Kamis, 06 November 2008

Internet...internet..internet...


Andy belum pernah bertemu langsung dengan Joey, padahal Joey adalah sahabat karibnya. Ia berkenalan dengan Joey melalui internet. Di sekolah, saat istirahat siang, Andy suka bermain Star Wars dengan Kevin dan Rob, tapi yang membuat permainan-permainan Starwars-nya menyenangkan adalah hal-hal menarik yang dipelajarinya tentang system solar dari Joey. Joey tidak bersekolah. Ia mendapat pelajaran di rumah. Kalau saja Joey masuk ke sekolahku di Portland ini. Aku pasti tidak akan bosan, sebab di pintar sekali, pikir Andy.


Minggu lalu, guru Andy, Bu Becker, membuat gambar lingkaran besar di papan tulis. Katanya itu pai pizza. “Andy,” katanya, “kalau aku hendak memotong pizza itu, kau mau mendapat sepertiga atau sepersepuluh?”


Sepuluh lebih besar daripada tiga, jadi Andy memilih mendapatkan sepersepuluhnya. Kevin melambai-lambaikan tangan sambil berseru bahwa ia pilih mendapat sepertiganya. Mrs Becker menggambar garis-garis pada lingkaran itu, menunjukkan bahwa bagian Kevin lebih besar daripada bagian Andy.


“Andy akan kelaparan,” goda Kevin. Sandra, anak perempuan yang duduk dibelakang Andy, mulai tertawa. Lalu seisi kelas ikut tertawa. Mudah-mudahan bel istirahat cepat berbunyi, pikir Andy. Ia ingin bermain sendirian selam istirahat, tidak dengan Kevin dan Rob.
Bu Becker menenangkan kelas dengan suaranya yang tegas. “Andy, kaulihat, kan, semakin banyak kau membagi kue itu, semakin kecil potong-potongannya?”
“Ya,Bu,” Andy berdusta.

Bel istirahat baru berbunyi setengah jam kemudian. Bu Becker telah memberikan su puluh soal matematika, tentang pecahan. Di setiap soal ada dua angka pecahan, dengan lingkaran kosong di tengahnya. Pada lingkaran itu, murid-murid diminta menuliskan tanda > lebih besar daripada, atau <>
Sepulang sekolah, Andy menghubungi Joey dan mengetik,”Aku payah dalam matematika hari ini. Aku tidak mengerti tentang pecahan. Tidak tahu mana yang lebih besar.” Joey membalas,”Ada cara yang mudah. Kalikan silang saja dari bawah.” Lalu ia menunjukkan caranya pada Andy di drawing board.

“Lima kali dua sama dengan sepuluh. Tiga kali empat sama dengan dua belas. Sepuluh lebih kecil daipada dua belas. “Cara itu mudah dimengerti oleh Andy. Minggu berikutnya, ketika Bu Becker mengadakan ulangan tentang pecahan, hanya Andy yang mendapat nilai seratus. Sejak itu seisi kelas tidak lagi menganggap Andy bodoh. Berkat Joey.

Setelah menjadi sahabat karib, Andy meminta Joey mengirimkan fotonya. Andy juga akan mengirimkan fotonya untuk Joey. Tim Little League Andy sudah dipotret dalam pakaian seragam mereka, dan Andy berpose dengan memanggul tongkat pemukul di bahunya. Sebelum mengirimkan foto itu pada Joey, Andy berpikir, boleh juga aku di foto ini. Kelihatannya sangat atletis. Lalu foto itu dikirimkannya pada Joey di Tallahassee, dan ia menunggu Joey balas mengirimkan fotonya.

Setiap hari, kalau sedang mengobrol dengan Joey di Internet, Andy bertanya apakah Joey sudah menerima kiriman fotonya. Pada hari ketiga, Joey berkata, “Fotomu sudah kuterima. Bagus sekali. Trims.”

“Baguslah,” sahut Andy. “Kalau begitu, tidak lama lagi aku juga akan menerima fotomu. “Tapi foto Joey tak pernah datang, dan setiap kali mereka mengobrol, Andy berkata, “Fotomu belum datang. Mungkin sebaiknya kaukirimkan lagi.”

Aneh sekali. Tidak ada foto dan tidak ada komentar dari Joey. Joey Cuma mengganti topik pembicaraan. Lalu, suatu hari, ketika mereka sedang mengobrol tentang Star Wars dan mahluk-mahluk asing, Andy bertanya pada Joey, “Bagaimana kalu di bumi ini benar-benar ada mahluk asing yang menyamar? Seperti di TV Third Rock from the Sun, atau buku My Teacher’s an Alien?”
Lama sekali sebelum Joey menjawab di layar, “Kau bisa menyimpan rahasia?”
“Bisa,” sahut Andy.
“Janji? Ini penting sekali!”
“Ya, aku janji.”
“Aku ini mahluk asing dari galaksi lain. Itu sebabnya aku tidak bisa mengirimkan fotoku. Medan energiku tak bisa ditangkap oleh film.”

Andy terpaku memandangi layar komputernya. Ibunya memanggilnya untuk makan malam, tapi akhirnya Joe-lah yang mengundurkan diri lebih dulu, sementara Andy masih terpaku di depan komputernya. Apa ini salah satu lelucon Joey? Kenapa dia tidak mengirimkan fotonya? Itukah sebabnya dia jauh lebih banyak tahu daripada anak-anak lainnya tentang pesawat angkasa luar dan angkasa luar itu sendiri? Kenapa dia begitu penuh rahasia?

Saat makan malam, ayahnya berkata, Ada kabar bagus! Permintaanku untuk dipindahkan sudah disetujui. Kita akan pindah ke kantor pusat di Denver pada akhir bulan ini. Perusahaan sudah menemukan rumah sewa yang bagus untuk kita, dekat dengan sekolah yang bagus untuk Andy. Rumahnya besar, cukup untuk membawa nenek tinggal bersama kita.”
Ibu Andy senang, sebab selama ini ibunya tinggal di panti werda di Denver, sejak mengalami patah tulang pinggul karena jatuh. Ia ingin Nenek tinggal bersama mereka. Andy merasa bingung.

Malam itu, di tempat tidur, Andy membayangkan menjadi anak baru di sekolah yang baru. Aku ingat bagaimana rasanya waktu kami baru pindah kemari. Susah sekali mendapat teman-teman baru. Rasanya semua orang memandangiku pada hari pertama, dan anak-anak lain memperlakukanku secara berbeda, sampai mereka mengenalku. Itulah yang ada dalam pikirannya sebelum ia tertidur.

Keesokan paginya, Andy duduk di dapur, makan sereal. Ibunya sedang menonton TV. Seorang pembawa berita sedang mewancarai seorang wanita di Tallahassee, Florida. “Bisa Anda ceritakan tentang peran Internet dalam kehidupan Joey?” tanya si pembawa berita.
“Internet telah memberikan kebebasan yang sebelumnya tidak pernah dikenal Joey. Dia bukan saja bisa mendapatkan informasi dari kursi rodanya, tapi yang paling penting, dia mempunyai teman-teman baru.”

Si pembawa berita meneruskan, “Ceritakan tentang teman-temanmu di Internet, Joey.” Kamera beralih pada seorang anak yang duduk di kursi roda, di depan komputernya. Anak itu kurus, kakinya seperti mengerut. Kepalanya miring ke satu sisi, dan ketika ia menjawab, kata-katanya sulit dimengerti. Ia mesti bersusah payah mengucapkannya dan di sudut mulutnya mengalir liur sedikit.

“Anak-anak lain melihatku berbeda dari mereka. Sulit bagiku untuk berbicara dan dimengerti. Tapi di Internet, mereka mengira aku anak biasa, sebab mereka tak bisa melihatku. Aku bersahabat dengan banyak orang,” Joey menjelaskan.

Sepanjang hari, di sekolah, pikiran Andy dipenuhi berbagai hal. Teman Internet-nya Joey; si mahluk asing; Joey si anak di TV; teman-teman baru di Denver; Nenek dan kursi rodanya. Begitu tiba di rumah, Andy lari ke kamarny, melemparkan ranselnya ke tempat tidur, dan duduk di depan komputernya. Sambil mengadakan sambungan ke Internet, Andy memutuskan bahwa tidak masalah dari mana Joey berasal – entah dari planet Mars, Saturnus, ataupun Tallahassee. Tidak masalah seperti apa rupa Joey. Aku tahu siapa Joey. Joey adalah temanku.
Andy mengetik di komputernya, “Joy, coba tebak. Kami akan pinndah ke Denver. Wah, aku senang punya teman yang bisa ikut denganku ke mana pun aku pergi.”

Joanne Peterson
Fr Chicken Soup for the Kid’s Soul

Tidak ada komentar: