Senin, 10 Februari 2014

Hary Tanoesoedibjo - Pengusaha Multimedia Tersukses Di Indonesia

Apakah anda bisa membayangkan jika diri anda adalah seseorang yang menguasai 1/3 dari total siaran pertelevisian dan memiliki wewenang untuk mengatur semuanya? Itulah yang kini sudah ada dalam genggaman seorang pengusaha sukses di bidang multimedia telekomunikasi yaitu Hary Tanoesoedibjo.

Hary Tanoesoedibjo adalah bos dari beberapa stasiun televisi nasional seperti MNC TV, RCTI dan Global TV. Tidak hanya itu, dirinya juga merupakan pemilik dari beberapa media massa mulai majalah hingga koran nasional. Dengan semua hasil kerja keras yang telah ia dapatkan saat ini pantas ia pernah masuk dalam jajaran hartawan terkaya yang ada di negeri ini. Ingin tahu lebih dalam tentang profil sang raja multimedia? Berikut ulasan singkat biografi Hary Tanoesoedibjo – pengusaha multimedia tersukses di Indonesia.

Sekilas Tentang Hidup Hary Tanoesoedibjo

Hary Tanoesoedibjo adalah seorang pengusaha sukses yang lahir pada tanggal 26 September 1965 di kota perjuang Surabaya. Masa kecilnya dihabiskan kebanyakan di kota Surabaya bersama dengan keluarganya. Ayahnya adalah seorang pengusaha sukses.

Dan dari sang ayah Ahmad Tanoesoedibjo lah dirinya mendapatkan banyak motivasi serta inspirasi hingga bisa menjadi orang besar layaknya saat ini. Ia juga mempunyai beberapa saudara yang kini juga mengikuti jejak sang ayah, mereka adalah Hartono Tanoesoedibjo dan Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo.

Selepas menamatkan pendidikan wajib di Indonesia, ia memutuskan untuk melanjutkan masa studinya di luar negeri. Ia memilih Carleton University, Ottawa Kanada sebagai tempatnya mengeyam ilmu pada jurusan Bachelor of Commerce. Dan setelah tamat, ia langsung melanjutkan studinya untuk mendapatkan  gelar Master of Business Administration di universitas yang sama. Semasa kuliah, Harry memang dikenal cukup pandai, terbukti ia hanya butuh waktu 1 tahun untuk menamatkan gelar masternya pada saat itu.

Saat ini ia telah menikah dengan seorang wanita bernama Liliana Tanaja Tanoesoedibjo. Dan dari pernikahannya tersebut kini ia telah memiliki 5 orang putra.

Perjalanan Karir Hary Tanoesoedibjo

Karir Harry dimulai dari perusahaan yang didirikannya yaitu PT. Bhakti Investama Tbk . Ia merupakan pendiri serta pimpinan perusahaan yang juga dikenal dengan nama MNC Tbk tersebut. Ia mendirikan perusahaan tersebut dengan kerja keras sejak tahun 1989. Pada waku itu perusahaan manajemen investasi tersebut masih belum sebesar saat ini. Namun dengan keahlian Harry dalam melihat peluang, pelan namun pasti perusahaannya tersebut kian menggurita.

Salah satu perusahaan yang telah diakuisisi oleh MNC Tbk adalah PT. Bimantara Citra Tbk. Sebelum mengalami kemunduran usaha, perusahaan tersebut dimiliki oleh anak mantan pemimpin bangsa Soeharto yaitu Bambang Trihatmojo. Dari sinilah karir besar sang bos multimedia Indonesia mulai berkembang.

Awalnya dirinya bermimpi untuk dapat menjadi pengusaha yang menguasai banyak media massa yang ada di tanah air. Dirinya yakin bahwa masa depan dunia media massa akan makin startegis nantinya. Dan setelah mendapatkan perusahaan akuisisi tersebut, MNC TV berhasil menggaet beberapa stasiun televisi nasional yaituRCTI, Global TV dan juga TPI yang dirubah namanya menjadi MNC TV.

Tidak hanya itu lewat perkembangan MNC Tbk yang kian luas, dirinya juga telah merambah dunia media cetak. Tercatat ia merupakan pimpinan dan pemilik dari beberapa media cetak seperti Harian Seputar Indonesia, Majalah Ekonomi Trust dan tabloid remaja Genie. Dalam dunia penyiaran, jaring kekuasaannya juga termasuk stasiun radio Trijaya FM serta perusahaan penyedia layanan TV satelit Indovision yang makin melengkapi kerajaan bisnis multimedia miliknya.

Berkat semua usahanya yang telah menggurita tersebut dirinya pernah tercatat sebagai orang paling kaya urutan 22 di Indonesia versi Forbesdengan total kekayaan yang mencapai US$ 1,35 miliar. Pencapaian tersebut tidaklah ia dapatkan dengan waktu yang singkat. Perjuangan merintis perusahaan dan banyak makan asam garam di dunia management investasi perusahaan menjadikan dirinya salah satu pebisnis dengan insting yang kuat untuk melihat peluang dari hal yang nampaknya remeh dan cenderung dianggap sudah tidak potensial. Dan dengan usaha keras, ia merubahnya menjadi lahan bisnis yang luar biasa menghasilkan.

Tidak ada komentar: