Kamis, 21 Oktober 2010

Michael Kirk Douglas: Lawan Kanker demi Keluarga


Kanker tenggorokan stadium IV mengancam nyawa aktor The American President Michael Douglas. Namun,peraih tiga Golden Globe Award dan dua Oscar itu tidak mau menyerah sekarang.

MICHAEL Kirk Douglas, nama lengkapnya,memilih tetap berkarya. Dia tetap berjalan di atas karpet merah demi mempromosikan beberapa film terbaru, termasuk Wall Street: Money Never Sleeps.Matanya mungkin terlihat cekung, langkahnya pun sedikit terganggu. Tapi Douglas berusaha memperlihatkan senyum terbaik agar semua tahu dia baik-baik. “Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari saya.

Lihat,saya bisa berdiri dan bercakap- cakap dengan Anda,” kata Douglas di depan wartawan. Aktor yang juga dikenal sebagai produser ini memang enggan menjadi pusat perhatian, apalagi mengetahui bahwa orang-orang khawatir akan kesehatannya. Itu juga yang tertangkap setiap kali Douglas mengisahkan keluarga, rumah terbaik baginya saat ini. Aktor kawakan ini meyakinkan keluarga bahwa dia belum mau berhenti berjuang. “Saya masih kuat.

Tenang saja,” kata Douglas suatu kali, mungkin juga ditujukan bagi keluarganya.Lelaki yang lahir di New Jersey, Amerika Serikat (AS), ini tampak konsisten dengan ucapannya. Pemeran Basic Instinctini tidak pernah meminta sang istri, Catherine Zeta Jones,supaya menemani dari dekat.Douglas justru membebaskan Catherine beraktivitas dan terbang ke mana saja demi kariernya. Pemeran Gordon Gekko dalam dua film Wall Street itu sudah tidak muda lagi.Tepat 25 September lalu,Douglas memasuki usia 66 tahun.

Dia berbagi hari ulang tahun dengan Catherine yang 25 September lalu berusia 41 tahun. Namun,kali ini tidak ada pesta besar seperti ulang tahun-ulang tahun sebelumnya. Selain karena alasan sakit,Douglas secara pribadi menyatakan enggan berpesta. Maka jadilah Douglas hanya berjalan keliling kota sepanjang hari ulang tahunnya.Dia tampak sehat tanpa ditemani siapa pun, termasuk Catherine. Barangkali benar bahwa usia bisa mengubah pandangan seseorang tentang kehidupan.

Itu juga yang sedang dirasakan Douglas. Tahun ini,dia menerima beberapa ujian, dua di antaranya adalah penyakit kanker dan persoalan hukum yang melibatkan putranya, Cameron Douglas. Cameron, putra Douglas dari istri pertamanya, Diandra Luker, harus mendekam di penjara selama lima tahun. Dia dihukum karena terbukti mengedarkan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba).

Douglas yang sebelumnya banyak menutup diri dari media kini justru berterus terang atas persoalan Cameron.“Ya,putra sa-ya adalah pengedar dan ya,dia pernah mencoba bunuh diri,” katanya kepada seorang jurnalis National Broadcasting Company(NBC) Matt Lauer. Aktor yang pernah meraih Piala Oscar ini bahkan berterus terang sempat marah ketika Cameron coba bunuh diri.Dia marah bukan kepada Cameron, tapi kepada diri sendiri. Dalam hati kecilnya, Douglas merasa belum bisa menjadi sosok ayah yang dibutuhkan putra-putrinya.

Itu sebabnya dia dan Catherine sempat mengirim surat kepada hakim yang menangani kasus Cameron. Surat itu akhirnya sampai ke tangan media. Bisa ditebak, Douglas dan Catherina langsung menjadi bahan perbincangan. Tak hanya itu, surat atas nama Douglas dan Catherine lantas dipublikasikan. Jelas-jelas putra mereka bersalah, tapi masih mau diperjuangkan juga pembebasannya. Bagaimana Douglas menanggapi pernyataan itu? Ketika disinggung Lauer,Douglas mengawali jawaban dengan senyum.

“Saya pikir semua orang bisa mengirim surat, meminta kemurahan hati hakim. Saya duduk sebagai seorang ayah.Ayah yang tidak ingin kehilangan putra yang dikasihi,”sahutnya kemudian. Douglas yang tidak banyak gembar-gembor di depan media memang cukup misterius. Itulah mengapa tidak banyak yang tahu tentang perasaannya. Jauh di dalam hatinya, lelaki yang belakangan bolak-balik melakukan kemoterapi itu merasa bertanggung jawab atas Cameron.

“Saya tahu dia bukan lagi anak kecil.Tapi, bagaimanapun, saya tetap punya andil dalam pembentukan pribadinya,”kata Douglas mencoba bijak. Douglas sudah tidak bisa berapi- api seperti dulu. Bicaranya sekarang lebih tenang dan cenderung melankolis.“Saat Cameron baru lahir, saya sedang menanjaki karier di industri film,”kenangnya. Douglas yang baru menjadi ayah secara bersamaan juga harus sering meninggalkan rumah. Momen-momen semacam itu yang membuatnya sering merasa bersalah.

“Anda bisa menyalahkan saya. Anda juga boleh menyebut saya Ayah yang buruk. Saya akan terima,” paparnya. Belajar dari pengalaman- pengalaman yang lalu, kini Douglas berniat memperbaiki semua.Dia bangun dan melakukan apa-apa yang belum sempat di-berikan untuk keluarga. “Karier saya bisa mati.Tapi keluarga harus terus hidup,” tandas lelaki yang rambutnya mulai memutih itu.

Prioritasnya sudah berubah. Kini bukan lagi karier yang dikejar.Douglas hanya ingin fokus pada Catherine dan putra-putrinya.“ Waktu berjalan sangat cepat. Saya ingin melakukan banyak hal, selama masih bisa,”sahut pemeran Presiden Andrew Shepherd dalam The American President ini.    

Tidak ada komentar: