Kamis, 27 Oktober 2016

Kebahagiaan dan kupu-kupu



Alkisah, ada seorang pemuda sedang duduk dengan tatapan kosong mengarah ke hamparan air telaga. Dia sudah berkelana mendatangi berbagai tempat, tapi belum ada yang membahagiakan dirinya. Tiba-tiba terdengar suara sengau memecah kesunyian.

"Sedang apa kau di sini, anak muda?" tanya seorang kakek yang tinggal di sekitar situ.

Anak muda itu menoleh sambil berkata. "Aku lelah, Pak Tua. Aku sudah berjalan sejauh ini demi mencari kebahagiaan, tapi perasaan itu tak kunjung kudapatkan. Entahlah, ke mana lagi aku harus mencari…" keluh si anak muda dengan wajah muram.

"Di depan sana ada sebuah taman. Pergilah ke sana dan tangkaplah seekor kupu-kupu. Setelah itu aku akan menjawab pertanyaanmu," kata si kakek. Meski merasa ragu, anak muda itu pergi juga ke arah yang ditunjuk. Tiba di sana, dia takjub melihat taman yang indah dengan pohon dan bunga yang bermekaran serta kupu-kupu yang beterbangan di sana.

Dari kejauhan di kakek melihat si pemuda mengendap-endap menuju sasarannya. Hap! Sasaran itu luput. Dikejarnya kupu-kupu ke arah lain. Hap! Lagi-lagi gagal. Dia berlari tak beraturan, menerjang rerumputan, tanaman bunga, semak. Tapi, tak satu pun kupu-kupu berhasil ditangkapnya.

Si kakek mendekat dan menghentikan si pemuda. "Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Sibuk berlari ke sana kemari, menabrak tak tentu arah, bahkan menerobos tanpa peduli apa yang kamu rusak?"

Si kakek dengan tegas dan melanjutkan, "Nak, mencari kebahagiaan layaknya menangkap kupu-kupu. Tidak perlu kau tangkap fisik kupu-kupu itu, biarkan dia memenuhi alam semesta ini sesuai fungsinya. Tangkaplah keindahan warna dan geraknya di pikiranmu dan simpan baik-baik di dalam hatimu.

Demikian pula dengan kebahagiaan. Kebahagiaan bukanlah benda yang dapat digenggam dan disimpan di suatu tempat. Ia tidak ke mana-mana, tapi ada dimana-mana. Peliharalah sebaik-baiknya, munculkan setiap saat dengan rasa syukur maka tanpa kau sadari kebahagiaan itu akan sering datang sendiri. Apakah kamu mengerti?"

Si pemuda terpana dan tiba-tiba wajahnya tampak senang. "Terima kasih pak Tua. Sungguh pelajaran yang sangat berharga. Aku akan pulang dan membawa kebahagiaan ini di hatiku.."

Kakek itu mengangkat tangannya. Tak lama, seekor kupu-kupu hinggap di ujung jari dan mengepakkan sayapnya, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya.

Setiap manusia menginginkan kebahagiaan. Tetapi sering kali mereka begitu sibuk mencarinya, tanpa menyadari bahwa kebahagiaan sesungguhnya tidak kemana-mana tetapi justru ada di mana-mana. Kebahagiaan bisa hadir di setiap tempat, di semua rasa...

Sent from Samsung Mobile.

Lakukan dengan cinta



BILA Anda tak mencintai pekerjaan Anda, maka cintailah orang yang bekerja disana, Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu dan pekerjaan pun jadi menggembirakan.

Bila Anda tak mencitai rekan-rekan kerja Anda maka cintailah suasana dan gedung kantor Anda.

Ini mendorong Anda untuk bergairah berangkat kerja dan melakukan tugas-tugas dengan lebih baik lagi.

Bila Anda tak menemukan kesenangan di sana, maka cintai apapun yang bisa Anda cintai dari pekerjaan Anda: tanaman penghias meja, cicak di atas dinding atau gumpalan awan dari balik jendela. Apa saja.

Bila Anda tak menemukan yang bisa Anda cintai dari pekerjaan Anda, maka mengapa Anda masih ada di sana? Tak ada alasan bagi Anda untuk tetap bertahan!

Cepat pergi dan carilah apa yang Anda cintai, lalu bekerjalah di sana, Hidup di dunia hanya sekali. Tak ada yang paling indah selain melakukan/mengerjakan dengan rasa cinta yang tulus.

 

Sent from Samsung Mobile.

Rabu, 26 Oktober 2016

BAGAIMANA MENJUAL SISIR KEPADA ORANG YANG BOTAK



Sebuah perusahaan membuat tes terhadap tiga calon staf penjual barunya.
Tesnya unik, yaitu: Menjual sisir di komplek Biara Shaolin!. Tentu saja, ini cukup unik karena para biksu di sana semuanya gundul dan tak butuh sisir. 

Kesulitan ini juga yang membuat calon pertama hanya mampu menjual satu sisir. Itupun karena belas kasihan seorang biksu yang iba melihatnya. 

Tapi, tidak dengαn calon kedua. Ia berhasil menjual 10 sisir, ia tidak menawarkan kepada para biksu, tetapi kepada para turis yang ada di komplek itu, mengingat angin di sana memang besar sehingga sering membuat rambut jadi awut-awutan.

Lalu bagaimana dengan calon ketiga? Ia berhasil menjual 500 sisir..!!

Caranya? Ia menemui kepala biara. Ia lalu meyakinkan jika sisir ini bisa jadi souvenir bagus untuk komplek biara tersebut. Kepala biara bisa membubuhkan tanda tangan di atas sisir-sisir tersebut dan menjadikannya souvenir para turis. Sang kepala biara pun setuju.

Sahabatku yang baik…
Apa yang sering kita anggap sebagai penghambat terbesar dalam usaha atau karier?
Bukankah kita sering kali menyalahkan keadaan?  
Dan inilah yang membuat calon pertama gagal.
Sementara calon kedua, sudah berpikir lebih maju.
Namun ia masih terpaku pada fungsi sisir yang hanya sebagai alat merapikan rambut. 

Tapi calon ketiga sudah berani berfikir di luar kotak (THINKING OUT OF THE BOX), berfikir diluar kelaziman. Dia bukan hanya berani berpikir bahwa sisir bukan hanya alat merapikan rambut, melainkan bisa menjadi souvenir.

Kita tidak bisa mengatur situasi seperti yang kita kehendaki.
Tapi, kita bisa mengerahkan segenap potensi kita untuk mencari solusi.

"Segenap potensi" bukan hanya terbatas otot atau kerja keras, tapi juga pikiran, ilmu, intuisi dan kerja cerdas. 
Pendek kata, kreatifitas akal, ketekunan dan kesabaran .
Itulah potensi dalam diri kita yang dapat dipergunakan…


Sent from Samsung Mobile.

Senin, 17 Oktober 2016

Mengucap syukur

Seorang pria kaya melihat melalui jendela dan melihat seorang laki-laki mengambil sesuatu dari Tong sampah..

Ia mengatakan, *Terima kasih Yang Maha Kuasa saya tidak miskin.*

Orang Miskin memandang sekeliling dan melihat seorang pria telanjang di jalan.

Ia mengatakan, *Terima kasih Yang Maha Kuasa aku tidak Gila.*

Pria gila memandang ke depan dan melihat ambulans yang membawa pasien.

Ia mengatakan, *Terima kasih Yang Maha Kuasa saya tidak sakit.*

Kemudian orang sakit di rumah sakit melihat troli mengambil mayat ke kamar mayat.

Ia mengatakan, *Terima kasih Yang Maha Kuasa aku tidak mati.*

Hanya orang yang sudah mati tidak bisa berterima kasih kepada Yang Maha Kuasa.

Mengapa Anda tidak berterima-kasih kepada Yang Maha Kuasa hari ini ? karena DIA telah memberikan Anda kesempatan untuk hidup sehari lagi?

Apakah Anda berbagi dengan orang lain, dan biarkan mereka tahu bahwa Yang Maha Kuasa mengasihi mereka juga?

*KEHIDUPAN :*

Untuk memahami lebih baik, Anda harus pergi ke 3 lokasi:

1. Rumah Sakit,
2. Penjara &
3. Kuburan

# *DI RUMAH SAKIT,* Anda akan memahami bahwa tidak ada yang lebih indah daripada  *KESEHATAN. ​​*

## *DI DALAM PENJARA*, Anda akan melihat bahwa *FREEDOM /KEBEBASAN* adalah hal yang paling berharga.

Di KUBURAN*  Anda akan menyadari bahwa hidup ini *TIDAK BEARTI APA-APA*.. Karena Tanah yang kita pijak hari ini akan menjadi  *ATAP KITA KEESOKAN HARI.*

Karena itu, *Marilah kita tetap rendah hati dan bersyukur untuk semua Berkat Dan Karunia dalam Hidup Kita..*
Slamat pagi
.🌷. God bless  you All


Sent from Samsung Mobile.

Pelajaran dari "MEMBERI"

Seorang guru yang bijak tengah berjalan2  santai bersama salah seorang di antara murid2nya di sebuah taman.
Sedang asyik berjalan sambil bercerita, keduanya melihat sepasang sepatu yang sudah usang lagi lusuh. Mereka berdua yakin kalau itu adalah sepatu milik pekerja kebun yang bekerja di sana, yang sebentar lagi akan menyelesaikan pekerjaannya.

Sang murid melihat kepada gurunya sambil berujar:
"Bagaimana kalau kita candai tukang kebun ini dengan menyembunyikan sepatunya, kemudian kita bersembunyi di belakang pepohonan? Nanti ketika dia datang untuk memakai sepatunya kembali, ia akan kehilangan. Kita lihat bagaimana dia kaget dan cemas!"

Guru yang alim dan bijak itu menjawab:

"Muridku, tidak pantas kita menghibur diri dengan mengorbankan orang miskin. Kamu kan seorang yang kaya, dan kamu bisa saja menambah kebahagiaan untuk dirinya. Sekarang  coba kamu memasukkan beberapa  lembar uang kertas ke dalam sepatunya, kemudian saksikan bagaimana respon dari tukang kebun miskin itu".

Sang murid sangat takjub dengan usulan gurunya. Dia langsung berjalan dan memasukkan beberapa lembar uang ke dalam  sepatu tukang kebun itu. Setelah itu ia bersembunyi di balik semak2 bersama gurunya sambil mengintip apa yang akan terjadi dengan tukang kebun.
Tak berapa lama datanglah pekerja miskin itu sambil mengibas2 kan kotoran dari pakaiannya. Dia menuju tempat sepatunya yang ia tinggalkan sebelum bekerja.

Ketika ia memasukkan kakinya ke dalam sepatu, ia menjadi terperanjat, karena ada sesuatu yang mengganjal di dalamnya.
Saat ia keluarkan ternyata…....uang..!
Dia memeriksa sepatu yang satunya lagi, ternyata juga berisi uang..!

Dia memandangi uang itu berulang2, seolah ia tidak percaya dengan penglihatannya. Setelah ia memutar pandangannya ke segala penjuru ia tidak melihat seorangpun.

Selanjutnya ia memasukkan uang itu ke dalam sakunya, lalu ia berlutut sambil menengadah ke ke langit dan menangis. Dia berbicara dengan suara tinggi. Ia bicara kepada Allah :

"Aku bersyukur kepada-Mu, ya Allah, Tuhanku yang maha pengasih dan penyayang. Wahai Yang Maha Tahu bahwa istriku lagi sakit dan anak2 ku lagi kelaparan. Mereka belum mendapatkan makanan hari ini. Engkau telah menyelamatkanku, anak2 ku dan istriku dari penderitaan ..."

Dia terus menangis dalam waktu cukup lama sambil memandangi langit sebagai ungkapan rasa syukurnya atas karunia dari Allah Yang Maha Pemurah.
Sang murid sangat terharu dengan pemandangan yang ia lihat di balik persembunyiannya. Air matanya meleleh tanpa dapat ia bendung.
Ketika guru bijak itu memasukkan pelajaran kepada muridnya :

"Bukankah sekarang kamu merasakan kebahagiaan yang lebih dari pada kamu melakukan usulan pertama dengan menyembunyikan sepatu tukang kebun miskin itu?"

Sang murid menjawab:
"Aku telah mendapatkan pelajaran yang tidak  mungkin akan aku lupakan seumur hidupku. Sekarang aku baru paham makna kalimat yang dulu belum aku pahami sepanjang hidupku:

"Ketika kamu memberi, kamu akan memperoleh kebahagiaan yang lebih banyak daripada ketika kamu diberi".

Sang guru melanjutkan pelajarannya.
Dan ketahuilah bahwa pemberian itu bermacam2 :

• Memaafkan kesalahan orang di saat mampu melakukan balas dendam, adalah suatu pemberian.

• Mendo'akan temanmu di belakangnya (tanpa sepengatahuannya) itu adalah suatu pemberian.

• Berusaha berbaik sangka dan menghilangkan prasangka buruk darinya, juga suatu pemberian.

• Menahan diri dari membicarakan aib sesama kita di belakangnya adalah pemberian juga.

Ini semua adalah pemberian. Supaya kesempatan memberi tidak hanya dimonopoli oleh orang2 kaya saja.

***
Saudaraku tercinta...
Marilah kita saling memberi, niscaya hidup ini menjadi indah...


Sent from Samsung Mobile.

Kamis, 06 Oktober 2016

Waktu....



Hanya soal waktu...
Saat rumahmu akan sebersih dan serapih rumah2 dalam majalah2 yang sering kau irikan itu..

Maka... nikmatilah setiap detik letihmu yang harus berpuluh kali membereskan kekacauan yang mereka buat

Hanya soal waktu...
Saat mereka tak mau lagi kau gandeng, peluk atau sekedar kau cium rambutnya

Maka... berbahagialah ketika mereka selalu membuntutimu kemanapun kakimu melangkah, meski kadang hal itu mengesalkanmu,
bagi mereka tak ada selainmu

Hanya soal waktu...
Saat kau tak lagi jadi si serba tahu dan tempat mengadu

Maka... bersabarlah dengan rentetan pertanyaan juga celoteh riang dari mulut mungil mereka yang kadang membuat dahimu mengernyit atau keasyikanmu terhenti

Hanya soal waktu...
Saat mereka mulai _meminta kamarnya masing2_ dan melarangmu mengutak atik segala rupa apa yang di dalamnya

Maka... tahan emosimu dari rengekan manja mereka saat minta kelon atau dongeng sebelum tidur ketika mata 5 wattmu juga meminta haknya

Hanya soal waktu...
Saat mereka menemukan separoh hatinya untuk selanjutnya membangun sarangnya sendiri. Mungkin saat itu posisimu tak lagi sepenting hari ini

Maka... resapilah setiap mili kebersamaanmu dengan mereka selagi bisa

Karena tak butuh waktu lama menunggu kaki kecil mereka tumbuh menjadi sayap yang kan membawanya pergi menggapai asa dan cita

Kelak kau hanya bisa menengok kamar kosong yang hanya sekali dua akan ditempati penghuninya saat pulang...

Termangu menghirup aroma kenangan di dalamnya dan lalu tercenung *"Dulu kamar ini pernah begitu riuh dan ceria"* Dan kau akan begitu merindukannya

Kelak kau akan sering menunggu dering telepon mereka untuk sekedar menanyakan *"Apa kabarmu ibu, ayah"?*

Dan kau akan begitu bersemangat menjawabnya dengan cerita-cerita tak penting hari ini

Kelak kau akan merindukan acara memasak makanan kegemaran mereka dan merasa sangat puas saat melihat hasil masakanmu tandas di piring mereka

Janganlah keegoisanmu hari ini akan membawa sesal di kelak kemudian hari

Kau takkan pernah bisa memundurkannya sekalipun sedetik untuk sekedar sedikit memperbaikinya

Karena waktu berjalan...

Ya... ia berlari...
Tidak.... ia bahkan terbang...
Dan dia tak pernah mundur kembali...

MARI KITA SAYANGI ANAK KITA SEPENUH HATI, SELAGI MASIH ADA WAKTU" 😊😊


Sent from Samsung Mobile.

Senin, 03 Oktober 2016

Berumah tangga ibarat ngopi.

Takarannya gak melulu pas. Kadang manisnya lebih terasa, suatu waktu pahitnya pun dominan. Jangan kau hindari. Nikmati saja hingga suatu saat kau terbiasa.
Ketika rumah tanggamu sudah jadi candu bagimu, maka percayalah bahwa gak ada regukan yg lebih nikmat di luar sana.

Berumah tangga itu ibarat ngopi.
Harga kopi di kafe tentu beda dengan harga kopi di warung, meski rasanya sama.
Karena yg dibeli sebenarnya bukan semata-mata kopinya, melainkan suasananya.
Karena itu mahalkanlah suasana rumah tanggamu. Buatlah berkualitas setiap waktu kebersamaanmu.

Berumah tangga itu ibarat ngopi.
Jika kau hanya mau manisnya saja, jangan ngopi, tapi minumlah sirup.
Sirup adalah rasa manis yg dinikmati oleh mereka yg memutuskan pilihan hidup single. Gak ada pilihan lain selain manis. Memang manis, tapi tentu saja gak senikmat kopi.
Demikian pula jika kau hanya menikmati sensasi pahitnya saja. Jangan ngopi, tapi minumlah jamu. Nah itulah jomblo.

Berumah tangga itu ibarat ngopi.
Para pengopi adalah orang-orang yg terlatih dalam menakar hidup. Istri pemasak airnya, suami baristanya. Dibutuhkan kerja sama yg cermat mulai dari proses hingga hasil.
Orang-orang hanya boleh melihat asap yg mengepul dan aroma yg wangi, tanpa perlu tau gimana berantakannya dapurmu.

Berumah tangga itu ibarat ngopi.
Soal rasa yg utama. Nikmatnya ada di permukaan, ampasnya cukup kau sembunyikan, jika perlu endapkan hingga ke dasar terdalam gelasmu. Jangan kau umbar pada siapapun bahkan ke orang-orang terdekatmu.
Jika rumah tanggamu ibarat kafe besar, tentu saja konyol membagi rahasia racikanmu.

Berumah tangga itu ibarat ngopi.
Kadangkala ada pihak ke tiga yg mencampuri, otomatis menambah gurih, tapi bisa pula sebaliknya. Taruhlah seperti krimer atau susu. Jika krimer atau susunya kebanyakan, maka berpotensi mengurangi kenikmatan.
Krimer itu bisa berwujud saudara atau ipar-ipar, sementara susu itu anggap saja mertua.
Campuran lain yg mematikan adalah sianida. Kalo yg ini sudah pasti mantan. Maka buang jauh-jauh. Pastikan gelasnya bersih sebelum menuang kopi yg baru.

Berumah tangga itu ibarat ngopi.
Kau tentu gak sudi jika ada yg mencoba mengaduk kopi di gelas istrimu. Tapi sebaiknya kembalikan juga pada dirimu, apa kau yakin gak pernah menikmati adukan kopi yg lain?
Demikianlah cemburu. Akarnya adalah ketidaknyamanan.
Jangan sepelekan selingkuh-selingkuh kecil, karena ia adalah awal pengkhianatan terhadap kasih sayang.

Berumah tangga itu ibarat ngopi.
Jangan berharap kesempurnaan pada segelas kopi yg murahan.
Jangan menuntut berlebihan, jika kau sendiri main belakang.
Kau tanamkan pada istrimu definisi setia, sementara kau sibuk menjempol foto profil wanita.
Jika bersama, kau bermanja-manja, oh my wife.. Oh my wife..
Tapi jika ia gak ada, kau berasyik masyuk dengan bigo live.
Lalu kesetiaan mana yg kau maksud?

Berumah tangga itu ibarat ngopi.
Kebanyakan ngopi di kafe, niscaya akan membuatmu merasa hambar pada kopi di rumah.
Kebanyakan urusan di luar, biasanya akan membuatmu gak peka pada masalah internal.
Jika istrimu bermuka masam, cari tau jangan hanya diam. Mungkin ia lelah, mungkin pula kau ada salah.
Sekali-sekali, rengkuhlah ia dari belakang, belai rambutnya, dan bisikkan lembut di telinganya:
"Sayang.. Postingan tas yg waktu itu kau jempol di olshop, sekarang sudah pre order loh. Mau aku transferin?"

Happy international coffee day.
Happy family every day.
Kopi boleh pahit, rumah tanggamu jangan..