Rabu, 21 Juli 2010

Membangun Hotel Mewah Pertama di Liberia



Entrepreneur tak bisa dipisahkan dari risiko.Bagi para entrepreneur, semakin besar risiko,kian besar pula keuntungan yang bisa diraup.

PRINSIP itulah yang mendasari keputusan miliuner Bob Johnson memilih Liberia sebagai salah satu lokasi untuk bisnis terbarunya.Dia baru saja meresmikan hotel kelas atas pertama di negara itu. Johnson merupakan pendiri BlackEntertainment Television(BET) dan Afro-Amerika pertama yang mengendalikan sebuah perusahaan di New York Stock Exchange.Selain itu, dia juga kulit hitam pertama pemilik tim olahraga profesional ternama di Amerika Serikat (AS).

Sepak terjang terbarunya di bidang bisnis mengejutkan banyak orang. Dia justru memilih Liberia yang terus didera perang sipil sebagai lokasi hotel mewahnya. Hotel yang memiliki 78 kamar itu berdiri di tepi pantai Liberia dan dilengkapi berbagai fasilitas, termasuk spa."Saat Anda pergi ke sebuah negara pascakonflik, Anda pergi untuk mengambil risiko,tapi di mana ada risiko,di sana juga ada keuntungan,"papar Johnson. Johnson menunjukkan bahwa bisnis hotel mewah pertama di Liberia hanyalah awal dari targettarget lain yang dimilikinya.

"Jika saya bisa menjadi yang pertama dan mengembangkan jaringan dengan benar,Anda telah mendapat sebuah peluang bagus,tidak hanya untuk menjadikan investasi Anda menghasilkan keuntungan yang sangat bagus,"tuturnya. Namun, pendiri dan Chairman RLJ Companies ini menghindari ibu kota Liberia,Monrovia,sebagai tempat hotel mewahnya. Alasannya, Monrovia memiliki berbagai masalah sosial dan banyak orang yang tidak memiliki perumahan layak serta kurangnya pasokan listrik.

Dengan bantuan Pemerintah Liberia,Johnson mendapat sebuah lokasi di tepi pantai dengan pemandangan yang indah. Selain itu, Johnson hanya perlu menggusur lebih sedikit rumah warga dibandingkan jika harus mendirikan hotel di pusat kota."Kami memilih lokasi hotel ini yang dulunya cukup kotor.Kami memindahkan beberapa rumah warga di sana, tapi kami memindahkan mereka ke lokasi yang bagus.

Sebagai gantinya,kami memberi banyak lapangan kerja kepada warga,"kata Johnson. Sebagai pelopor bisnis perhotelan di Liberia,Johnson harus melatih orang-orang baru. Johnson memang mendatangkan beberapa karyawan senior dari AS.Tapi sebagian besar karyawan yang menjadi tim manajemen senior merupakan penduduk lokal. Liberia merupakan negara republik tertua di Afrika yang didirikan pelarian warga Amerika dan budak-budak Karibia.

Negeri itu mengalami perang sipil yang sangat panjang di era 1990-an. Sekitar 250.000 tewas dalam perang sipil Liberia. Perang sipil juga menghancurkan perekonomian negara tersebut. Tidakhanya itu,Liberiajugadituduh mendukung pejuang pemberontak di negara tetangga,Sierra Leone. Selain memiliki talenta bisnis yang sangat tajam,dia memiliki jaringan koneksi yang sangat luas, termasuk dengan para pemimpin negara dan politisi.Johnson terkenal memiliki kedekatan dengan PresidenAS George W Bush dan pemimpin negara lainnya.

Dia pun sering muncul bersama para politikus ternama, termasuk Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton.Koneksi luas inilah yang turut melancarkan pertumbuhan bisnisnya. Sebagai salah satu pengusaha kulit hitam tersukses di Negeri Paman Sam, Johnson berhasil membawa jaringan TV kabelnya, BET, meraih banyak penghargaan.

Pada 25 Juni lalu,salah satu acara di BET meraih penghargaan sebagai pertunjukan nomor satu di TV kabel AS yang ditonton 7,4 juta orang. Saat itu BET menggelar acara ulang tahun ke-10 BET Awards dan menampilkan pertunjukan untuk mengenang mendiang raja pop Michael Jackson. (syarifudin)


Tidak ada komentar: