Sabtu, 07 November 2020

KISAH ELIZABETH MAURITA SUTEDJA


Ia cantik, pinter, kaya. Lulusan ITB, Harvard cum laude, jadi presiden marketing di BOEING, hidup seperti presiden. 

Tiba2 masuk biara ! What can you say? 

Salah satu cerita Elisabeth yg pernah dia share

YESUS TERSENYUM PADAKU

Salah satu ujud yg selalu aq sampaikan dalam doa pagi adalah "Tuhan.... berilah aku kesempatan hari ini untuk berbagi kasih dengan sesama...." 

Tuhan selalu mengabulkan doaku ini. Ada saja yg bisa aq lakukan: membantu menyeberangkan orang tua, mendamaikan anak2 yg bertengkar, membantu tetangga membereskan kebunnya, menyapa orang2 yg aku jumpai...... 

Selain hal2 yg biasa, Tuhan juga kadangkala memberi aku kesempatan yg luar biasa..... 

20 Desember 2010....... Setelah mengikuti misa pagi di Gereja St Anthony, biasanya aku langsung pulang ke rumah, tapi pagi itu aku jalan kaki berputar ambil jalan lain melewati Fenway Park, sebuah taman besar dan indah di pusat kota Boston, dgn tujuan ingin menikmati morning-sandwich di salah satu kios penjual makanan di situ. 

Saat itu di pertengahan musim dingin (winter). Suhu udara sekitar minus 10 derajat Celsius. Semalam salju turun dgn lebat. Tebal salju di taman sekitar 15 cm.

Sedang aku menikmati sandwich, pandanganku terarah ke sebuah gazebo  di tengah taman. Aku lihat seorang wanita tua sedang memandang ke arahku, seolah-olah ingin memanggilku. 

Aku tanyakan kepada penjual makanan, apakah dia kenal dengan wanita itu. Jawabnya, "No, I've never seen her!" 

Aku beli sepotong sandwich dgn segelas susu panas dan membawanya ke gazebo. 
Aku perkirakan wanita itu berusia sekitar 60 tahunan, wajahnya putih penuh dengan kerut dan pakaiannya sangat sederhana.

"Hi.... I'm Elisabeth Sutedja...." sapaku sambil mengulurkan tangan kananku. Dia diam tak menjawab dan tak menerima uluran tanganku. Matanya tajam memandang sandwich dan susu panas yang aku bawa.

"Will you join me?" kataku sambil menyerahkan sandwich & susu panas kepadanya. 

Dengan cepat dia mengambilnya dan menyantapnya dgn lahap. Nampaknya dia sudah lapar sekali. Selesai makan, dia mulai memandang dan mengamatiku. 

Pandangannya terarah kepada Rosario kecil yang aku pakai di pergelangan tangan kiriku. "Christian?" tanyanya. "Yes... Catholic..." jawabku.

"Shit!" katanya keras sambil mencibirkan bibirnya.

"Why shit?" tanyaku.
"I don't believe in God!" jawabnya.
"Why don't you?" tanyaku lagi.
"There's no God!" jawabnya tegas. 
"There is God!" kataku halus.
"Prove it!" pintanya.

Wah..... aku mulai putar otak..... Bagaimana caranya membuktikan Tuhan itu ada. Aku berdoa dalam hati, "Yesus tolong aku..." Dan Yesus menolong!!

Aku perhatikan tangan dan badannya menggigil. Dia pasti sangat kedinginan!

 Aku lepaskan mantel tebal yg aku pakai."It's for you" kataku sambil mengenakan mantel itu pd tubuhnya. Dia diam, matanya kini memandangku dgn sayu. 

Aku lihat air matanya menetes keluar. Aku merasa iba melihatnya. Aku peluk dia. Dia menangis keras.....

"Why are you doing this?" tanyanya sambil menangis.

"Jesus is God. He knows you're freezing. So He asks me to give this coat to you!" jawabku.

"Really?" tanyanya. 

Matanya yg berlinang air mata memandangku dan kedua tangannya meraba mukaku sambil berkata pelan.... "You're really an angel! You gave me food when I was hungry.. Then you gave me your coat when I was freezing!"

Aku kaget..... Bagaimana dia dapat mengucapkan kata-kata indah itu?

Sesuatu terjadi pada diriku! Aku merasakan sukacita yang sungguh besar! 

Aku merasa Yesus tersenyum padaku! Aku berjalan pulang tanpa mengenakan mantel, namun aku tak merasakan dingin samasekali!

APAKAH KITA SIAP MENJADI ELISABETH2 YANG LAIN...????
.

Tidak ada komentar: