Jumat, 12 Februari 2016

Sukses milik orang yang memiliki kecerdasan tinggi?



Bicara soal kesuksesan, kebanyakan orang berpikir diraih mereka yang memiliki kecerdasan tinggi. Dengan bekal nilai IPK yang tinggi, para sarjana lulusan baru berharap karier mereka lebih mudah dan kesuksesan lebih cepat diraih.

Jika Anda berpikir kecerdasan satu-satunya kunci dalam meraih kesuksesan, penelitian yang dilakukan Carol Dweck, profesor psikologi di Universitas Stanford, AS, akan mengubah pandangan Anda.

Penelitian terakhir Dweck menunjukkan, dibanding IQ atau kecerdasan intelektual, attitude atau sikap Anda saat bekerja menjadi indikator kesuksesan yang lebih kuat. Inti attitude seseorang terbagi dua jenis: pola pikir yang kaku dan pola pikir yang fleksibel. Orang-orang dengan pola pikir yang kaku tahu pasti siapa diri mereka dan sulit untuk berubah. Masalah muncul ketika mereka dihadapkan pada tantangan yang lebih tinggi dari biasanya; mereka mudah putus asa dan menyerah. 

Sementara orang-orang dengan pola pikir yang fleksibel yakin bisa berimprovisasi dengan usaha lebih keras. Mereka bekerja dengan jauh lebih bersemangat dan optimistis, bahkan meski IQ mereka lebih rendah. Karena fleksibilitas itu, mereka menyukai tantangan dan memperlakukannya sebagai kesempatan untuk belajar tentang hal baru.

Memiliki kecerdasan yang tinggi tetaplah penting. Asahlah terus kemampuan berpikir, perluas pengetahuan dengan banyak membaca, dan tambahlah terus kemampuan di berbagai bidang lewat berbagai pelatihan. Hal ini akan lebih sempurna jika diiringi attitude yang baik. Jangan sedih, pola pikir bisa dilatih, kok. Inilah beberapa strategi yang akan membantu Anda mengembangkan pola pikir, berkembang dalam karier, dan mencapai kesuksesan. Jangan larut dalam kegagalan

Saat menghadapi kegagalan, ada momen ketika Anda merasa berada di titik terendah dan tidak bisa melakukan apa pun. Situasi ini menguji bagaimana Anda bereaksi. Anda bisa belajar dari kegagalan itu dan melangkah maju atau sebaliknya membuat Anda larut dalam kegagalan.

Banyak sekali orang sukses yang tidak akan pernah berhasil jika mereka tenggelam dalam kegagalan. Contohnya Walt Disney dipecat dari Kansas City Star karena dianggap kurang imajinatif dan tidak punya ide bagus, Oprah Winfrey dipecat dari pekerjaannya sebagai pembaca berita TV di Baltimore lantaran dianggap terlalu emosional dalam membacakan naskah, Henry Ford bahkan pernah dua kali membangun perusahaan mobil dan berakhir bangkrut sebelum akhirnya membangun perusahaan Ford. 

Orang-orang dengan pola pikir yang fleksibel tidak akan pernah putus asa karena mereka tahu untuk mencapai kesuksesan, harus jatuh dalam ke lubang kegagalan lalu memantul kembali ke langit. Menurut Dweck, kesuksesan dalam hidup adalah tentang bagaimana berhadapan dengan kegagalan.

"Kegagalan adalah informasi. Kita melabelinya kegagalan, padahal itu lebih seperti, 'Cara ini tidak berhasil dan saya seorang pemecah masalah, jadi mari kita coba cara lain,'" jelasnya.

Temukan passion Anda 

Selalu ada orang lain yang lebih berbakat ketimbang Anda. Ketika Anda kurang berbakat, Anda bisa mengejarnya dengan passion atau gairah yang tinggi. Bagaimana caranya menemukan hal apa saja yang menjadi passion Anda, bisa dengan menggunakan metode yang direkomendasikan Warren Buffett, salah satu pengusaha terkaya di dunia. Buffett merumuskan teknik 5/25: tulislah 25 hal yang paling Anda sukai, kemudian coret 20 hal yang paling tidak Anda sukai. Lima hal yang tersisa adalah passion Anda sesungguhnya. Yang lain mungkin hanya pengalih perhatian Anda.   

Ambil tindakan 

Orang-orang dengan pola pikir fleksibel cenderung cepat bertindak. Bukan lantaran lebih berani, tetapi karena mereka menyadari ketakutan dan kecemasan hanya akan mengacaukan emosi dan cara terbaik mengatasinya adalah dengan bertindak. Orang dengan pola pikir fleksibel selalu menguatkan diri dengan keyakinan, tidak ada momen yang benar-benar sempurna untuk melangkah maju. Jadi mengapa harus menunggu? Bertindaklah sekarang, buang semua kekhawatiran, dan buatlah ketakutan akan kegagalan menjadi energi yang positif dan fokus.

Improvisasi

Sering kali situasi yang dihadapi jauh dari bayangan. Berbagai hambatan membuat Anda harus memikirkan rencana lain. Orang dengan pola pikir fleksibel selalu mensyukuri adanya halangan, karena itu berarti kesempatan untuk berimprovisasi. Ketika situasi yang tak diharapkan muncul, mereka menganggapnya sebagai tantangan. Mereka akan menghadapinya dengan fleksibel hingga mencapai hasil yang diharapkan.

Tidak ada komentar: