Kamis, 06 November 2008

Pengorbanan

Pada suatu hari sersan pelatih muncul dan tiba-tiba mencapakkan sebuah granat tangan ke tengah-tengah sekelompok prajurit muda. Spontan mereka lari berpencar buru-buru mencari perlindungan. Sersan itu lantas mengatakan bahwa granat itu tidak aktif dan ia hanya ingin melihat reaksi mereka saja.

Keesokan harinya seorang prajurit yang baru masuk menggabungkan diri ke kelompok itu. Sersan pelatih mengatakan kepada mereka agar jangan memberitahu prajurit baru itu tentang apa yang akan terjadi. Sewaktu sersan itu kemudian muncul dan melemparkan granat ke tengah-tengah mereka, prajurit baru itu yang tidak tahu bahwa granat itu tidak akan meledak, buru-buru menjatuhkan diri di atas granat agar ledakannya tidak mencederai rekan-rekannya. Ia mau berkorban demi keselamatan rekan-rekan sesama prajurit. Tahun itu ia dianugerahi satu-satunya medali untuk keberanian dan ketabahan yang diberikan bukan pada waktu perang.

Dalam hubungan pekerjaan, keluarga atau persahabatan terkadang ada saja yang harus kita korbankan. Mulai dari berkorban waktu, materi, tenaga,dsb. Berkorban dalam bentuk apa pun bukanlah pekerjaan yang mudah dan menyenangkan. Tetapi percayalah, bila kita melakukannya dengan tulus dan dengan hati yang gembira, maka tidak akan ada pengorbanan kita yang sia-sia. Hal tersebut pasti menghasilkan sesuatu yang baik meskipun kita belum melihatnya saat ini.

Berkorban juga berarti melakukan sesuatu yang tidak ingin dilakukan oleh orang lain. Dan jika kita mau melakukan apa yang orang lain tidak mau lakukan, kita bisa mendapatkan apa yang orang lain tidak dapatkan.

DI DUNIA INI BUKANLAH APA YANG KITA PERTAHANKAN,
MELAINKAN APA YANG KITA KORBANKAN
YANG MEMBUAT KITA BERHASIL

Tidak ada komentar: