Sabtu, 13 November 2010

Ingvar "IKEA" Kampard

Siapa tidak kenal produk "IKEA". Jika kita menyebut merek mebel bergensi, salah satu nama yang melekat di ingatan kita adalah IKEA.

Akronim Pembawa Hoki
Nama IKEA sendiri sebenarnya merupakan akronim (singkatan) dr nama pendirinya plus tempat usaha itu mula-mula didirikan, yaitu INGVAR KAMPRAD ELMTARYD-AGUNARYD, sebuah tanah pertanian di Swedia. Kini IKEA sdh memberikan berkat yg luar biasa bagi pemiliknya. Dia pernah dinobatkan sbg org terkaya ketujuh versi Vorbes keluaran th 2008. Pria ini ditaksir memiliki kekayaan 31 milyar dolar.

Penjual Korek Api
Bakat bisnisnya sdh kentara saat Kampard masih duduk di SD. Dia sdh menjual korek api. Konsumennya bukan saja teman-teman sekolahnya tetapi juga tetangga disekitar rumahnya.

Hadiah Ayah untuk Bisnis
Rupanya bukan hanya pandai berbisnis, Kamprad juga sangat menonjol di dalam pendidikannya. Karena prestasinya di sekolah yg bagus, ayahnya memberinya hadiah berupa uang. Tidak seperti remaja kebanyakan yg membelanjakan uang hadiah untuk hal-hal sepele yg menyenangkan, Kamprad justru memakai uang hadiah itu untuk invesytasi. Uang kado inilah yg justru merupakan modal awal IKEA.
Namun, saat itu jangan bayangkan, Kamprad langsung membuat mebel. Nama itu justru ditabalkan untuk toko kelontong. Tidak jauh dari bisnis masa kecilnya, toko kecil itu menjual peralatan tulis-menulis seperti ballpen dan pensil, dompet dan bingkai foto.
Tentu saja bisnisnya tidak langsung meroket. Bisnis apapun pasti mempunyai pesaing. Di bisnis mebel pesaingnya justru banyak dan lebih kuat dalam hal permodalan. Kamprad menang di satu hal; KEULETANNYA. Naluri bisnis dan mental bajanya bersinergi membesarkan IKEA. Kini IKEA dikenal sebagai pabrik furniture raksasa yg menggurita di 31 negara dgn jml showroom lebih dari 200 buah. Jumlah pekerjanya mencapai lebih dari 75.000 org.

Mutiara yg kita temukan
Pelajaran berharga apa yg bisa kita petik dari kehidupan Ingvar Kamprad?
Kamprad tidak menaikkan standart hidupnya sesuai penghasilannya. Meskipun sdh menjadi konglomerat kelas dunia, Kamprad masih tetap memakai mobil lamanya yg sdh berusia lebih dari 15 tahun. Kalau bepergian, dia sengaja memilih kelas ekonomi. Baginya, kemajuan bisnisnya dityentukan oleh kesejahteraan para karyawannya.

Tidak ada komentar: