Senin, 14 Juni 2010

Sabar


" Ayo dong, dandan saja lama betul" " Kamu ini, sudah dibilang berkali-kali, masih saja baju kotor ditinggal di lantai". Dan mungkin segudang kalimat yang serupa, menunjukkan kejengkelan dan ketidaksabaran kita. Pernikahan adalah latihan kesabaran. Dari waktu ke waktu, bahkan pasangan yang paling pengertian dapat melakukan sesuatu yang membuat kita cemas, bingung, atau marah. Sebab pasangan yang paling pengertian sekalipun tetap manusia yang tidak sempurna. Dapat salah melangkah, salah menilai, dan berbuat salah. Justru karena pasangan kita merupakan orang dimana kita harus belajar sabar dengan segala kelemahannya (sama serperti dia juga harus sabar dengan kelemahan kita).



Apakah anda merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang menuntut kesempurnaan dari semua orang, dengan perkecualian untuk diri anda sendiri ? Jika demikian, saatnya untuk mengamati kembali harapan dan tuntutan anda. Sering kita lupa, kita menuntut sesuatu dari orang lain, yang mungkin kita sendiri tidak bisa lakukan. Kita tidak terima orang berbuat salah, sementara kita juga tidak luput dari kesalahan. Kadang malah kesalahan yang sama. Atau tuntutan "kalau saya bisa, kenapa kamu tidak ?".

Tuhan tidak mengharapkan kesempurnaan, jadi sebaiknya kita juga tidak. Dikatakan bahwa orang yang bijak akan menahan diri untuk marah, mereka mendapatkan kepuasan dengan tidak terpaku pada kesalahan.



Jadi jika lain kali anda mengetuk-ngetukan jari ketika menunggu pasangan anda untuk melakukan sesuatu dengan benar, tarik napas panjang dan minta kesabaran dari Tuhan. Pada akhirnya, semua di dunia ini akan terungkap pada waktuNya, dan bukan atas jadwal kita. Dan pasangan kita hidup, dan tumbuh, sesuai dengan jadwalnya sendiri. Kadang kita harus menunggu dengan sabar, sebagaimana mestinya. Ingatlah, betapa sabarnya Tuhan terhadap kita selama ini.



~ Sabarlah... sangat sabar. Ingin orang lain bisa sabar terhadap anda ? Kalau begitu kita harus berlaku sama terhadap mereka. Jangan berharap orang lain lebih sabar terhadap anda lebih daripada anda bersabar terhadap mereka.







Tidak ada komentar: