Sabtu, 02 Agustus 2014

Setetes Embun Pagi

Mila terbangun dari tidurnya. Dia membuka jendela untuk kemudian mengamati kebun bunganya. Mila melihat ada tetesan embun yang kemudian jatuh ke tanah dan menghilang. Itulah yang selalu ia amati tiap pagi. Rupanya sang ibu mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh anaknya.

"Kau sedang mengamati tetesan-tetesan embun itu, Mila?"

"Iya, Ma. Setiap tetes yang jatuh akan mengilang."

"Setiap tetes yang terjatuh ke tanah itu sangat berarti. Embun akan berubah menjadi air yang kemudian diserap oleh akar untuk pertumbuhan dari bunga-bunga itu sendiri. Sama seperti harapan yang Tuhan beri setiap pagi. Harapan itu tidak akan pernah hilang, melainkan akan berubah bentuk menjadi usaha dan doa yang kemudian akan membuat iman kita bertumbuh serta menjadi berkat bagi hidup kita."

Harapan itu terkadang tak banyak orang yang dapat merasakannya. Bagi sebagian orang, mujizat itu berada begitu jauh dari kehidupan mereka. Ketika manusia tidak bisa melihat harapan, maka sesungguhnya iman yang mereka miliki sudah pudar.

Janganlah hidup dengan kehampaan, yaitu tanpa iman dan juga harapan. Hiduplah dekat dengan Yesus, maka kehidupan kita akan semakin diperharui dan hari kesehari. Iman itupun akan muncul dan bertumbuh, serta harapan yang dari Tuhan akan semakin dinyatakan dalam hidup kita.

Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.
Sent from my HinoBerry®
powered by HINO GENUINE PART

Tidak ada komentar: