"Good is the enemy of great. – Baik adalah musuh dari luar biasa."
~ Jim Collin
Memang sudah seharusnya kita semua tidak berhenti setelah berhasil
mencapai prestasi. Jika Anda hanya puas setelah mencapai satu
prestasi, tentu Anda tidak dapat lagi menjadi lebih baik 10 kali
lipat, 20 kali lipat dan seterusnya. Meningkatkan prestasi kerja di
dunia yang terus berkembang pesat sudah pasti memberikan berjuta
manfaat yang mungkin belum pernah Anda pikirkan sebelumnya.
Ironisnya, ternyata makin banyak saja orang yang memilih hidup aman,
menjalani kehidupan rutin tanpa tantangan sama sekali. Kehidupan
mereka tak pernah berubah, karena mereka tak pernah mencoba sesuatu
yang baru apalagi meningkatkan standar prestasi. Mereka rela menerima
hidup apa adanya dan tak pernah lebih baik dari sebelumnya, karena
takut gagal atau membuat kesalahan.
Lebih parah lagi, mereka hanya berpikir bagaimana mencari aman, bukan
mencari kesempatan untuk mendapatkan kehidupan lebih baik. Orang yang
berprinsip demikian, 'only security, no opportunity' – hanya rasa
aman, tanpa kesempatan, sebenarnya justru dalam posisi berbahaya.
Mereka lambat laun akan terlindas oleh perubahan, dan akan semakin
kehilangan kesempatan untuk memiliki kebanggaan, kebahagiaan dan
semangat hidup.
"The greater danger of most of us is not that our aim is too high and
we miss it, but it is too low and we reach it. – Bahaya besar bukan
karena kita mempunyai target tapi tak mampu mencapainya. Akan jauh
lebih berbahaya jika kita mempunyai terget yang terlalu rendah dan
kita berhasil mencapainya," demikian pendapat Michelangelo.
Bila kita melihat tokoh-tokoh sukses dan terpandang di dunia, mereka
semua mempunyai target pencapaian baru dalam bisnis maupun peningkatan
kualitas personal. Oleh sebab itu mereka mempunyai semangat hidup yang
besar dan kesungguhan mewujudkan target baru. Bagi mereka, melakukan
tanggung jawab pekerjaan untuk mencapai target yang lebih besar
merupakan kesenangan dan akan berubah menjadi kepuasan jika sudah
berhasil.
Sebut saja Donald Trump masih aktif menjalankan bisnisnya, meskipun
sudah mempunyai kekayaan yang luar biasa. Begitu pula dengan Bill
Gates, Steven Spielberg, Oprah Winfrey, Martha Tilaar, yang masih saja
antusias menjalankan pekerjaan mereka dan menciptakan manuver bisnis
yang luar biasa. Kalaupun sudah berhasil, mereka akan segera membuat
target yang lebih besar lagi.
Thomas Alfa Edison adalah contoh lainnya. Tentu dia tak akan dikenal
sebagai pemilik hak paten terbanyak sepanjang masa jika hanya
menciptakan 1 penemuan. Thomas Alfa Edison menikmati dunia penelitian,
dan ia akan bahagia sekaligus bangga jika berhasil menciptakan
penemuan baru. Karena itulah ia terus menerus melakukan penelitian
sampai berhasil menciptakan 1093 paten atau terbanyak sepanjang masa.
Contoh lain adalah Sir Edmund Hillary yang sudah cukup kaya dan
mempunyai status sosial tinggi. Ia memilih untuk bersusah payah
mendaki Gunung Everest yang berketinggian 29.028 kaki, karena
memecahkan rekor pendakian atas gunung tertinggi di dunia itu menjadi
sumber kebahagiannya. Dengan semangat dan optimisme, ia berhasil
menorehkan tinta emas dalam sejarah sebagai penakhluk pertama gunung
tersebut pada tanggal 29, Mei 1953. Karena sudah menjadi kesenangan,
sampai menjelang akhir hayatnya Sir Edmund Hillary masih melakukan
aktifitas pendakian gunung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar