Sabtu, 26 Agustus 2017

Siapa yang lebih kaya dari Bill Gates?


• seseorang bertanya pada bill gates, adakah orang yang lebih kaya dari dirimu ?....

• bill gates menjawab hanya satu orang.

Bertahun-tahun yang lalu, ketika aku belum sekaya ini, aku pergi ke bandara new york, aku membaca surat kabar yang digelar disana.

aku tertarik pada salah satu surat kabar tersebut aku ingin membelinya ternyata uangku tidak cukup.

Tiba-tiba seorang pria kulit hitam memanggil saya dan mengatakan koran ini untuk anda.
aku berkata, tapi uangku tidak cukup. dia berkata tidak masalah aku memberikan anda gratis.

• setelah 3 bulan, aku pergi lagi ke bandara new york. secara kebetulan cerita itu terjadi lagi, anak yang sama memberiku koran gratis. aku bilang aku tidak bisa menerimanya
lalu ia berkata, 'aku akan memberimu keuntungan dari apa yang telah aku lakukan.'

setelah lewat 19 thn, aku sudah kaya dan aku memutuskan untuk menemui anak itu.
aku menemukannya setelah satu setengah bulan mencarinya.
aku bertanya padanya, kau kenal aku ? dia bilang, ya kau terkenal namamu bill gates.

aku bilang,  beberapa tahun yang lalu kau memberiku surat kabar gratis 2 kali. sekarang, aku ingin mengimbangimu. aku akan memberikan semua yang kau inginkan.

pemuda kulit hitam itu menjawab,
"anda tidak dapat mengimbangiku!"
aku bilang kenapa?  dia berkata :
*"karena aku memberimu ketika aku miskin*,
*sedangkan anda ingin memberi saya ketika anda kaya?
*jadi bagaimana anda bisa mengimbangiku?*

bill gates bilang, kurasa pria kulit hitam itu lebih kaya dari aku, pelajaran berharga yang ku ambil darinya adalah kita tidak harus menunggu kaya untuk memberi sesuatu.

Sabtu, 19 Agustus 2017

Belajar dari kehidupan




Mau belajar SABAR.?
Nanti kita akan ketemu dengan orang2 yg keras kepala kepada kita.

Mau belajar MENGAMPUNI.?
Nanti kita akan dipertemukan dgn orang2 yg menyakiti kita.

Mau belajar MEMBERI.?
Sebentar lagi kita akan dihadapkan dgn orang2 yg berkekurangan

Mau belajar RENDAH HATI.?
Tunggu saja, nanti akan ada orang2 yg merendahkan diri kita.

Kabar buruknya  "HIDUP INI TAK AKAN ADA YANG SEMPURNA...!"

Kabar baiknya, "KITA TAK PERLU HIDUP YANG SEMPURNA UNTUK BISA MENIKMATINYA...!!!"

Apapun yg sedang kita hadapi, itulah PROSES BELAJAR MENJADI LEBIH BIJAKSANA & DEWASA

JANGAN MARAH & MENGGERUTU, tapi belajarlah & responlah dgn benar

HIDUP ADALAH PROSES PEMBELAJARAN dan KEDEWASAAN...!!!

Pembelajaran hanya bisa diperoleh pada situasi yg tdk sesuai harapan kita, bukan saat kita dlm kenyamanan

Jadilah Murid Kehidupan dgn BELAJAR BERSYUKUR & MENGAMBIL HAL YANG POSITIF dari setiap peristiwa yg kita hadapi.

Berusahalah SABAR dlm kesedihan,
Berusahalah SABAR dlm kekecewaan,
Berusahalah SABAR dlm kesakitan,
Berusahalah SABAR dlm musibah,
Berusahalah SABAR dlm ujian hidup.

SABAR itu susah,
SABAR itu capek,
SABAR itu sakit,
SABAR itu bikin stres,

Akan tetapi, jika kita mampu melewatinya, maka SABAR itu akan menjadi sebuah KEINDAHAN & ARTI sebuah KEHIDUPAN.

Ada kalanya dibutuhkan senyuman utk menangis
Ada kalanya dibutuhkan airmata utk bahagia
Ada kalanya dibutuhkan canda utk melepas lelah
Ada kalanya dibutuhkan penat utk mengukur arti kedamaian
Ada kalanya dibutuhkan "musuh" utk menjadi korektor
Ada kalanya dibutuhkan "teman" utk berbagi

Motivasi : Charlie Chaplin

Hari ini 16 Agustus adalah Ultah 128th *Charlie Chaplin* - Hari yang baik untuk mengenang kembali *Tiga Pernyataannya yang menyentuh hati dari Charlie* :_

_( 1 ) Tidak ada yang Permanen di dunia ini,_
        _bahkan Masalah kita pun tidak._

_( 2 ) Saya suka berjalan di tengah hujan,_
       _karena tidak ada orang yang bisa melihat air mataku._

_( 3 ) Hari yang paling terbuang dalam hidup adalah,_
       _hari di mana kita tidak tertawa

_Hidup adalah menikmati apa pun yang Anda miliki bersama Anda, Tetaplah Tersenyum ...!_

_Jika Anda merasa stres, beri diri Anda istirahat._

_Nimati beberapa ..._
_es krim / coklat / permen / kue ..._

_Mengapa ...?_
_Kar'na ..._

_STRESSED_
_ejaan terbaliknya adalah_
_DESSERTS ...!_
_Nikmati ...!_

3 fase kehidupan



"Kegembiraan terbesar dalam hidup adalah keyakinan bahwa kita dicintai. Oleh karenanya, kita membagikan cinta bagi orang lain." (Victor Hugo)

Tidak ada yang bisa menghentikan waktu. Ia terus maju. Umur terus bertambah. Manusia pun mengalami babak-babak dalam hidupnya. Saat masuk fase dewasa, orang memasuki tiga tahapan kehidupan.

Ada masa di mana orang terfokus untuk melakukan sesuatu (to do). Ada saat memfokuskan diri untuk mengumpulkan (to have). Ada yang giat mencari makna hidup (to be). Celakanya, tidak semua orang mampu melewati tiga tahapan proses itu.

Fase pertama, fase to do. Pada fase ini, orang masih produktif. Orang bekerja giat dengan seribu satu alasan. Tapi, banyak orang kecanduan kerja, membanting tulang, sampai mengorbankan banyak hal, tetap tidak menghasilkan buah yang lebih baik. Ini sangat menyedihkan. Orang dibekap oleh kesibukan, tapi tidak ada kemajuan. Hal itu tergambar dalam cerita singkat ini. Ada orang melihat sebuah sampan di tepi danau. Segera ia meloncat dan mulailah mendayung. Ia terus mendayung dengan semangat. Sampan memang bergerak. Tapi, tidak juga menjauh dari bibir danau. Orang itu sadar, sampan itu masih terikat dengan tali di sebuah tiang.

Nah, kebanyakan dari kita, merasa sudah bekerja banyak. Tapi, ternyata tidak produktif. Seorang kolega memutuskan keluar dari perusahaan. Ia mau membangun bisnis sendiri. Dengan gembira, ia mempromosikan bisnisnya. Kartu nama dan brosur disebar. Ia bertingkah sebagai orang sibuk.
Tapi, dua tahun berlalu, tapi bisnisnya belum menghasilkan apa-apa. Tentu, kondisi ini sangat memprihatinkan. Jay Abraham, pakar motivasi bidang keuangan dan marketing pernah berujar, "Banyak orang mengatakan berbisnis. Tapi, tidak ada hasil apa pun. Itu bukanlah bisnis." Marilah kita menengok hidup kita sendiri. Apakah kita hanya sibuk dan bekerja giat, tapi tanpa sadar kita tidak menghasilkan apa- apa?

Fase kedua, fase to have. Pada fase ini, orang mulai menghasilkan. Tapi, ada bahaya, orang akan terjebak dalam kesibukan mengumpulkan harta benda saja. Orang terobesesi mengumpulkan harta sebanyak- banyaknya. Meski hartanya segunung, tapi dia tidak mampu menikmati kehidupan. Matanya telah tertutup materi dan lupa memandangi berbagai keindahan dan kejutan dalam hidup. Lebih-lebih, memberikan secuil arti bagi hidup yang sudah dijalani. Banyak orang masuk dalam fase ini.

Dunia senantiasa mengundang kita untuk memiliki banyak hal. Sentra- sentra perbelanjaan yang mengepung dari berbagai arah telah memaksa kita untuk mengkonsumsi banyak barang. Bahkan, dunia menawarkan persepsi baru. Orang yang sukses adalah orang yang mempunyai banyak hal. Tapi, persepsi keliru ini sering membuat orang mengorbankan banyak hal. Entah itu perkawinan, keluarga, kesehatan, maupun spiritual.

Secara psikologis, fase itu tidaklah buruk. Harga diri dan rasa kepuasan diri bisa dibangun dengan prestasi-prestasi yang dimiliki. Namun, persoalan terletak pada kelekatannya. Orang tidak lagi menjadi pribadi yang merdeka.

Seorang sahabat yang menjadi direktur produksi membeberkan kejujuran di balik kesuksesannya. Ia meratapi relasi dengan kedua anaknya yang memburuk. "Andai saja meja kerja saya ini mampu bercerita tentang betapa banyak air mata yang menetes di sini, mungkin meja ini bisa bercerita tentang kesepian batin saya…," katanya.
Fase itu menjadi pembuktian jati diri kita. Kita perlu melewatinya. Tapi, ini seperti minum air laut. Semakin banyak minum, semakin kita haus. Akhirnya, kita terobsesi untuk minum lebih banyak lagi.

Fase ketiga, fase to be. Pada fase ini, orang tidak hanya bekerja dan mengumpulkan, tapi juga memaknai. Orang terus mengasah kesadaran diri untuk menjadi pribadi yang semakin baik.

Seorang dokter berkisah. Ia terobesesi menjadi kaya karena masa kecilnya cukup miskin. Saat umur menyusuri senja, ia sudah memiliki semuanya. Ia ingin mesyukuri dan memaknai semua itu dengan membuka banyak klinik dan posyandu di desa-desa miskin.
Memaknai hidup

Ia memaknai hidupnya dengan menjadi makna bagi orang lain. Ada juga seorang pebisnis besar dengan latar belakang pertanian hijrah ke desa untuk memberdayakan para petani. Keduanya mengaku sangat menikmati pilihannya itu.
Fase ini merupakan fase kita menjadi pribadi yang lebih bermakna. Kita menjadi pribadi yang berharga bukan karena harta yang kita miliki, melainkan apa yang bisa kita berikan bagi orang lain.

Hidup kita seperti roti. Roti akan berharga jika bisa kita bagikan bagi banyak orang yang membutuhkan. John Maxwell dalam buku Success to Significant mengatakan "Pertanyaan terpenting yang harus diajukan bukanlah apa yang kuperoleh. Tapi, menjadi apakah aku ini?" Nah, Mahatma Gandhi menjadi contoh konkret pribadi macam ini. Sebenarnya, ia menjadi seorang pengacara sukses. Tapi, ia memilih memperjuangkan seturut nuraninya. Ia menjadi pejuang kemanusiaan bagi kaum papa India.

Nah, di fase manakah hidup kita sekarang? Marilah kita terobsesi bukan dengan bekerja atau memiliki, tetapi menjadi pribadi yang merdeka, lebih matang, lebih bermakna dan berkontribusi!



Sent from Samsung Mobile.

Mau permen?



Suatu ketika, ada seorang anak kecil pergi ke toko bersama ibunya.
Penjaga toko melihat gadis mungil itu dαπ menawarkannya permen, "Adik cantik, ambillah permen ini, seraya menyodorkan toples permen.

Tetapi anak kecil itu diam saja, sehingga membuαt penjaga toko heran, k a r e n a "biasanya anak seusia dia akaπ  langsung mengambil permen2 ini", ujarnya dalam hati.

Kemudian dia mencoba menawarkan lagi, dan ibu anak tersebut јuga berkata: "Ambil saja permennya, anakku".
Lagi2 anak kecil itu diam, tidak mau mengambil.

Penjaga toko melihat anak kecil itu diam saja, a k h i r n y a dia sendiri yg mengambilkan permen tersebut dan memberikannya kepadα anak itu.

Anak kecil itu dengan gembira membuka kedua telapak tangannya untuk menerima permen tersebut.

Dalam perjalanan pulang ke rumah, ibunya bertanya: "Mengapa tadi ketika penjaga toko menawarkan permennya, kamu tiđακ mengambil?"

"Mam, tanganku sangat kecil,  jika aku yg mengambil permen itu.., yg kudapat hanya sedikit.

Tetapi lihat sekarang, paman itu dengan tangannya yg besar telah memberikan aku permen, dαπ yang aku dapat banyak sekali.."

Bila kita yg mengambil, kita bisa mendapatkannya menurut ukuran kita, t e t a p i ketika TUHAN yg memberi, DIA memberikan jauuuh melebihi dugaan kita, karena berkat  dari Tuhan adalah jauh lebih besar dari apa yg dapat kita pikirkan dαπ doakan..

          


LELAKI BERKUASA ITU MEMBUNGKUK



Sebuah refleksi kerendahan hati yang luarbiasa kembali dipertontonkan oleh lelaki nomor satu di Indonesia ini.

Ia membungkuk hormat pada semua anggota dewan - yang seharusnya setara dengannya. Ia membungkuk takzim di depan mereka - termasuk yang selama ini mencibirnya.

Orang paling berkuasa di negeri ini membungkukkan dirinya, menempatkan dirinya di kerendahan - sehingga semua air kemuliaan justru mengalir menghampirinya.

Gemuruh doa-doa terbaik mengalirinya, menepis doa iseng tanpa makna.

Lelaki berkuasa itu memberi hormat.
Ia memberi contoh bagaimana menjalani hidup apa adanya - sebab kekuasaan sekalipun hanyalah titipan.

Menggetarkan...
God bless you Mr. President.....



Sent from Samsung Mobile.

Emas dan Tanah



_Emas berkata kepada tanah :_
_*"Coba lihat dirimu, suram dan lemah, apakah engkau memiliki cahaya mengkilat seperti aku ? Apakah engkau berharga seperti aku ?"*_

_Tanah menggelengkan kepala dan menjawab:_
_*"Aku bisa menumbuhkan bunga dan buah, bisa menumbuhkan rumput dan pohon, bisa menumbuhkan tanaman dan banyak yg lain, apakah kamu bisa ?"*_

_Emas pun terdiam seribu bahasa._

*Makna dari kehidupan ini bukan terletak pada seberapa bernilainya diri kita, tetapi seberapa besar kita bisa membantu org lain.*

*Jika keberadaan kita dapat menjadi berkat bagi banyak org, itulah nilai kehidupan yg sebenarnya.*



Sent from Samsung Mobile.