Rabu, 23 Maret 2016

Pasutri : Merawat Cinta...


💢Disebuah rumah sederhana yang asri, tinggal sepasang suami istri yang sudah memasuki usia senja.
Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yang telah dewasa dan memiliki kehidupan sendiri yang mapan.

💢Sang suami merupakan seorang pensiunan sedangkan istrinya seorang ibu rumah tangga.
Suami istri ini lebih memilih untuk tetap tinggal dirumah, mereka menolak ketika putra-putri mereka menawarkan untuk ikut pindah bersama mereka.

💢Jadilah mereka, sepasang suami istri yang hampir renta itu menghabiskan waktu mereka yang tersisa dirumah yang telah menjadi saksi berjuta peristiwa dalam keluarga itu.

💢Suatu petang mereka hadir dalam doa arwah 40 hari meninggalnya tetangga mereka, yang rumahnya tak jauh dari rumah mereka, waktu pulang sang istri tidak menemukan sandal yang dikenakannya tadi.
Saat sibuk mencari, suaminya datang menghampiri seraya bertanya mesra : "Kenapa Bu?"
Istrinya menoleh sambil menjawab "Sandal Ibu tidak ketemu Pak".
"Ya sudah pakai ini saja" kata suaminya sambil menyodorkan sandal yang dipakainya.
Walau agak ragu sang istri tetap memakai sandal itu dengan berat hati.

💢Menuruti perkataan suaminya adalah kebiasaannya.
Jarang sekali ia membantah apa yang dikatakan oleh sang suami.
Mengerti kegundahan istrinya, sang suami mengeratkan genggaman pada tangan istrinya.

💢"Bagaimanapun usahaku untuk ber terima kasih pada kaki istriku yang telah menopang hidupku selama puluhan tahun itu, takkan pernah setimpal terhadap apa yang telah dilakukannya".

💢Kaki yang selalu berlari kecil membukakan pintu untuk-ku saat aku pulang kerja, 

💢Kaki yang telah mengantar anak-anak-ku ke sekolah tanpa kenal lelah, serta kaki yang menyusuri berbagai tempat mencari berbagai kebutuhanku dan anak-anakku".

💢Sang istri memandang suaminya sambil tersenyum dengan tulus dan merekapun mengarahkan langkah menuju rumah tempat bahagia bersama….

💢Karena usia yang telah lanjut dan penyakit diabetes yang dideritanya, sang istri mulai mangalami gangguan penglihatan.
Saat ia kesulitan merapikan kukunya, sang suami dengan lembut mengambil gunting kuku dari tangan istrinya.
Jari-jari yang mulai keriput itu dalam genggamannya mulai dirapikan dan setelah selesai sang suami mencium jari-jari itu dengan lembut dan bergumam :
"Terima kasih ya Bu ".
"Tidak, Ibu yang seharusnya berterima kasih sama Bapak, telah membantu memotong kuku Ibu" tukas sang istri tersipu malu.

💢"Terimakasih untuk semua pekerjaan luar biasa yang belum tentu sanggup aku lakukan. Aku takjub betapa luar biasanya Ibu. Aku tahu semua takkan terbalas sampai kapanpun" kata suaminya tulus.

💢Dua titik bening menggantung disudut mata sang istri ......
"Bapak kok bicara begitu? Ibu senang atas semuanya Pak, apa yang telah kita lalui bersama adalah sesuatu yang luar biasa.
Ibu selalu bersyukur atas semua yang dilimpahkan pada keluarga kita, baik ataupun buruk.  Semuanya dapat kita hadapi bersama."

💢Hari Jum'at Agung yang cerah setelah beberapa hari hujan.
Siang itu sang suami bersiap hendak ke gereja mengenang sengsara dan wafat Tuhan.

Setelah berpamitan pada sang istri yang saat itu kurang enak badan, ia menoleh sekali lagi pada sang istri menatap tepat pada matanya sebelum akhirnya melangkah pergi.

💢Tak ada tanda yang tak biasa di mata dan perasaan sang istri hingga saat beberapa orang mengetuk pintu membawa kabar yang tak pernah diduganya.

💢Ternyata siang itu sang suami tercinta telah menyelesaikan perjalanannya di dunia.  Ia telah pulang menghadap Bapa-nya ketika sedang menjalankan ibadah Jumat Agung, tepatnya saat mencium luka di kaki Tuhan Yesus, ia terjatuh dan langsung menghadap Yang Maha Kuasa.

💢Sungguh akhir perjalanan hidup yang "indah" demikian gumam para jemaat setelah menyadari ternyata dia telah tiada di saat mengenang wafat Tuhan Yesus.

💢...... Sang istri terbayang tatapan terakhir suaminya saat mau berangkat ke ke gereja.Terpateri dalam lubuk hatinya, mungkinkah itu sebagai tanda perpisahan pengganti ucapan "Selamat Tinggal" ataukah suaminya khawatir meninggalkannya sendiri didunia ini. Ada gundah menggelayut dihati sang istri, Walau masih ada anak-anak yang akan mengurusnya.

💢Tapi kehilangan suami yang telah didampinginya selama puluhan tahun cukup membuatnya terguncang. Namun ia tidak mengurangi sedikitpun keikhlasan dihatinya yang bisa menghambat perjalanan sang suami menghadap Sang Khalik.

Dalam do'a dia selalu memohon kekuatan agar dapat bertahan dan juga memohon agar suaminya ditempatkan pada tempat yang layak.

💢Tak lama setelah kepergian suaminya, sang istri bermimpi bertemu dengan suaminya.  Dengan wajah yang cerah sang suami menghampiri istrinya dan menyisir rambut sang istri dengan lembut.

"Apa yang Bapak lakukan?' tanya istrinya senang bercampur bingung.

"Ibu harus kelihatan cantik, kita akan melakukan perjalanan panjang. Bapak tidak bisa tanpa Ibu, bahkan setelah kehidupan didunia ini berakhir sekalipun. Bapak selalu butuh Ibu.  Saat disuruh memilih pendamping Bapak bingung, kemudian bilang pendampingnya tertinggal, Bapakpun mohon izin untuk menjemput Ibu."

💢Istrinya menangis sebelum akhirnya berkata :
"Ibu ikhlas Bapak pergi, tapi Ibu juga tidak bisa bohong kalau Ibu takut sekali tinggal sendirian.  Kalau ada kesempatan mendampingi Bapak sekali lagi dan untuk selamanya tentu saja tidak akan Ibu sia-siakan."

💢Sang istri mengakhiri tangisannya dan menggantinya dengan senyuman, senyuman indah dalam tidur panjang selamanya.

✝ Pesan moral:
"Kasihilah pasangan Anda sebelum segalanya terlambat". ❣❣❣

✝ Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar: