Jumat, 25 Maret 2016

Apakah arti Hidupmu?



Hidup bukanlah suatu tujuan, melainkan perjalanan mk nikmatilah.

•Hidup adalah tantangan, hadapilah.

•Hidup adalah anugerah, terimalah.

•Hidup adalah pertandingan, menangkanlah.

•Hidup adalah tugas, selesaikanlah.

•Hidup adalah cita2, capailah.

•Hidup adalah misteri, singkapkanlah.

•Hidup adalah kesempatan, ambillah.

•Hidup adalah lagu, nyanyikanlah.

•Hidup adalah janji, penuhilah.

•Hidup adalah Keindahan, bersyukurlah.

•Hidup adalah teka-teki, pecahkanlah.

1 hal yg buat kita Bahagia adalah CINTA

1 hal yg buat kita tambah Dewasa adalah MASALAH

1 hal yg buat kita Hancur adalah PUTUS ASA

1 hal yg buat kita Maju adalah USAHA

1 hal yg buat kita Kuat adalah DOA.

Semoga Hari Ini & Esoknya Penuh Berkat...

Percaya diri dan bergantung padaNya

Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dr luar, mk kehidupan di dlm telur berakhir.

Tapi......
Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dr dlm, mk kehidupan baru telah LAHIR.

HAL2 BESAR selalu dimulai DR DALAM.

TUHAN tdk pernah menjanjikan bhw langit itu selalu biru, bunga selalu mekar & mentari selalu bersinar...

Tapi ketahuilah bhw DIA selalu memberi pelangi di setiap badai, senyum di setiap air mata, berkah di setiap cobaan & jawaban di setiap doa.

Jangan pernah menyerah sahabat, terus berjuanglah.




Rabu, 23 Maret 2016

Motivasi : Strongest people


The STRONGEST people aren't always the people who win, but the people who DON'T GIVE UP when they lose.

Pasutri : Merawat Cinta...


💢Disebuah rumah sederhana yang asri, tinggal sepasang suami istri yang sudah memasuki usia senja.
Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yang telah dewasa dan memiliki kehidupan sendiri yang mapan.

💢Sang suami merupakan seorang pensiunan sedangkan istrinya seorang ibu rumah tangga.
Suami istri ini lebih memilih untuk tetap tinggal dirumah, mereka menolak ketika putra-putri mereka menawarkan untuk ikut pindah bersama mereka.

💢Jadilah mereka, sepasang suami istri yang hampir renta itu menghabiskan waktu mereka yang tersisa dirumah yang telah menjadi saksi berjuta peristiwa dalam keluarga itu.

💢Suatu petang mereka hadir dalam doa arwah 40 hari meninggalnya tetangga mereka, yang rumahnya tak jauh dari rumah mereka, waktu pulang sang istri tidak menemukan sandal yang dikenakannya tadi.
Saat sibuk mencari, suaminya datang menghampiri seraya bertanya mesra : "Kenapa Bu?"
Istrinya menoleh sambil menjawab "Sandal Ibu tidak ketemu Pak".
"Ya sudah pakai ini saja" kata suaminya sambil menyodorkan sandal yang dipakainya.
Walau agak ragu sang istri tetap memakai sandal itu dengan berat hati.

💢Menuruti perkataan suaminya adalah kebiasaannya.
Jarang sekali ia membantah apa yang dikatakan oleh sang suami.
Mengerti kegundahan istrinya, sang suami mengeratkan genggaman pada tangan istrinya.

💢"Bagaimanapun usahaku untuk ber terima kasih pada kaki istriku yang telah menopang hidupku selama puluhan tahun itu, takkan pernah setimpal terhadap apa yang telah dilakukannya".

💢Kaki yang selalu berlari kecil membukakan pintu untuk-ku saat aku pulang kerja, 

💢Kaki yang telah mengantar anak-anak-ku ke sekolah tanpa kenal lelah, serta kaki yang menyusuri berbagai tempat mencari berbagai kebutuhanku dan anak-anakku".

💢Sang istri memandang suaminya sambil tersenyum dengan tulus dan merekapun mengarahkan langkah menuju rumah tempat bahagia bersama….

💢Karena usia yang telah lanjut dan penyakit diabetes yang dideritanya, sang istri mulai mangalami gangguan penglihatan.
Saat ia kesulitan merapikan kukunya, sang suami dengan lembut mengambil gunting kuku dari tangan istrinya.
Jari-jari yang mulai keriput itu dalam genggamannya mulai dirapikan dan setelah selesai sang suami mencium jari-jari itu dengan lembut dan bergumam :
"Terima kasih ya Bu ".
"Tidak, Ibu yang seharusnya berterima kasih sama Bapak, telah membantu memotong kuku Ibu" tukas sang istri tersipu malu.

💢"Terimakasih untuk semua pekerjaan luar biasa yang belum tentu sanggup aku lakukan. Aku takjub betapa luar biasanya Ibu. Aku tahu semua takkan terbalas sampai kapanpun" kata suaminya tulus.

💢Dua titik bening menggantung disudut mata sang istri ......
"Bapak kok bicara begitu? Ibu senang atas semuanya Pak, apa yang telah kita lalui bersama adalah sesuatu yang luar biasa.
Ibu selalu bersyukur atas semua yang dilimpahkan pada keluarga kita, baik ataupun buruk.  Semuanya dapat kita hadapi bersama."

💢Hari Jum'at Agung yang cerah setelah beberapa hari hujan.
Siang itu sang suami bersiap hendak ke gereja mengenang sengsara dan wafat Tuhan.

Setelah berpamitan pada sang istri yang saat itu kurang enak badan, ia menoleh sekali lagi pada sang istri menatap tepat pada matanya sebelum akhirnya melangkah pergi.

💢Tak ada tanda yang tak biasa di mata dan perasaan sang istri hingga saat beberapa orang mengetuk pintu membawa kabar yang tak pernah diduganya.

💢Ternyata siang itu sang suami tercinta telah menyelesaikan perjalanannya di dunia.  Ia telah pulang menghadap Bapa-nya ketika sedang menjalankan ibadah Jumat Agung, tepatnya saat mencium luka di kaki Tuhan Yesus, ia terjatuh dan langsung menghadap Yang Maha Kuasa.

💢Sungguh akhir perjalanan hidup yang "indah" demikian gumam para jemaat setelah menyadari ternyata dia telah tiada di saat mengenang wafat Tuhan Yesus.

💢...... Sang istri terbayang tatapan terakhir suaminya saat mau berangkat ke ke gereja.Terpateri dalam lubuk hatinya, mungkinkah itu sebagai tanda perpisahan pengganti ucapan "Selamat Tinggal" ataukah suaminya khawatir meninggalkannya sendiri didunia ini. Ada gundah menggelayut dihati sang istri, Walau masih ada anak-anak yang akan mengurusnya.

💢Tapi kehilangan suami yang telah didampinginya selama puluhan tahun cukup membuatnya terguncang. Namun ia tidak mengurangi sedikitpun keikhlasan dihatinya yang bisa menghambat perjalanan sang suami menghadap Sang Khalik.

Dalam do'a dia selalu memohon kekuatan agar dapat bertahan dan juga memohon agar suaminya ditempatkan pada tempat yang layak.

💢Tak lama setelah kepergian suaminya, sang istri bermimpi bertemu dengan suaminya.  Dengan wajah yang cerah sang suami menghampiri istrinya dan menyisir rambut sang istri dengan lembut.

"Apa yang Bapak lakukan?' tanya istrinya senang bercampur bingung.

"Ibu harus kelihatan cantik, kita akan melakukan perjalanan panjang. Bapak tidak bisa tanpa Ibu, bahkan setelah kehidupan didunia ini berakhir sekalipun. Bapak selalu butuh Ibu.  Saat disuruh memilih pendamping Bapak bingung, kemudian bilang pendampingnya tertinggal, Bapakpun mohon izin untuk menjemput Ibu."

💢Istrinya menangis sebelum akhirnya berkata :
"Ibu ikhlas Bapak pergi, tapi Ibu juga tidak bisa bohong kalau Ibu takut sekali tinggal sendirian.  Kalau ada kesempatan mendampingi Bapak sekali lagi dan untuk selamanya tentu saja tidak akan Ibu sia-siakan."

💢Sang istri mengakhiri tangisannya dan menggantinya dengan senyuman, senyuman indah dalam tidur panjang selamanya.

✝ Pesan moral:
"Kasihilah pasangan Anda sebelum segalanya terlambat". ❣❣❣

✝ Tuhan Yesus Memberkati.

Rhenald Kasali : menyikapi kehadiran Taxi Online



17 March 2016, by Rumah Perubahan

Senin (14/3) lalu kawasan Balai Kota DKI Jakarta, Istana Negara, dan kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika diserbu ribuan pengemudi taksi.

Mereka berdemo menolak kehadiran taksi yang berbasis aplikasi online. Anda pasti bisa dengan mudah menerka penyebabnya. Iya, penghasil-an mereka terpangkas akibat hadirnya taksi berbasis aplikasi. Bahkan sebetulnya bukan hanya taksi itu yang membuat penumpang ber-pindah. Ojek online merebut sebagian pasar taksi konven-sional.

Mereka mengeluh, utang setoran ke perusahaan terus bertambah. Padahal, uang yang dibawa pulang untuk makan anak-istri makin turun. Kita tentu prihatin dengan kenyataan tersebut. Apalagi jumlah pengemudi angkutan umum ini tidak sedikit. Seluruhnya bisa mencapai 170.000-an. Sampai di sini Anda mungkin bergumam: mengapa mereka tidak berubah saja? Ke mana para eksekutifnya? Mengapa mereka membiarkan pasar-nya digerus para pelaku bisnis online tanpa berupaya melakukan perubahan internal? Tentu semua ini tak akan mudah.

Sampai di sini adagium perubahan kembali berbunyi: kalau rasa sakit manusia itu belum melebihi rasa takut-nya, rasanya belum tentu mereka mau berubah. Maaf, pesan ini berlaku buat kita semua, baik yang sedang duka maupun yang masih gembira. Tapi, supaya fair, kita juga mesti melihatnya dari sisi yang lain, yakni pengemudi taksi berbasis aplikasi dan ojek online .

Mereka juga tengah mencari penghasilan untuk mencukupi kebutuhan anak istrinya. Lalu, pelanggannya juga senang memakai taksi berbasis aplikasi karena serasa naik mobil pribadi dan tarifnya pun murah. Begitu selesai langsung turun. Praktis. Tak pakai bayar-bayaran tunai. Bisnis taksi berbasis aplikasi ini juga punya pesaing. Anda bisa klik www.nebeng.com. Iniaplikasi yang juga mempertemukan pemilik kendaraan pribadi dengan mereka yang membutuhkan angkutan ke arah yang sama.

Tarifnya tak kalah bersaing. Misalnya tarif dari Perumah-an Vila Nusa Indah di Bekasi ke Jakarta hanya Rp15.000 sekali jalan. Murah! Para pemilik kendaraan yang rela "ditebengi" ini juga ikut andil dalam mengurangi kemacetan di Jakarta. Ketimbang setiap orang naik mobil pribadi, lebih satu mobil dipakai bersama-sama dengan cara nebeng. Jumlah mobil yang masuk ke Jakarta jadi lebih sedikit.

Pertarungan Business Model 

Tapi, mari kita bahas soal perseteruan taksi konvensional vs taksi berbasis aplikasi. Hadirnya taksi berbasis aplikasi, menurut saya, adalah penanda datangnya era crowd business. Apa itu crowd business? Sederhana. Ini bisnis yang kalau Anda mencoba mencari polanya bakal pusing sendiri. Sebab serba tidak jelas. Misalnya, tidak jelas batasan antara produsen dan konsumen. Juga, tidak jelas kreditor dengan debitor.

Siapapun bisa menjadi pemasok Anda, tetapi sekaligus menjadi konsumen Anda. Crowd business kian kencang berputar akibat kemajuan teknologi informasi— yang terutama membuat arus informasi mengalir deras dan sekaligus memangkas biaya-biaya transaksi. Dulu kalau kita mau mencari suatu barang mesti menghabiskan waktu, tenaga dan uang. Kita datang ke beberapa toko, melihat barang, membandingkan harganya, dan melakukan tawar-menawar.

Kalau setuju, baru kita membayar. Kini tidak perlu lagi. Kita cukup berselancar di dunia maya, mencari barang dan membandingkannya, memilih, memesan, lalu membayar. Semuanya bisa dilakukan tanpa kita harus beranjak dari kursi dan dengan biaya nyaris nol. Itu pula yang terjadi dalam perseteruan antara bisnis taksi konvensional vs taksi berbasis aplikasi.

Di bisnis taksi konvensional, kita bukan hanya harus membayar jasa angkutannya, tetapi secara tidak langsung juga mesti menanggung biaya kredit mobilnya, gaji pegawai perusahaan taksinya, biaya listrik dan AC, dan sebagainya. Di bisnis taksi berbasis aplikasi, kita tidak ikut menanggung biaya-biaya tersebut. Jadi, tak mengherankan kalau tarifnya bisa lebih murah. Kolega saya pernah membandingkan.

Untuk rute Cakung ke Halim Perdanakusuma yang samasama di Jakarta Timur, dengan taksi konvensional tarifnya Rp105.000, sementara dengan taksi berbasis aplikasi hanya Rp55.000. Ini jelas pilihan yang mudah buat calon konsumen. Switching cost dalam industri ini amat rendah. Maka terjadilah downshifting. Lalu, bagaimana yang satu bisa lebih mahal ketimbang yang lain? Ini adalah persoalan model bisnis.

Analoginya mirip bisnis penerbangan full service dengan low cost carrier (LCC). LCC mendesain model bisnisnya dengan memangkas berbagai biaya, sehingga tarifnya menjadi lebih murah ketimbang maskapai penerbangan yang full service. Model bisnis inilah yang membuat bisnis taksi era lama bakal segera usang.

Pesaingnya bukan sesama bisnis taksi, melainkan para pembuat aplikasi yang mempertemukan para pemilik mobil pribadi dengan calon konsumen yang membutuhkan jasa angkutan. Selamat datang di peradaban sharing economy. Efisiensi menjadi kenyataan karena kita saling mendayagunakan segala kepemilikan yang tadinya idle dari owning economy.

Berdamai, bukan Menentang 

Kasus serupa bisnis taksi bakal kita jumpai dalam bisnis-bisnis yang lain. Di luar negeri, pangsa pasar bisnis perbankan mulai terganggu oleh hadirnya perusahaan-perusahaan crowd funding. Anda bisa cek ini di www. l e n d i n g c l u b . com. Perusahaan ini mengumpulkan dana dari masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit ke masyarakat.

Bedanya, proses mendapatkan kreditnya jauh lebih simpel ketimbang perbankan, dan suku bunganya pun lebih murah. Di Indonesia, bisnis ala lending club sudah ada. Anda bisa cek website-nya di www.gandengtangan.org. Memang untuk sementara bisnis yang didanai masih untuk usaha skala UMKM dan social enterprise. Tapi, siapa tahu ke depannya bakal melebar ke mana-mana Di luar negeri, ada www.airbnb.com yang mempertemukan para pemilik rumah pribadi yang ingin menyewakan rumahnya dengan orang-orang yang mencari penginapan.

Soal tarif, jelas lebih murah ketimbang hotel. Lalu, ada juga aplikasi yang mempertemukan para pemilik mobil pribadi dengan calon konsumen angkutan darat. Namanya Lyft. Hadirnya aplikasi ini membuat bisnis taksi tersaingi. Begitulah, kita tak bisa membendung teknologi. Ia akan hadir untuk menghancurkan bisnis bisnis yang sudah mapan—yang tak bisa beradaptasi dengan perubahan.

Persis kata Charles Darwin, "bukan yang terkuat yang akan bertahan, tetapi yang mampu beradaptasi dengan perubahan". Maka, kita harus berdamai dengan perubahan. Bagaimana caranya? Di luar negeri, para pengelola chain hotel berdamai dengan kompetitornya, para pemilik rumah yang siap disewakan melalui jasa www.airbnb.com . Caranya, mereka menjadi pengelola dari rumah-rumah yang bakal disewakan tersebut sehingga ruangan dan layanannya memiliki standar ala hotel.

Belum lama ini saya menikmatinya di sebuah desa di Spanyol Selatan, dan saya puas. Kasus serupa menimpa Lego, perusahaan mainan anak, yang terancam bangkrut pada awal 1990-an. Hadirnya video games membuat anak-anak kita tak berminat lagi dengan batu bata mainan buatan Lego. Namun, perusahaan itu mampu bangkit lagi dengan mengandalkan inovasi dari orangorang di luar perusahaan, atau crowd sourcing.

Mereka semua belajar dari model bisnis Kick Starter yang fenomenal. Lego tak melawan perubahan, tetapi berdamai. Saya tidak punya resep khusus bagaimana caranya setiap perusahaan mesti menghadapi perubahan. Intinya jangan menentang. Berdamailah dengan perubahan.

Demikian juga pesan saya kepada bapak Presiden, Menteri Perhubungan, Gubernur DKI, dan Menteri Kominfo. Kita butuh cara baru yang berdamai dengan perubahan. Maka, kita semua akan selamat.


Senin, 21 Maret 2016

Keseimbangan Hidup



Dikisahkan, suatu hari ada seorang anak muda yang tengah menanjak karirnya tapi merasa hidupnya tidak bahagia. Istrinya sering mengomel karena merasa keluarga tidak lagi mendapat waktu dan perhatian yang cukup dari si suami. Orang tua dan keluarga besar, bahkan menganggapnya sombong dan tidak lagi peduli kepada keluarga besar.

Tuntutan pekerjaan membuatnya kehilangan waktu untuk keluarga, teman-teman lama, bahkan saat merenung bagi dirinya sendiri.

Hingga suatu hari, karena ada masalah, si pemuda harus mendatangi salah seorang petinggi perusahaan di rumahnya. Setibanya di sana, dia sempat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah.

"Hai anak muda. Tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang harus Bapak selesaikan," seru tuan rumah. Bukannya masuk, si pemuda menghampiri dan bertanya, "Maaf, Pak. Bagaimana Bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat keputusan-keputusan hebat di perusahaan kita?"
Tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, si bapak menjawab ramah, "Anak muda, mau lihat keindahan yang lain? Kamu boleh kelilingi rumah ini. Tetapi, sambil berkeliling, bawalah mangkok susu ini. Jangan tumpah ya. Setelah itu kembalilah kemari".

Dengan sedikit heran, namun senang hati, diikutinya perintah itu. Tak lama kemudian, dia kembali dengan lega karena mangkok susu tidak tumpah sedikit pun. Si bapak bertanya, "Anak muda. Kamu sudah lihat koleksi batu-batuanku? Atau bertemu dengan burung kesayanganku?"

Sambil tersipu malu, si pemuda menjawab, "Maaf Pak, saya belum melihat apa pun karena konsentrasi saya pada mangkok susu ini. Baiklah, saya akan pergi melihatnya."

Saat kembali lagi dari mengelilingi rumah, dengan nada gembira dan kagum dia berkata, "Rumah Bapak sungguh indah sekali, asri, dan nyaman." tanpa diminta, dia menceritakan apa saja yang telah dilihatnya. Si Bapak mendengar sambil tersenyum puas sambil mata tuanya melirik susu di dalam mangkok yang hampir habis.

Menyadari lirikan si bapak ke arah mangkoknya, si pemuda berkata, "Maaf Pak, keasyikan menikmati indahnya rumah Bapak, susunya tumpah semua".

"Hahaha! Anak muda. Apa yang kita pelajari hari ini? Jika susu di mangkok itu utuh, maka rumahku yang indah tidak tampak olehmu. Jika rumahku terlihat indah di matamu, maka susunya tumpah semua. Sama seperti itulah kehidupan, harus seimbang. Seimbang menjaga agar susu tidak tumpah sekaligus rumah ini juga indah di matamu. Seimbang membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Semua kembali ke kita, bagaimana membagi dan memanfaatkannya. Jika kita mampu menyeimbangkan dengan bijak, maka pasti kehidupan kita akan harmonis".

Seketika itu si pemuda tersenyum gembira, "Terima kasih, Pak. Tidak diduga saya telah menemukan jawaban kegelisahan saya selama ini. Sekarang saya tahu, kenapa orang-orang menjuluki Bapak sebagai orang yang bijak dan baik hati".
==============================

Demikian juga dalam pelayanan, harus seimbang dengan kehidupan berkeluarga, sebab pelayanan akan sia-sia jika karena kesibukan pelayanan tersebut, keluarga tidak terurus...

Dapat membuat kehidupan seimbang tentu akan mendatangkan keharmonisan dan kebahagiaan. Namun bisa membuat kehidupan menjadi seimbang, itulah yang tidak mudah

Sabtu, 19 Maret 2016

Tips Reuni Yang Sukses



Perpisahan kita selama bertahun-tahun telah membentuk kita seperti sekarang ini. Banyak perubahan terjadi dalam hidup kita selama perpisahan itu baik secara fisik, sosial dan spiritual. Perubahan Fisik seperti bentuk tubuh, dulu gemuk sekarang langsing, dulu langsing sekarang subur, dulu cantik sekarang lebih cantik, dulu ganteng sekarang tambah ganteng, dulu kurang sehat sekarang fit dst. Perubahan Status Sosial, karena kariernya yg cemerlang, karena jabatan, karena bisnisnya, seseorang bisa menjadi kaya dan terpandang atau sebaliknya masih prihatin karena bisnisnya kena krisis ekonomi, prihatin kena PHK dst-dst. Perubahan Spiritual, dulu badung sekarang alim, dulu suka nyontek sekarang jadi guru agama, dulu sopan sekarang lebih santun, dulu jarang sholat sekarang taat, dulu lihat gereja saja males sekarang setiap hari ke gereja, dst.

Berikut Tips Etik Reuni Sukses :

1. Kita hadir dalam reuni sebagai teman yang sederajat, seperti waktu kita masih bersama-sama. Peserta reuni harus memiliki jiwa besar, toleran dan mau menahan diri. Bersedia menanggalkan semua atribut dalam dirinya seperti, jabatan, status sosial, kekayaan dll.

2. Legowo, bersedia dipanggil dan memanggil nama teman seperti waktu masih bersama-sama (kuliah), tidak memakai embel-embel Pak, Bu, mbak, mas, dst.

3. Jangan membuat teman lain bad mood, minder, maka sebaiknya Anda tidak ceritakan pekerjaan, keberhasilan bisnis, jabatan, status sosial, kekayaan yang dimiliki, kehebatan anak, istri Anda, juga jgan bercerita kegagalan Anda dll pada forum umum (didengarkan banyak orang). Jika ingin berbagi cerita tentang hal ini bicarakan secara langsung/khusus kepada siapa anda ingin berbagi cerita.

4.Jangan bergunjing, berceritalah yg wajar tentang kenangan masa saat bersama-sama doeloe. Seperti cerita-cerita yg saat itu tidak terceritakan.

5. Jangan cemburu, jika cowok/cewek yg dulu anda incar tampak lebih dekat dan akrab dg teman yg lain. Atau jgn cemburu lagi jika terungkap kisah cinta cowok/cewek incaran Anda, justru pada teman Anda sendiri. Jadikan itu lelucon masa lalu saja jangan Baper (bawa perasaan). Semua sdh berlalu, apalagi sekarang kita sdh memiliki keluarga sendiri.

Indikasi reuni sukses :
1. Akan terjalin persahabatan lebih akrab
2. Tidak kapok datang lagi dalam reuni berikutnya.
3. Merasa bangga memiliki teman lama yg masih ramah bersahabat dan merasa dihargai sebagai teman/sahabat.

Yang berharga di dunia


Dalam dunia bisnis, aku adalah simbol dari kesuksesan, seakan-akan harta dan diriku tidak terpisahkan, karena selain kerja, hobiku tak banyak.

Saat ini aku berbaring di rumah sakit, merenungi jalan kehidupanku, kekayaan, nama, dan kedudukan, semuanya itu tidak ada artinya lagi.

Malam yang hening, cahaya dan suara mesin di sekitar ranjangku, bagaikan nafasnya maut kematian yang mendekat pada diriku.

Sekarang aku mengerti, seseorang asal memiliki harta secukupnya untuk digunakan dirinya saja itu sudah cukup. Mengejar kekayaan tanpa batas itu bagaikan monster yang mengerikan.

Tuhan memberi kita organ-organ perasa, agar kita bisa merasakan cinta kasih yang terpendam dalam hati kita yang paling dalam. Tapi bukan kegembiraan yang datang dari kehidupan yang mewah — itu hanya ilusi saja.

Harta kekayaan yang aku peroleh saat aku hidup, tak mungkin bisa aku bawa pergi. Yang aku bisa bawa adalah kasih yang murni yang selama ini terpendam dalam hatiku. Hanya cinta kasih itulah yang bisa memberiku kekuatan dan terang.

Ranjang apa yang termahal di dunia ini? Ranjang orang sakit. Orang lain bisa bukakan mobil untukmu, orang lain bisa kerja untukmu, tapi tidak ada orang bisa menggantikan sakitmu. Barang hilang bisa didapat kembali, tapi nyawa hilang tak bisa kembali lagi.
Saat kamu masuk ke ruang operasi, kamu baru sadar bahwa kesehatan itu betapa berharganya.

Kita berjalan di jalan kehidupan ini. Dengan jalannya waktu, suatu saat akan sampai tujuan. Bagaikan panggung pentas pun, tirai panggung akan tertutup, pentas telah berakhir.

Yang patut kita hargai dan sayangkan adalah hubungan kasih antar keluarga, cinta akan suami-istri dan juga kasih persahabatan antar-teman.

HARGAI SETIAP DETIK DALAM KEHIDUPAN KITA, ISI HIDUP KITA DENGAN PERKARA PERKARA YANG TIDAK BISA DIBELI DENGAN UANG.

Bersyukur selalu



Ketika menderita SAKIT, Tersadar betapa nikmatnya SEHAT.

Ketika terjadi PERPISAHAN, Tersadar betapa indahnya KEBERSAMAAN.

Ketika terjadi KEMATIAN, Tersadar betapa sangat berharganya KEHIDUPAN.

Sayang KESADARAN selalu datang terlambat, Ketika TAK ADA LAGI yg dapat di perbuat.

Bukan kejadian yg bikin kita bahagia/tidak bahagia, tapi Hidup memang pilihan.. Kita harus memilih diantara keduanya.

Kemarin sudah mati,
Hari esok belum tiba,
Kita hanya punya 1 hari,
Yaitu HARI INI & pastikan kita akan bahagia didalamnya.

Jangan sesali ketidakbahagiaan yg di alami dimasa yg lalu, Tapi buatlah hari ini menjadi hari bahagia, apa pun masalah yang akan. Menghadang..

Separuh dari dunia salah menebak arah dalam berburu kebahagiaan.

Mereka pikir kebahagiaan itu isinya adalah memiliki & mengambil, serta di layani oleh orang lain.

Tapi sebenarnya kebahagiaan itu isinya adalah Memberi & Melayani Orang Lain.

Jgn pernah berharap kita bisa berbahagia di tengah penderitaan orang lain.

Coba renungkan...
Mungkin sudah lama kita kurang berbahagia,
hari ini pastikan kita memberi utk org lain,
beri waktu & tenaga anda, bahkan uang kpd orang yg benar2 membutuhkan.

Syukur adalah magnet berkat.
Bersyukurlah atas apa yg telah dimiliki agar kebahagiaan selalu.

Motivasi : Peter Gontha


Dear JELITA (Jelang lewat Limapuluh Tahun) dan LOLITA (Lolos Limapuluh Tahun)

1. Pada saat usia telah 50 th, hendaklah belajar mengasihi diri sendiri. Berusaha menikmati hidup.
Saat masih bisa menikmatinya jangan pelit terhadap diri sendiri.

2. Anak2 telah dewasa, harus yakin mereka akan sukses, masing2 mempunyai rejekinya sendiri.  Berhentilah mengkhawatirkan mereka.

3. Kita harus hidup berbahagia di dunia ini. Meski pun setiap rumah tangga memiliki masalahnya sendiri. Dan tidak perlu membandingkan jabatan dan kekuasaan dgn orang lain.
Sampai usia 50 th kita harus hidup lebih bahagia, lebih sehat, dan panjang umur daripada orang lain.

4. Kemampuan setiap orang ada batasnya, meskipun kita bisa seperti superman. Terhadap hal2 yg di luar kemampuan kita janganlah terlalu risau. Risau pun tdk ada gunanya, yg hanya akan mempengaruhi emosional, fisik dan kesehatan.

5. Saat pensiun masih mengandalkan diri sendiri, jangan terlalu mengharapkan anak. Harta warisan kita kasih sewajarnya saja untuk anak. Karena penghasilan anak juga bukanlah milik kita, dimintai pun sulit.

6. Berusaha sendiri mencari teman di hari tua, Berusaha mencari sahabat di hari tua, anak yg soleh mempunyai bakti, namun mrk akan disibukkan oleh pekerjaan. Tidak dapat setiap saat mendampingi kita.

7. Saat usia 50 thn janganlah menukarkan kesehatan dgn Harta Duniawi. Uang yang dicari tak berujung, bahkan jika di dapat, hanyalah untuk membeli sejumlah obat, bukan untuk kesehatan kita.

8. Kebahagiaan hanya dapat diupayakan oleh diri sendiri.
Asalkan memiliki nurani yg baik maka setiap hari akan terjadi hal2 yang baik, maka setiap hari akan bahagia.

9.  Semangat yg baik tidak mudah sakit. Semangat yg baik dapat menyembuhkan dan mempercepat penyembuhan penyakit. Maka pertahankan semangat itu.

10.  Suasana hati yg baik, Olahraga yg tepat, jiwa yg sehat. Makan makanan yang tepat dan hidup teratur. Maka dapat hidup sehat & panjang umur.

11. Makna kehidupan dimulai dari usia 50 thn. Banyak yg tdk mengalami Lolita, krn melupakan Jelita.

Kamis, 17 Maret 2016

Inisiatif



Dalam beberapa rapat manajemen yang kami lakukan setiap bulan, sesekali kami berdiskusi tentang kondisi sumber daya manusia di perusahaan grup kami. Biasanya muncul keluhan orang-orang Jepang soal kualitas orang kita.

Kebetulan saya satu-satunya orang Indonesia dalam forum ini. Ini adalah forum yang anggotanya adalah para presiden direktur perusahaan grup kami (ada 12 perusahaan), ditambah direktur di perusahaan holding. Semua orang Jepang.
Salah satu hal yang mereka keluhkan adalah soal rendahnya inisiatif. "Shiji machi," kata mereka. Artinya banyak orang yang hanya menunggu perintah, kalau tidak diperintah tidak bergerak. Mereka tidak tahu apa yang dilakukan selanjutnya.

Orang seperti ini memang akan jadi beban organisasi. Seorang pemimpin tidak akan sanggup memikirkan segala aspek pekerjaan organisasinya sampai detil. Bawahannya harus mengambil inisiatif, menerjemahkan arah kebijakan pemimpin ke tingkat yang lebih detil dan mengeksekusinya.

Tanpa hal itu, semua beban pikiran akan bertumpu pada pemimpin seorang saja. Kalau sudah begini, organisasi tidak akan berjalan dengan baik.

Apa itu inisiatif? Kata ini berasal dari bahasa Inggris, to initiate, artinya memulai. Mengambil inisiatif artinya memulai suatu tindakan.

Dalam hal organisasi tindakan yang kita mulai bisa merupakan sesuatu yang sama sekali baru, tapi tidak harus selalu begitu. Inisiatif dalam pengertian yang kedua bisa bermakna sebagai penjabaran strategi/kebijakan yang sudah ada.

Bagaimana mengambil inisiatif? Hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami organisasi tempat kita bekerja, lalu memahami posisi dan peran kita dalam organisasi tersebut.

Mengambil inisiatif bukan berarti kita boleh asal bertindak, yang penting memulai sesuatu. Berinisiatif artinya bertindak selaras dengan tujuan organisasi, dan sesuai dengan fungsi dan wewenang kita.

Pengetahuan tentang organisasi serta peran kita akan memastikan tindakan yang kita mulai sesuai dengan kebutuhan, serta memberi kita panduan tentang batas yang tidak boleh kita lampaui.

Yang kedua adalah hal yang lebih teknis, yaitu memahami arahan dari pimpinan. Peran kita adalah menerjemahkan arahan itu menjadi tindakan-tindakan di lapangan. Inisiatif bermakna, kita menerjemahkannya menjadi rencana tindakan yang lebih detil serta mengeksekusinya.

Tapi inisiatif bisa pula bermakna bahwa kita memperpanjang garis vektor yang sudah digambarkan oleh pimpinan. Ingat, kita hanya memperpanjang garis itu, bukan membelokkannya ke arah lain.

Kita pun harus waspada, ada batas yang tidak boleh kita lewati. Jangan mememperpanjang garis terlalu jauh.

Bolehkah kita membelokkan arah garis kebijakan? Sampai di mana batas kita dalam menarik garis perpanjangan tadi? Dalam hal ini manajemen Jepang punya konsep yang disebut horenso.

Horenso adalah nama sayur, sejenis bayam. Tapi dalam hal ini horenso adalah singkatan, hokoku (lapor), renraku (kontak), sodan (konsultasi/diskusi). Boleh saja kita berinisiatif membelukkan arah garis kebijakan yang diberikan atasan kita, tapi kita perlu berkonsultasi dengan dia.

Kita juga harus tahu sampai di mana kita harus berhenti, atau di mana kita harus belok lagi. Dalam hal ini horenso, komunikasi dengan atasan, juga dengan anggota tim yang lain harus terus dilakukan.

Ada beberapa sikap praktis yang bisa kita kembangkan untuk membangun inisiatif.

Terus bekerja dan berpikir untuk  mencari solusi. Jangan pernah menyerah ketika usaha yang kita lakukan belum mampu menyelesaikan masalah yang kita hadapi.

Selasa, 01 Maret 2016

Kaizen

Quote James Gwee

Renungan dari CEO Google

CEO Google, Sundar Pichai mulai banyak dikenal orang setelah menjabat pimpinan tertinggi raksasa perusahaan Google. Pichai terlahir di Tamil Nadu, India pada tahun 1972. Pichai dikenal oleh karyawan Google sebagai seseorang yang selalu berhasil merealisasikan rencana menjadi kenyataan. Beberapa proyek dia yang sukses yakni browser Chrome dan Android

Sundar Pichai memang dikenal sebagai orang yang ramah, cerdas, dan pekerja keras. Ada sebuah kisah inspiratif dari pidato oleh Sundar Pichai kepada anak buahnya–
Ia berpidato tentang kecoa. Kisah inspiratif dibalik kecoa yang menjijikkan.

Di sebuah restoran, seekor kecoa tiba-tiba terbang dari suatu tempat dan mendarat di seorang wanita.

Dia mulai berteriak ketakutan.

Dengan wajah yang panik dan suara gemetar, dia mulai melompat, dengan kedua tangannya berusaha keras untuk menyingkirkan kecoa tersebut.

Reaksinya menular, karena semua orang di kelompoknya juga menjadi panik.

Wanita itu akhirnya berhasil mendorong kecoa tersebut pergi tapi … kecoa itu mendarat di pundak wanita lain dalam kelompok.

Sekarang, giliran wanita lain dalam kelompok itu untuk melanjutkan drama.

Pelayan bergegas ke depan untuk menyelamatkan mereka.

Dalam sesi saling lempar tersebut, kecoa berikutnya jatuh pada pelayan.

Pelayan berdiri kokoh, menenangkan diri dan mengamati perilaku kecoa di kemejanya.

Ketika dia cukup percaya diri, ia meraih kecoa itu dengan jari-jarinya dan melemparkan nya keluar dari restoran.

Menyeruput kopi dan menonton hiburan itu, antena pikiran saya mengambil beberapa pemikiran dan mulai bertanya-tanya, apakah kecoa yang bertanggung jawab untuk perilaku heboh mereka?

Jika demikian, maka mengapa pelayan tidak terganggu?

Dia menangani peristiwa tersebut dengan mendekati sempurna, tanpa kekacauan apapun.

So, para hadirin.. CEO dari India ini kemudian bertanya:

"Lalu apa yang bisa saya dapat dari kejadian tadi?"

Ia melanjutkan pidatonya..

"Dari tempat saya duduk, saya berpikir..

Kenapa 2 wanita karir itu panik, sementara wanita pelayan itu bisa dengan tenang mengusir kecoa?

Berarti jelas bukan karena kecoanya, tapi karena respon yang diberikan itulah yang menentukan. Ketidakmampuan kedua wanita karir dalam menghadapi kecoa itulah yang membuat suasana cafe jadi kacau.

Kecoa memang menjijikkan.
Tapi ia akan tetap seperti itu selamanya.
Tak bisa kau ubah kecoa menjadi lucu dan menggemaskan.

Begitupun juga dengan masalah.

Atau macet dijalanan, atau istri yang cerewet, teman yang berkhianat, bos yang sok kuasa, bawahan yang tidak penurut, deadline yang ketat, tetangga yang mengganggu, dsb.

Sampai kapanpun semua itu tidak akan pernah menyenangkan.

Tapi bukan itu yang membuat semuanya kacau. Ketidakmampuan kita untuk menghadapi yang membuatnya demikian."

Yang mengganggu wanita itu bukanlah kecoa, tetapi ketidakmampuan wanita itu untuk mengatasi gangguan yang disebabkan oleh kecoa tersebut.

Disitu saya menyadari bahwa, bukanlah teriakan ayah saya atau atasan saya atau istri saya yang mengganggu saya, tapi ketidakmampuan saya untuk menangani gangguan yang disebabkan oleh teriakan merekalah yang mengganggu

Reaksi saya terhadap masalah itulah yang sebenarnya lebih menciptakan kekacauan dalam hidup saya, melebihi dari masalah itu sendiri.
Apa hikmah dibalik kisah inspiratif dari pidato ini?

Para wanita bereaksi, sedangkan pelayan merespon.

Reaksi selalu naluriah sedangkan respon selalu dipikirkan baik-baik.

Sebuah cara yang indah untuk memahami ………… HIDUP.

Orang yang BAHAGIA bukan karena semuanya berjalan dengan benar dalam Kehidupannya..

Dia BAHAGIA karena sikapnya dalam menanggapi segala sesuatu di kehidupannya Benar..!

Itulah kira-kira hikmah yang dapat diambil dari sebuah kisah inspiratif dari pidato CEO Google, Sundar Pichai.

"Masalah adalah sebuah masalah ..... RESPONSE kita lah yg akan menentukan bagaimana akhir dari sebuah masalah .... "