Minggu, 04 Januari 2015

Renungan Awal 2015

Seorang anak yang beranjak dewasa mengadu kepada ayahnya tentang masalah kehidupannya yang dirasakan membebani dirinya.

Ayahnya tak langsung menjawab, namun membawa sang anak itu ke dapur, mengisi tiga panci dengan air & meletakkannya di api.
Tak lama, air di ketiga panci itu mulai mendidih.Di satu panci ia meletakkan wortel, di panci lain ia meletakkan telur, dan di panci terakhir ia meletakkan biji-biji kopi.  "Sayang apa yg kamu lihat,"
Dengan cepat, anak menjawab, "Wortel, telur & kopi.a bertanya, Apa maksud dari ini semua ayah?

"Setiap benda ini mengalami hal yg sama, 100 derajat air panas. Tetapi setiap benda bereaksi secara berbeda."

"Wortel pada mulanya masuk dgn keadaan kuat&keras. Tetapi setelah melalui air mendidih, ia menjadi lunak& lemah."

Telur sangatlah rapuh. Cangkang luar yg tipis melindungi cairan di dalamnya. Tetapi setelah berada dalam air mendidih, dalamnya menjadi mengeras.

Akan tetapi biji kopi adalah unik. Setelah mereka berada di air mendidih, ia menjadi semakin kuat & kaya rasa & baunya."

Yang mana dirimu?Ketika kesulitan mengetuk pintumu, bagaimana kamu menanggapinya?

Apakah kamu wortel yg terlihat kuat, tetapi dgn sedikit rasa sakit, kesulitan, panas kamu menjadi lesu &lunak tanpa kekuatan?

Apakah kamu telur, yg awalnya memiliki hati yg lunak& semangat yg terus mengalir seperti cairan? Tetapi setelah sebuah kematian orang terdekatmu, sebuah perpisahan, sebuah perceraian, sebuah PHK kamu menjadi keras& kaku. Cangkangmu terlihat sama, namun kamu hati& jiwamu berubah menjadi sangat keras & kaku.

Atau kamu seperti biji kopi? Biji kopi tdk mendapatkan rasa& aroma yg kuat sampai ia dipanaskan dalam air mendidih 100 derajat. Ketika keadaan semakin buruk, kamu justru semakin baik. Ketika hari-hari semakin kelam, ujian-ujian semakin berat, jiwamu justru naik ke level selanjutnya.

Bagaimana kamu menangani kesulitan?
Apakah kamu seperti wortel, telur atau kopi?



Tidak ada komentar: