Rabu, 08 Desember 2010

Melissa Nathan:Tertantang Dobrak Posisi Perempuan di Penerbangan

Dunia penerbangan memang kerap diidentikkan dengan kaum laki-laki. Maka tak aneh jika di setiap penerbangan,kehadiran sosok perempuan saat menjadi pilot maupun kopilot mampu menarik perhatian setiap mata penumpang.

Salah satunya Melissa Nathan.Dia tercatat menjadi pilot sejak 2007 setelah dilatih sebagai insinyur yang bekerja pada simulator penerbangan di Akademi Air Asia,dekat Bandara Internasional Kuala Lumpur. “Bagi seorang wanita untuk masuk ke industri ini adalah sesuatu yang baru. Ini sesuatu yang sangat menarik bagi saya karena mereka melihat ke kita,” terang Melissa Nathan yang kini mengawaki AirAsia. Nathan nekat menjalani profesi yang berisiko tinggi ini karena merasa tertantang untuk mencoba dunia yang asing untuk kaumnya. Karena itu, Nathan benar-benar mendorong dirinya untuk mendobrak posisi perempuan di dunia penerbangan.

Dia mengaku telah mendapatkan kepercayaan diri melalui dunia pilot yang sangat membanggakan dirinya. Dia pun merasa puas dan tersanjung ketika mengenakan seragam pilot kebanggaannya.“Ketika saya sedang membawa pesawat dan saat para penumpang berjalan melewati saya dan melihat ada seorang pilot wanita, itu menjadi hal yang saya senangi karena mereka akhirnya melihat ke kita,” terang Nathan kepada CNN. Berdasar data Perkumpulan Pilot Penerbangan Wanita Internasional, saat ini diperkirakan ada sekitar 4.000 pilot wanita di seluruh dunia atau hanya 5% dari total 80.000 pilot. Kebanyakan hanya bisa ditemui di Amerika Serikat (AS).Adapun khusus di Asia,tidak ada angka yang pasti tentang jumlah pilot wanita.

Khusus di Malaysia, kekurangan pilot penerbangan di seluruh dunia telah memberikan kesempatan para perempuan di Malaysia untuk masuk ke sebuah profesi yang terkenal didominasi laki-laki. AirAsia yang tercatat sebagai maskapai penerbangan paling murah di dunia mengklaim akan memberikan kesempatan kepada perempuan melalui wadah Akademi AirAsia. Hingga saat ini, AirAsia memiliki 17 pilot wanita di antara 700 pilot laki-laki. Walaupun komposisi pilot wanita baru mencapai 2,4%, prestasi AirAsia di Malaysia pun tibatiba tampak lebih mengesankan. Alasannya, untuk ukuran sebuah negara fanatik Islam yang dijadikan sebagai agama utama dan masyarakat yang sangat tradisional, hal ini merupakan sesuatu yang tidak biasa. Kapten Fareh Mazputra menjelaskan, di Akademi AirAsia, siapa pun di perusahaan dipersilakan untuk menjadi pilot.

Sebab, perbedaan gender atau ras tidak akan menentukan keberhasilan siapa pun. “Ini adalah lingkungan keluarga di AirAsia dan kami memang memberikan kesempatan kepada orang-orang di lingkungan kami untuk dipromosikan untuk tumbuh dalam perusahaan, apa pun posisi yang mereka inginkan,” terang Mazputra kepada CNN. Tak tanggung-tanggung,Air Asia pun memberikan kesempatan kepada perempuan untuk menjadi kopilot pada pesawat raksasa Airbus 320. Pesawat Airbus A320 adalah salah satu dari pesawat yang “ditaksir” sekitar 200 perusahaan.

Mereka berharap dapat segera mengoperasikan pesawat itu di tahun-tahun mendatang. Tentu para pilot wanita harus bekerja keras untuk bisa mencapai ambisinya. Mereka harus terus berlatih dan berlatih. Di Akademi AirAsia, enam pesawat simulator dioperasikan selama 20 jam dalam sehari, dari pukul 04.00 pagi waktu setempat hingga tengah malam. Semua layanan ini diberikan untuk memberikan “tekanan” bagi para pilot agar mampu sejalan dengan keinginan perusahaan memperluas daftar tujuan dengan cepat. Nantinya, mereka berencana memiliki 12 simulator lebih lanjut,yang masingmasing akan dioperasikan oleh perusahaan CAE Kanada.

Air Asia menegaskan pihaknya tidak memiliki keraguan jika seorang perempuan menjadi kopilot dalam penerbangan pesawat besar itu. Bahkan pada kenyataannya, dia khawatir perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan menjadi pilot dari seluruh dunia yang semakin padat. “Kami memiliki 50 kapten untuk menerbangkan 93 pesawat,termasuk 3 pesawat maskapai AirAsia. Kami terus-menerus mencari pilot di seluruh dunia. Demikian pula mereka yang ingin menjadi pilot. Ini benar-benar sangat kompetitif,”kata Gill. AirAsia sendiri dinilai sebagai perusahaan yang memiliki perkembangan fantastis.

Maskapai penerbangan yang dibeli oleh pengusaha Tony Fernandes, yang bekerja sebagai akuntan di kelompok perusahaan Virgin milik Richard Branson, baru saja menandai tonggak bersejarah untuk membawa 10 juta penumpang pada 132 rute ke 60 negara tujuan. AirAsia pun disebut- sebut tak pelit memberikan gaji yang terbilang cukup besar bagi calon pilot,Yakni gaji rata-rata USD34.000 atau Rp306 juta. Gaji ini dipukul rata bagi calon pilot wanita maupun laki-laki. (susi)

Tidak ada komentar: