If you love me, you will obey what I command. John 14:15
Apakah anda dan pasangan anda menempatkan Tuhan sebagai yang utama dalam pernikahan kalian ? Atau apakah anda membiarkan diri sendiri untuk dibajak oleh tugas dan kepentingan lain ? Ketika anda dan kekasih anda membiarkan Tuhan bertahta diatas hidup dan pernikahan kalian, rumah tangga kalian akan diberkati.
Seringkali kita lupa untuk menempatkan Tuhan sebagai tokoh utama dalam kehidupan kita. Konsekuensinya adalah sengaja atau tidak sengaja, kita akan menyakiti orang lain karena kita bertindak egois. Keputusan kita mencerminkan kepentingan diri sendiri dan kepuasan duniawi belaka. Jika kita ingat untuk tidak menyakiti hati Tuhan dan melanggar perintahNya, kita tidak akan memaki suami, memukul istri, berselingkuh, berbohong menutupi kesalahan, mengabaikan anak, dan sebagainya.
Untuk menanggapi kasih Tuhan yang begitu berlimpah, kita dituntut untuk menempatkan Tuhan sebagai yang utama dalam segala aspek kehidupan kita, termasuk pernikahan. Ketika suami dan istri sungguh saling mengasihi dan berupaya untuk membahagiakan pasangannya, bayangkan betapa indahnya relasi itu ? Anak-anak juga akan belajar bagaimana memperlakukan orang lain dengan baik, dengan respek dan kasih, melalui contoh yang diberikan oleh kedua orangtuanya.
Tuhan selalu berserta kita, mendengarkan pemikiran dan doa kita, mengawasi segala tindakan kita. Dalam tuntutan beban kehidupan sehari-hari, kita pasti tergoda untuk mengabaikan keberadaan Tuhan atau lebih parah lagi, untuk melawan perintahNya. Tetapi, ketika kita diam dan menyadari kehadiranNya, Tuhan menjamah hati dan memulihkan jiwa kita.
Mulailah saat ini juga. Kasihilah pasangan kita seperti Tuhan mengasihi kita. Ingatlah bagaimana dulu dimasa pacaran kita begitu mendambakan kebersamaan dengan si dia, dan berusaha sedapat mungkin untuk membahagiakannya. Mengapa tidak kita ulang kisah cinta itu sekarang, dan memulai kehidupan rumah tangga yang berpedoman kepada kasih dan perintah Tuhan. Mari kita muliakan Tuhan dengan menempatkan Dia sebagai yang utama dalam kehidupan kita.
Faith is obedience at home and looking to the Master; obedience is faith going out to do His will. - Andrew Murray
Apakah anda dan pasangan anda menempatkan Tuhan sebagai yang utama dalam pernikahan kalian ? Atau apakah anda membiarkan diri sendiri untuk dibajak oleh tugas dan kepentingan lain ? Ketika anda dan kekasih anda membiarkan Tuhan bertahta diatas hidup dan pernikahan kalian, rumah tangga kalian akan diberkati.
Seringkali kita lupa untuk menempatkan Tuhan sebagai tokoh utama dalam kehidupan kita. Konsekuensinya adalah sengaja atau tidak sengaja, kita akan menyakiti orang lain karena kita bertindak egois. Keputusan kita mencerminkan kepentingan diri sendiri dan kepuasan duniawi belaka. Jika kita ingat untuk tidak menyakiti hati Tuhan dan melanggar perintahNya, kita tidak akan memaki suami, memukul istri, berselingkuh, berbohong menutupi kesalahan, mengabaikan anak, dan sebagainya.
Untuk menanggapi kasih Tuhan yang begitu berlimpah, kita dituntut untuk menempatkan Tuhan sebagai yang utama dalam segala aspek kehidupan kita, termasuk pernikahan. Ketika suami dan istri sungguh saling mengasihi dan berupaya untuk membahagiakan pasangannya, bayangkan betapa indahnya relasi itu ? Anak-anak juga akan belajar bagaimana memperlakukan orang lain dengan baik, dengan respek dan kasih, melalui contoh yang diberikan oleh kedua orangtuanya.
Tuhan selalu berserta kita, mendengarkan pemikiran dan doa kita, mengawasi segala tindakan kita. Dalam tuntutan beban kehidupan sehari-hari, kita pasti tergoda untuk mengabaikan keberadaan Tuhan atau lebih parah lagi, untuk melawan perintahNya. Tetapi, ketika kita diam dan menyadari kehadiranNya, Tuhan menjamah hati dan memulihkan jiwa kita.
Mulailah saat ini juga. Kasihilah pasangan kita seperti Tuhan mengasihi kita. Ingatlah bagaimana dulu dimasa pacaran kita begitu mendambakan kebersamaan dengan si dia, dan berusaha sedapat mungkin untuk membahagiakannya. Mengapa tidak kita ulang kisah cinta itu sekarang, dan memulai kehidupan rumah tangga yang berpedoman kepada kasih dan perintah Tuhan. Mari kita muliakan Tuhan dengan menempatkan Dia sebagai yang utama dalam kehidupan kita.
Faith is obedience at home and looking to the Master; obedience is faith going out to do His will. - Andrew Murray
Tidak ada komentar:
Posting Komentar