Jumat, 25 April 2014

Jalankan "Ada Ide Aja" dengan Hobi, Wahyu Raup Omzet Rp 100 Juta


Siapapun akan tersenyum ketika membaca kaus buatan "Ada Ide Aja". Begitu pun dengan peluang waralaba yang ditawarkan. Peluang menawarkan untung yang bisa selalu menghibur mitra.

Pemilik Ada Ide Aja, Wahyu Lies S, mengaku menjalankan usahanya sebagai hobi sehingga membuat bekerja pun menyenangkan. 

"Istilahnya saya bekerja dengan passion(gairah) bukan passien (gerah, sakit). Jadi, tak ada unsur terpaksa. Bahwa kemudian hobi itu menghasilkan nilai ekonomis, ya bersyukur sekali. Sudah senang, dibayar lagi," papar pria yang akrab dipanggil Wahyu itu.

Ia mengaku berjualan ide desain dengan media kaus. Mengapa kaus? "Karena kaus itu universal, tiap orang memakainya, dari balita hingga manula. Media kaus paling bagus untuk mengekspresikan ide dan gagasan kreatif. Si pemakai pun lebih mudah bergaya, dan kaus ini juga bisa mewakili isi hati ataupun identitas pribadi pemakainya," sebutnya,

Saat ini, pria asal Solo tersebut memiliki sejumlah merek, antara lain KaosTomat™ (kaus pelesetan remaja atau dewasa), PapaNanda™ (kaus pelesetan balita), BengawanSeoul™ (Lembaga Indonesia-Korea), TomboAiti™ (jasa pembuatan desain web khusus UKM yang berjualan online), dan AdverSinting™ (jasa periklanan kreatif). Adapun produknya berupa pakaian (apparel) dari kaus, jumper, jaket, dan aksesori.

Dengan menjagokan desain-desain untuk produknya, Wahyu berhasil meraup hingga Rp 100 juta per bulan.

Wahyu bercerita, karena modalnya minim, awalnya ia berbisnis kaus mengandalkan media online dengan sistem keagenan. Ia pun membidik pangsa pasar kelas B dan A, serta balita dan dewasa.

"Hanya bisa bikin satu lusin kaus, kemudian saya tawarkan lewat internet. Kemudian ada respons, agen masuk, bayar cash di awal. Uang itu kan bisa digunakan untuk membayar tagihan kain, membayar tenaga kerja, tukang sablon, dan jahit," ucapnya. 

Wahyu mematok sistem deposit bagi agennya, yakni sebesar Rp 2 juta. Adapun distributor atau agen tunggal tiap kota harus mendeposit Rp 10 juta. Saat ini ia memiliki 230 agen, termasuk distributor luar negeri. Semuanya tersebar dari Aceh, Medan, Sumatera, Kalimantan, hingga Manado. Adapun yang di luar negeri ada di Brunei Darussalam, Belanda, dan Qatar. Wahyu mematok harga Rp 65.000 per kaus, sedangkan agen mendapat potongan 25 persen.

Sejak tahun 2009, Wahyu mulai mengembangkan program kemitraan pemasaran dan waralaba. Mitra akan mendapatkan fasilitas total branding, mulai dari outlet, strategi promosi, dan tentu barang berupa kaus.   

Bagaimana dengan persaingan? Kalau hanya bicara masalah kaus, tentu akan ada ribuan kompetitor. Tetapi, Ada Ide Aja berani tampil, bahkan memproklamasikan diri sebagai waralaba kaus pertama di Indonesia, dengan desain lain daripada yang lain.

Saat ini Wahyu dibantu 14 karyawan, meliputi bagian produksi, akunting, dan karyawanoutlet. Karyawan sebanyak itu bertugas memproduksi kaus kebutuhan agen, sebanyak 3.000-5.000 kaus tiap bulannya, baik kaus balita PapaNanda maupun KaosTomat. Produksi sebanyak itu telah mengantar Wahyu pada kisaran omzet Rp 50 juta-Rp 100 juta per bulan

Tidak ada komentar: