Kamis, 29 Juli 2010

Mengecat Putih Gunung untuk Hadirkan Gletse







Mengecat rumah atau gedung pencakar langit mungkin sudah biasa.Tapi,bagaimana jika ada seseorang yang mengecat gunung? Itu baru luar biasa.


EDUARDO Gold yang melakukan aksi luar biasa tersebut. Di ketinggian pegunungan Peruvian Andes, Ayacucho, Peru, dia tengah melakukan sebuah penelitian untuk mengembalikan gletser yang dulu pernah ada di sana dan sekarang menghilang akibat pemanasan global.

Gletser Chalon Sombrero telah mengering dan hilang dari pegunungan itu beberapa tahun silam.Tapi,Gold berpikir dia dapat menciptakan kondisi tertentu agar es kembali terbentuk lagi di daerah pegunungan tersebut. Dengan peralatan sederhana seperti ember,cat warna putih,dan beberapa kuda untuk mengangkut peralatan, Gold dan timnya yang terdiri dari empat orang melakukan perjalanan tiap hari menuju ketinggian 5.000 meter di atas permukaan laut untuk mengecat batubatu di lereng pegunungan.Sejauh ini Gold dan timnya telah mengecat tiga hektare di bagian pegunungan itu.

Mereka menargetkan mengecat tiga puncak gunung di kawasan Andean seluas 70 hektare. Pria yang menetap di Licapa, sebuah kota di kaki pegunungan, mendirikan Glaciares Peru pada 2008 dan pada 2009 proyek tersebut dipilih sebagai salah satu dari 26 pemenang kompetisi “100 Ide untuk Menyelamatkan Planet” yang diselenggarakan World Bank. Sejauh ini, Gold mengeluarkan uang pribadi dari dananya sendiri. Tapi, dalam waktu dekat dia akan menerima pembayaran pertama dari dua kali USD100.000 dari World Bank untuk mendanai proyeknya memutihkan pegunungan yang batu-batunya berwarna abuabu kehitaman itu.

Proyek Gold mungkin tampak sedikit mustahil atau menggelikan, tapi idenya itu memiliki dasar ilmiah yang sangat kuat di baliknya. Teori ilmiah terkait idenya mengecat putih permukaan pegunungan itu disebut dengan efek albedo (pantulan cahaya). Dengan mengecat putih bebatuan pegunungan yang berwarna gelap,energi matahari yang diserap bebatuan itu akan semakin sedikit dan lebih banyak energi matahari yang terpantul dari Bumi.Tentu saja, pemantulan energi itu akan mengakibatkan suhu permukaan bebatuan menjadi lebih rendah.“Kami berharap, suhu yang lebih rendah di permukaan bebatuan pegunungan, dari 20 derajat Celsius menjadi lima derajat Celsius,”ujar Gold. Jika Gold sukses, Glaciares Peru akan mengembalikan sumber air untuk kawasa terpencil di Andes.

“ Selain itu,pada saat bersamaan kami menciptakan pekerjaan dan kami dapat menciptakan ribuan pekerjaan jika mereka sukses,” katanya. Dia senang karena warga lokal memberikan respons baik untuk proyek tersebut.Tapi, Gold mengakui ada beberapa pihak yang tetap skeptis dengan ide uniknya.“Saya memahami itu.Tapi, saya akan katakan pada mereka bahwa upaya ini merupakan peluang untuk membuktikan apakah ide ini benar atau salah. Dan proyek ini tidak merugikan semua orang,”paparnya. Beberapa pakar turut menanggapi ide luar biasa Gold.

Antara lain Andy Ridgwell dari the School of Geographical Sciences di University of Bristol,Inggris,yang mengatakan, memerlukan waktu beberapa tahun untuk menemukan apakah eksperimen itu akan memberikan hasil yang signifikan. “Jika semua ini dapat dilakukan, ini sesuatu yang menarik untuk dicoba. Jika Anda bisa mendapatkan hasil adanya gletser yang kembali muncul di sana,Anda dapat memperoleh suplai air yang disediakan gletser,”katanya.

Menurut teori yang dijelaskan Gold, efek albedo mungkin membantu mendinginkan kawasan di sekitar Kota Almeria, selatan Spanyol. Perluasan pertanian rumah kaca di wilayah itu dimulai pada 1970-an dan kini telah mencapai lebih dari 30.000 hektare tanah di penjuru kota. Pada musim panas atap-atap di setiap rumah kaca itu diwarnai putih sehingga tanaman di dalamnya tidak kepanasan. Pada 2008 Pablo Campra dari University of Almeria melaporkan di Journal of Geophysical Research bahwa daerah Almeria mengalami penurunan suhu rata-rata 0,3 derajat Celsius dari 1983 hingga 2006.

Ini dibandingkan dengan rata-rata peningkatan suhu sekitar 0,5 derajat Celsius di penjuru Spanyol pada saat yang sama.Campra lantas menyimpulkan bahwa penurunan suhu itu mungkin terjadi karena kian bertambahnya holtikultura rumah kaca di kawasan tersebut. Dari hasil penelitian itulah, Gold tercetus ide untuk menurunkan suhu di pegunungan Peruvian Andes. Dia ingin meniru proses yang sama untuk mengembalikan gletser di pegunungan itu. Jika tujuan Gold untuk menurunkan suhu di sana tercapai,dia ingin menerapkan “program kredit dingin” yang serupa dengan kredit karbon yang sekarang marak untuk mengurangi dampak pemanasan global.

Gold yakin, sistem “program kredit dingin” ini akan memberikan banyak sumber daya agar proyek-proyek serupa dapat diterapkan di penjuru dunia. Berbagai tantangan memang harus dihadapi, terutama cibiran beberapa pakar yang meragukan idenya.Tapi,semua kritik itu tidak menyurutkan keyakinannya untuk mengembalikan gletser ke wilayah pegunungan Peruvian Andes. Gold menargetkan proyek pemutihan Peruvian Andes selesai dalam waktu dua tahun. Saat proyek itu rampung, dia berharap dapat membuktikan bahwa orangorang yang mencibir dan meragukannya itu salah. (syarifudin)

Tidak ada komentar: