Pada tanggal 30 Oktober 1826, Beethoven merampungkan String Quartet-nya yang terakhir, Op. 135. Ia telah menciptakan banyak sekali karya agung seperti ini di dalam kehidupannya yang jarang bahagia. Ia kesepian, karena ia tetap membujang (sekalipun bukan pilihannya). Beethoven pernah melamar beberapa wanita, yang semuanya mengagumi kejeniusannya tetapi jelas menganggap bahwa kepribadiannya yang meledak-ledak akan menjadikannya seorang suami yang pemarah.
Memang tingkah lakunya yang tak dapat dijinakkan memberi kita banyak kisah yang menggelikan. Sekali waktu di puncak ketenarannya, ia tengah berjalan-jalan keluar kota Baden. Tetapi seorang pejabat polisi salah duga, ia mengira bahwa Beethoven adalah seorang gelandangan. Setelah menahannya, pejabat polisi itu tentu agak kesal dan tak percaya menerima protes keras Beethoven, yang dengan amarah yang menyala-nyala menyatakan identitasnya. Ia hampir saja harus melewati sepanjang malam itu di penjara, tetapi seorang musikus setempat datang untuk menyelamatkannya, memperkenalkan pengembara yang rambutnya tak disisir itu sebagai Beethoven yang besar.
Komponis ini mungkin telah disalahpahami oleh dunia, tetapi ia tahu bahwa ia dimengerti oleh penciptanya. Suatu kali ia menulis, "aku tak memiliki teman; aku harus hidup sendiri. Namun aku tahu bahwa Allah lebih dekat denganku daripada orang lain. Aku bisa datang kepadaNya tanpa rasa takut; aku terus menerus mengenal dan memahami Dia." Kepada rekannya, the Grand Duke Rudolf, Beethoven menulis, "tidak ada yang lebih tinggi daripada menghampiri Allah, kemudian dari situ menjadi kepanjangan kemuliaanNya diantara umat manusia."
Beethoven juga tahu bagaimana harus berdoa, dan hubungannya dengan Allah sangatlah dalam dan pribadi: "Dengan cara bagaimanapun, biarlah aku berpaling kepadaMu dan menghasilkan banyak buah dalam pekerjaan-pekerjaan yang baik." Ditengah-tengah rasa frustasi dan kecil hati, Ludwig van Beethoven berpaling kepada Allah untuk memahami ketidakadilan dalam kehidupan: "oleh itu, aku akan menundukkan diriku pada semua ketidakkonsistenan dan akan menempatkan seluruh keyakinanku di dalam kebaikanMu yang kekal, ya Allah! Jiwaku akan bersukacita di dalam Engkau, zat yang abadi. Jadilah gunung batuku, terangku, kepercayaanku selama-lamanya!"
Jika suatu kali anda merasa kesepian, dengarkanlah karya Beethoven, string quartet, op. 135, dan renungkanlah komentar Beethoven bahwa "Allah lebih dekat kepadaku daripada orang-orang lain." Mintalah agar Allah dekat dengan anda dan melegakan anda dari rasa kesepian.
Kavanaugh, P., dan Kavanaugh, B. (2000). 365 renungan dari dunia musik (trans. Badudu, 2010). Bandung : Satu-satu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar