Rabu, 18 Maret 2015

Dua Pasangan Ini Lakukan Pernikahan Di Ruang Tunggu Rumah Sakit

Dalam menjalin sebuah hubungan cinta atau janji suci tentunya tidak mengenal usia, status, atau derajat. janji suci atau hubungan cinta dapat dilakukan setiap orang selama kedua pasangan tersebut saling mencintai dan tidak mendapat halangan/pertanyaan dari banyak orang, hubungan cinta setidaknya membutuhkan waktu yang cukup lama dalam artian kedua pasangan harus saling mengenal satu sama lain agar proses hubungan tersebut berjalan lancar. Berbeda sekali dengan janji suci/pernikahan, kedua pasangan tidak memerlukan banyak waktu karena pasangan tersebut sudah sangat mengenal dan tau seluk-beluk sifat sang pasangan.

Janji suci/pernikahan dapat dilakukan dengan baik apabila kedua pasangan sudah saling mengenal baik orang tua atau sifat mereka karena dalam janji suci diperlukan sebuah keyakinan dan cinta agar dalam membangun rumah tangga nantinya tidak mengalami masalah, namun dalam mengikrarkan janji suci tersebut tentunya dilakukan ditempat-tempat yang mewah atau sederhana dimana tempat tersebut bisa menjadi kenangan bagi anda yang telah mengikrarkan janji suci tersebut.

Seperti halnya dua pasangan kekasih ini, pasangan yang bernama Jack Beniston dan Michelle O'Connor ini melakukan pernikahan mereka diruang tunggu rumah sakit. hal ini dilakukan Jack karena sang kekasih mengidap penyakit dan divonis mengidap penyakit kanker. dokter menjelaskan bahwa Michelle hanya memiliki sisa waktu yang sedikit, berikut ini kisah pilu Jack Beniston yang melamar dan menikahi sang kekasih di raung tunggu rumah sakit :

Dua Pasangan Ini Lakukan Pernikahan Di Ruang Tunggu Rumah Sakit

Dua Pasangan Ini Lakukan Pernikahan Di Ruang Tunggu Rumah Sakit

Seorang duda, Jack Beniston berumur 22 tahun dari Stamford, Amerika Serikat menceritakan kisah pilunya ketika harus melamar dan menikahi sang kekasih di ruang tunggu Rumah Sakit. Hal ini mesti terjadi  lantaran kekasihnya Michelle O'Connorberusia 32 tahun yang divonis oleh dokter memiliki sisa waktunya untuk hidup hanya 48 jam.

Beniston dan O'Connor telah menjalin kasih selama tiga tahun dan dikaruniai seorang anak perempuan bernama Martha. Sebelum melahirkan anaknya, dokter menemukan tumor pada area serviks O'Connor. 


Dua Pasangan Ini Lakukan Pernikahan Di Ruang Tunggu Rumah Sakit

Tumor yang terdeteksi sebagai kanker ini semakin ganas setelah dua bulan O'Connor melahirkan Martha. Informasi mengejutkan tersebut berlanjut dengan kabar buruk lainnya. Dokter mengatakan bahwa harapan hidup O'Connor hanya tinggal dua hari atau 48 jam. Mendengar kabar mengenaskan tersebut, Beniston pun lantas berlutut dan melamar kekasihnya. 

Tak punya waktu untuk terpuruk terlalu lama, Beniston bertindak cepat dengan merencanakan pernikahan. Beniston meminta bantuan dari sejumlah pihak terdekat, keluarga dan sahabat. 
"Aku mengajak kedua pihak keluarga, dan beberapa teman dekat untuk membantu," ujar Beniston. "Para perawat yang sudah selesai bekerja membantu kami menghias ruangan, yang pasti tak akan dapat dibayangkan itu adalah ruang tunggu sebelumnya." 

Seiring waktu, Ibu O'Connor bergegas datang membawa gaun pengantin miliknya dahulu dan sepasang sepatu cantik untuk sang putri. 


Dua Pasangan Ini Lakukan Pernikahan Di Ruang Tunggu Rumah Sakit

Upacara pernikahan berjalan sukses. Lalu, empat minggu kemudian, O'Connor berpulang karena tubuhnya tak sanggup lagi berjuang melawan penderitaan akibat jaringan kanker yang menggerogoti tubuhnya. 
"Orang-orang akan bertanya kepadaku, kenapa aku tak pulang di di malam hari. Tetapi aku tak ingin ada saat yang terlewatkan, di akhir kebersamaan kami," terang Beniston.

Sekarang, Beniston merencanakan masa mendatang dengan fokus merawat putrinya yang berusia delapan bulan. Selain itu, dia juga menciptakan situs bernama Virgin Money Giving, yang merupakan organisasi penggalanan dana untuk Thripe Hill Hospice, rumah sakit tempat almarhumah istrinya mengembuskan napas terakhir. 

Minggu, 15 Maret 2015

Daftar gaji 10 pimpinan dunia

 Daftar gaji pimpinan dunia per tahun, menurut CNN Money:
1. Barack Obama (Presiden AS) dengan gaji US$ 400.000
2. Stephen Harper (Perdana Menteri Kanada) dengan gaji US$ 260.000
3. Angela Merkel (Kanselir Jerman) gaji US$ 234.000
4. Jacob Zuma (Presiden Afrika Selatan) US$ 223.000
5. David Cameron (Perdana Menteri Inggris) US$ 214.000
6. Shinzo Abe (Perdana Menteri Jepang) US$ 202.700
7. Francois Hollande (Presiden Prancis) dengan gaji US$ 194.300. 
8. Vladimir Putin (Presiden Rusia) dengan gaji US$ 136.000
9. Matteo Renzi (Perdana Menteri Italia) US$ 124.600
10. Dilma Rousseff (Presiden Brasil) US$ 120.000
11. Narendra Modi (Perdana Menteri India) US$ 30.300
12. Xi Jinping (Presiden China) US$ 22.000

Karl Wlashcek: Pria gaek yang piawai berbisnis

Menjadi tua memang hukum alam. Namun, menjadi kaya raya di usia yang semakin senja patut diacungi jempol. Adalah Karl Wlaschek, taipan properti masih menjadi langganan daftar orang terkaya di dunia. Dengan nilai kekayaan US$ 4,1 miliar, Wlaschek menduduki peringkat ke 393 miliarder dunia versi forbes. Pria yang telah menikah sebanyak lima kali ini memiliki 250 properti termasuk istana megah, hotel ataupun bangunan bersejarah di Austria.

Fisik boleh jadi sudah renta, tetapi semangat, pemikiran dan cita-cita tak pernah menjadi tua. Berusia tua tak menghalangi seseorang mengembangkan bisnis. Itu pula yang dilakoni Karl Wlaschek, pria berusia 97 tahun, pendiri jaringan supermarket terbesar di Austria, Billa.
Majalah Forbes mendaulat Wlaschek sebagai orang terkaya dunia nomor 393 pada tahun 2015. Tahun lalu, Walschek berada di peringkat 305 sebagai pengusaha kaya dunia. Di Austria, ayah dua orang anak ini menjadi orang terkaya ketiga. Namun, pada 2009, Wlaschek sempat berjaya sebagai orang terkaya nomor satu di negara yang terkenal dengan musik klasiknya itu.
 
Jumlah kekayaan Karl Wlaschek ditaksir mencapai US$ 4,1 miliar dari hasil bisnis ritel dan realestat. Di usianya yang tak lagi muda, Wlaschek mendapat julukan sebagai taipan realestat di Austria. Negara kelahirannya itu menjadi basis bisnis utama Wlaschek.
Bermula dari bisnis ritel kemudian merambah bisnis properti realestat, Wlaschek terus membangun kerajaan bisnisnya. Di sektor properti, Wlaschek memarkir dana investasinya di sejumlah aset seperti gedung-gedung perkantoran, hotel, dan properti sejarah seperti museum. Bahkan, Wlaschek juga berinvestasi di bangunan istana peninggalan kekaisaran Austria-Hongaria.
 
Sebelum sukses menjadi taipan properti, Wlaschek berkecimpung di bisnis ritel. Namun, pada 1996 lalu, Wlaschek melego bisnis ritel yang dirintisnya bernama Billa kepada Jerman REWE Group. Dari hasil penjualan itu, Wlaschek mengantongi duit sebesar US$ 1,4 miliar. Lalu, Wlaschek mulai mendirikan perusahaan bernama KWPS Immobilien GmbH.
 
Saat ini, KWPS Immobilien GmbH memiliki sekitar 250 properti termasuk delapan istana, 10 hotel dan sejumlah bangunan bersejarah di Wina. Beberapa istana yang dimiliki oleh Wlaschek adalah Palais Kinsky, Ferstel, Esterházy dan Harrach di pusat kota Wina.
Wlaschek mendulang duit dari sewa properti. Pendapatan beberapa aset properti miliknya seperti gedung-gedung perkantoran, hotel dan istana mencapai€ 200.000 saban hari. Sementara, dari aset properti lain seperti Amisola, Estrella dan Novoreal, Wlaschek meraup pendapatan € 74 juta setiap tahunnya.
 
Pengusaha yang dikenal cerdik dalam mengambil keputusan akuisisi bangunan ini bahkan juga telah menyiapkan pusaranya. Wlaschek memugar dan merenovasi salah satu istana yakni Palais Kinsky sebagai tempat makamnya kelak. Malah, Wlaschek juga telah menerbitkan memoar yang berjudul "Karl Wlaschek: Sebuah Kisah Sukses".
 
Tidak hanya aktif menumpuk pundi-pundi kekayaan, Wlaschek juga tak kenal lelah menemukan cinta. Di usia 94 tahun, Wlaschek menikah untuk kelima kalinya. Dari perkawinan sebelumnya, Wlaschek membesarkan empat orang anak.
 
Wlaschek sendiri hanya memiliki dua anak kandung, yakni Maria-Luise Bittner dan Karl Philip Wlaschek. Suami dari Rikki Schenk ini mengaku ingin memiliki anak lebih banyak lagi.  "Saya akan mengatakan lima atau enam anak setidaknya," tutur Wlaschek kepada Times Wina.
 
Sementara Schenk yang saat ini berusia 65 tahun masih berpikir ulang apakah akan memiliki momongan lagi atau tidak. "Saya tidak muda lagi," katanya.
 
Wlaschek bertemu dengan istrinya pada tahun 2011 di sebuah acara di Wina. Keduanya kehilangan pasangan terakhir di hari yang sama. Setelah setahun berbagi kesedihan dan kebahagiaan bersama, pasangan tersebut akhirnya memutuskan untuk menikah.   

Berpelukan sampai kematian menjemput

Sebuah peristiwa tragis dan mengharukan terjadi di kota kecil Mangka, dekat Kota Changchun sebelah timur laut Provinsi Jilin, Cina.

Sepasang kekasih ditemukan tewas berpelukan di dalam mobil yang jatuh ke danau beku. Peristiwa ini bermula ketika Zhang Tung, 36 tahun, yang sedang bersama kekasihnya, An Feng, 29 tahun, mencoba memarkir mobilnya di tepi danau untuk mengejar kapal penyeberangan. 

Namun nahas, mobil yang dikendarai Zhang Tung diparkir di atas bongkahan es yang kemudian roboh ke danau. Mereka tak tiba ke seberang untuk menemui teman mereka yang berpesta, tapi terjebak di mobil yang jatuh ke dalam air itu. 

Seorang nelayan, Yi Liang, yang berada di dekat lokasi kejadian dan menyaksikan kejadian itu, langsung membunyikan alarm. Kepada salah satu stasiun televisi, dia mengatakan melihat mobil tersebut masuk ke dalam air. Dia bergegas menolong seseorang yang mungkin akan muncul di permukaan, tetapi mereka tidak pernah muncul.

"Ketika mereka menarik kendaraan tersebut keluar, hal pertama yang saya lihat adalah bayangan seperti tengkorak yang tampak di sisi kendaraan. Saya menyadari itu sebagai pertanda buruk, dan setelah itu saya melihat dua tubuh manusia yang masih terjebak di dalam mobil," katanya.

Beberapa jam kemudian, tubuh pasangan tersebut ditemukan tewas dalam keadaan saling merangkul. "Lengan mereka sudah saling berpautan satu sama lain, itu sungguh sangat tragis. Saya kira mereka sadar bahwa mereka tak dapat keluar dengan selamat, dan mereka berpelukan sampai kematian menjemput," Yi Liang menambahkan.

Arti cinta sesungguhnya

Eko Pratomo Suyatno, siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini? Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan. Dialah salah seorang tokoh di balik kemajuan industri reksadana di Indonesia sekarang ini, juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri ini. Ia tergolong miliader.

Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan,  pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tulisan ini, bukan hendak  menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Tetapi,  kesehariannya yang luar biasa.

Usianya sudah tidak terbilang muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja,  bahkan sudah mendekati malam. Tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak.

Cobaan menerpa, tatkala istrinya melahirkan anak yang ke empat. Tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun.  Menginjak tahun ke tiga, seluruh tubuhnya menjadi lemah, bahkan terasa tidak bertulang. Lidahnya pun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari sebelum berangkat kerja Pak Suyatno sendirian memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke tempat tidur. Dia gendong istrinya ke depan TV, agar tidak merasa kesepian. Istrinya sudah tidak dapat bicara,  selalu hanya terlihat senyum. Untunglahkantor Pak Suyatno tidak terlalu jauh dari kediamannya, sehingga siang hari dapat pulang untuk menyuapi istrinya untuk  makan siang.

Sorenya adalah jadwal memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa saja yang dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa menanggapi lewat tatapan mata, namun  bagi Pak Suyatno sudah cukup menyenangkan. Bahkan terkadang diselingi dengan menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun....

Dengan penuh kesabaran dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka. Sekarang anak- anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yang masih kuliah.

Pada suatu hari…saat seluruh anaknya berkumpul di rumah menjenguk ibunya – karena setelah anak-anak mereka menikah dan tinggal bersama keluarga masing-masing – Pak Suyatno memutuskan dirinyalah yang merawat ibu mereka karena yang dia inginkan hanya satu: semua anaknya dapat berhasil.

Dengan kalimat yang cukup hati-hati, si anak sulung berkata:

"Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak. Bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu," kata si sulung dengan air mata berlinang.

"Sudah ke empat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibu pun akan mengijinkannya. Kapan bapak menikmati masa tua bapak? Dengan berkorban seperti ini, kami  tidak tega melihat bapak, kami berjanji akan merawat ibu sebaik-baiknya secara bergantian," tambah si melanjutkan permohonannya.

"Anak-anakku… Jika perkawinan dan hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah lagi. Tetapi ketahuilah, dengan adanya ibu kalian di sampingku, itu sudah lebih dari cukup. Dia telah melahirkan kalian." Sejenak kerongkongannya tersekat.

"Kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta,  tidak satu pun dapat dihargai dengan apa pun. Coba kalian tanya ibumu, apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya seperti sekarang? Kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yang masih sakit?" Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anaknya.

Meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno. Mereka juga menyaksikan butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno, yang dengan pilu menatap mata suami yang sangat dicintainya.

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta di Jakarta untuk menjadi narasumber. Host mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno, kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat istrinya yang sudah tidak bisa apa-apa? Di saat itulah meledak tangis Pak Suyatno, bersama tamu yang hadir di studioyang kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru.

Pak Suyatno bercerita: "Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinan tetapi tidak mau memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian, semua itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, yang sewaktu  sehat dia dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya, bukan dengan mata. Dia memberi saya empat anak yang lucu-lucu. Sekarang saat dia sakit karena berkorban untuk cinta kami bersama,  itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintai dia apa adanya. Jika dia sehat pun, saya belum tentu mau mencari penggantinya, apalagi dia sakit," katanya sembari berurai air mata.

Setiap malam saya bersujud dan menangis. Saya hanya dapat bercerita kepada Allah di atas saja. Saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya. Cinta saya kepada istri saya, sepenuhnya saya serahkan kepada Allah. 

Jumat, 06 Maret 2015

Snapchat: Bukan Karena Warisan, Ini Kisah Sukses Pria 24 Tahun Berharta Rp 18 Triliun


 Evan Spiegel adalah CEO Snapchat, sebuah aplikasi pesan foto yang didirikan bersama temannya, Bobby Murphy di 2011. Pendirian aplikasi ini dimulai saat Spiegel menjalani kuliah desain produk di Stanford University pada 2011 lalu. Di kampus, Spiegel bertemu dengan Murphy yang 2 tahun di atas dia.

Dari pertemuan ini, keduanya mengembangkan sebuah aplikasi, yang bisa digunakan untuk mengirim pesan foto lewat telepon pintar, yang awalnya bernama Picaboo.

Kemudian, Picaboo berganti nama menjadi Snapchat dan sekarang digunakan oleh lebih dari 100 juta orang secara gratis. Di akhir 2013, Spiegel yang kini umurnya 24 tahun, menolak tawaran dari Facebook senilai US$ 3 miliar untuk pembelian Snapchat.

Dilansir dari Forbes, pada Februari 2015, Snapchat nilainya mencapai US$ 19 miliar atau sekitar Rp 228 triliun. Fantastis!

Menurut perhitungan Forbes, Spiegel dan Murphy masing-masing memiliki saham setidaknya 15% di Snapchat. Jumlah kekayaan Spiegel diperkirakan Forbes sebesar US$ 1,5 miliar, atau sekitar Rp 18 triliun. Spigel menempati posisi nomor 1.250 orang terkaya dunia.

Pria ini menjadi miliuner paling muda sejagat raya. Kekayaan itu dia dapat bukan karena warisan orangtuanya, tapi karena usaha yang dilakukannya dari nol.

Sementara Bobby Murphy yang menjadi tandem Spiegel, menjadi miliuner paling muda nomor 2 sejagat raya. Kekayaan Murphy sama nilainya, yaitu US$ 1,5 miliar.

 

Kamis, 05 Maret 2015

Clayton Mathile (The Iams Food Company) : Kaya dari pakan hewan 

Banyak orang kaya yang berhasil menggemukkan pundi-pundinya dari bisnis bank, asuransi, minyak dan gas bumi, ritel hingga investasi. Tapi, tak banyak taipan dunia yang menjadi kaya raya dari kerja kerasnya berjualan makanan hewan peliharaan. Bermula dari karyawan, Clayton Lee Mathile membesarkan perusahaan makanan hewan peliharaan hingga akhirnya memiliki kekayaan US$ 3,4 miliar. Jiwa kewirausahaan Mathile berawal saat dia berusia 6 tahun.


Siapa sangka, bisnis makanan hewan peliharaan bisa menghasilkan kekayaan miliaran dollar Amerika Serikat (AS)? Clayton Lee Mathile membuktikan hal ini.
 
Bekerja keras sejak muda, Clay Mathile mengantongi setiap sen hasil kerja kerasnya saat berusia 74 tahun. Dia meraup US$ 2,3 miliar saat menjual perusahaan makanan hewan peliharaan ke perusahaan raksasa, Procter &Gamble.
 
Anak tertua dari pasangan Wilbert Bill Ray Mathile dan Helen Good Mathile ini lahir dan besar sebagai anak petani di kota kecil di Ohio, Amerika Serikat (AS). Orangtuanya memiliki pertanian seluas 40 hektare. Sejak kecil, orangtua Clay menanamkan nilai-nilai kewirausahaan kepadanya.
Mathile mulai membantu usaha orangtua sejak berusia enam tahun. Ia memerah susu sapi dan memberi makan puluhan sapi ternak. Lambat laun, ia mulai meningkatkan perannya dengan mengelola kebun sayur, gandum, hingga kedelai.
 
Pria yang dinobatkan sebagai orang kaya dunia nomor 513 ini juga aktif dalam pertemuan makan malam keluarga yang mendiskusikan operasional pertanian. Bahkan, ia bekerja dengan pengusaha lokal yang sukses, seperti Harry Moran yang notabene menjadi pemicu awal mula Mathile dalam bisnis.
 
Saat itu, di usianya yang masih sangat muda, enam tahun, Mathile, pertama kalinya melakukan perjalanan jauh ke Arkansas. Dalam perjalanan, ia mempelajari penemuan baru yang dilakukan pamannya terhadap pemetik kapas. Dari sana, dia mulai memupuk semangat untuk menjelajahi cara-cara baru untuk melakukan sesuatu.
 
Ketika lulus dari SMA pada usia 16 tahun, Mathile tertarik belajar teknik mesin. Sayangnya, siswa yang meraih peringkat pertama gagal memperoleh beasiswa. Dia pun kemudian bekerja di tempat pengisian bahan bakar.
 
Tapi, Mathile akhirnya banting setir dan mulai mempelajari bisnis. Di tahun 1962, ia berhasil meraih gelar sarjana bisnis. Di tahun yang sama, Mathile menikahi Mary Ann Maas, penari pom-pom dari sekolah lawannya saat pertandingan basket.
 
Mathile memulai kariernya sebagai akuntan di pabrik General Motors, Toledo, Ohio, AS. Setahun setelah itu, ia bergabung dengan Campbell Soup Company. Ia bekerja di sana selama tujuh tahun dan menjajal berbagai posisi mulai dari pengendalian persediaan barang hingga pembelian. Ia belajar menekan pemborosan manufaktur.
 
Pada tahun 1970, Mathile memutuskan mundur dari posisinya yang stabil. Ia mengambil keputusan untuk memimpin perusahaan kecil produsen makanan hewan peliharaan dan ternak, The Iams Food Company di Dayton, Ohio, AS.
 
Mathile mulai getol mendatangi pameran anjing di setiap akhir pekan. Ia membagi-bagikan sampel makanan hewan dan melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran para pemelihara hewan akan pentingnya nutrisi pada makanan hewan.
 
Lima tahun kemudian, perusahaan tempatnya bekerja mulai kekurangan bahan berkualitas tinggi. Ini yang membuat perusahaan agak melempem. Mathile memutuskan membeli separuh saham dari pendirinya, Paul Iams. Ia melakukan penawaran senilai US$ 100.000 dan meyakinkan pemiliknya, yang dibutuhkannya hanya membangun pabrik sendiri.
 
Ia benar-benar bekerja keras. Ia terus mendorong pertumbuhan bisnis Iams. Sampai sang istri, Mary Ann Maas Mathile mendorong suaminya untuk membeli separuh lagi saham Iams yang tersisa. Barulah pada tahun 1982, Mathile resmi menjadi pemilik tunggal sekaligus pemimpin perusahaan Iama.