Kamis, 24 April 2014

Eugenia Selvia : Sukses Produksi 2.000 Buku Unik Per Bulan

Perkembangan dunia digital melahirkan produk-produk gadget nan canggih, misalnya telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet. Beragamnya varian dan kisaran harga, mulai dari murah hingga mahal, membuat banyak orang melihat gadget sebagai kebutuhan primer.

Produk gadget ini memiliki banyak fungsi. Mulai dari menelpon, memotret, berselancar di dunia maya, hingga mencatat semua kegiatan harian para pengguna. Tak heran, banyak orang memanfaatkan gadget layaknya 'asisten pribadi'.

Seiring berjalannya waktu, banyak orang memprediksi gadget bisa menggantikan peran buku catatan konvensional. Hal tersebut ternyata tak sepenuhnya benar.

Di era serba daring ini, justru bermunculan produk buku catatan buatan tangan (handmade). Para pebisnis di bidang ini berlomba-lomba menawarkan ragam model jurnal harian dengan tema dan motif unik yang berhasil menarik minat konsumen.

Eugenia Selvia adalah salah satu orang yang berhasil memaksimalkan peluang ini. Perempuan yang akrab disapa Pia ini memproduksi buku catatan buatan tangan dengan desain menarik. Di bawah bendera Buku Unik, dia memulai bisnisnya sejak 2008.

Awalnya, Pia menekuni hobi membuat scrapbook. Ternyata, banyak teman-teman dan keluarga yang suka dengan produk scrapbook tersebut. Dia lantas membikin beberapa scrapbook dan jual di forum online. Responsnya tak mengecewakan.

Namun, banyak konsumen yang minta dibuatkan buku catatan. "Saya pikir ide ini bagus karena buku lebih fungsional,"ujar ibu satu anak ini.

Berangkat dari hal itu, Pia pun makin bersemangat memproduksi buku catatan berdesain unik. Dia mempercantik buku biasa dengan menempelkan potongan gambar, foto, renda, pita hingga kancing baju. Buku tulis biasa yang polos tersebut tampil unik nan menarik.

Lebih lanjut, dia mendapat inspirasi membuat sampul buku dari lingkungan sekitar. "Saya selalu mengikuti tren yang sedang digemari masyarakat. Misalnya, saat ini banyak konsumen yang suka desain bertema ikon negara, seperti Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat," ujarnya. 

Dia mengaku sampai saat ini dia telah membuat ratusan desain untuk sampul Buku Unik.

Bukan itu saja, Pia juga membuat buku catatan bertema khusus. Beberapa varian buku yang pernah dia buat a.l. buku jalan-jalan (travel journal), buku catatan resep (cooking book), buku harian (diary), buku untuk hadiah ulang tahun (birthday book), hingga buku khusus bagi para guru (teacher book).

Pia memasarkan produk Buku Unik melalui berbagai cara. Pada mulanya, dia mempromosikan buku catatan buatan tangan tersebut lewat situs yang bangunnya.

Dia juga gencar mengikuti bazaar dan pameran kerajinan tangan. Dari situ, pintu peluang terbuka lebar. Banyak toko buku buku terkemuka dan ritel modern yang ingin memasarkan Buku Unik. "Saya bisa memasarkan produk ke berbagai daerah di Indonesia," kata lulusan jurusan Pariwisata Universitas Trisakti, Jakarta ini.

Buku Unik dijual mulai dari Rp75.000—Rp129.000 per buah. Harga tersebut tergantung ukuran dan jenis kertas. Margin keuntungan yang didapat dari bisnis ini bisa mencapai 20%.

Produk notes yang dijual di pasar sangat banyak. Kendati memiliki model beragam, produk massal tidak memiliki keistimewaan tersendiri. Kesan ini tentu jauh berbeda dengan buku catatan buatan tangan. Sentuhan manusia di produk buku handmade,membuat alas tulisan terkesan eksklusif.  

Kesan esklusif inilah yang ingin ditampilkan oleh Pia. Bermodalkan kreativitas, dia perempuan ini menciptakan berbagai desain sampul dan isi buku spesial bagi para konsumen. Uniknya, mereka memulai membuat buku catatan dari kamar tidur.

Karena mengusung konsep scrapbook, Pia mengaku modal utamanya merintis bisnis ini hanya buku kosong, majalah, gunting, dan lem. "Semua produksi dilakukan secara manual menggunakan tangan. Hal ini saya lakukan agar buku memiliki perbedaan dengan produk pabrikan," katanya.

Meski saat ini Pia dibantu oleh 6 orang karyawan, Pia masih turun langsung untuk mendesain dan mengerjakan beberapa detail produksi buku catatan. Agar produksi makin lancar, dia membuat sebuah percetakan mini untuk mecetak sampul dan isi buku catatan.

Seiring meningkatnya permintaan, bisnis Buku Unik terus membesar. Jika dulu Pia hanya mampu memproduksi puluhan buku, kini dia bisa menghasilkan 2.000 buku catatan setiap bulan. Dia berupaya menghasilkan setidaknya 1—2 desain buku setiap bulan. Tujuannya agar konsumen tak mudah bosan.

Tidak ada komentar: