Selasa, 29 November 2011

Catatan Khusus Seorang Pramugari

Saya adalah seorang pramugari biasa dari China Airline, karena bergabung dengan perusahaan penerbangan hanya beberapa tahun dan tidak mempunyai pengalaman yang mengesankan. Setiap hari hanya melayani penumpang dan melakukan pekerjaan yang monoton.
Pada tanggal 7 Juni yang lalu saya menjumpai suatu pengalaman yang membuat perubahan pandangan saya terhadap pekerjaan maupun hidup saya.
Hari ini jadwal perjalanan kami adalah dari Shanghai menuju Peking, penumpang sangat penuh pada hari ini.
Diantara penumpang saya melihat seorang kakek dari desa, merangkul sebuah karung tua dan terlihat jelas sekali gaya desanya. Pada saat itu saya yang berdiri dipintu pesawat menyambut penumpang.
Kesan pertama dari pikiran saya ialah zaman sekarang sungguh sudah maju seorang dari desa sudah mempunyai uang untuk naik pesawat.
Ketika pesawat sudah terbang, kami mulai menyajikan minuman, ketika melewati baris ke 20, saya melihat kembali kakek tua tersebut, dia duduk dengan tegak dan kaku di tempat duduknya dengan memangku karung tua bagaikan patung.
Kami menanyakannya mau minum apa, dengan terkejut dia melambaikan tangan menolak. Kami hendak membantunya meletakan karung tua diatas bagasi tempat duduk juga ditolak olehnya, lalu kami membiarkannya duduk dengan tenang, menjelang pembagian makanan kami melihat dia duduk dengan tegang ditempat duduknya, kami menawarkan makanan juga ditolak olehnya.
Akhirnya kepala pramugari dengan akrab bertanya kepadanya apakah dia sakit, dengan suara kecil dia menjawab bahwa dia hendak ke toilet tetapi dia takut apakah di pesawat boleh bergerak sembarangan, takut merusak barang didalam pesawat.
Kami menjelaskan kepadanya bahwa dia boleh bergerak sesuka hatinya dan menyuruh seorang pramugara mengantar dia ke toilet.
Pada saat menyajikan minuman yang kedua kali, kami melihat dia melirik ke penumpang di sebelahnya dan menelan ludah, dengan tidak menanyakannya kami meletakan segelas minuman teh di meja dia. Ternyata gerakan kami mengejutkannya, dengan terkejut dia mengatakan "tidak usah, tidak usah."
Kami mengatakan, "Engkau sudah haus, minumlah," Pada saat itu dengan spontan dari sakunya dikeluarkan segenggam uang logam yang disodorkan kepada kami. Kami menjelaskan kepadanya minumannya gratis, dia tidak percaya. Katanya saat dia dalam perjalanan menuju bandara, merasa haus dan meminta air kepada penjual makanan dipinggir jalan dia tidak diladeni malah diusir. Pada saat itu kami mengetahui demi menghemat biaya perjalanan dari desa dia berjalan kaki sampai mendekati bandara baru naik mobil, karena uang yang dibawa sangat sedikit, hanya dapat meminta minuman kepada penjual makanan dipinggir jalan. Itupun kebanyakan ditolak dan dianggap sebagai pengemis.
Setelah kami membujuk dia terakhir dia percaya dan duduk dengan tenang meminum secangkir teh, kami menawarkan makanan tetapi ditolak olehnya.
Dia menceritakan bahwa dia mempunyai dua orang putra yang sangat baik. Putra sulung sudah bekerja di kota dan yang bungsu sedang kuliah ditingkat tiga di Peking. Anak sulung yang bekerja di kota pernah menjemput kedua orang tuanya untuk tinggal bersama di kota, tetapi kedua orang tua tersebut tidak biasa tinggal dikota akhirnya pindah kembali ke desa.
Kali ini orang tua tersebut hendak menjenguk putra bungsunya di Peking. Anak sulungnya tidak tega orang tua tersebut naik mobil begitu jauh, sehingga membeli tiket pesawat dan menawarkan menemani bapaknya bersama-sama ke Peking. Tetapi ditolak olehnya karena dianggap terlalu boros dan tiket pesawat sangat mahal. Dia bersikeras dapat pergi sendiri akhirnya dengan terpaksa disetujui anaknya, dengan merangkul sekarung penuh ubi kering yang disukai anak bungsunya.
Ketika melewati pemeriksaan keamanan di bandara, dia disuruh menitipkan karung tersebut ditempat bagasi tetapi dia bersikeras membawa sendiri, katanya jika ditaruh ditempat bagasi ubi tersebut akan hancur dan anaknya tidak suka makan ubi yang sudah hancur.
Akhirnya kami membujuknya meletakkan karung tersebut di atas bagasi tempat duduk, akhirnya dia bersedia dengan hati-hati dia meletakkan karung tersebut.
Saat dalam penerbangan kami terus menambah minuman untuknya, dia selalu membalas dengan ucapan terima kasih yang tulus, tetapi dia tetap tidak mau makan, meskipun kami mengetahui sesungguhnya dia sudah sangat lapar.
Saat pesawat hendak mendarat dengan suara kecil dia menanyakan saya apakah ada kantongan kecil, dan meminta saya meletakkan makanannya di kantong tersebut. Dia mengatakan bahwa dia belum pernah melihat makanan yang begitu enak, dia ingin membawa makanan tersebut untuk anaknya. Kami semua sangat kaget. Menurut kami yang setiap hari melihat makanan yang begitu biasa, dimata seorang desa menjadi begitu berharga.
Dengan menahan lapar, disisihkannya makanan tersebut demi anaknya, dengan terharu kami mengumpulkan makanan yang masih tersisa yang belum kami bagikan kepada penumpang ditaruh di dalam suatu kantongan yang akan kami berikan kepada kakek tersebut.
Tetapi diluar dugaan dia menolak pemberian kami, dia hanya menghendaki bagian dia yang belum dimakan tidak menghendaki yang bukan miliknya sendiri. Perbuatan yang tulus tersebut benar-benar membuat saya terharu dan menjadi pelajaran berharga bagi saya.
Sebenarnya kami menganggap semua hal tersebut sudah berlalu, tetapi siapa menduga pada saat semua penumpang sudah turun dari pesawat, dia yang terakhir berada di pesawat. Kami membantunya keluar dari pintu pesawat,
Sebelum keluar dia melakukan sesuatu hal yang sangat tidak bisa saya lupakan seumur hidup saya, yaitu dia berlutut dan menyembah kami, mengucapkan terima kasih dengan bertubi-tubi, dia mengatakan bahwa kami semua adalah orang yang paling baik yang dijumpai.
"Kami di desa hanya makan sehari sekali dan tidak pernah meminum air yang begitu manis dan makanan yang begitu enak, hari ini kalian tidak memandang hina terhadap saya dan meladeni saya dengan sangat baik, saya tidak tahu bagaimana mengucapkan terima kasih kepada kalian. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian."
Dengan menyembah dan menangis dia mengucapkan perkataannya. Kami semua dengan terharu memapahnya dan menyuruh seseorang anggota yang bekerja di lapangan membantunya keluar dari lapangan terbang.
Selama 5 tahun bekerja sebagai pramugari, beragam-ragam penumpang sudah saya jumpai, yang banyak tingkah, yang cerewet dan lain-lain. Tetapi belum pernah kami menjumpai orang yang menyembah kami. Kami hanya menjalankan tugas kami dengan rutin dan tidak ada keistimewaan yang kami berikan, hanya menyajikan minuman dan makanan. Tetapi kakek tua yang berumur 70 tahun tersebut sampai menyembah kami mengucapkan terima kasih, sambil merangkul karung tua yang berisi ubi kering dan menahan lapar menyisihkan makanannya untuk anak tercinta, dan tidak bersedia menerima makanan yang bukan bagiannya.
Perbuatan tersebut membuat saya sangat terharu dan menjadi pengalaman yang sangat berharga buat saya di masa datang, yaitu jangan memandang orang dari penampilan luar tetapi harus tetap menghargai setiap orang dan mensyukuri apa yang kita dapat.
Sent from my HinoBerry®
powered by HINO GENUINE PART

KISAH SEBUAH BENIH

Ada sebuah benih yg tercecer & tdk dipedulikan orang.
Karena merasa rendah diri, benih itu menganggap dirinya tdk penting.
Suatu hari, angin kencang datang, tiba² ia terjatuh ke sebuah tanah terbuka & terpanggang di bawah sinar matahari.

Dia merasa bingung, mengapa ia harus mengalami semuanya itu?
Tak lama air hujan turun sebagai gantinya terik matahari; Kadang gerimis & kadang hujan deras.
Sementara waktu berlalu & tahun berganti, ia melihat seorang pengelana duduk di dekatnya,
"Terima kasih Tuhan untuk ini,
Saya sangat membutuhkan istirahat."
"Apa yg kamu bicarakan?" Tanya si benih
Benih itu memang melihat beberapa orang duduk di dekatnya dlm beberapa tahun terakhir, namun tak ada yg berbicara seperti itu.
"Siapa itu?"
"Ini aku, Benih.."
"Benih?" Pria itu melihat pohon raksasa itu,
"Apa kamu bercanda?
Kamu bukan benih!
Kamu pohon!
Sebuah pohon raksasa!"
"Benarkah?"
"Ya!
Kamu pikir kenapa smua orang itu datang ke sini?
Untuk merasakan keteduhanmu !
Jangan beritahu saya bahwa kamu tidak tau tlah mengalami pertumbuhan bersama berjalannya waktu."
Benih sadar siapa dirinya,
Benih itu sekarang tlah menjadi sebuah pohon raksasa.

Pesan Moral,
Tahukah Anda, kehidupan manusia serupa dg jalan hidup benih ini.
Banyak org tdk menyadari bahwa dirinya berharga,
& tiap kesukaran yg dialaminya dimasa lalu adalah sebuah proses untuk membuat mereka kuat & bertumbuh menjadi pribadi yg besar & yg dapat merahmati kehidupan bnyak org.
"Anda Bukanlah Sebuah Benih Lagi,
Anda Adalah Sebuah Pohon Dimana Ada Banyak Org Yg Bernaung !!"

Rabu, 23 November 2011

Kualiatas KASIH

✔ Pernahkah kita menyadari sudah berapa lama kita menikah?
✔ Dan bagaimanakah hubungan kita dengan suami tercinta saat ini? :/
✧ Mari luangkan waktu sejenak untuk merenungkan KUALITAS KASIH kita....=-?
Saat suamiku bangun pagi,
✔ Adakah aku di sana yang menyapa dengan senyuman?
.... atau bahkan dengan kecupan?
☞ Pastilah itu akan mencerahkan hatinya.
Saat suamiku ada masalah di kerjaan,...
✔ Adakah aku menyadarinya?
✔ Apakah aku mensupportnya dengan kata-kata positif, kepercayaan, dan doa baginya? =-?
☞ Pastilah itu akan menenangkan pikirannya.
Saat hubungan terasa hampa,
✔ Adakah aku berusaha menarik hatinya? Dengan kejutan-kejutan manis... dsb? =-?
☞ Dalam hatinya, pastilah ia menghargainya.
Saat suamiku pulang kerja,
✔ Adakah aku di sana untuk menghibur dia yang lelah?
✔ Adakah aku di sana, untuk menemaninya makan?
☑ Walaupun mungkin aku sendiri sudah makan? =-?
Saat dia sibuk bekerja di rumah,
✔ Adakah aku disana dan menemaninya?
☑ Walaupun aku mungkin tidak paham pekerjaannya,...
☞ Namun pastilah ia menghargai kehadiran dan perhatianku.... =-?
Saat aku di rumah ,
✔ Sudahkah aku selalu menjaga diri untuk tampil menarik dan terlihat segar baginya?
Saat menonton tv ,
✔ Apakah aku suka menemaninya?
☑ Walaupun mungkin aku tidak suka acara yang disukainya?
☞ Aku ingin berbagi komunikasi apapun dengannya...
♡ Ingatlah bahwa dengan menanam kasih, kita pun akan menuai kasih...
♡ Jangan berharap untuk menerima kasih, jangan menuntut ini dan itu...
♡ Tetapi berikanlah lebih dulu :
 Hatimu,
 Waktumu,
 Perhatianmu,
 Relakan kesukaanmu,
 Mulailah komunikasi lebih dulu...
⇄ Jangan biarkan tempat itu diisi oleh orang lain...
⇄ Di dunia jumlah wanita lebih banyak dari pria,
⇄ Maka kemungkinan adanya idaman wanita lain lebih tinggi dari idaman seorang pria lain...
So....
⇄ Penuhilah selalu hati suami mu...
⇄ Itu memang telah menjadi tempat dan milikmu
۩ Believe that u can!
"Dibalik keberhasilan seorang suami, ada isteri yang hebat":)

Sent from my HinoBerry®
powered by HINO GENUINE PART

PRIORITAS HIDUP

Ada seorang Raja yg menawarkan kpd hamba nya yg sangat setia mengabdi kpd nya utk pergi mengendarai kuda & menjangkau wilayah sebanyak yg ia mampu.
Sang Raja akan memberikan semua wilayah sebanyak yg ia dpt jangkau.

Tentu saja hamba itu sangat senang dan dgn segera ia melompat naik ke atas kudanya, memacu dan mencambuk kudanya agar dpt lari secepat mungkin utkpergi menjangkau wilayah sebanyak-banyaknya.

Ia tidak menghiraukan rasa lapar dan letih, terus saja ia menunggangi kudanya.
Ia tidak sadar bhw kekuatannya terbatas dan bhw wilayah yg telah dilewati utk dikuasai, dibiarkannya begitu saja.

Pada akhirnya, ketika telah menjangkau wilayah yg cukup banyak, ia kehabisan tenaga dan merasa tidak kuat utk berjalan lagi, ia sekarat.
Lalu ia teringat dan bertanya kepada dirinya sendiri, "Mengapa aku memaksakan diriku begitu keras utk menjangkau begitu banyak wilayah? Mengapa aku begitu serakah dan tidak menghiraukan hal2 lain yg perlu?
Sekarang aku sekarat & aku hanya memerlukan sebidang tanah yg sangat kecil utk menguburkan diriku sendiri."

Kisah di atas kurang lebih sama dgn perjalanan hidup kita.
Tiap hari kita memaksakan diri dgn keras utk menghasilkan lebih banyak uang, kekuasaan atau kepopuleran, kita mengabaikan kesehatan, waktu bersama keluarga, sahabat, lingkungan sekitar & hobi yg kita sukai.
Saat kita melihat ke belakang baru kita menyadari bahwa sebenarnya kita tdk membutuhkan uang terlalu banyak,
kekuasaan atau kepopuleran yg tidak ada batasnya.

Bekerja hanya diperlukan utk membuat kita tetap bisa bertahan hidup, sehingga bisa menikmati kebahagian dan indahnya kehidupan.

Sahabat, hidup adalah keseimbangan antara bekerja, beribadah, keluarga, sahabat & waktu pribadi.
Kita hrs memutuskan sendiri bagaimana caranya mengatur prioritas hidup kita !

Minggu, 20 November 2011

Kamis, 17 November 2011

Tiger Woods: Blind Spot...

Semua pemain profesional memiliki pelatih. Contohnya, pemain golf sehebat Tiger Woods sekalipun juga memiliki pelatih.

Padahal jika mereka berdua disuruh bertanding jelas Tiger Woods-lah yg akan memenangkan pertandingan tersebut.

Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa Tiger Woods butuh pelatih kalo jelas-jelas dia lebih hebat dari pelatihnya?

Kita harus tahu bahwa Tiger Woods butuh pelatih bukan karena pelatihnya lebih hebat,
namun karena ia butuh seseorang untuk melihat hal-hal yang TIDAK DAPAT dia LIHAT SENDIRI.

Hal yg tidak dapat kita lihat dgn mata sendiri itulah yg disebut dgn BLIND SPOT atau TITIK BUTA.

Kita hanya bisa melihat BLIND SPOT tersebut dgn bantuan orang lain.

Dalam hidup, kita butuh orang lain untuk mengawal kehidupan kita, sekaligus untuk mengingatkan kita seandainya prioritas hidup kita mulai bergeser.

Kita butuh orang lain utk menasihati & mengingatkan,bahkan menegur jika kita mulai melakukan sesuatu yg keliru, yg bahkan kita tidak pernah menyadari.

KERENDAHAN HATI untuk menerima kritikan, nasihat, & teguran itulah yg justru menyelamatkan kita.

Kita bukan manusia sempurna,
Biarkan orang lain menjadi "mata" kita, sehingga kita bisa melihat apa yg tidak bisa kita lihat dengan pandangan diri kita sendiri.

Dgn kesalahan, sebenarnya kita belajar tentang:
Peluang, Tau yg benar,Tau malu, Tau cara berubah, Diingatkan oleh situasi,
Bertindak & Memperbaiki, Mawas diri & Menjadi lebih baik setiap harinya.

Rabu, 16 November 2011

Gunakan KESEMPATAN yang ada


Emi Kiyosaki (saudara perempuan Robert T Kiyosaki, penulis buku "Rich Dad, Poor Dad" yang terkenal itu) adalah seorang aktivis yang sering menemani para pasien yang tengah menunggu ajalnya. Dari kegiatannya ini, Emy Kiyosaki MENEMUKAN bahwa penyesalan terbesar yang dialami manusia bukanlah penyesalan akan apa yang telah ia lakukan. Tetapi, Penyesalan atas apa Yang TIDAK Dilakukan.

Ketika diberi amanah bekerja di perusahaan, banyak yang tidak memberikan kontribusi terbaik. Bekerja seadanya, yang penting gajian setiap bulan. "Saat aku diberi pekerjaan menantang oleh perusahaanku, aku malah menghindar, andai kesempatan itu dulu aku ambil maka kehidupanku tidak akan seperti ini jadinya".

Ada juga yang menyesal, "Ketika kesempatan itu datang, aku takut untuk mengambilnya. Aku terlalu kerdil. "Ya, memang banyak orang yang menyadari bahwa kesempatan yang sama jarang datang 2 kali. Tapi sayang, kesadaran itu muncul justru saat mereka telah tua.

"Ketika orang-orang yang mencintaiku, pasangan hidupku, anak-anaku meminta perhatianku, aku begitu sibuk dengan diriku dan keberhasilanku sendiri, hingga akhirnya aku menyadari, aku telah kehilangan cinta mereka. Hidupku terasa kering. Bahkan aku tak lagi bisa menemukan makna kehadiran diriku di dunia ini".

Begitu juga ada yang menyesal tentang hubungannya dengan orang tua. "Saat aku diberi kesempatan merawat orang tuaku, aku malah menyia-nyiakannya. Aku justru lebih banyak mengeluh, perhatianku tidak 100% kepada mereka. Bahkan kata-kataku sering menyakiti mereka. Saat orang tuaku meninggal, aku baru menyadari bahwa aku telah menjadi anak yang tidak tahu diri."

Saya berharap, Anda & saya tidak termasuk orang yang menyesal saat ajal menjemput. Karena kesempatan dan waktu TIDAK AKAN pernah datang 2 kali...

Selasa, 15 November 2011

KEKUATAN SEBUAH PILIHAN.





"Saya adlh anak haram," seorg wanita mperkenalkan diri dlm konferensi mahasiswa sebh universitas terkenal di AS. "Ibu saya adlh seorg bisu tuli yg sgt miskin. Ibu saya diperkosa oleh seorg pria, shg sy tdk pernah mengetahui siapa ayah saya. Kami hidup sgt miskin, shg dlm umur yg msh sgt muda, sy hrs bekerja bersama dgn ibu sy sbg buruh kasar di sebh perkebunan kapas. Sy membenci keadaan saya jg kecewa kpd Allah krn Dia tdk adil. Sy tdk dpt memahami mengapa sy hrs dilahirkan di dunia ini sdngkan sy tdk berguna sama sekali.

Ttp dengarkan: " Suatu hr sesuatu di dlm hati sy berkata "Km dpt memilih, km mau tetap spt ini atau km mau keluar dr rasa tdk berguna ini. Pilihan ada di tanganmu! Akhirnya sy memilih, "Sy mau keluar dr rasa tdk berguna ini!"

Wanita ini mulai bekerja dgn giat utk mencari uang demi membiayai sklh & ibunya. Dia bekerja keras sehingga pd akhirnya dia meraih kesuksesan. Hari itu, wanita yg mulanya memperkenalkan diri sbg seorg anak haram, berdiri di hadapan para mahasiswa univrst terkenal itu utk membuktikan kekuatan dr sebh pilihan , dia adlh , Azie Taylor Morton menteri Keuangan AS!


Apapun keadaan kita saat ini, jgn pernah menyesali & ambillah keputusan yg benar dlm hidup ini.

Senin, 14 November 2011

Kamis, 10 November 2011

Bangkitlah....

Bagi yang sedang "tertidur" sekarang. Bangkitlah dari "tidurmu", bangkit dan berjuanglah!

Selasa, 01 November 2011

Lee Myung Bak: Orang Miskin yg Akhirnya di Puncak Kesuksesan.

Dia terlahir dari keluarga yg sangat miskin. Sepanjang hari dia mengisi perutnya dgn ampas gandum gratis dan mengganjalnya dgn banyak air.

Di usia remaja, ia menjadi pengasong makanan murahan dan es krim. Lalu menjadi buruh bangunan.

Meski sangat miskin, ia punya tekad kuat untuk menempuh pendidikan tinggi. Ia belajar keras demi memperoleh beasiswa SMA.

Karena prestasinya bagus, dia diterima di Korea University. Untuk biaya kuliah, dia bekerja sebagai tukang sapu jalan.

Karena menjadi anggota dewan mahasiswa yg terlibat aksi demo anti pemerintah, ia dikenai hukuman penjara percobaan di tahun 1964.

Dia lalu bekerja di Hyundai. Kemampuannya mengundang kagum petinggi Hyundai sehingga karirnya terus melesat. Ia berhasil membangun divisi yg dipimpinnya menjadi mesin uang.

Setelah 30 tahun di Hyundai, ia masuk menjadi anggota dewan di tahun 1992.

Di 2002, ia terpilih menjadi Walikota Seoul.
Orang inilah yang akhirnya di 25 Februari 2008 dilantik sebagai Presiden Korea Selatan.

Lee Myung Bak membuktikan bahwa sekalipun berasal dari keluarga sangat miskin, dia bisa mencapai puncak sukses dgn kerja keras dan kesungguhan.

Myung Bak adalah contoh nyata betapa setiap orang bisa mengubah nasibnya. Kemiskinan serta latar belakang yg kurang baik bukanlah alasan untuk tidak bisa sukses.
Dan walaupun begitu, masih banyak orang yang suka menunda tekad dan kerja keras serta kemauan kuatnya untuk merubah nasibnya sendiri..

The Power of Your Actions

One day, when I was a freshman in high school, I saw a kid from my class walking home from school. His name was Kyle. It looked like he was carrying all of his books. I thought to myself, "Why would anyone bring home all his books on a Friday? He must really be a nerd." I had quite a weekend planned (parties and a football game with my friend the following afternoon), so I shrugged my shoulders and went on.

As I was walking, I saw a bunch of kids running toward him. They ran at him, knocking all his books out of his arms and tripping him so he landed in the dirt. His glasses went flying, and I saw them land in the grass about ten feet from him. He looked up and I saw this terrible sadness in his eyes.

My heart went out to him. So, I jogged over to him, and as he crawled around looking for his glasses, I saw a tear in his eye.

I handed him his glasses and said, "Those guys are jerks. They really should get lives.
He looked at me and said, "Hey, thanks!" There was a big smile on his face. It was one of those smiles that showed real gratitude. I helped him pick up his books, and asked him where he lived. It turned out he lived near me, so I asked him why I had never seen him before. He said he had gone to private school before coming to this school.

I would have never hung out with a private school kid before. We talked all the way home, and I carried his books. He turned out to be a pretty cool kid. I asked him if he wanted to play football on Saturday with me and my friends. He said yes. We hung all weekend and the more I got to know Kyle, the more I liked him. And my friends thought the same of him. Monday morning came, and there was Kyle with the huge stack of books again. I stopped him and said, "Damn boy, you are gonna really build some serious muscles with this pile of books everyday!". He just laughed and handed me half the books. Over the next four years, Kyle and I became best friends.

When we were seniors, we began to think about college. Kyle decided on Georgetown, and I was going to Duke. I knew that we would always be friends, that the miles would never be a problem. He was going to be a doctor, and I was going for business on a football scholarship. Kyle was valedictorian of our class.

I teased him all the time about being a nerd. He had to prepare a speech for graduation. I was so glad it wasn't me having to get up there and speak.

Graduation day arrived - I saw Kyle and he looked great. He was one of those guys that really found himself during high school. He filled out and actually looked good in glasses. He had more dates than me and all the girls loved him!

Boy, sometimes I was jealous. Today was one of those days. I could see that he was nervous about his speech. So, I smacked him on the back and said, "Hey, big guy, you'll be great!"
He looked at me with one of those looks (the really grateful one) and smiled. "Thanks," he said. As he started his speech, he cleared his throat, and began. "Graduation is a time to thank those who helped you make it through those tough years. Your parents, your teachers, your siblings, maybe a coach... but mostly your friends. I am here to tell all of you that being a friend to someone is the best gift you can give them. I am going to tell you a story."

I stared at my friend in disbelief as he told the story of the first day we met. He had planned to kill himself over the weekend. He talked of how he had cleaned out his locker so his Mom wouldn't have to do it later and was carrying his stuff home. He looked hard at me and gave me a little smile. "Thankfully, I was saved. My friend saved me from doing the unspeakable."
I heard the gasp go through the crowd as this handsome, popular boy told us all about his weakest moment. I saw his Mom and dad looking at me and smiling that same grateful smile. Not until that moment did I realize its depth.

Never underestimate the power of your actions. With one small gesture you can change a person's life. For better or for worse. God puts us all in each other's lives to impact one another in some way. Look for God in others.

"Friends are angels who lift us to our feet when our wings have trouble remembering how to fly."

Renungan dari Beethoven

Pada tanggal 30 Oktober 1826, Beethoven merampungkan String Quartet-nya yang terakhir, Op. 135. Ia telah menciptakan banyak sekali karya agung seperti ini di dalam kehidupannya yang jarang bahagia. Ia kesepian, karena ia tetap membujang (sekalipun bukan pilihannya). Beethoven pernah melamar beberapa wanita, yang semuanya mengagumi kejeniusannya tetapi jelas menganggap bahwa kepribadiannya yang meledak-ledak akan menjadikannya seorang suami yang pemarah.

Memang tingkah lakunya yang tak dapat dijinakkan memberi kita banyak kisah yang menggelikan. Sekali waktu di puncak ketenarannya, ia tengah berjalan-jalan keluar kota Baden. Tetapi seorang pejabat polisi salah duga, ia mengira bahwa Beethoven adalah seorang gelandangan. Setelah menahannya, pejabat polisi itu tentu agak kesal dan tak percaya menerima protes keras Beethoven, yang dengan amarah yang menyala-nyala menyatakan identitasnya. Ia hampir saja harus melewati sepanjang malam itu di penjara, tetapi seorang musikus setempat datang untuk menyelamatkannya, memperkenalkan pengembara yang rambutnya tak disisir itu sebagai Beethoven yang besar.

Komponis ini mungkin telah disalahpahami oleh dunia, tetapi ia tahu bahwa ia dimengerti oleh penciptanya. Suatu kali ia menulis, "aku tak memiliki teman; aku harus hidup sendiri. Namun aku tahu bahwa Allah lebih dekat denganku daripada orang lain. Aku bisa datang kepadaNya tanpa rasa takut; aku terus menerus mengenal dan memahami Dia." Kepada rekannya, the Grand Duke Rudolf, Beethoven menulis, "tidak ada yang lebih tinggi daripada menghampiri Allah, kemudian dari situ menjadi kepanjangan kemuliaanNya diantara umat manusia."

Beethoven juga tahu bagaimana harus berdoa, dan hubungannya dengan Allah sangatlah dalam dan pribadi: "Dengan cara bagaimanapun, biarlah aku berpaling kepadaMu dan menghasilkan banyak buah dalam pekerjaan-pekerjaan yang baik." Ditengah-tengah rasa frustasi dan kecil hati, Ludwig van Beethoven berpaling kepada Allah untuk memahami ketidakadilan dalam kehidupan: "oleh itu, aku akan menundukkan diriku pada semua ketidakkonsistenan dan akan menempatkan seluruh keyakinanku di dalam kebaikanMu yang kekal, ya Allah! Jiwaku akan bersukacita di dalam Engkau, zat yang abadi. Jadilah gunung batuku, terangku, kepercayaanku selama-lamanya!"

Jika suatu kali anda merasa kesepian, dengarkanlah karya Beethoven, string quartet, op. 135, dan renungkanlah komentar Beethoven bahwa "Allah lebih dekat kepadaku daripada orang-orang lain." Mintalah agar Allah dekat dengan anda dan melegakan anda dari rasa kesepian.

Kavanaugh, P., dan Kavanaugh, B. (2000). 365 renungan dari dunia musik (trans. Badudu, 2010). Bandung : Satu-satu.