Senin, 27 September 2010

Aki Ra : Giat Bersihkan Ranjau dari Kamboja




Sebagai daerah konflik Kamboja begitu terkenal di penjuru dunia.Di negeri ini banyak ditemui ranjau yang ditanam di berbagai wilayah.


AKI Ra, 40, warga asli Kamboja, amat peduli dengan masalah ranjau ini.Dia fokus pada masalah ranjau setelah banyak teman dan keluarganya harus kehilangan kaki dan kehidupan lantaran terkena ledakan ranjau.

Aki Ra,anak seorang tentara di masa rezim komunis Khmer Merah— yang disebut-sebut bertanggung jawab pada kematian sekitar 1,5 juta orang Kamboja—dibesarkan seorang tentara setelah terpisah dengan keluarganya akibat konflik internal. Pada umur 10 tahun dia diberi senapan untuk mengukur tinggi tubuhnya. Setelah itu dia diajari cara meletakkan ranjau di tanah. Selama tiga tahun Aki Ra bekerja sebagai pemasang ranjau untuk rezim Khmer Merah. Dia juga melakukan pekerjaan yang sama untuk tentara Vietnam yang menghancurkan desanya.

“Saya mungkin telah memasang sekitar 4.000–5.000 ranjau di tanah dalam sebulan. Kami meletakkan ranjau itu di semua tempat,”tuturnya. Kesadarannya baru hadir tatkala dia kehilangan banyak keluarga, kerabat, dan teman akibat ranjau dan perang.Ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) datang di awal 1990 untuk membantu proses perdamaian di Kamboja, Aki Ra melihat peluang untuk memulai perbaikan di negaranya.Dia mulai itu dengan mengikuti pelatihan di PBB dan membantu organisasi itu membersihkan ranjau. Pada 1993, satu tahun setelah bekerja sama dengan PBB,dia memutuskan untuk membersihkan ranjau seorang diri.



“Beberapa wilayah telah saya bersihkan, termasuk daerah yang dulu pernah saya tanami ranjau. Saya tidak memiliki peralatan memadai untuk membersihkan ranjau ini.Saya hanya membersihkannya dengan pisau dan tongkat,”urainya. Bagi Aki Ra, seperti dikutip CNN,teknik mengambil ranjau dengan tangan tidak berbahaya dan tetap mudah dilakukan. Kendati demikian, mudah bukan berarti legal atau resmi. Metode pengambilan ranjau yang dilakukan Aki Ra tidak sesuai standar internasional— yang mengharuskan adanya peralatan yang memadai dan profesional untuk perlindungan. Karena itu, pada 2005 dia belajar ke PBB untuk mendapatkan pelatihan dan akreditasi. Lalu pada 2008 dia mendirikan organisasi nirlaba, Cambodian Self Help Demining.

Organisasi ini fokus mencari dan mengangkat ranjau dari berbagai tempat dengan cara yang aman dan profesional.Organisasi ini banyak diminati para veteran dan korban perang. Dia menghitung, timnya telah berhasil mengangkat lebih dari 50.000 ranjau dan bahan peledak lain. Meski begitu, Pemerintah Kamboja menyatakan masih ada sekitar 3 juta sampai 5 juta ranjau yang belum ditemukan. Ketika beraksi di tanah yang penuh ranjau,Aki Ra dan timnya yang mengenakan pakaian militer,terus menghitung setiap langkah dan memastikan keamanan teman-teman mereka.

Unit ini hanya membutuhkan waktu satu menit untuk menghadapi banyaknya ranjau yang tersembunyi di tanah yang becek. (susi)

Tidak ada komentar: