Kamis, 24 Juli 2014

rabowo Benar, Terbukti Jokowi Memang Curang

Awalnya saya tidak percaya dan terkejut ketika Prabowo menyatakan menarik diri dari pilpres karena merasa dicurangi. Bagaimana tidak terkejut dan campur bingung? Koalisi merah putih yang mendukung Prabowo adalah mayoritas dan menguasai birokrasi dari tingkat desa hingga pusat.

Janji Prabowo yang akan memberikan uang 1 milyar per desa per tahun telah membuat gelap mata banyak kepala desa. Mereka pun menggalang dukungan antar kepala desa dan perangkat desa seluruh Indonesia melalui jaringan "Parade Nusantara". Dukungan resmi Partai Golkar yang memiliki kepala daerah terbanyak di seluruh Indonesia semakin memperkuat jajaran birokrasi yang mendukung Prabowo. Belum lagi kepala daerah dari PAN, PPP, PKS, Gerindra, PBB dan Partai Demokrat yang jumlahnya ratusan tentu semakin memudahkan Prabowo untuk memenangkan pilpres. Apalagi data di MK menunjukkan 97% proses Pilkada kasusnya diselesaikan di MK. Artinya, 97% Pilkada diduga ada kecurangan. Dan dari 97% tersebut tentu saja koalisi merah putih pendukung Prabowo memiliki presentase yang lebih besar dibandingkan koalisi partai yang mendukung Jokowi.

Jadi dengan logika orang waras yang masih menggunakan akal sehat dan hati nuraninya tentu sudah bisa menebak siapa yang terindikasi melakukan kecurangan dalam Pemilu. Pengalaman ORBA membuktikan, kecurangan pemilu selalu melibatkan birokrasi pemerintahan. Padahal saat ini pemerintahan dikuasai oleh Partai Demokrat, Golkar, PKS, PPP, PAN yang justru mendukung Prabowo dalam pilpres. Nah loh ada maling teriak maling…….

Lantas apa hubungannya dengan judul…?

Setelah saya telusuri lebih dalam lagi akhirnya saya menemukan kecurangan-kecurangan yang dilkukan oleh Jokowi. Ya, Jokowi terbukti curang karena mampu menarik dukungan dari ribuan hingga jutaan relawan dari dalam dan luar negeri tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. Sebaliknya, justru para relawan lah yang harus mengeluarkan biaya, energi dan pikirannya untuk mendukung Jokowi, ini jelas curang. Coba, bandingkan dengan Prabowo yang harus memobilisasi massa dalam setiap kampanyenya. Dan dalam setiap mobilisasi massa dibutuhkan dana yang sangat besar. Tentu tidak adil bukan, Jokowi di bayar oleh relawan, sementara Prabowo harus membayar massa yang dimobilisasi. Ini jelas curang namanya.

Jokowi juga terbukti curang melibatkan ratusan artis tanpa bayaran. Berdasarkan pengakuan para artis, biasanya dalam setiap kampanye pemilu baik pileg maupun pilpres mereka mendapatkan bayaran puluhan hingga ratusan juta dalam setiap penampilannya. Tapi khusus untuk mendukung revolusi mentalnya Jokowi, para artis tersebut rela tidak dibayar. Bahkan di antara para artis harus mengeluarkan koceknya untuk membiayai penampilannya. Jokowi jelas curang karena menggalang people power lewat "Konser Salam Dua Jari" yang akan dicatat dalam sejarah pilpres 2014 tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.

Jokowi juga curang karena membuat ahli Golputer sedunia rela turun gunung dengan dibuktikan tingginya partisipasi pemilih baik di dalam maupun di luar negeri. Jokowi juga curang karena mampu menumbuhkan harapan dan optimisme rakyat sehingga rela antri di TPS-TPS di seluruh penjuru dunia hingga pelosok-pelosok negeri. Jokowi juga curang karena memberikan inspirasi kepada anak-anak muda cerdas dan kreatif, para jawara olimpiade computer dan matematika untuk membuat web kawalpemilu.org yang berperan penting mengawal suara rakyat sehingga sulit untuk dimanipulasi. Tentu saja adanya web kawalpemilu.org menjadi bukti kuat bahwa Jokowi curang karena suara rakyat tidak bisa lagi dimanipulasi. Dan kecurangan yang paling kasat mata dan bisa dilihat oleh saksi dari seluruh penjuru dunia adalah Jokowi telah mencuri hati sebagian besar rakyat Indonesia sehingga jatuh cinta dan memilihnya dalam pilpres. Blusukan, memetakan masalah, mendengar keluhan dan keinginan rakyat adalah cara curang Jokowi untuk mencuri hati rakyat. Karena kecurangan-kecurangan yang massif dan terstruktur tersebut maka Jokowi menang mutlak di luar negeri dan di 23 provinsi. Karena kecurangan-kecurangan yang massif dan terstruktur tersebut Jokowi akhirnya terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia ke-7. Apakah anda juga menemukan kecurangan Jokowi yang lain, silakan buktikan?

Salam 3 Jari, Persatuan Indonesia...!!!

Tidak ada komentar: