Minggu, 22 Februari 2015

Merayakan valentine denagn cokelat Ferero

Di Indonesia cokelat Ferero sangat digemari. Harganyapun termasuk mahal. Tapi tetap digemari. 

Pada musim valentine, cokelat Ferero juga sangat diburu. Sebagai tanda kasing sayang terhadap pasangannya.



MICHELE Ferrero mewarisi bisnis cokelat dari Pietro Ferrero pada tahun 1949. Selama menjalankan bisnis Ferrero Group lebih dari setengah abad, Michele Ferrero giat mengembangkan produk dan jaringan.

Michele meninggal di Monte Carlo, setelah berbulan-bulan sakit. Sergio Mattarella, Presiden Italia dalam pernyataan yang dikutip AFP mengatakan, Michele Ferrero adalah pengusaha sejati, dikenal dan dicintai di Italia dan seluruh dunia. "Michele merupakan pemimpin bisnis di Italia selama bertahun-tahun, selalu memimpin tren karena produk-produk inovatif dan gigih," kata Mattarella.

Berbagai produk favorit seperti Nutella, Ferrero Rocher, cokelat Kinder dan Tic Tacs kini beredar di 160 negara di dunia. Ferrero SpA menjadi perusahaan dengan reputasi terbaik menurut survei Reputation Institute tahun 2009.

Pietro memulai bisnis Ferrero pada akhir Perang Dunia II tahun 1946. Dia membangun lab uji coba untuk mengembangkan produk bagi toko kue istrinya di Piedmont, Italia. Ketika sulit mendapatkan bahan baku cokelat berupa kakao, Pietro mengembangkan produk berbahan baku hazelnut yang lebih mudah didapat di Italia saat itu. 

Kreativitas ini menghasilkan penjualan laris manis. Dibantu adiknya, Giovanni, Pietro Ferrero membangun perusahaan baru untuk memproduksi dan memasarkan produk yang awalnya bernama Gianduja ini. Dengan harga lebih murah karena bahan baku yang mudah didapat, produk padat berbentuk batangan ini laku di pasaran.

Ketika mengambil alih bisnis, Michele dan istrinya, Maria Franca Fissile mengubah bentuk Gianduja menjadi selai dan mengganti namanya menjadi Supercrema dan akhirnya menjadi Nutella. "Ayah saya bilang, kami bisa mengembangkan produk ini lebih jauh karena teknologi baru dan cara-cara baru untuk mengintegrasikan resep," kata Giovanni Ferrero, generasi ketiga yang kini menduduki CEO dan Chairman Ferrero kepada BBC.

Ekspansi Ferrero keluar Italia dimulai tahun 1956. Saat itu, Michele membuka kantor sekaligus pabrik baru di Jerman. Tingkat konsumsi cokelat Jerman yang tinggi menjadi alasan ekspansi ini. Konsumsi cokelat per kapita Jerman mencapai dua kali lipat daripada Italia.

Dua tahun kemudian, Michele mendirikan pabrik di Prancis. Pabrik ini diikuti ekspansi dan produksi di Belgia, Belanda, Austria, Swis, Swedia, Inggris, Irlandia dan Spanyol. Pada tahun 1966, Ferrero menjadi perusahaan terbesar kedua di Italia.

Ferrero mencetak pendapatan € 8,1 miliar pada tahun buku yang berakhir Agustus 2013, naik 5,6% ketimbang tahun sebelumnya di tengah krisis finansial Eropa yang masih berlangsung. Memiliki raksasa gula-gula, Michele justru merupakan konglomerat yang tertutup dan menghindari publisitas. Ia dikenal sebagai pemimpin yang tegas, tapi menciptakan kondisi kerja yang sangat manusiawi bagi lebih dari 30.000 pekerja. 

Michele menolak akuisisi perusahaan lain. Selama ini pun, Ferrero Group tumbuh secara organik tanpa mengakuisisi perusahaan lain. 

Pada tahun 1997 Michele menyerahkan operasional sehari-hari kepada Giovanni dan Pietro, anak pertamanya yang meninggal karena serangan jantung di Afrika Selatan tahun 2011.

Tidak ada komentar: