Kenji Goto, wartawan Jepang yang dipenggal kelompok yang mengaku Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS/ISIS/ISIL)—mengunjungi Suriah didorong oleh imannya kepada Yesus Kristus.
Goto menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pada 1997, menurut Assist News Service. Panggilan Kristus untuk menjangkau masyarakat miskin dan hancur dalam roh tampaknya memotivasi jiwa kewartawanannya.
"Anak-anak, orang miskin, dan mereka yang membutuhkan adalah tujuan pelayanannya," rekan jurnalisnya, Toshi Maeda, mengatakan kepada CCTV. "Dia hanya ingin bertemu anak-anak di daerah konflik dan memberi tahu seluruh dunia tentang penderitaan mereka. Saat ia mengikuti kisah anak-anak itu, ia berakhir di zona perang."
Seperti kata Goto pada Mei lalu kepada Christian Today edisi Jepang, "Saya telah melihat tempat-tempat yang mengerikan dan telah mempertaruhkan hidup saya, tapi saya tahu bahwa entah bagaimana Tuhan akan selalu menyelamatkan saya."
Cuitannya di Twitter empat tahun lalu—yang isinya seakan menjadi refleksi iman Kristennya—menyebar dengan cepat.
"Tutup mata Anda dan tetap bersabar. Semuanya berakhir ketika Anda marah atau berteriak. Ini sama seperti berdoa. Membenci bukanlah peran manusia; penghakiman adalah kuasa Tuhan. Saudara saya dari Arab yang mengajari saya tentang ini," kicaunya dalam bahasa Jepang pada 7 September 2010.
Hingga kini pesan itu telah di-retweet lebih dari 25.000 kali di Jepang, dengan versi bahasa Inggris juga beredar luas.
Pesan wartawan berusia 47 tahun ini mirip dengan pesan Yesus yang memberi pengampunan dan kasih di atas kayu salib ketika Anak Allah yang meminta Bapa-Nya untuk memaafkan orang yang menyalibkan-Nya.
"Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan," kata Yesus kepada Allah, menurut Lukas 23:34.
Goto adalah anggota dari Gereja United Church of Christ Denenchofu di Jepang. "Goto melaporkan apa yang harus dilaporkan dengan keyakinan teguh," kata Pdt Hiroshi Tamura dari Gereja Denenchofu, menurut laporan Japan Times bulan lalu sebelum mantan anggota jemaatnya dibunuh.
"[Dia] punya rasa yang kuat atas keadilan ... Dan [ia selalu] perhatian terhadap orang yang rentan, termasuk anak-anak."
Goto diculik oleh ISIS pada Oktober 2014 setelah memasuki negara Suriah melalui Turki, dengan harapan menyelamatkan temannya dan sesama sandera, Haruna Yukawa.
Teman Goto, Yukawa, diculik oleh anggota Negara Islam di Agustus 2014 sebelum ia kemudian dipenggal oleh kelompok itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar