Senin, 14 Juni 2010
Andai
" Suamiku," bisik Susan lembut di telinga suaminya yang sedang tidur
" Andai saja kamu seganteng Brad Pitt, bertubuh rupawan bak Hugh Jackman, dan punya senyum semanis Ari Wibowo
Andai saja kamu sekaya Bill Gates, berwibawa seperti Barrack Obama, sepandai Einstein
Andai kamu mencintaiku lebih dari Romeo kepada Juliet
Pasti aku akan lebih bahagia "
Tiba-tiba nuraninya ikut sumbang suara:
" San, San Kalau dia seperti yang kamu andai-andaikan, pastinya dia akan mencari istri yang lebih segala-galanya daripada kamu!" Deg, suara itu menyentak dirinya. Perlahan tapi pasti, menyadarkan dirinya bahwa Tommy adalah yang terbaik untuknya
Andai
Ah, andai diri ini tak usah terlalu sering berandai-andai Pasti hidup ini lebih bahagia! Menerima dan mensyukuri apa yang ada, berusaha tetap jadi yang terbaik yang diri ini bisa Tanpa perlu iri atau merasa perlu jadi orang lain. Atau sebaliknya merasa perlu suami, anak atau keluarga harus seperti Si A, Si B, atau Si C .
Susan masuk ke selimutnya, menutup seluruh wajahnya secara tiba-tiba. Malu berat.
San, San
Hanya untuk terima apa adanya, begitu sulitkah?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar