Berbeda dengan TKW (tenaga kerja wanita) asal Indonesia yang sering pulang dengan cerita pilu, entah menjadi korban kriminalitas di negeri orang atau pulang membawa nestapa dihamili majikan, disiksa, dan tak digaji. Kali ini kabar baik datang dari tenaga kerja Indonesia (TKI) yang boleh dikatakan mengagetkan semua pihak.
Ternyata keahlian tehnik mengelas menjadi sesuatu yang paling berguna di negeri orang sana. Disni memang namanya 'Tukang Las' tapi disana keren banget, Welder namanya. Pekerjaannya mengelas berbagai infrastruktur industri, dari turbin listrik hingga kilang minyak dan pipa tambang. Inilah yang membedakan mereka dengan buruh migran lainnya. Dengan keahliannya mengelas, para welder punya posisi tawar yang gokil dan luar biasa.
"Watak welder itu keras-keras. Kalau perusahaan ingin kami mengerjakan proyeknya, ya, ikuti cara kami. Kalau tidak cocok, silakan cari tim welder lain," kataSupriyadi yang merupakan salah satu Welder berpengalaman di luar negeri sana.
Investasi Welder luar negeri jangan dianggap sepele, usai mengerjakan proyek di Malaysia ia mampu menghasilkan investasi kebun dan tanah, lalu tahun 2011 ia berangkat ke Papua Nugini. Lagi-lagi mendapatkan tawaran dari kontraktor asing.
"Gaji saya 2.200 dollar AS sebulan, belum termasuk lembur," ujar ayah tiga anak ini. Waktu di Papua Niugini, Supriyadi menjadi welder terbaik. "Dia itu mengalahkan welder dari Thailand, Filipina, India, dan Kolombia," tambah Ridwan Nawing (38), rekan satu tim.
Soal kualitas, Mujahiddin (37) bercerita, ketika mengerjakan proyek pembangkit listrik di Jawa Timur, beberapa tahun lalu, ternyata hasil tim welder Indonesia lebih baik daripada tim welderJerman. Begitu di cek dengan sinar X, pekerjaan tim Jerman ditolak karena kurang rapat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar