Dalam menjalin sebuah hubungan cinta atau janji suci tentunya tidak mengenal usia, status, atau derajat. janji suci atau hubungan cinta dapat dilakukan setiap orang selama kedua pasangan tersebut saling mencintai dan tidak mendapat halangan/pertanyaan dari banyak orang, hubungan cinta setidaknya membutuhkan waktu yang cukup lama dalam artian kedua pasangan harus saling mengenal satu sama lain agar proses hubungan tersebut berjalan lancar. Berbeda sekali dengan janji suci/pernikahan, kedua pasangan tidak memerlukan banyak waktu karena pasangan tersebut sudah sangat mengenal dan tau seluk-beluk sifat sang pasangan.
Janji suci/pernikahan dapat dilakukan dengan baik apabila kedua pasangan sudah saling mengenal baik orang tua atau sifat mereka karena dalam janji suci diperlukan sebuah keyakinan dan cinta agar dalam membangun rumah tangga nantinya tidak mengalami masalah, namun dalam mengikrarkan janji suci tersebut tentunya dilakukan ditempat-tempat yang mewah atau sederhana dimana tempat tersebut bisa menjadi kenangan bagi anda yang telah mengikrarkan janji suci tersebut.
Seperti halnya dua pasangan kekasih ini, pasangan yang bernama Jack Beniston dan Michelle O'Connor ini melakukan pernikahan mereka diruang tunggu rumah sakit. hal ini dilakukan Jack karena sang kekasih mengidap penyakit dan divonis mengidap penyakit kanker. dokter menjelaskan bahwa Michelle hanya memiliki sisa waktu yang sedikit, berikut ini kisah pilu Jack Beniston yang melamar dan menikahi sang kekasih di raung tunggu rumah sakit :
Dua Pasangan Ini Lakukan Pernikahan Di Ruang Tunggu Rumah Sakit
Seorang duda, Jack Beniston berumur 22 tahun dari Stamford, Amerika Serikat menceritakan kisah pilunya ketika harus melamar dan menikahi sang kekasih di ruang tunggu Rumah Sakit. Hal ini mesti terjadi lantaran kekasihnya Michelle O'Connorberusia 32 tahun yang divonis oleh dokter memiliki sisa waktunya untuk hidup hanya 48 jam.
Beniston dan O'Connor telah menjalin kasih selama tiga tahun dan dikaruniai seorang anak perempuan bernama Martha. Sebelum melahirkan anaknya, dokter menemukan tumor pada area serviks O'Connor.
Tumor yang terdeteksi sebagai kanker ini semakin ganas setelah dua bulan O'Connor melahirkan Martha. Informasi mengejutkan tersebut berlanjut dengan kabar buruk lainnya. Dokter mengatakan bahwa harapan hidup O'Connor hanya tinggal dua hari atau 48 jam. Mendengar kabar mengenaskan tersebut, Beniston pun lantas berlutut dan melamar kekasihnya.
Tak punya waktu untuk terpuruk terlalu lama, Beniston bertindak cepat dengan merencanakan pernikahan. Beniston meminta bantuan dari sejumlah pihak terdekat, keluarga dan sahabat.
"Aku mengajak kedua pihak keluarga, dan beberapa teman dekat untuk membantu," ujar Beniston. "Para perawat yang sudah selesai bekerja membantu kami menghias ruangan, yang pasti tak akan dapat dibayangkan itu adalah ruang tunggu sebelumnya."
Seiring waktu, Ibu O'Connor bergegas datang membawa gaun pengantin miliknya dahulu dan sepasang sepatu cantik untuk sang putri.
Upacara pernikahan berjalan sukses. Lalu, empat minggu kemudian, O'Connor berpulang karena tubuhnya tak sanggup lagi berjuang melawan penderitaan akibat jaringan kanker yang menggerogoti tubuhnya.
"Orang-orang akan bertanya kepadaku, kenapa aku tak pulang di di malam hari. Tetapi aku tak ingin ada saat yang terlewatkan, di akhir kebersamaan kami," terang Beniston.
Sekarang, Beniston merencanakan masa mendatang dengan fokus merawat putrinya yang berusia delapan bulan. Selain itu, dia juga menciptakan situs bernama Virgin Money Giving, yang merupakan organisasi penggalanan dana untuk Thripe Hill Hospice, rumah sakit tempat almarhumah istrinya mengembuskan napas terakhir.