Selasa, 18 November 2008

OPTIMIS


Menghadapai situasi seperti sekarang ini, banyak orang menjadi pesimsis. Selalu berpikir bahwa situasi sekarang ini berat, penuh masalah, tidak kondusif, cari uang susah, dsb. Dengan sikap pesimis seperti ini, terang saja hidup kita benar-benar menjadi lebih berat. Seandainya semua orang di dunia kompak untuk bersikap optimis, saya yakin bahwa dunia akan menjadi lebih baik lagi.

Seorang ayah memiliki dua anak kembar yang saling bertolak belakang. Yang satu sangat optimis, tapi yang satunya lagi sangat pesimis. Agar karakternya berimbang, maka di hari ulang tahun mereka si ayah memberikan dua kado yang berbeda. Si pesimis diberikan komputer baru yang sangat mewah, sementara si optimis diberikan sekotak pupuk yang kotor. Apa komentar kedua anak tersebut? Si pesimis berkata, “Aku tidak suka warna komputer ini. Tentu ini mudah rusak!” Si optimis yang hanya dIberikan pupuk yang kotor tidak menjadi kecewa atau mengeluh, tapi justru berteriak girang, “Ayah tidak bisa mengelabui aku...Dengan pupuk sebanyak ini pasti ada kudanya.”

Dari kedua gamabaran tersebut, seperti apakah sikap kita? Apakah kita termasuk pesimis ataukah kita termasuk optimis? Hal yang terbaik sekalipun dapat menjadi keluhan bagi si pesimis, sebaliknya hal yang paling buruk seklipun bisa menjadi pengharapan bagi si optimis. Si PESIMIS melihat kesulitan di dalam kesempatan, si OPTIMIS melihat kesempatan di dalam kesulitan.

Bagaimana Anda melihat peluang bisnis di Indonesia? Susah, berat, penuh korupsi, birokrasi yang rumit, dan hal-hal negatif lainnya? Ataukah Anda akan melihat Indonesia sebagai pangsa yang luar biasa besar (220 juta jiwa), memiliki sumber daya alam yang melimpah, dan banyak lahan bisnis yang belum tergarap. Pilihan Anda cukup menunjukkan apakah Anda si pesimis ataukah Anda si optimis. Ubahlah hidup Anda, dan hidup Anda akan berubah. Be positive! Be optimist!


KITA BISA MENGUBAH HIDUP KITA DENGAN MENGUBAH SIKAP KITA

Tidak ada komentar: