atas, dan tidak turun turun lagi.

Mungkin karena itulah ketika bicara bisnis dan kemakmuran, ada yang bilang, kaya yang bagus itu bukan kaya yang cepat. Tapi kaya yang TAHAN LAMA.


Tidak ada komentar: