Rabu, 09 Maret 2011

Eddie Canales: Selamatkan Para Pemain Cedera dari Kehancuran



Monday, 07 March 2011
Tidak ada yang lebih membuat patah semangat seorang pemain football Amerika—semacam rugby—selain divonis tidak lagi bisa merumput karena mengalami cedera.


Eddie Canales sangat tahu hal ini ketika putranya,Chris,mengalami cedera tulang belakang saat sedang menjalani pertandingan football di SMA-nya. Cedera itu akhirnya memupuskan harapan Chris yang kini berusia 26 tahun itu untuk bermain football di universitasnya. Chris kini tidak bisa menggerakkan badan di bawah bahunya.Dia lumpuh. Kondisi ini hampir membuat pria berbakat itu depresi. Namun,dia beruntung.Ayahnya senantiasa memberikan dorongan. Demi kesembuhan sang putra,Canales lantas keluar dari pekerjaannya dan menjaga Chris.“Anda bahkan tidak ingin berpikir bahwa anak Anda mungkin tidak pernah bisa berjalan lagi.

Itu seperti pil pahit,”ujar Canales,dikutip CNN. Suatu hari,Canales mengajak Chris nontonpertandingan football SMA untuk pertama kalinya sejak cedera. Sore itu,hal yang terbayangkan terjadi.Seorang pemain terjatuh dan tergeletak di lapangan.Canales dan Chris langsung tahu bahwa itu adalah cedera saraf tulang belakang.“ Chris mengatakan ke saya,“Ayah,kita harus membantunya”,” kenang Canales. Saat itu pulalah,Canales menemukan misinya.Dia lantas mendirikan organisasi untuk membantu atlet yang menderita cedera tulang belakang saat bermain football di sekolah tinggi.Organisasi nirlaba ini diberi nama Gridiron Heroes.

Gridiron Heroes merupakan kemitraan ayah-anak.Organisasi ini adalah perpaduan cinta untuk Chris dan Canales. Tidak ada satu pun dari keduanya menerima kompensasi atas usaha mereka.Chris sangat berkomitmen untuk misi mereka.Dia mengakui bahwa ayahnya telah melakukan bagian terbesar dalam pekerjaan itu. Misi awal dimulai saat Canales dan Chris mengunjungi pemain yang cedera dan keluarganya di rumah sakit. Kurang dari sebulan,organisasi ini berhasil menjadi tali persaudaraan bagi 19 pemain cedera di Texas. Meski banyak organisasi cedera tulang belakang mengumpulkan uang untuk penelitian medis.Namun,dari awal Canales ingin bukan sekadar memberikan uang,melainkan memberikan dukungan emosional untuk atlet yang terluka dan keluarga mereka.

Setiap kali pemain baru bergabung dalam organisasi,dia dan Chris berusaha mengunjungi mereka di mana pun mereka tinggal.Canales membantu keluarga menghadapi masalah emosional,keuangan,dan masalah praktis.Sementara Chris mendorong dan menjadi mentor bagi para atlet.“Kami berusaha memberikan informasi, inspirasi,dan harapan. Kami ingin memastikan bahwa mereka tidak merasa sendirian,” tutur Canales. Menurut Canales,atlet SMA jauh lebih mungkin menderita kesulitan keuangan yang ekstrem dibandingkan atlet tingkat profesional. “Kami masih mencintai football.Namun,kami harus melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk membantu orang-orang muda ini,”ungkapnya.

“Seseorang yang terluka di tingkat profesional akan dirawat dan dijaga.Namun, pada tingkat SMA,ceritanya sama sekali berbeda.” Menyadari belum memiliki kemampuan untuk memberikan dukungan finansial keluarga,Canales mulai lebih banyak mencurahkan waktu untuk masalah ini.Dia membantu keluarga mengatur usaha mereka untuk mengumpulkan dana sendiri.Gridiron Heroes juga sering membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik. Setiap bulan,Canales juga mengirimkan masing-masing keluarga kartu belanja Walmart senilai USD100 atau Rp884.000 untuk membantu membeli kebutuhan yang diperlukan. by SUSI SUSANTI

Tidak ada komentar: