Sabtu, 10 Oktober 2015

Anak Tukang Sampah Bikin Haru Jagat Sosmed



Dulu, dia merasa malu karena sang ayah hanya tukang sampah. Dia bertanya kenapa sang ayah bukan tentara seperti ayah teman-temannya. Namun kini dia bersujud di bawah kaki sang ayah. Sadar.

 Ini kisah inspiratif dari Klanarong Srisakul. Pemuda yang baru lulus dari Universitas Chulalongkor, Thailand. Srisakul menulis kisah ini pada halaman Facebook.

Dikutip Dream dari Asia One, dulu Klanarong merasa malu dengan pekerjaan sang ayah, yang hanya seorang tukang sampah.

"Saat saya masih muda saya malu dengan kondisi ayah saya. Saya bertanya mengapa ayah saya tak mengenakan seragam keren seperti ayah teman-teman saya yang menjadi tentara, polisi," tulis Klanarong.

Ya, sang ayah memang hanya sopir truk sampah. Sehari-hari hanya bergulat dengan sisa-sisa bahan makanan maupun barang-barang rumah tangga. Karib dengan bau busuk dan pakaian yang kotor.

Namun seiring waktu berjalan, Klanarong akhirnya sadar. Dia sadar setelah sang ayah berkisah tentang perjalanan hidupnya. Dari cerita itu, L;anarong tahu bahwa sang ayah berhenti sekolah saat berada di kelas 4.

"Dan dia memberi tahu saya bahwa mimpinya adalah melihat anaknya bersekolah," tambah Klanarong.

Kisah itulah yang membuat hati Klanarong semakin luluh. Dia kemudian berusaha keras untuk meraih mimpi dengan melamar menjadi tentara, namun gagal.

"Saya pikir ayah saya tidak menangis, tapi kemudian saya ketahui bahwa dia diam-diam menangis."

Klanarong lagi-lagi melihat perjuangan sang ayah untuknya. Saat pengumuman hasil ujian masuk universitas diumumkan. Saat itu, sang ayah rela cuti untuk melihat pengumuman penerimaan mahasiswa baru untuk Klanarong.

"Ayah saya kembali menumpahkan air matanya. Ini saat yang membanggakan untuk keluarga kecil kami," tambah Klanarong.

Perjuangan dan pengorbanan sang ayah telah membuat Klanarong kehabisan kata-kata. Dia menyesal telah merasa malu dengan kondisi sang ayah. Dan kini, Klanarong telah lulus dari universitas paling sohor di Negeri Gajah Putih itu.

"Sekarang, saya ingin berterimakasih kepada ayah karena telah menjadi dirinya sendiri dan untuk semua bantuannya. Terimakasih untuk lelah, airmata, dan masa-masa bersama yang tidak menyenangkan."

Dan setelah lulus itu, Klanarong bersujud di bawah kaki sang ayah. Di depan truk sampah yang dulu membuatnya malu. "Sekarang, saya ingin ayah bahagia dengan keberhasilan kami. Ayah tidak boleh merasa malu lagi, sebab ayah adalah ayah nomor satu. Saya bangga kepadamu," tulis Klanarong.

Kisah ini juga diunggah oleh Bangkok Post ke Fanspage Facebook. Dan terang saja, banyak pengguna Facebook yang merasa terharu dengan kisah Klanarong ini.

"Kisah ini membuatku bersemangat dan aku ingin menjadi seperti ini di masa mendatang," demikian tulis pengguna Facebook, Ali Moh. Selain itu, banyak netizen yang trenyuh. "Saya hampir menangis, terimakasih atas kisahmu," tulis Suchon Sungthong.

Tidak ada komentar: